Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andi Muhammad Faiz Nizar Baharuddin

Nim : B021191016

Prodi : Hukum Administrasi Negara

Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat memperoleh


hak dan kewajiban dari Hukum. Subjek hukum terbagi atas manusia
dan badan hukum. Syarat bagi manusia untuk dapat dikatakan
sebagai subjek hukum adalah sudah berumur 21 tahun keatas/ sudah
kawin, serta memiliki kecakapan hukum (orang yang belum dewasa,
dibawah pengampuan tidak memiliki kecakapan hukum). Sedangkan
syarat badan hukum sebagai subjek hukum adalah mempunyai
kkekayaan yang menjalankan aktivitasnya, mempunyai hak dan
kewajiban yang terpisah dari manusia yang menjalankan badan
hukum, terdaftar sebagai badan hukum, serta memiliki kecakapan
dalam perbuatan hukum. Sedangkan, Objek hukum adalah segala
sesuatu yang dapat diigunakan atau dimanfaatkan subjek hukum.

Adapun istilah” lain yang juga terkait hukum adalah sebagai


berikut; Peristiwa hukum adalah suatu peristiwa yang dapat
menimbulkan serta menghapuskan hak. Hubungan hukum merupakan
hubungan antara dua subjek hukum atau lebih berupa hak dan/atau
kewajiban yang saling bertemu. Perbuatan hukum adalah setiap
tindakan subjek hukum yang menimbukan akibat hukum yang
memang dikehendaki oleh subjek hukum tersebut. Adapun Akibat
hukum adalah sesuatu yang ditimbulkan oleh perisitiwa hukum oleh
subjek hukum. Perbuatan melawan hukum adalah segala tindakan
yang menimbulkan kerugian yang membuat korbannya dapat
melakukan tuntutan terhadap orang yang melakukan perbuatan
tersebut. Hak merupakan bentuk kekuasaan seseorang terhadap
sesuatu, adapun kewajiban merupakan ikatan yang mengekang
seseorang untuk melakukan ataupun untuk tidak melakukan sesuatu.

System hukum merupakan satu kesatuan system besar yang


tersusun atas sub-subsistem yang lebih kecil, yaitu sibsistem
pendidikan, pembentukan hukum, penrapan hukum, dll, yang
hakikatnya merupakan system tersendiri dengan proses tersendiri.
Adapun unsur-unsur yang menyusun system hukum adalah; materi
hukum, aparatur hukum, sarana dan prasarana hukum, budaya
hukum, dan pendidikan hukum. Terdapat setidaknya 6 jenis system
hukum yang berlaku di dunia, yakni eropa continental, anglo saxon,
hukum islam, hukum sosialis, hukum sub-sahara, dan hukum asia
timur jauh.

Asas hukum adalah prinsip yang dianggap sebagai fundamental


atau dasar oleh hukum. Norma hukum adalah rangkaian aturan
berupa ketentuan, kewajiban, perintah serta larangan yang telah
ditetapkan dengan tujuan menciptakan ketertiban serta keadilan
dalam masyarakat. Pada hakikatnya, ketaatan hukum hukum adalah
“kesetiaan” seseorang atau subjek hukum terhadap hukum yang
diwujudkan dalam bentuk prilaku yang nyata.
Penemuan hukum adalah sebuah reaksi terhadap situasi-situasi
problematical yang dipaparkan orang dalam peristilahan hukum
berkenan dengan pertanyaan-pertanyaan hukum, konflik-konflik
hukum atau sengketa-sengketa hukum. Penemuan hukum terbagi
atas dua jenis yaitu; konstruksi hukum dan penafsiran hukum. Adapun
jenis-jenis penafsiran hukum terbagi atas; Penafsiran Gramatikal,
Penafsiran Autentik, Penafsiran Sistematis, Penafsiran menurut
sejarah Undang-Undang, Penafsiran Analogis, Penafsiran Teleologis,
Penafsiran menurut Sejarah hukum, Penafsiran Ekstensif, Penafsiran
Mempertentangkan, dan Penafsiran mempersempit. Konstruksi
hukum adalah cara mengisi kekosongan peraturan perundang-
undangan dengan asas-asas dan sendi-sendi hukum.

Adapun pembidangan hukum menurut bentuk terbagi atas;


hukum tertulis dan hukum tidak tertulis. Sedangkan pembidangan
hukum menurut sifatnya terbagi atas; hukum yang memakasa dan
hukum yang mengatur. Pembidangan menurut isinya terbagi atas;
hukum privat dan hukum public. Adapun pembidangan hukum
menurut sumbernya terbagi atas; hukum perundang-undangan,
hukum adat, dan hukum traktat. Sedangkan pembidangan hukum
menurut wujudnya terbagi atas; hukum objektif dan hukum subjektif.
Pembidangan hukum menurut tempat berlakunya terbagi atas; hukum
local, hukum nasional,hukum internasional, hukum asing. Adapun
pembidangan hukum menurut waktu berlakunya terbagi atas; hukum
positif, ius constituendum, hukum asasi. Sedangkan pembidangan
hukum menurut cara mempertahankannya terbagi atas; hukum materil
dan hukum formil. Serta pembidangan hukum menurut cara
pembentukannya terbagi atas; hukum yang dibentuk oleh lembaga-
lembaga Negara yang mempunyai kewenangan, hukum yang
dibentuk oleh masyarakat, dan hukum yang dibentuk oleh lembaga-
lembaga adat.

Hakim pengadilan bertugas untuk memeriksa, memutus, dan


menyelesaikan perkara. Sedangkan undang-udang adalah hukum
yang telah disahkan. Sehingga pada hakikatnya undang-undang
merupakan dasar utama bagi hakim dalam memutus dan
menyelesaikan perkara. Adapun ilmu tentang kenyataan yang
menggunakan hukum sebagai objek kajian adalah sebagai berikut;
ilmu hukum, hukum administrasi Negara, hukum perdata, hukum
pidana, filsafat hukum, psikoligi hukum, hukum tata ruang, hukum
islam, hukum pajak, serta hukum lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai