Disusun Oleh:
S1 TEKNIK MESIN
KELAS C
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
TIDAR 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai pelanggaran hak dan asasi
manusia. Penulis juga berharap dengan makalah ini bisa bermanfaat terkhususnya bagi
penyusun dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak-hak yang melekat pada setiap
individu hanya karena mereka adalah manusia, tanpa memandang ras, agama, gender,
kebangsaan, status sosial, atau faktor lainnya. HAM merupakan prinsip universal yang diakui
oleh masyarakat internasional sebagai hak-hak dasar yang harus dihormati, dilindungi, dan
diperjuangkan untuk semua orang. Indonesia sebagai negara hukum sudah memiliki dasar
hukumya begitu juga dengan pengaturan tentang hak asasi. Mengenai dasar negara hukum
sudah diatur dalam ketentuan Pasal 1 UUD Negara Republik Indonesia serta mengenai Hak
Asasi Manusia diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, kemudian dalam UUD RI 1945 diatur pada pasal 27 ayat 3, 28 A sampai J, serta Pasal
30 ayat 1.
Bahwa setiap upaya penegakan HAM pasti tidak selalu berjalan dengan lancar. Di
dalamnya pasti terdapat sebuah pelanggaran HAM. Menurut UU No 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan HAM pelanggaran HAM adalah “setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirksn tidak
akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku.
Tahapan penyelidikan dalam pelanggaran hak asasi manusia adalah kewenangan
Komnas HAM berdasarkan Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 yang hasilnya selalu
merekomendasikan adanya pelanggaran HAM. Komnas HAM dalam menjalankan perannya
melakukan penyelidikan terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM yang dibuktikan dengan
rekomendasi-rekomendasi Komnas HAM dalam kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia.
Catatan sejarah yang kelam menujukan banyaknya kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi
Manusia dan diantara kasus-kasus pelanggaran tersebut masih banyak yang hingga kini belom
terselesaikan. Contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi Indonesia yaitu :
1. Kasus kerusuhan Mei 1998
2. Kasusu pembantaian di Timor Timur
3. Konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia
4. Pelanggaran HAM di Papua
5. Peristiwa Trisakti
Karena itulah perlunya pengkajian lagi yang lebih mendalam terkait kasus pelanggaran
Hak Asasi Manusia yang ada di Indonesia mengigat statusnya sebagai negara hukum yang
demokratis dan seharusnya menjunjung tinggi hak asasi yang ada.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Penyiksaan dan Perlakuan Tidak Manusiawi: Meliputi penyiksaan fisik atau mental
terhadap tahanan atau warga sipil, perlakuan yang merendahkan martabat manusia, dan
perlakuan tidak manusiawi dalam penjara atau pusat tahanan.
2. Pembunuhan atau Eksekusi Tanpa Pengadilan: Pembunuhan ilegal atau eksekusi mati
yang dilakukan tanpa proses hukum yang adil dan tanpa putusan pengadilan yang sah.
3. Penahanan Sewenang-wenang: Penangkapan atau penahanan seseorang tanpa dasar
hukum yang jelas, tanpa pengadilan yang adil, atau dalam kondisi penahanan yang tidak
manusiawi.
4. Penghilangan Paksa: Penculikan atau penghilangan seseorang oleh pihak berwenang
atau kelompok bersenjata, yang biasanya tidak diikuti oleh pengakuan hukum atau
keberadaan yang jelas.
5. Diskriminasi: Perlakuan tidak adil atau berbeda perlakuan berdasarkan ras, agama,
etnisitas, jenis kelamin, orientasi seksual, atau faktor-faktor lainnya.
6. Kekerasan Seksual: Termasuk perkosaan, pelecehan seksual, pemaksaan pernikahan,
perdagangan manusia, atau bentuk-bentuk lain dari kekerasan seksual.
7. Pelanggaran Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi: Pembatasan kebebasan
berpendapat, sensor informasi, penangkapan atau penahanan terhadap jurnalis atau
aktivis, serta tindakan penindasan terhadap kebebasan berekspresi.
8. Pelanggaran Hak Asasi Perempuan dan Anak-anak: Meliputi kekerasan gender,
pelecehan seksual, mutilasi genital perempuan, pernikahan anak, penggunaan anak
sebagai prajurit, atau eksploitasi anak.
9. Pelanggaran Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan: Diskriminasi agama atau
keyakinan, penindasan terhadap kelompok agama tertentu, pembatasan kebebasan
beragama, dan penganiayaan terhadap pemeluk agama tertentu.
10. Pelanggaran HAM dalam Konflik Bersenjata: Melibatkan pelanggaran terhadap hukum
humaniter internasional, seperti serangan terhadap warga sipil, penggunaan senjata
kimia atau biologi, pengusiran paksa, atau penggunaan kekerasan seksual sebagai
senjata perang.