Anda di halaman 1dari 3

Hukum Pidana dan Hukum Perdata

 Hukum Pidana

Menurut Sudarto, pidana adalah nestapa yang diberikan oleh negara kepada seseorang

yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang. Hukum pidana

terbagi menjadi 2 bagian yaitu hukum pidana materiil yang menegaskan tentang siapa

yang dapat diberikan hukuman dan apa hukumannya, yang kedua yaitu hukum pidana

formil yang mengatur tentang tata cara menghukum seseorang yang melanggar

peraturan dari hukum pidana materiil. Di dalam hukum pidana juga terdapat beberapa

asas-asas, yang di antaranya yaitu asas legalitas, asas teritorialitas, asas nasional aktif,

asas nasional pasif, asas universalitas, asas tidak ada hukuman tanpa kesalahan, asas

bahwa apabila ada perubahan dalam perundang-undangan sesudah peristiwa itu

terjadi, maka dipakailah ketentuan yang paling menguntungkan bagi si tersangka, dan

asas hapusnya kewenangan menuntut pidana dan menjalankan pidana.

Adapun pengertian perbuatan pidana/tindak pidana yaitu serangkaian perbuatan yang

melawan hukum yang padanya diletakkan sanksi pidana. Menurut Moeljatno yang

merupakan unsur atau elemen perbuatan pidana adalah kelakuan dan akibat, hal

ikhwal atau keadaan yang menyertai perbuatan, keadaan tambahan yang memberatkan

pidana, unsur yang melawan hukum yang objektif dan unsur melawan hukum yang

subjektif. Pada hakikatnya, setiap perbuatan pidana ada unsur-unsur yang

memunculkannya. Kedua unsur tersebut yaitu unsur subjektif yaitu unsur yang berasal

dari dalam diri pelaku dan unsur objektif yaitu unsur yang berasal dari luar diri

pelaku. Dalam hukum pidana ada yang dikenal dengan kata delik formil dan materii.

Delik formil adalah delik yang perumusannya menitikberatkan pada perbuatan yang
dilarang atau dengan kata lain melawan undang-undang, di sini rumusan dari

perbuatan jelas. Adapun delik materiil adalah delik yang perumusannya

menitikberatkan pada akibat yang dilarang dan diancam dengan pidana oleh undang-

undang, dengan kata lain hanya disebut rumusan dari akibat perbuatan. Di dalam

hukum pidana ada beberapa hal yang dapat memutuskan atau menghapuskan hak

penuntutan pidana yaitu adanya suatu putusan yang telah berkekuatan hukum tetap,

kematian orang yang melakukan delik, daluwarsa, dan penyelesaian perkara di luar

persidangan.

 Hukum Perdata

Menurut Vollmar, hukum perdata adalah aturan-aturan atau norma-norma yang

memberikan pembatasan dan oleh karenanya memberikan perlindungan pada

kepentingan perseorangan dalam perbandingan yang tepat antara kepentingan yang

satu dengan kepentingan yang lain dari orang-orang dalam suatu masyarakat tertentu

terutama yang mengenai hubungan keluarga dan hubungan lalu lintas. Berdasarkan

pengertian tersebut kajian utama hukum perdata adalah pengaturan tentang

perlindungan antara orang yang satu dengan orang lain. Di dalam hukum perdata juga

terdapat dua kaidah, yang pertama yaitu kaidah tertulis adalah kaidah hukum perdata

yang terdapat di dalam peraturan perundang-undangan, traktat dan yurisprudensi,

kemudian yang kedua yaitu kaidah tidak tertulis adalah kaidah hukum perdata yang

timbul tumbuh dan berkembang dalam praktik kehidupan masyarakat atau yang biasa

disebut kebiasaan atau adat. Subjek hukum dibedakan menjadi dua macam yaitu

manusia dan badan hukum. Substansi yang diatur dalam hukum perdata antara lain

yaitu hubungan keluarga dan pergaulan dalam masyarakat. Dari paparan-paparan

tersebut dapat ditemukan unsur-unsur hukum perdata yaitu adanya kaidah hukum,

mengatur hubungan antara subjek hukum satu dengan yang lainnya, dan bidang
hukum yang diatur dalam hukum perdata meliputi hukum orang, hukum keluarga,

hukum benda, hukum waris, hukum perikatan, serta hukum pembuktian dan

kadaluarsa. Hukum perdata dibedakan menjadi dua yaitu hukum perdata formal dan

hukum perdata materiil. Hukum perdata materiil mengatur kepentingan-kepentingan

perdata tiap subjek hukum. Hukum perdata formal berfungsi menerapkan hukum

perdata materiil apabila ada yang melanggarnya. Adapun asas-asas yang lazim

digunakan di dalam hukum perdata yaitu asas yang melindungi hak-hak asasi

manusia, asas bahwa setiap orang harus mempunyai nama dan tempat kediaman

hukum, asas perlindungan kepada orang-orang yang tidak cakap untuk melakukan

perbuatan hukum, asas yang membagi hak manusia ke dalam hak kebendaan dan hak

perorangan, asas hak milik itu adalah fungsi sosial, asas pacta sun servanda, dan asas

kebebasan dalam membuat perjanjian dan persetujuan.

Anda mungkin juga menyukai