Anda di halaman 1dari 1

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PANCASETIA

Nama : Listiana Hastuti Paraf / Tanda Tangan


NPM : 21113220216965
Jurusan : Akuntansi
Kelas : Non Reg A Banjarbaru
Mata Kuliah : Aspek Hukum dan Bisnis
Dosen : Abdul Hasan Asy’ari, SE. MM

1. Perbedaan hukum formil dan hukum materiil :


Hukum pidana formil adalah menegakkan aturan sebagai bagaimana negara menyikapi alat
perlengkapan untuk melakukan kewajiban untuk menyidik, menjatuhkan, menuntut dan
melaksanakan pidana.
Sedangkan hukum materil merupakan aturan pada hukum yang membuat tindakan pidana

Contoh :
Pada KUHP segi materilnya adalah kejahatan, pidana umum dan melakukan pelanggaran.
Sedangkan hukum formil merupakan hukum yang menentukan suatu bentuk dan penyebab
terjadinya suatu peraturan

2.
a. Hukum disebut ilmu pengetahuan karena memiliki arti yang luas, mempelajari semua
seluk beluk mengenai hukum
b. Hukum disebut keputusan penguasa karena penguasa yang dimaksud adalah orang
yang diberikan wewenang oleh pemerintah untuk mengatur dan membimbing
masyarakat agar sesuai dengan peraturan undang – undang.
c. Hukum disebut kebiasaan karena dilakukan berulang – ulang di dalam masyarakat.

3. Pendapat para sarjana hukum terkemuka yang besar pengaruhnya terhadap hakim, dalam
pengambilan keputusan

4. Badan hukum adalah organisasi atau asosiasi yang didirikan dengan tindakan otentik dan
diperlakukan secara hukum sebagai orang yang memiliki hak dan kewajiban atau disebut
sebagai badan hukum yang dapat berbentuk seseorang atau badan hukum.

Perkumpulan/badan yang bisa disebut badan hukum :


a) Mempunyai perkumpulan atau asosiasi
b) Memiliki tujuan tertentu.
c) Memiliki harta kekayaan.
d) Memiliki hak dan kewajiban.
e) Mempunyai hak untuk dapat menggugat dan digugat.

5. Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua pihak dalam lapangan hartaa benda,
dimana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu dari pihak lain, dan pihak lainnya
berkewajiban untuk memenuhi apa yang dituntut pihak yang lain.

Yang dapat membatalkan Perikatan :


- Batal demi hukum. Disebut batal demi hukum, karena kebatalannya terjadi
berdasarkan undang-undang. Pada umumnya ketentuan-ketentuan yang
sehubungan dengan kebatalan ini menyangkut perjanjian-perjanjian obligatoir.
Batal demi hukum berakibat bahwa perbuatan hukum yang bersangkutan oleh
hukum dianggap tidak pernah terjadi.
- Dapat dibatalkan. Baru mempunyai akibat setelah ada putusan hakim yang
membatalkan perbuatan tersebut. Sebelum ada putusan hakim, perbuatan hukum
yang bersangkutan tetap berlaku.

Anda mungkin juga menyukai