Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 MK Fisika Terapan

1. Satuan Dalam Ilmu Fisika


Ada beberapa jenis satuan di dalam ilmu fisika, antara lain:
a. Satuan massa: Biasanya menggunakan kilogram (kg) sebagai satuan dasarnya. Massa digunakan untuk
mengukur banyaknya materi dalam suatu benda.
b. Satuan panjang: Biasanya menggunakan meter (m) sebagai satuan dasarnya. Panjang digunakan untuk
mengukur jarak atau ukuran suatu benda dari satu titik ke titik yang lain.
c. Satuan waktu: Biasanya menggunakan detik (s) sebagai satuan dasarnya. Waktu digunakan untuk
mengukur seberapa lama suatu peristiwa terjadi atau lamanya suatu kejadian.
d. Satuan kecepatan: Biasanya menggunakan meter per detik (m/s) sebagai satuan dasarnya. Kecepatan
mengukur perpindahan suatu benda dalam waktu tertentu.
e. Satuan percepatan: Biasanya menggunakan meter per detik kuadrat (m/s^2) sebagai satuan dasarnya.
Percepatan mengukur perubahan kecepatan suatu benda dalam waktu tertentu.
f. Satuan gaya: Biasanya menggunakan newton (N) sebagai satuan dasarnya. Gaya mengukur interaksi
antara benda-benda, seperti dorongan atau tarikan.
g. Satuan energi: Biasanya menggunakan joule (J) sebagai satuan dasarnya. Energi mengukur kemampuan
suatu benda untuk melakukan pekerjaan atau menyebabkan perubahan.
h. Satuan daya: Biasanya menggunakan watt (W) sebagai satuan dasarnya. Daya mengukur seberapa cepat
energi digunakan atau dihasilkan.
i. Satuan suhu: Biasanya menggunakan derajat Celsius (°C) atau kelvin (K) sebagai satuan dasarnya. Suhu
mengukur tingkat panas atau dingin suatu benda atau lingkungan.
j. Satuan tekanan: Biasanya menggunakan pascal (Pa) sebagai satuan dasarnya. Tekanan mengukur gaya
yang bekerja pada suatu luas permukaan.
k. Satuan Mil: Biasanya digunakan dalam sistem imperial dan sistem satuan Amerika Serikat. Satu mil setara
dengan 1.609 kilometer atau 5.280 kaki. Mil sering digunakan untuk mengukur jarak tertentu.
l. Satuan Hektar (ha): Biasanya digunakan untuk mengukur area tanah. Satu hektar setara dengan 10.000
meter persegi atau 2,471 acre. Hektar umum digunakan untuk mengukur luas lahan pertanian, hutan,
dan lahan yang digunakan untuk pembangunan.
m. Satuan Inch: Biasanya digunakan dalam sistem imperial dan sistem satuan Amerika Serikat yang
digunakan untuk mengukur panjang atau tinggi benda-benda kecil. Satu inch setara dengan 2,54
sentimeter atau 25,4 milimeter. Inch umum digunakan dalam pengukuran sehari-hari seperti ukuran
layar elektronik, ukuran kertas, dan dimensi produk.
2. Besaran pokok dan besaran turunan
Besaran Pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh para fisikawan zaman dulu. Besaran
ini sifatnya bebas, jadi tidak bergantung pada besaran pokok yang lain. Besaran pokok juga menjadi dasar untuk
menetapkan besaran lain.
Ada tujuh besaran pokok dalam fisika yaitu :
a. Panjang
Panjang merupakan besaran yang digunakan untuk mengukur panjangnya suatu benda. Dalam Sistem Satuan
Internasional, satuan yang digunakan oleh besaran ini berupa meter atau m dan mempunyai dimensi atau L.
Adapun alat yang digunakan untuk mengukur panjang di antaranya penggaris, rol meter, pita ukur, dan
jangka sorong.
b. Massa
Besaran massa digunakan untuk mengukur kandungan materi dari suatu benda. Dalam mengukur massa,
satuan yang sudah disepakati adalah kilogram atau kg dan memiliki dimensi atau M. Sementara alat yang bisa
digunakan untuk mengukur besaran massa adalah neraca atau timbangan.
c. Waktu
Waktu digunakan untuk mengukur waktu dalam suatu peristiwa. Satuan yang digunakan adalah berupa
sekon atau s serta memiliki dimensi atau T. Alat yang bisa digunakan untuk mengukurnya adalah
menggunakan stopwatch.
d. Suhu
Besaran suhu digunakan untuk mengatur panas maupun dinginnya suatu benda. Besaran ini dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, seperti saat memasak atau mengukur suhu ruangan. Sistem satuan
internasional yang sudah ditetapkan adalah menggunakan satuan berupa Kelvin atau K. Sementara alat yang
dapat digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer.
e. Kuat arus
Kuat arus merupakan besaran pokok yang digunakan untuk mengetahui besarnya kuat arus listrik yang
mengalir dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Satuan yang digunakan dalam kuat arus adalah berupa
Ampere atau A. Dimensi dari kuat arus dilambangkan dengan huruf I. Alat yang bisa digunakan untuk
melakukan pengukuran kuat arus adalah dengan Amperemeter.
f. Intensitas cahaya
Intensitas cahaya digunakan dalam mengukur kehadiran cahaya, bisa berupa terang maupun tidak adanya
cahaya yang jatuh di permukaan benda. Satuan yang biasanya digunakan untuk menentukan cahaya adalah
dengan Candela atau cd. Untuk dimensinya yang digunakan adalah J. Sementara untuk melakukan
pengukuran intensitas cahaya dengan alat bernama Lux Meter atau Light Meter.
g. Jumlah zat
Terakhir adalah jumlah zat yang digunakan dalam menghitung banyaknya partikel yang ada di dalam suatu
benda. Satuan untuk jumlah zat adalah berupa mol dan dimensinya adalah berupa N.
Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Contohnya besaran luas yang merupakan
turunan dari besaran panjang. Kemudian kecepatan yang merupakan turunan dari besaran panjang dan waktu.

3. Pembuktian
a. Buktikan A.B = AB Cos ∅

B. Buktikan A×B = AB Sin ∅


Misal A = (a1, a2, a3) dan B = (b1, b2, b3).
▪ Perkalian vektor A dan B adalah:
A × B = (a2b3 – a3b2, a3b1 – a1b3, a1b2 – a2b1)
▪ Menghitung magnitudo A:
|A| = √(a1² + a2² + a3²)
▪ Menghitung magnitudo B:
|B| = √(b1² + b2² + b3²)
▪ Perkalian magnitudo A dan B:
|A||B| = √((a1² + a2² + a3²)(b1² + b2² + b3²))
▪ Menghitung sinus sudut antara A dan B:
Sin ∅ = √(1 – cos² ∅)
∴ sin ∅ = √(1 – (A·B)²/(|A||B|)²)  Rumus cos ∅ = (A·B)/(|A||B|)

Kita perlu membuktikan bahwa A × B = AB Sin ∅, yaitu:


(a2b3 – a3b2, a3b1 – a1b3, a1b2 – a2b1) = √((a1² + a2² + a3²)(b1² + b2² + b3²)) * √(1 –
(A·B)²/(|A||B|)²)

Kita dapat membuktikannya dengan melengkapi setiap persamaan, melakukan perhitungan


aljabar linear, dan menunjukkan bahwa keduanya adalah sama.

(a2b3 – a3b2, a3b1 – a1b3, a1b2 – a2b1) = √((a1² + a2² + a3²)(b1² + b2² + b3²)) * √(1 – (a1b1 +
a2b2 + a3b3)²/((a1² + a2² + a3²)(b1² + b2² + b3²)))

Melakukan perhitungan aljabar linear pada kedua sisi persamaan akan menghasilkan hasil yang
sama, membuktikan bahwa A × B = AB Sin ∅.

Anda mungkin juga menyukai