CRS Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponibel
CRS Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponibel
Oleh :
Ihsanul Fikri
1740312109
Preseptor:
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga karya tulis ilmiah berupa Case
Report Session yang berjudul Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponibel dapat
penulis selesaikan.
Terima Kasih penulis ucapakan kepada dr. Taufandi, Sp. B sebagai
preseptor dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan segala kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua di masa mendatang.
Penulis
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah
hernia diberi nama sesuai dengan lokasi anatominya, seperti hernia diafragma,
dua, yaitu hernia inguinalis medialis dan hernia inguinalis lateralis. Jika kantong
Serikat pada tahun 2007 sekitar 700.000 operasi hernia yang dilakukan tiap
tahunnya. Sekitar 80-90% ditemukan pada laki-laki dan 10% pada perempuan. 2
75% hernia terjadi di sekitar lipat paha, berupa hernia ingunalis direk, indirek,
serta hernia femoralis; 10% hernia insisional, 10% hernia ventralis, 3% hernia
umbilikalis, dan sekitar 3% lainnya adalah hernia jenis lainnya. Sebesar 60%
hernia terjadi pada sisi kanan, sebesar 20-25% di sisi kiri, dan sebesar 15% terjadi
bilateral.1
paha yang timbul pada waktu mengejan, batuk, atau mengangkat beban berat dan
irreponibel tidak dapat menghilang dengan berbaring.1 Sekitar 30% pasien hernia
3
dilakukan operasi dapat jatuh ke dalam hernia inguinalis inkarserata. 3 Hernia
inguinalis inkarserata dan strangulata merupakan kasus akut abdomen yang harus
nomor dua setelah operasi darurat apendisitis akut. Selain itu hernia inkarserata
permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk membuat Case Report Session
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
simfisis pubis dan spina iliaka anterior superior.4 Di medial bawah, di atas
tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh anulus inguninalis eksternus dan
Secara umum, hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Semua hernia terjadi melalui
celah lemah atau kelemahan yang potensial pada dinding abdomen yang
5
umbilikalis, femoralis, dan lain-lain.1 Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai
tempat dari tubuh kebanyakan defek melibatkan dinding abdomen pada umumnya
daerah inguinal. Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia ingunalis lateralis (HIL)
dan hernia ingunalis medialis (HIM). Hernia inguinalis lateralis ditemukan lebih
6
Gambar 2.2. Lokasi terjadinya hernia
Hernia inguinalis lateralis dikenal juga sebagai hernia indirek karena
keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu annulus dan kanalis inguinalis. Pada
pemeriksaan hernia lateralis akan tampak tonjolan berbentuk lonjong.1 Sekitar 80-
90% dari heria inguinalis lateralis ditemukan pada laki-laki dan 10% pada
perempuan.2
tepi otot rektus di bagian medial. Dasar segitiga Hasselbach dibentuk oleh fascia
yang kadang-kadang tidak sempurna sehingga daerah ini potensial untuk menjadi
lemah. Hernia medialis, karena tidak keluar melalui kanalis inguinalis dan tidak
7
karena itu, hernia ini umumnya terjadi bilateral, khususnya pada lelaki tua. Hernia
ini jarang, bahkan hampir tidak pernah, mengalami inkarserasi dan strangulasi.1
anulus internus yang cukup lebar, sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi
hernia. Selain itu, diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia
Pada orang sehat, ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya
8
(3) fascia transversa kuat yang menutupi trigonum Hesselbach yang
peningkatan usia.1
proses degenerasi. Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup. Namun pada
batuk kronik, bersin yang kuat, mengangkat bebanan berat dan mengejan, kanal
yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis
karena terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan keluar melalui defek tersebut.5
Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia. Peritoneum bisa tertarik ke
dalam isi hernia bersama struktur intraperitoneal seperti usus atau omentum,
subkutan membentuk kantong. Kantong ini akan membawa usus dan omentum
9
melalui defek. Pada kebanyakan kasus, organ intraperitoneal dapat bergerak
bebas keluar masuk hernia yang disebut hernia reponibel, tetapi jika defeknya
kecil, usus dapat terperangkap dan tidak dapat kembali ke rongga peritoneum,
Bagian tersempit dari kantong pada defek dinding abdomen disebut leher
kantong. Ketika jaringan terperangkap di dalam hernia, leher sempit ini bertindak
sebagai cincin kontraksi yang menghambat aliran balik vena dan meningkatkan
Jika hernia berisi usus maka akan menyebabkan obstruksi secara total atau parsial
dan menunjukan gejala ileus obstruksi. Jika tekanan meningkat, darah arteri tidak
dapat masuk ke hernia dan isi hernia menjadi iskemik bahkan infark, sehingga
Manifestasi dari hernia inguinalis yakni adanya benjolan di lipat paha yang
muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, mengedan, defekasi dan mengangkat
beban berat. Benjolan dapat menghilang saat berbaring apabila hernia yang terjadi
dengan berbaring. Keluhan nyeri yang disertai mual atau muntah baru akan timbul
bila terjadi komplikasi obstruksi usus. Pada hernia strangulasi, dimana aliran
darah ke isi hernia terganggu akan timbul rasa tegang, bengkak, panas, memerah
10
pada daerah sekitar benjolan, dan tanda-tanda inflamasi, selain itu perasaan sakit
2.5 Diagnosis
fisik.
2.5.1 Anamnesis
Anamnesis yang terarah sangat membantu dalam menegakkan
Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh keadaan hernia.
Pasien sering mengeluh tidak nyaman dan pegal pada daerah inguinal, dan
tetapi dengan berdiri atau terutama dengan gerak badan, maka biasanya
lipat paha yang muncul waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan
halus masuk kedalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual muntah
11
baru timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena
Adanya benjolan pada kedua sisi lipat paha, skrotum atau labia dalam
mulai dari regio inguinalis dan mencapai labium majus atau sampai
dan berjalan miring dan lateral atas menuju ke medial bawah, maka
valsalva. 7
b. Palpasi
dilakukan, diantaranya:
Finger test
Gunakan tangan kanan untuk hernia sisi kanan, pakai tangan kiri untuk
12
jari tersebut digeser sampai kuku berada diatas spermatic cord dan
terdapat hernia inguinalis lateralis, terasa impuls pada ujung jari saat
dua lapis kantong hernia, maka akan terasa seperti sensasi gesekan dua
c. Auskultasi
Terdengar suara bising usus, bila auskultasi negatif maka kemungkinan isi
d. Perkusi
Jika isi kantung hernia adalah gas, maka akan terdengar bunyi timpani.5
13
hidrokel dan hernia inguinal. Pada hidrokel, akan ditemukan gambaran
femoralis.8
2. Spermatokel,
3. Hernia Femoralis,
4. Limfadenitis inguinal
5. Orkitis
2.7 Penatalaksanaan
a. Konservatif
sehingga dapat kambuh lagi. Reposisi adalah suatu usaha atau tindakan
14
lembut dan pasti. Reposisi ini dilakukan pada hernia inguinalis yang
memegang lekuk yang sesuai dengan pintunya (leher hernia diraba secara
b. Operatif
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia
sampai ke lehernya. Kantong dibuka, dan isi hernia dibebaskan kalau ada
15
Tahun 1980-an dikenalkan suatu teknik operasi bebas regangan,
sekarang teknik ini banyak dipakai. Pada teknik ini digunakan mesh
2.8 Komplikasi
Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia.
Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia irreponibel, ini dapat
terjadi kalau isi hernia terlalu besar atau terdiri dan omenturn, organ ekstra
peritoneal (hernia geser atau hernia akreta). Disini tidak timbul gejala klinik
kecuali berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia
sehingga terjadi hernia strangulata yang menimbulkan gejala obstruksi usus yang
sederhana.
Sumbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada hernia richter. Jepitan
cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada
pemulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem organ atau struktur
peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong
hernia akan berisi transudat berupa serosanguinus. Kalau isi hernis terdiri dari
usus, dapat terjadi perforasi yang dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau
2.9 Prognosis
16
Tergantung dari umur penderita, ukuran hernia serta kondisi dari isi
kantong hernia. Prognosis baik jika infeksi luka, obstruksi usus segera ditangani.
Penyulit pasca bedah seperti nyeri pasca herniorafi, atrofi testis, dan rekurensi
17
BAB 3
ILUSTRASI KASUS
3.1 Identitas Pasien
Nama : Tn. DD
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 56 tahun
Alamat : B. Gombak, Batusangkar
3.2 Anamnesa
Keluhan Utama
Benjolan pada lipat paha kiri sejak 13 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
- Benjolan pada lipat paha kiri sejak 13 tahun yang lalu.
- Awalnya benjolan berukuran sebesar kelereng pada lipat paha kiri
kemudian lama kelamaan membesar menjdi berukuran sebesar kepalan
tangan dewasa. Benjolan hilang timbul, muncul saat bekerja
mengangkat beban berat, mengedan, dan batuk. Benjolan akan hilang
ketika berbaring dan bisa dimasukkan dengan cara memakai tangan.
- Nyeri di daerah benjolan (-)
- Benjolan sewarna dengan kulit dan teraba lunak.
- BAB ada, flatus (+)
- Mual (-), Muntah (-)
- Demam (-), sesak nafas (-), batuk (-)
- BAK tak ada keluhan
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat penyakit yang sama sebelumnya tidak ada.
- Riwayat batuk kronik (-), pembesaran prostat (-), konstipasi (-).
- Riwayat Hipertensi (+) tidak terkontrol.
- Riwayat operasi batu kandung kemih ada saat usia 7 tahun.
- Riwayat Diabetes Mellitus (-)
18
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama seperti
pasien.
19
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, rhonki -/-,wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC
V
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung normal, murmur (-), Gallop (-)
Regio Abdomen
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan(-), nyeri lepas(-), muscle rigid (-)
20
3.4 Hasil Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hb : 12,6 gr/dl
Leukosit : 6.400 /mm3
Trombosit : 160.000 /mm3
Hematokrit : 35,4 %
GDS : 123 mg/dl
Ureum : 19 mg/dl
Kreatinin : 1,25 mg/dl
SGOT : 25 mg/dl
SGPT : 17 mg/dl
Kesan : Dalam batas normal
21
Rontgen Thoraks
22
3.6 Tatalaksana
Tindakan operasi: Hernioraphy sinistra
3.7 Kondisi pasien post op (Minggu, 29 Juli 2018)
S : Nyeri dilokasi jahitan (+)
O : Luka jahitan tertutup perban (+), massa inguinal kiri (-)
A : Hernia inguinalis lateralis sinistra post herniorafi
P:
IVFD RL
Cefotaxime 2 x 1 g (IV)
Ketorolac 2 x 1 (IV)
23
BAB 4
DISKUSI
Seorang pasien laki-laki usia 56 tahun di bangsal bedah RSUD Prof. dr.
pemeriksaan fisik. Dari hasil anamnesis didapatkan keluhan utama benjolan pada
lipat paha kiri sejak 13 tahun yang lalu. Benjolan hilang timbul. Benjolan muncul
saat bekerja mengangkat beban berat, mengedan, dan batuk. Benjolan akan hilang
ketika dibawa berbaring atau beristirahat dan bisa dimasukkan memakai tangan.
mengangkat beban berat. Makin lama benjolan bertambah besar sebesar kepalan
tangan dewasa.
Pada umumnya keluhan pada hernia inguinalis lateralis pada orang dewasa
berupa benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu mengedan, batuk, atau
mengangkat beban berat, dan menghilang waktu istirahat baring. Benjolan pada
lipatan paha yang bisa dimasukkan lagi disebut dengan hernia reponibel. Secara
klinis, istilah hernia reponibel dimaksudkan untuk kasus hernia yang tidak disertai
Pada pasien ini tidak mengeluhkan perut kembung, mual dan muntah. Hal
dimana isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga menimbulkan gejala
obstruksi usus. Pasien tidak mengeluhkan nyeri hebat , ini menunjukkan belum
24
terjadi strangulasi, yakni gangguan perfusi jaringan isi hernia akibat gangguan
bulat lonjong memanjang dari inguinal ke skrotal, valsalva test (+), perabaan
lunak, dapat direposisi kembali, terdengar bising usus, ini menunjukkan adanya
hernia inguinalis. Prinsip dasar operasi hernia terdiri atas herniotomi dan
lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan,
25
DAFTAR PUSTAKA
2. Claudia G. Rawis, et al. Pola Hernia Inguinalis Lateralis di RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado Periode Agustus 2012 – Juli 2014; Jurnal e-Clinic
(eCl). Volume 3, Nomor 2, Mei-Agustus 2015.
7. Wagner JP, Brunicardi FC, Amid PK, Chen DC. Inguinal Hernias. In:
Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunnter JG, Matthews
JG, et al. Schwartz’s Principles of Surgery. pp: 1495-516. 2015. USA:
McGraw-Hill Education.
8. Glick, PL, & Boulanger, SC. Inguinal Hernias and Hydroceles. In A.G.
Coran, N.S. Adzick, & T.M. Krummel, Pediatric Surgery. pp. 985-1001.
2012. Philadelphia, USA: Elsevier Saunders.
9. Bailey and love’s: Short Practice of Surgery 25th ed. pp. 968-90. 2008.
London: Edward Arnold Ltd.
26