Anda di halaman 1dari 9

A PIECE OF TIME WITH YOU

Dibuat oleh: Mikael Anandy

PENDAHULUAN
Sebuah novel yang kutulis untuk menjawab
sebuah pertanyaan darimu “Kenapa Mika suka Agatha?”.
Sebelum masuk ke dalam cerita novel singkat ini,
izinkan saya menjelaskan sedikit bagaimana cara
membaca novel ini dengan baik. Novel ini dibuat dari
sudut pandang Mika, disini Mika akan berperan sebagai
pencerita dan Agatha sebagai orang yang diceritakan.
Tokoh Mika akan biasa menggunakan kata “aku” dan
tokoh Agatha akan dipanggil “Kau/kamu atau apapun
itu”.
Mulai saat berjalannya cerita, Agatha gaakan lagi
ngeliat nama kita muncul. Bukan karena gamau Mika
pake tapi rasanya sebuah tulisan akan terasa lebih hidup
tanpa adanya namaku disana, bukannya membenci
sebuah nama namun akan lebih banyak makna yang
indah dengan sebuah kata aku ataupun kamu
dibandingkan dengan sepatah nama disana. Oh iya, karna
ini sebuah karya mungin ada beberapa atau bahkan
banyak hal dan kata yang kamu ngga ngerti disini.
Namun perlu kamu tau inti dari cerita ini hanyalah cerita
tentang indah cantik dan menawannya dirimu, kamu
adalah bunga yang mekar selamanya di hatiku.
CHAPTER I : Why Do I Like You?
Why do I Like you? Sebuah pertanyaan yang
sebenarnya tidak susah untuk dijawab, tapi rasanya susah
untuk diungkapkan bukannya tak ada kata yang tepat,
namun terlalu indah untuk diucapkan dan terlalu panjang
untuk diceritakan, entah itu lewat ucapan, ketika atau
bahkan sebuah tulisan. Tapi semua itu bukan jadi
masalah kan? Yang namanya pertanyaan pasti
memerlukan sebuah jawaban, bukan sebuah asalan. Aku
tak dapat memberikan jawaban yang pasti dari apa yang
kurasakan, tak ada kata-kata yang dapat dirangkai untuk
menjadi sebuah jawaban. Jadi ceritaku sendiri dalam
sebuah cerita ini.
Dimulai dengan sebuah filosofi rasa suka, apa itu
suka? Suka itu menyeramkan, wujudnya tidak ada tapi
perasaannya menyelimuti dimana-mana. saat sedang
mandi, sedang makan, menyetir, menyendiri atau bahkan
dalam kesedihan itu sendiri. Rasa suka bisa dirasakan
oleh sebuah insan bahkan dalam kesendirian, tapi
perasaan suka seperti itu adalah perasaan suka yang
menyakitkan, dan suka itu lah yang menyeramkan
untukku. Namun semua itu berubah setelah aku
mengenalmu, sekarang perasaan suka itu muncul seiring
dengan kehadiranmu. Rasa suka darimu itu sifatnya bisa
sangat fleksible, bisa sangat membahagiakan yang
rasanya bahkan seakan akan tak bernyawa atau bisa
sangat menyakitkan hanya lewat ucapan yang bahkan
aku tahu kaupun tak serius mengucapkannya. Tapi kita
tak akan membahas soal rasa sakit dari Suka bukan? Biar
aku yang terima resiko itu sendiri.
Rasa suka itu tak berguna jika sendirian, yang
ada hanya rasa sakit yang mendalam. Rasa suka yang
indah itu dibangun oleh dua insan yang saling mencintai.
Seperti hal nya kita, walau pada awalnya tak ada rasa
suka satupun yang kita duga akan mekar selamanya
dihati ini. Kau memang yang pertamakali menemukan
rasa suka itu namun jika tanggung sendirian, namanya
bukan suka, tapi halu hahaha. Yang kamu tahu mungkin
cuman, kamu yang pertama suka lalu menarik hatiku
agar jatuh suka padamu. Memang tak salah namun juga
tidak sepenuhnya benar. Setelah mengenalmu rasanya
ada yang berbeda, awalnya rasa suka karna kamu ini
unik, lama lama rasa suka itu berkembang menjadi
sebuah perasaan. Perasaan yang seperti ingin mengetahui
lebih banyak tentang dirimu, setelah pada akhrirnya kita
saling mengenal lebih dekat walau dalam waktu yang
singkat, bisa dibilang kita hanya sebatas kenal. Namun
semua itu cukup untuk kamu menanam bibit cinta dihati
ini.
Mungkin cerita tadi sudah sedikit menjawab
pertanyaanmu, tapi apakah cukup? Tentu saja tidak,
sebenarnya pertanyaan yang kau lontarkan itu kurang pas
menurutku. Jika hanya kenapa aku menyukaimu?
jawabannya mudah, semua orang jelas bisa jatuh suka.
Bahkan orang orang yang dulu pernah bersamamu juga
menyukaimu mungkin dengan alasan atau rasa yang
sama denganku. Tapi jika kamu bertanya Kenapa aku
tetap menyukaimu? Mungkin ini akan menjawab semua
pertanyaanmu. Bukan kenapa aku masih menyukaimu
sampai sekarang, bahkan aku akan terus menyukaimu
sampai kapanpun. Walau kadang sikapmu bisa
membuatku marah tapi aku tetap mengalah karna aku
menyukaimu, mungkin akhir akhir ini kamu banyak
sekali ngambek kepadaku, dan aku mewajarkan itu. Aku
tahu alasan sebenarnya dari marahmu bukan karna kau
tak suka lagi namun karna kau tak dapat mempercayai
diriku yang sudah sampai ke titik ini. Percayalah rasa
sukaku bukan karna fisikmu bukan karna materi atau
apaun darimu, tapi batinmulah yang bisa membuatku
tetap nyaman saat bersamamu.

******
CHAPTER II : Beautiful Gem
Sejak awal pertama kita bertemu, aku sudah
menaruh rasa suka terhadap dirimu. Ingatkah kamu awal
kita bertemu? Kita bertemu di pastoran kala itu. Tak
kusangka kita bisa mengenal satu sama lain sampai
sejauh ini. Berawal dari ajakan “Mik ayo melu dekor!!!”
kata Victor saat aku sedang tertidur pulas. Lalu aku
bergegas mandi lalu berangkat menuju pastoran. Sampai
di pastoran, aku bertanya pada Victor, “Tor kae sopo?
Cah anyar?”. Lalu Victor menjawab, “Hoo”. Sontak
penasaran dengan anak baru tersebut. Awalnya aku tak
mengenalmu, tapi karena aku suka ngestalk
Instagrammu, jadinya aku memberanikan diri untuk
meminta nomormu lewat dm.
Hari berganti hari. Kita sudah saling dekat dan
aku memberanikan diri untuk bertemu denganmu. Dan…
yak benar, aku mengajakmu untuk pergi ke Pasar
Kangen waktu itu. Masih ingatkah kau memanggilku
dengan sebutan “Mikong”? Terdengar lucu sekali ketika
kau pertama kali memanggilku dengan sebutan itu.
Sebelum kita masuk ke dalam Pasar Kangen itu, aku
mengajakmu untuk membeli jajanan diluar pasar.
Setelah kita jenuh di luar, tiba waktunya kita masuk ke
dalam Pasar Kangen. Tujuan pertamaku yang sudah
kutunggu-tunggu yaitu tempat untuk menjual uang uang
kuno. Hahaha… menjual uang kuno itu rasanya seperti
melepaskan rasa jenuh dikala kesibukan sehari-hari.
Apalagi ditemani oleh dirimu. Waktu telah menunjukan
pukul 17.30 dan aku sudah ditelpon oleh Victor untuk
mendatangi sebuah rapat. Tak berpikir panjang aku
bergegas pulang. Saat ingin memesan grab, alangkah
terkejutnya diriku ketika tas plastik yang berisi uang
kuno tidak ada di dalam tas ranselku. Sontak aku panik,
karena nilai uang itu sangat berharga. Lalu kau
menemaniku mengambil tas plastic itu dengan berlari.
Cepat sekali kau berlari. Untungnya plastik itu masih ada
di tempat aku membeli gelang.
******
CHAPTER III : Keyakinan
Apakah seyakin itu diriku padamu? YA, sebelum
semuanya dimulai, sudah kutetapkan hatiku untuk
seterusnya bersamamu, hanya terpaku pada waktu usia
dan rezeki untuk dini. Kamu tak perlu lagi ragu, walau
mungkin perjuanganku tak seperti pria pria diluar sana,
namun semua hal ini adalah yang terbaik yang bisa aku
beri padamu. beda orang pasti beda cara menyampaikan
rasa suka mereka. Akan kuyakinkan kamu tak akan
pernah bisa melihat sosokku dari sosok orang lain jangan
pernah mencari orang lain hanya untuk menutupi
kekuranganku tapi kita sama sama cari cara tebaik
mengubah kekurangan itu menjadi hal yang indah untuk
kita.
Kembali lagi pada pertanyaan awal "kenapa aku
menyukaimu?" bukan sekedar suka tapi jatuh suka dan
bukan sekedar jatuh suka tapi jatuh sejatuh jatuhnya.
Karna apa? Sudah jelas karna hadirnya dirimu, tak perlu
bertanya bagaimana jika tak ada kamu? Sudah jelas aku
bahkan tak akan sampai dititik ini. Mungkin sekarang
aku masih seseorang yang dingin dengan cinta dan
menganggap bahwa cinta itu hanyalah sebuah kesakitan.
Jika tak ada kamu, cinta itu hanyalah sebuah padang
pasir yang tandus namun denganmu cinta itu berubah
menjadi lapangan bunga yang indah. Aku tahu
bagaimana reaksimu terhadap tulisanku ini “Slebeww”
atau “mang ea” mungkin kata kata itu yang akan
diucapkan olehmu hahaha, tak apa responmu tak usah
berlebihan hanya tolong hargai dan apresia karya karya
atau kata kata yang kuucapkan padamu agar aku tak
menyesali dan akan terus membuat keindahan dirimu
dalam sebuah kata, coretan, gambar, lukisan ataun
mungkin suatu saat nanti aku bisa membuat lagu dari
indahnya dirimu.
******
THE END??
Oh tentu tidak, Tak akan pernah ada akhir untuk
menceritakan dirimu hanya saja batasan diriku yang tak
mampu lagi merangkai kata untuk semua ini.

***Rasa sukaku padamu seperti 5 roti dan 2 ikan, gak


akan ada habisnya awoakowoakwao***

Anda mungkin juga menyukai