Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah tentang JENIS PELANGGARAN
HAM DAN BENTUK PELANGGARAN HAM
Kami sadari bahwa dalam penulisan mekalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena keterbatasan pemahaman dan pengalaman , sehingga masih banyak kesalahan yang di
temukan. Oleh sebab itu Kami meminta saran dari Dosen dan Teman-Teman untuk
memberikan saran dan kritikan dalam penulisan makalah.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HAM
B. JENIS-JENIS PELANGGARAN HAM
C. BENTUK-BETUK PELANGGARAN HAM
A. KESIMPULAN
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah prinsip dasar yang diakui secara universal dan
harus dihormati oleh semua negara. Meskipun begitu, pelanggaran HAM masih
terjadi di seluruh dunia dalam berbagai bentuk dan konteks. Pelanggaran HAM
mencakup pelanggaran terhadap hak-hak dasar individu, seperti hak atas kehidupan,
kebebasan, dan martabat. Latar belakang masalah menyoroti pentingnya memahami
berbagai jenis dan bentuk pelanggaran HAM untuk menjaga dan mempromosikan
HAM universal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis-jenis pelanggaran HAM yang umum terjadi di seluruh dunia?
2. Bagaimana karakteristik dan ciri-ciri masing-masing jenis pelanggaran HAM?
3. Bagaimana pelanggaran HAM memengaruhi individu, masyarakat, dan stabilitas
global?
4. Mengapa pelanggaran HAM terjadi, dan apa akar penyebabnya?
C. TUJUAN
4
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada setiap individu sebagai
manusia dan dilindungi oleh hukum, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pelanggaran HAM adalah tindakan atau kebijakan yang melanggar atau merampas
hak-hak tersebut. Dalam makalah ini, kita akan membahas berbagai jenis pelanggaran
HAM beserta bentuk-bentuknya.
Masih menurut UU No. 39 Tahun 1999, pelanggaran hak asasi manusia adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik
disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut hak
asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang ini,
dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Setidaknya ada empat jenis kejahatan berat yang dikategorikan berdasarkan Rome
Statute of the International Criminal Court (ICC) dan Amnesty. Berikut merupakan
penjelasan dari Pasal 5 aturan tersebut;Tidak semua peristiwa kejahatan dapat
dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat. Menurut Amnesty, pelanggaran
HAM berat merupakan serangan terhadap hak asasi yang dilakukan secara sistematis
hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa, serta menimbulkan kerugian fisik,
psikologis, ekonomi, sosial dan budaya Yang Termasuk Kejahatan HAM Berat.
5
⮚ Kejahatan genosida
Pada Statuta Roma ini, kejahatan genosida diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang
bertujuan untuk menghancurkan, seluruhnya atau sebagian, suatu kelompok bangsa, etnis,
ras atau kelompok agama, seperti:
● Pembunuhan anggota kelompok
● Tindakan yang dapat mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang serius
● Dengan sengaja menimbulkan kondisi kehidupan kelompok yang
diperhitungkan akan menyebabkan kehancuran fisiknya seluruhnya atau
sebagian
● Memaksakan tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran dalam
kelompok
● Memindahkan secara paksa anak-anak dari suatu kelompok ke kelompok lain
● Pemusnahan
● Perbudakan
● Deportasi atau pemindahan penduduk secara paksa
● Pemenjaraan atau perampasan kebebasan fisik berat lainnya yang
melanggar aturan dasar dari hukum internasional
● Penyiksaan
● Pemerkosaan, perbudakan seksual, pelacuran paksa, kehamilan paksa,
sterilisasi paksa, atau bentuk lainnya kekerasan seksual dengan gravitasi
yang sebanding;
● Penganiayaan terhadap setiap kelompok yang dapat diidentifikasi atas
dasar politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin.
● Penghilangan orang secara paksa
● Kejahatan apartheid
● Tindakan tidak manusiawi lainnya dengan karakter yang sama dengan
sengaja menyebabkan penderitaan besar, atau cedera serius pada tubuh
atau kesehatan mental atau fisik
⮚ Kejahatan Perang
Kejahatan perang merupakan pelanggaran terhadap hukum perang yang dilakukan
oleh militer maupun sipil. Terlebih ketika dilakukan sebagai bagian dari rencana
atau kebijakan atau bagian dari pelaksanaan skala besar. Cirinya dapat berupa;
6
● Pembunuhan yang disengaja
● Penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi, termasuk eksperimen biologis
● Dengan sengaja menyebabkan penderitaan besar, atau cedera serius pada
tubuh atau kesehatan
● Penghancuran dan perampasan properti secara luas, tidak dibenarkan oleh
kebutuhan militer dan dilakukan secara melawan hukum
● Memaksa seorang tawanan perang atau orang lain yang dilindungi untuk
mengabdi dalam kekuatan negara lawan
● Dengan sengaja merampas berbagai hak yang adil dan teratur dari seorang
tawanan perang atau orang yang dilindungi lainnya
● Deportasi atau pemindahan yang tidak sah atau kurungan yang tidak sah
⮚ Kejahatan Agresi
Dalam Statuta disebutkan juga bahwa kejahatan agresi merupakan bentuk kejahatan
yang meeliputi perencanaan, persiapan, inisiasi atau eksekusi, oleh seseorang dalam
posisi yang efektif untuk melakukan kontrol atas atau untuk mengarahkan politik atau
militer suatu negara dan merupakan suatu manifestasi pelanggaran Piagam PBB.
Adapun tujuan khusus dalam kejahatan agresi, yaitu untuk perilaku yang bertujuan
menyebabkan bahaya atau kesakitan terhadap target serangan. Selain itu,
menyebabkan tindakan yang berpotensi kuat untuk menyerang kedaulatan, integritas
teritorial atau kemerdekaan politik negara lain. Kejahatan ini cirinya sebagai berikut.
● Invasi atau serangan oleh angkatan bersenjata suatu negara atas wilayah
negara lain
● Pengeboman atau penggunaan apapun senjata oleh suatu negara terhadap
wilayah negara lain
● Blokade pelabuhan atau pantai suatu negara oleh angkatan bersenjata negara
lain
● Suatu serangan oleh angkatan bersenjata baik angkatan darat, laut atau udara,
atau armada laut dan udara
● Penggunaan angkatan bersenjata suatu negara yang bertentangan dengan
syarat-syarat yang diatur dalam persetujuan untuk melakukan tindakan agresi
● Pengiriman oleh atau atas nama suatu negara kelompok bersenjata,
kelompok-kelompok, laskar atau tentara bayaran, yang membawa melakukan
tindakan angkatan bersenjata terhadap negara lain
2. Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) ringan adalah tindakan atau peristiwa
yang melanggar hak-hak asasi manusia seseorang, tetapi dampaknya dianggap relatif
kecil atau kurang serius dibandingkan dengan pelanggaran HAM yang lebih serius
seperti penyiksaan, pembunuhan, atau penghilangan paksa. Pelanggaran HAM ringan
biasanya mencakup pelanggaran seperti penahanan yang tidak sah, penganiayaan
verbal, pelecehan, diskriminasi rasial atau gender, dan pelanggaran hak-hak sipil dasar
lainnya.
7
dapat menyebabkan trauma, stres emosional, dan pelanggaran hak asasi manusia yang
lebih umum.
8
III. Pelanggaran HAM Kemanusiaan
1. Perang dan Konflik Bersenjata: Kejahatan perang, seperti serangan terhadap
warga sipil, penggunaan senjata kimia, dan pembunuhan massal.
2. Genosida: Upaya sistematis untuk menghancurkan kelompok etnis, agama,
atau nasional tertentu.
3. Kejahatan Terhadap Kemanusiaan: Tindakan serius yang dilakukan sebagai
bagian dari serangan yang melanggar HAM, seperti pengusiran paksa,
penyiksaan, dan perbudakan.
IV. Pelanggaran HAM Terhadap Hak-Hak Individu
1. Penangkapan dan Penahanan Sewenang-Wenang: Penahanan tanpa alasan
yang sah atau proses hukum yang adil.
2. Pekerjaan Paksa dan Perbudakan: Memaksa individu untuk bekerja atau hidup
dalam kondisi yang mirip perbudakan.
3. Penyiksaan dan Perlakuan Kejam: Penggunaan kekerasan fisik atau psikologis
terhadap tahanan atau warga sipil.
4. Eksekusi Mati Tanpa Hukum yang Adil: Hukuman mati tanpa proses hukum
yang adil.
V. Pelanggaran HAM Terhadap Kebebasan Berpendapat
1. Pembungkaman Media: Pembatasan terhadap kebebasan media, sensor, atau
penindasan terhadap wartawan.
2. Sensor Internet: Pemblokiran situs web, jejaring sosial, atau aplikasi
komunikasi untuk membatasi akses informasi dan kebebasan berpendapat.
VI. Pelanggaran HAM Terhadap Hak-Hak Migran dan Pengungsi
1. Deportasi Paksa: Pengusiran paksa tanpa proses hukum yang adil.
2. Diskriminasi Terhadap Pengungsi: Penolakan hak suaka, pemindahan paksa,
atau perlakuan diskriminatif terhadap pengungsi.
9
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
10