A. INFORMASI UMUM
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menirukan gerak tari sesuai latar belakang tari tradisi dengan percaya
diri
2. Peserta didik dapat mengembangkan gerak tari sesuai latar belakang tari tradisi dengan
Kata kunci yang akan dipelajari dan pertanyaan inti (essential question)
Pertanyaan Pemantik :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berahlak Mulia
D. Sarana dan Prasarana : Internet OHP untuk menayangkan video materi, alat tulis, Buku
Bacaan unit 1
a. Kertas
b. Pena/pensil/ spidol
c. Sumber literasi dan gambar tari tradisional (buku, majalah, koran, sumber internet)
J. Kegiatan Pembelajaran
Metode : Diskusi
Kegiatan Akhir Guru dan peserta didik dapat merefleksi dengan 15 menit
menyimpulkan hasil diskusi “bentuk penyajian
tari tradisi yang ada di Indonesia.
Refleksi siswa :
1. Apakah materi yang di sampaikan oleh guru mudah sudah sesuai dengan tujuan ?
2. Apakah waktu yang di gunakan dalam pembelajaran sudah sesuai ?
3. Apakah guru membantu peserta didik yang mengalami kesulitan saat berdiskusi ?
I. Assesmen :
1. Asesmen diagnostik Kognitif
Penilaian diberikan di awal kegiatan pembelajaran, dilihat dari kesiapan peserta didik
di awal pembelajaran, peserta didik dapat menjawab atau mengungkapkan pendapat
tentang kompetensi awal yang diberikan guru.
Unjuk kerja mengkaji melalui foum diskusi tentang bentuk penyajian tari
tradisi di Indonesia
Penilaian tugas mandiri berupa lembar kerja peserta didik berupa sejarah
tari tradisional di Indonesia
menjawab paham
K. Assesmen :
Asesmen diagnostik Kognitif
Penilaian diberikan di awal kegiatan pembelajaran, dilihat dari kesiapan peserta didik di awal
pembelajaran, peserta didik dapat menjawab atau mengungkapkan pendapat tentang kompetensi
awal yang diberikan guru.
Unjuk kerja mengkaji melalui foum diskusi tentang ciri-ciri dan fungsi tari
di Indonesia
Penilaian tugas mandiri berupa lembar kerja peserta didik berupa ciri-ciri
dan fungsi tari tradisional di Indonesia
Asesmen sumatif (for and of learning)
Lembar kerja siswa ( Mandiri ) pembelajaran Unit 1 : ciri-ciri dan fungsi tari
Tari Jaipong /
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/tari-
tradisional-khas-jawa-barat-jaipong
Refleksi Guru
1. Kesulitan peserta didik dalam menganalisis informasi yang terdapat dalam
gambar tari tradisional ?
2. Apa yang dilakukan oleh guru saat peserta didik mengalami kesulitan tersebut?
3. Apa kesulitan peserta didik dalam mengidentifikasi ciri tari tradisional ?
4. Apakah ada peserta didik tidak aktif dalam berdiskusi,berikan alasannya jika ya ?
5. Apakah pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran guru?
K. Pertanyaan Refleksi
No Refleksi diri Sudah bisa Perlu belajar lagi
1. Saya dapat menemukan informasi yang terdapat
dalam gambar tari tradisional dari Sulawesi Selatan
2. Saya dapat mengidentifikasi ciri-ciri tari tradisional
3. Saya memahami fungsi dan ciri tari tradisional
Subarna, Rakhma .2021. Buku Panduan Guru Seni tari SMP Kelas VII . Jakarta: Kementrian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Subarna, Rakhma .2021. Buku Panduan Siswa Seni Tari SMP Kelas VII . Jakarta: Kementrian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MDL Chanel (film documenter Budaya Nasional, produksi BPNB-Bali, video dapat diakses pada
link : https://youtu.be/MTD3)_UB1tw
H. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
Soal Pengayaan
a. Pernyataan berikut yang merupakan konseo sejarah tari adalah. . .
i. Fungsi sejarah tari tradisi di Indonesia
ii. Mengamati gambar tari tradisi di daerah
iii. Ciri- ciri tari tradisi di berbagai daerah di Indonesia
Lampiran
FUNGSI TARI
Tari dan masyarakat tidak dapat dipisahkan, karena tari lahir dari sebuah kebutuhan
masyarakat. Berikut merupakan pemaparan tentang fungsi tari bagi masyarakat Indonesia :
1. Sebagai Sarana Ritual/Upacara Religi
Tari sebagai sarana ritual, merupakan warisan kebudayaan zaman prasejarah.
Masyarakat di zaman prasejarah percaya bahwa melalui tari, apa yang diinginkan akan
tercapai. Tari ritual merupakan ungkapan jiwa manusia yang dituangkan dalam bentuk gerak,
sebagai sarana komunikasi antara manusia dengan kekuatan-kekuatan gaib melalui upacara
ritual (Bisri, 2007). Sehingga pada tari ritual, faktor keindahan bukanlah menjadi fokus utama,
karena yang diutamakan adalah tercapainya tujuan dari upacara tersebut.
Tari sebagai sarana ritual bersifat sakral, sehingga terdapat aturan aturan khusus baik dari segi
tempat, penari, iringan musik, tata rias dan busana, tempat pentas, waktu pelaksanaan dan
aturan aturan lainnya. Sebagai negara berkembang yang tata kehidupannya mengacu pada
budaya agraris dan selalu melibatkan karya seni dalam kegiatan agamanya, Indonesia memiliki
beragam pertunjukan seni tari yang berfungsi sebagai sarana ritual (Soedarsono, 2002). Fungsi
tari sebagai sarana ritual/upacara bagi masyarakat Indonesia, dikelompokkan menjadi fungsi
upacara untuk keagamaan, dan fungsi upacara yang berkaitan dengan peristiwa alamiah atau
upacara untuk peristiwa kehidupan manusia.
Selain sebagai upacara/ritual keagaamaan, masyarakat Indonesia memiliki berbagai tari yang
berfungsi sebagai upacara/ritual yang berhubungan dengan peristiwa alamiah dan siklus
hidup manusia. Dalam budaya Suku Dayak di Kalimantan, terdapat tari Hudoq (topeng) yang
ditarikan ketika hendak membuka lahan pertanian. Di Dayak Kenyah terdapat tari ‘Hudoq
Kita’, sebagai permohonan kepada Dewi Sri (Dewi padi), roh leluhur, dan penjaga desa agar
masa panenyang akan datang diberikan hasil yang lebih baik (Indrahastuti. 2013). Dalam tari
hudoq, topeng yang digunakan merupakan perwujudan muka babi, monyet, atau binatang-
binatang lain sebagai symbol hama, Hudoq burung elang digunakan sebagai simbol binatang
yang akan melindungi serta memelihara hasil panen masyarakat Dayak, dan hudoq yang
berwujud manusia