Anda di halaman 1dari 5

1.

Terminal Kampung Rambutan

Terminal Kampung Rambutan merupakan salah satu terminal bus di Jakarta yang paling
populer sejak zaman dahulu. Terminal bus yang terletak di kawasan timur Ibu Kota tersebut
telah beroperasi sejak awal 1990-an. Terminal Kampung Rambutan senantiasa menjadi
‘rumah singgah’ bagi berbagai bus favorit antarkota serta antarprovinsi dari dan menuju
Jakarta.

2. TERMINAL PULO GADUNG

Nama satu ini juga tak kalah legendaris sebagai terminal bus antarprovinsi di Jakarta.
Terminal Pulo Gadung berada di penghubung Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Bekasi
Raya. Terminal satu ini menjadi tempat pemberhentian bagi bus AKAP, mikrolet, serta bus
Transjakarta.

3. TERMINAL KALIDERES

Di sisi barat Jakarta, juga terdapat sebuah terminal bus legendaris bernama Terminal
Kalideres. Terminal ini lokasinya dekat dengan perbatasan Jakarta Barat- Tangerang, Banten.
Adapun Terminal Kalideres melayani berbagai rute ke luar Jakarta, seperti ke Merak serta
Pulau Sumatera.
1. STASIUN GAMBIR

Stasiun Gambir (GMR) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak
di Kelurahan Gambir, Gambir, Jakarta Pusat, tepatnya di timur Monumen Nasional (Monas),
serta terhubung dengan akses jalan menuju Monas. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16
meter ini termasuk ke dalam Daerah Operasi 1 Jakarta. Lokasi stasiun juga terletak di sebelah
barat Gedung Kwartir Nasional Pramuka serta Gereja Immanuel Gambir.
tahun 1992.
2. Stasiun Pasar Senen

Stasiun Pasar Senen (PSE) (juga disebut sebagai Stasiun Senen) adalah stasiun kereta
api kelas besar tipe A yang terletak di Senen, Senen, Jakarta Pusat, tepatnya di wilayah ramai
dekat Gelanggang Remaja Planet Senen dan pusat perbelanjaan Pasar Senen; termasuk
dalam Daerah Operasi I Jakarta pada ketinggian +4,7 m. Bangunan stasiun yang sekarang ini
dibangun pada tahun 1916 dan diresmikan pada tanggal 19 Maret 1925.
3. Stasiun Jatinegara

Stasiun Jatinegara (JNG) adalah stasiun kereta api kelas besar yang terletak di perbatasan
antara Kecamatan Jatinegara dan Matraman, tepatnya di Kelurahan Pisangan Baru,
Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 meter
ini termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta. Stasiun ini merupakan stasiun tempat
bertemunya tiga jalur yang setiap harinya dilewati ratusan kereta api, yaitu jalur ke Pasar
Senen, Manggarai, dan Bekasi.jauh dan menengah yang berhenti untuk menaikkan
penumpang di stasiun ini, kecuali jika akses jalan penumpang menuju Stasiun
Gambir dan/atau Stasiun Pasar Senen terganggu
1. Bandara Internasional Soekarno – Hatta

Bandara yang ada di Jakarta berikutnya adalah bandara Soekarno – Hatta. Telah anda ketahui
bahwa, bandara Soekarno – Hatta ini merupakan alih fungsi dari bandara sebelumnya yaitu
bandara Kemayoran. Pengoperasian bandara Cengkareng (nama populer dari bandara
Soekarno – Hatta) dimulai pada tahu ditutupnya bandara Kemayoran yaitu tahun 1985. Tidak
hanya bandara Kemayoran, tetapi juga bandara Halim Perdanakusuma meskipun bandara ini
masih beroperasi khusus untuk militer.

Sebelum dilakukan pembangunan bandara, telah terjadi berbagai perundingan mengenai


pembangunan bandara di Cengkareng itu. Dan dari perundingan tersebut menghasilkan
beberapa keputusan seperti kesepakatan dengan Aeroport de Paris yang membuahkan; 2
landasan pacu, jalan aspal, 3 terminal (1 internasional dan 2 domestik) dan kebun di dalam
bandara. Pengerjaan bandara dilakukan kurangi lebih memakan waktu selama 18 bulan.

2. Bandara Internasional Halim Perdanakusuma

Bandara Halim Perdanakusuma merupakan salah satu bandara yang mengalami pengurangan
akibat perkembangan bandara Soekarno – Hatta selain bandara internasional Kemayoran.
Bandara yang satu ini telah ada 1924 dengan nama lapangan terbang Tjililitan. Awal mula
adanya bandara ini, digunakan sebagai lapangan terbang bagi militer seperti AURI. Bahkan
bandara ini dijadikan sebagai pangkalan udara militer.

Penamaan bandara Halim Perdanakusuma ini dilakukan untuk mengenang almarhum Abdul
Halim Perdanakusuma yang gugur dalam menjalankan tugas. Pada awalnya memang bandara
ini digunakan sebagai pusat kemiliteran, namun karena beberapa sebab ini mulai digunakan
sebagai publik atau komersil. Salah satu penyebabnya adalah harus berbagi dengan bandara
Soekarno – Hatta karena dirasa sudah terlalu sempit

1. Pelabuhan Tanjung Priok

Pelabuhan Tanjung Priok merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Asia Tenggara,
sehingga tak heran jika aktivitas di dalamnya cukup padat.
Berbagai kegiatan dilakukan di tempat ini, misalnya saja mengangkut dan menurunkan para
penumpang, mengangkut dan menurunkan barang dari berbagai pulau dan negeri. Termasuk
juga aktivitas bongkar muat peti kemas, dan beragam kegiatan lainnya.
Awal mulanya, Tanjung Priok dibangun dikarenakan adanya pengendapan di lumur di
wilayah muara Ciliwung pada tahun 1960. Hal tersebut membuat kapal-kapal tak dapat
singgah di Sunda Kelapa (Jakarta), sehingga dibangunlah Tanjung Priok untuk mengatasi hal
tersebut.
Beberapa regulasi yang diterapkan di Tanjung Priok seperti adanya sistem layanan
pembiayaan jasa pelabuhan atau disebut juga dengan Port Service Financing. Sistem ini
menerapkan pembayaran dengan cara kredit bukan model top up.

2. Pelabuhan Bakauheni

Salah satu nama pelabuhan Indonesia yang cukup padat dengan kegiatan di dalamnya.
Pelabuhan Bakauheni merupakan tetangga dekat dengan Pelabuhan Merak.
Di sini dapat dijumpai ratusan kapal feri setiap harinya. Kapal-kapal tersebut bermuatan para
penumpang yang hendak menyebrang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera.
TUGAS PLBJ
MEMBUAT KLIPING TENTANG FASILITAS UMUM
YANG TERDAPAT DI JAKARTA

NAMA : M.HAIKAL SAPUTRA


KELAS :VD

SDN HARAPAN MULIA 03

Anda mungkin juga menyukai