Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. C KELUARGA Tn.

B YANG
MENDERITA STUNTING DENGAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
DEFISIT NUTRISI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENJERAN
SURABAYA

Dosen Pembimbing :

Ach. Arfan Adinata, S. Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :

Rizqiatul Fitia
P27820722164

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


PROGRAM ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KONSEP KELUARGA

A. Definisi Konsep Keluarga


Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar
gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya (Kemenkes, 2017).
Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia
Sehat karena menurut Friedman (1998) didalam Kemenkes (2017), terdapat Lima
fungsi keluarga, yaitu :
1. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan
sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina
sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan
tingkat perkembangan anak dan dan meneruskan nilainilai budaya keluarga.
3. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function)
adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas
keluarga di bidang kesehatan. Sedangkan tugas-tugas keluarga dalam
pemeliharaan kesehatan adalah :
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarganya
b. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarganya
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan.
Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini merupakan
pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut
(Kemenkes, 2017).
1. Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan
Keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya.
2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan
preventif.
3. Kunjungan keluarga untuk menidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.
4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk
pengorganisasian/pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas.
B. Klasifikasi Keluarga
Tahun 2005, dilakukan kajian indikator keluarga sejahtera secara terbatas di
kalangan BKKBN untuk mengakomodir berbagai saran perbaikan. Hasil kajian
tersebut menghasilkan beberapa perubahan indikator, adapun tahapantahapan
indikator dari keluarga sejahtera tersebut sebagai berikut :
1. Keluarga pra sejahtera
Keluarga pra sejahtera merupakan keluarga yang belum mampu memenuhi
kebutuhan dasarnya (basic need) secara minimal, seperti kebutuhan akan spiritual,
sandang, pangan, papan, kesehatan dan KB.
2. Keluarga sejahtera I
Keluarga yang sudah mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tapi
belum mampu memenuhi kebutuhan sosial psikologinya seperti kebutuhan akan
pendidikan, KB, transportasi, interaksi lingkungan tempat tinggal. Keluarga
sejahtera I adalah keluarga yang kebutuhan dasar sudah terpenuhi tapi kebutuhan
sosial psikologi belum bisa terpenuhi merupakan pengertain dari Keluarga
sejahtera I. Indikator Keluarga sejahtera I adalah :
a. Pada umunya seluruh anggota keluarga, makan 2 kali atau lebih dalam satu hari.
b. Saat berada di rumah, bekerja, sekolah maupun berpergian anggota keluarga
mempunyai pakaian berbeda
c. Rumah yang dihuni keluarga memiliki atap, lantai dan dinding yang baik.
d. Dibawa ke sasaran kesehatan apabiila anak sakit dan atau pasangan usia subur
ingin ber KB.
e. Pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi apabila pasangan usia subur (PUS) ingin
menggunakan KB
f. Semua anak bersekolah khususnya anak usia 7-15 tahun di keluarga.
3. Keluarga sejahtera II
Keluarga sejahtera II adalah keluarga yang sudah bisa memenuhi seluruh
kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan perkembangan keluarganya.
Indikator Keluarga sejahtera II meliputi :
a. Anggota keluarga melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan dan agama
masing-masing.
b. Dalam seminggu paling kurang sekali keluarga makan daging atau ikan atau telur.
c. Semua anggota keluarga memperoleh paling kurang 1 stel pakaian baru dalam
kurun waktu setahun terakhir.
d. Untuk setiap penghuni satu rumah luas lantai rumah paling kurang 8 m2 .
e. Keluarga dalam keadaan sehat sehingga bisa melakukan tugas dan fungsi masing-
masing dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
f. Ada satu atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh
penghasilan.
g. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota keluarga usia 10-60 tahun. h.
Menggunakan alat atau obat kontrasepsi bagi pasangan usia subur dengan anak
dua atau lebih.
C. Tipe Keluarga
Beberapa tipe keluarga menurut Friedman (2010) antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Nuclear Family (keluarga inti) yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak
yang masih menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari
keluarga lainnya.
2. Extended Family (keluarga besar) yaitu satu keluarga yang terdiri dari satu atau
dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama
lain.
3. Single parent family yaitu satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga
dan hidup bersama dengan anak-anak yang bergantung kepadanya.
4. Dyad family yaitu keluarga yang terdiri dari sepasang suamu istri tanpa anak,
tinggal dalam satu rumha yang sama.
5. Blended family yaitu suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan
yang masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan
terdahulu.
6. Three generation family yaitu keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek,
nenek, bapak, Ibu dan anak dalam satu rumah.
7. Single adult living alone yaitu bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang
dewasa yang hidup dalam rumahnya.
8. Middle age / elderly couple yaitu keluarga yang hanya terdiri dari sepasang suami
istri paruh baya.
D. Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap Posisi dalam Tugas Kritis
Keluarga
Pasangan 1. Isti 1. Mempertahankan kepuasan
Menikah 2. Suami pernikahan yang saling timbal
balik
2. Penyesuaian terhadap kehamilan
dan menjelang kedudukan sebagai
orang tua
3. Menyesuaikan diri dengan sanak
famili dari berbagai pihak
Membesarkan 1. Istri – ibu 1. Memiliki, menyesuaikan, dan
Anak 2. Suami – ayah mendorong perkembangan bayi
3. Bayi 2. Menjaga kenyamanan suasana
rumah bagi orang tua dan bayi
Anak Usia 1. Istri – ibu 1. Menyesuaikan dengan kebutuhan
Pra Sekolah anak preschool akan pentingnya
2. Suami – ayah stimulasi, dengan cara yang
3. Anak sebagai kondusif
kakak 2. Mengatasi terkurasnya energi dan
4. Anak sebagai waktu privasi sebagai orang tua
adik

Anak Usia 1. Istri – ibu 1. Menyesuaikan diri dengan


Sekolah 2. Suami – ayah kornunitas sekolah secara
3. Anak – kakak konstruktif
4. Anak – adik 2. Mendorong tercapainya prestasi
akademik anak
Remaja 1. Istri – ibu 1. Menyeimbangkan antara
2. Suami – ayah kebebasan dan tanggungiawab
3. Anak – kakak sejalan dengan bertambah
4. Anak – adik matangnya arrak usia remaja
2. Orang tua mulai berupaya kembali
untuk memajukan diri mereka
sendiri, misalnya dengan mulai
beralih pada kegiatan di luar
pengasuhan, dan memajukan karir
Launching 1. Istri – ibu – nenek 1. Melepaskan anak menuju kuliah,
Center 2. Suami – ayah – dunia kerja, pernikahan, dll dengan
kakek pendampingan dan pengesahan
3. Anak – kakak – yang sesuai
paman/bibi 2. Mempertahankan fungsi 'rumah'
4. Anak – adik – sebagai pusat pendukung bagi anak
paman/bibi (a supportiue home base).
Orang Tua di 1. Istri – ibu – nenek 1. Membangun kembali hubungan
Usia 2. Suami – ayah - pernikahan
Pertengahan kakek 2. Menjaga hubungan dengan
keluarga yang lebih tua juga yang
lebih muda
Masa Tua 1. (Janda/Duda) 1. Penyesuaian terhadap masa
2. Istiri – ibu – pensiun
nenek 2. Mengatasi rasa kehilangan dan
3. Suami – ayah - kesendirian
kakek 3. Menyesuaikan kondisi rumah
dengan masa tua
(Agustini, 2007)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Puskesmas Puskesmas Kenjeran No. Register


Nama Perawat Rizqiatul Fitria Tanggal Pengkajian 21 Maret 2023
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. B Bahasa sehari-hari Jawa

Alamat Rumah & Telp Jl. Cumpat Kulon Baru 1 Yankes terdekat, Jarak Pustu Kedung Cowek

Pekerjaan Nelayanan Alat transportasi Sepeda Motor

Agama & Suku Islam & Jawa Status Kelas Sosial Menengah kebawah

DATA ANGGOTA KELUARGA


No Nama Hub Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status Gizi (TB, TTV Status
dgn Terakhir Saat Ini BB, BMI) (TD, N, S, P) Imunisasi
KK Dasar
1. Tn. B KK 47 thn L Jawa SMP Nelayan Baik (170 cm, 56 TD :110/80 mmHg Lengkap
kg, IMT = 19,37) N :78x/ menit
S : 36.6°C
2. Ny. N Istri 37 thn P Jawa SMP IRT Gizi Lebih (155 TD :120/80 mmHg Lengkap
cm, 64 kg, IMT = N :72x/ menit
S : 36.4°C
26,66)
3. An. N Anak 18 thn L Jawa SMK - Baik (167 cm, 64 TD :110/70 mmHg Lengkap
kg, IMT = 23,02) N :74x/ menit
S : 36.7°C
4. An. A Anak 10 thn P Jawa SD - (143 cm, 30 kg, TD :100/70 mmHg Lengkap
IMT = N : 68x/ menit
S : 36°C
5. An. C Anak 2,5 thn P Jawa - - 9 kg, 79 cm N : 80x/ menit Belum
S : 36,3°C lengkap

LANJUTAN
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/ Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
Saat ini
1. Tn. B Tidak ada - -
2. Ny. N Tidak ada - -
3. An. N Tidak ada - -
4. An. A Tidak ada - -
5. An. C Tidak ada Stunting (Gizi Buruk) Tidak ada

Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : Stunting pada An. C

Genogram Keluarga :
Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Anggota yang sudah meninggal

A : Tinggal serumah

Tipe keluarga : Keluarga inti


B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Tahap perkembangan keluarga dengan Remajja
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan (Tn. B dan Ny. N tetap selalu

memantau perilaku dari anak- anak nya dan memberikan kebebasan kepada anaknya dalam menentukan pilihannya seperti pilihan anatara
melanjutkan kuliah atau bekerja)
Bila Tdk dijalankan, sebutkan : .............................................................................................................
C. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi :
√ Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : √ Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma KLg : √ Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Peran dalam keluarga Tn. B dapat dijalankan. Tn. B sebagai kepala keluarga merupakan sebagai
orang utama yang mengambil keputusan. Namun sebelumnya dimusyawarahkan bersama dengan Ny. N
D. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : √ Berfungsi Tdk Berfungsi (Keluarga selalu menciptakan keluarga
yang harmonis, anak-anak nya diajarkan untuk saling menyayangi dan saling membantu satu sama lain)
Fungsi Sosial : √ Berfungsi Tdk Berfungsi (Fungsi sosial keluarga cukup baik
dengan warga sekitar. Hal ini dibuktikan dengan tetangga yang mau membantu untuk dititipkan kudapan untuk An. C setiap Ny.N tidak ada
dirumah)
Fungsi Ekonomi : Baik √ Kurang Baik (Ekonomi keluarga saat ini kurang baik,
karena hasil nelayan dari Tn. B tidak banyak bahkan tidak mendapatkan sama sekali)
E. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : √ Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : Stressor yang dihadapi saat ini yaitu An. C yang sulit untuk makan nasi.

DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Type rumah : permanen Ya/ Tidak* ............................................................................
Lantai : semen  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak*
Kepemilikan rumah : sendiri  jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
 Ventilasi : Ya, balita di timbang setiap bulan di posyandu
Baik (10-15% dari luas lantai) : ya  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Jendela setiap hari dibuka : Tidak, karena Ny. N jarang Ya, untuk minum menggunakan air galon
berada di rumah. Biasanya berada di rumah saudaranya yang  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
berada di dekat laut sambil menunggu suaminya pulang dari Ya. Sumber air bersihnya berasal dari PDAM
laut  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
 Pencahayaan Rumah : Ya. Semua anggota dibiasakan untuk mencuci tangan.
Tidak*  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Pencahayaan di rumah sepertinya kurang, meskipun jendela Ya, membuang sampah pada tempatnya
dibuka tapi cahaya yang masuk sedikit karena rumah  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
membelakangi sinar matahari Di dalam rumah tampak rapi, akan tetapi di luar rumah sedikit
 Saluran Buang Limbah : berantakan dengan sepatu anak-anaknya
Saluran limbah dibuang ke got dengan tertutup  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
 Air Bersih : Ya, keluarga makan lauk pauk setiap hari
Sumber air bersih: PAM  Menggunakan jamban sehat :
Kualitas air: bersih Ya, Kekuarga menggunakan jamban sehat
 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
 Jamban Memenuhi Syarat : Ya, karena setiap jumat dilakukan pemeriksaan oleh kader
Kepemilikan jamban : ya
 Makan buah dan sayur setiap hari : Tidak. Keluarga jarang
Jenis jamban : leher angsa/cemplung*
mengonsumsi buah dan sayur
Jarak septic tank dengan sumber air :Sumber PDAM berada
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Tidak. Selain Tn. B yang
di depan rumah sedangkan septic tank berada di belakang
melakukan aktivitas seperti bekerja. Keluarga juga jarang
rumah sehingga jaraknya kurang lebih 10 m.
melakukan olahraga
 Tidak merokok di dalam rumah :Tidak. Tn. B bukan perokok
 Tempat Sampah:
 Penggunaan alkohol dan zat adiktif : Tidak. Dalam keluarga Tn. B
Kepemilikan tempat sampah ;Ya
tidak ada yang menggunakan alkohol dan zat adiktif
Jenis : Terbuka
Sampah dibuang di tempat sampah yang berada di depan
rumah. Tempat sampah yang digunakan dari ember yang
terbuka
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah
Anggota Keluarga (8m2/orang) tidak, luas bangun rumah
(4mx7m) dengan jumlah 5 anggota keluarga kurang dari
8m2/orang

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA


1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: √ Ada  Tidak karena
Ada perhatian keluarga terhadap An. C yang menderita Stunting dibuktikan dengan selalu membawa anak ke posyandu setiap bulan
untuk menimbang berat badan dan tinggi badan
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : √ Ya Tidak
Mulanya, keluarga tidak mengetahui jika anaknya mengalami stunting. Ny. N mengetahui jika anaknya stunting saat ada pemeriksaan
anak di sekitar pesisir oleh pihak kelurahan, saat di lakukan pengukuran BB dan TB ternyata An. C tidak sesuai dengan umurnya.
Sehingga dirujuk ke puskesmas untuk ditindak lanjuti.
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
 Ya √ Tidak , Keluarga tidak mengetahui penyebabnya, karena Ny. N beranggapan bahwa anaknya seperti kakak kedua nya (An. A)
yang juga saat kecil dia memiliki tubuh yang kurus sehingga Ny. N tidak berfikir bahwa An. C mengalami stunting.
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
 Ya √ Tidak , Ny. N hanya mengetahui An. C dikatakan stunting karena tinggi badan dan berat badannya kurang.
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat :
 Ya √ Tidak, Ny. N tidak mengetahui akibat dari stunting jika tidak ditangani karena merasa An. C tidak ada masalah, hanya sulit untuk
makan saja
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Keluarga  Tetangga , ……………………………………………………………
 Kader √ Tenaga kesehatan, yaitu Bidan yang ada di posyandu
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
√ Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
Saat ini An. C sudah terpantau oleh pihak puskesmas dan telah diberikan kudapan setiap harinya.
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan
upaya peningkatan kesehatan),
√ Ya  Tidak, jelaskan : Ny. N juga telah memberikan vitamin kepada anaknya yang diberikan dari posyandu
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya :
 Ya √ Tidak , Jelaskan : Ny. N hanya memberikan pengobatan vitamin yang diberikan dari posyandu saja.
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:  Ya √ Tidak, jelaskan
Ny. N masih belum mengetahui bagaimana cara membuat makanan yang menarik sehingga anak jadi nafsu makan. Sementara An. C
gampang bosan sehingga makannya sedikit. Terkait perkembangan An. C, Ny. N tidak melakukan kegiatan yang dapat menstimulus
perkembangan anak. Ny. N hanya membiarkan An. C melihat video di youtube dan menonton TV dan bahasa anak tampak kurang
dimengerti.
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Ya √ Tidak, jelaskan : Ny. N belum mengerti terkait pencegahan yang dilakukan, hal ini dibuktikan masih ada imunisasi dasar anak
yang belum lengkap
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan :
√ Ya  Tidak, jelaskan : Ny. N tetap mengajarkan PHBS seperti cuci tangan pakai sabun, menggunakan air bersih dan jamban bersih.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya :
√ Ya  Tidak, jelaskan Ny. N tetap mengikuti kegiatan posyandu balita setiap bulannya dan mendapat

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1& 2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I √ Kemandirian II

Kemandirian III Kemandirian IV


LAMPIRAN
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU
Anggota Keluarga 1 2 3 4 5 Pusing Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Nyeri spesifik: Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tremor Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Lokasi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Reflek pupil anisokor Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Tipe Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Paralisis : Lengan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Durasi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak kiri/ Lengan kanan/
Intensitas Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Kaki kiri/
Status mental: 1 2 3 4 5 Kaki kanan
Bingung Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Anestesi daerah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Cemas Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak perifer
Disorientasi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Riwayat 1 2 3 4 5
pengobatan
Depresi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Alergi Obat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Menarik diri Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Jenis obat yang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Sistem integumen: 1 2 3 4 5
dikonsumsi Ada Ada Ada Ada Ada
Cianosis Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Akral Dingin Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Diaporesis Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jaundice Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


Luka Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Pemeriksaan 1 2 3 4 5
Laboratorium
Mukosa mulut kering Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
GDP/2JPP/acak
Kapiler refil time Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Asam Urat
lebih 2 detik
Sistem Pernafasan 1 2 3 4 5 Cholesterol
Stridor Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Hb
Wheezing Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Ronchi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Akumulasi sputum Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Sistem perkemihan: 1 2 3 4 5
Disuria Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Hematuria Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Frekuensi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Retensi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Inkontinensia Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Sistem 1 2 3 4 5
muskuloskeletal
Tonus otot kurang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Paralisis Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Hemiparesis Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
ROM kurang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Gangg.Keseimb Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Sistem pencernaan: 1 2 3 4 5
Intake cairan kurang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Mual/muntah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Nyeri perut Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Muntah darah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Flatus Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Distensi abdomen Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Colostomy Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Diare Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Konstipasi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Bising usus Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Terpasang Sonde Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5
Nyeri kepala Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
ANALISA DATA

NO KELOMPOK DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH


1. DS : Ketidakmampuan keluarga Defisit Nutrisi
1. Ny. N mengatakan saat ini An. dalam mengenal masalah (D.0019)
C susah makan. Setiap makan kesehatan pada anggota keluarga
hanya 2-3 sendok saja. dengan stunting
2. Ny. N mengatakan bahwa An.
C suka makan permen, sosis,
es krim dan ciki-ciki.
3. Ny. N mengatakan An. C mau
makan jika di dulang
4. Ny. N masih beranggapan
bahwa An.C seperti kakanya
dulu yang tubuhnya kurus
sehingga tidak terfikir jika
An.C stunting
DO :
5. Usia An. C 2,5 tahun dengan
BB 9 kg dan TB 79 cm
6. Tinggi badan anak sedikit
pendek, tubuh tampak kurus
dan wajah anak terlihat lebih
muda dari anak seusianya
7. Rambut anak sedikit
kecoklatan
2. DS : Ketidakmampuan keluarga Resiko gangguan
8. Ny. N merasa bahwa An. C dalam merawat anggota keluarga perkembangan
sudah bisa semuanya yang sakit dengan stunting (D.0107)
9. Ny. N sering membiarkan
anak menonton video di
youtube
10. Ny. N mengatakan jarang
mengajarkan anaknya untuk
menstimulasi
perkembangannya kecuali
ketika An. C bertanya tentang
sesuatu.
DO :
11. Bahasa anak kurang dapat
dimengerti dan kurang jelas
artikulasinya
12. Imunisasi anak tidak lengkap
13. An.C terlihat aktif akan tetapi,
sedikit kurang berkonsentrasi
terhadap perintah.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Defisit Nutrisi pada An. C di keluarga Tn. B b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan stunting d.d An. C sulit makan, BB 9 kg,
TB 79 cm, Ny. N tidak pernah terfikir sebelumnya jika An. C mengalami stunting serta berat
dan tingi An. C lebih kurus dan pendek dari pada anak seusianya (D.0019).
2. Resiko gangguan perkembangan pada An. C di keluarga Tn. B b.d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit stunting d.d bahasa anak kurang dapat
dimengerti dan kurang jelas artikulasinya, Ny. N sering membiarkan anak menonton video di
youtube, Ny. N mengatakan jarang mengajarkan anaknya untuk menstimulasi
perkembangannya kecuali ketika An. C bertanya tentang sesuatu (D.0107).
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. Diagnosis Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran


Keperawatan
1. Sifat Masalah 1 3 An. C mengalami stunting
x1=1
Skala : 3 karena ketidakmampuan
Aktual 3 keluarga mengenal
Resiko 2 masalah pada anaknya.
Sejahtera 1 An. C tampak kurus, BMI
kurang dan sulit untuk
makan

Kemungkinan 1 1 Ny. N memiliki keinginan


x2=1
masalah 2 agar An. C menjadi anak
Skala : yang sehat dan bebas dari
Mudah 2 stunting, ditunjukan
Sebagian 1 dengan sikap kooperatif
Tidak dapat 0 Ny. N saat menerima
informasi seputar stunting
Potensial masalah 1 3 Masalah untuk dicegah
x1=1
untuk dicegah 3 cukup dengan melibatkan
Skala : keluarga, dan perawat.
Tinggi 3 Sebab masalah sudah
Rendah 2 terjadi, namun Ny.N
Cukup 1 berusaha agar An.C tetap
mau makan dengan lahap

Menonjolnya 1 2 Keluarga khawatir karena


x1=1
masalah 2 An.C saat ini sulit untuk
Skala : makan sehingga
Masalah berat, 2 menyebabkan anak tampak
harus segera kurus
ditangani
Ada masalah tetapi 1
tidak perlu
ditangani segera 0
Masalah tidak
dirasakan

JUMLAH 4
No. Diagnosis Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran
Keperawatan
2. Sifat Masalah 1 2 2 Keluarga kurang
x1=
Skala : 3 3 memperhatikan bagaimana
Aktual 3 tumbuh kembang anak dan
Resiko 2 menganggap bahwa An.C
Sejahtera 1 tidak masalah terkait
perkembangannya
Kemungkinan 2 1 Keluarga dapat melakukan
x2=1
masalah dapat 2 deteksi dini terkait untuk
diubah tumbuh kembang anak di
Skala : puskesmas
Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0

Potensial masalah 1 3 Ny.N hanya perlu


x1=1
untuk dicegah 3 menstimulasi lebih lanjut
Skala : terkait dengan
Tinggi 3 perkembangan An.C
Rendah 2 dengan melatih bahasa,
Cukup 1 kognitif dan motorik anak

Menonjolnya 1 1 1 Ny. N beranggapan bahwa


x1=
masalah 2 2 An.C bisa tahu tentang
Skala : banyak hal dari melihat
Masalah berat, 2 video dii youtube sehingga
harus segera Ny.N membiarkan anak
ditangani bermain gadget.
Ada masalah tetapi 1
tidak perlu
ditangani segera 0
Masalah tidak
dirasakan

JUMLAH 1
3
6
RUMUSAN PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Defisit Nutrisi pada An. C di keluarga Tn. B b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan Stunting d.d An. C sulit makan, BB 9 kg,
TB 79 cm, Ny. N tidak pernah terfikir sebelumnya jika An. C mengalami stunting serta berat
dan tingi An. C lebih kurus dan pendek dari pada anak seusianya (D.0019).
2. Resiko gangguan perkembangan pada An. C di keluarga Tn. B b.d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit stunting d.d bahasa anak kurang dapat
dimengerti dan kurang jelas artikulasinya, Ny. N sering membiarkan anak menonton video di
youtube, Ny.N mengatakan jarang mengajarkan anaknya untuk menstimulasi
perkembangannya kecuali ketika An. C bertanya tentang sesuatu (D.0107).
INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx Tujuan Kriteia Evaluasi Rencana Tindakan


Umum Khusus Kriteria Umum
1. Setelah dilakukan asuhan Setelah dilakukan Verbal Ny. N dan keluarga Diskusikan dengan keluarga :
keperawatan atau asuhan keperawatan dapat menyebutkan : 1. Pengertian stunting
kunjungan rumah selama selama 2x kunnjungan - Pengertian dari gizi 2. Penyebab terjadinya stunting
2x pertemuan diharapkan diharapkan keluarga kurang/ stunting 3. Tanda dan gejala stunting
nafsu makan anak mampu mengenal - Faktor penyebab 4. Dampak yang terjadi dari stunting
meningkat dengan kriteria masalah (menjelaskan stunting 5. Berikan kesempatan keluarga untuk
hasil : kembali pengertian, - Tanda dan gejala bertanya
1. Porsi makan yang penyebab, tanda dan stunting 6. Bantu keluarga untuk mengulangi apa yang
dihabiskan meningkat gejala, dan dampak - Dampak dari telah dijelaskan
(4-6 sendok setiap kali dari gizi kurang pada Psikomotor stunting serta Manajemen Nutrisi & Promosi Berat Badan
makan) balita). - Mendemonstrasikan Observasi :
2. Frekuensi makan Serta keluarga dapat cara merawat anak 1. Identifikasi status nutrisi
meningkat (3-4 kali mengetahui bagaimana stunting dengan 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
setiap hari) cara merawat balita cara menyajikan 3. Monitor asupan makanan
3. Nafsu makan dengan gizi makanan agar Terapeutik :
meningkat kurang/stunting. menarik perhatian 1. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
(SLKI L.03030) anak untuk makan. yang sesuai
2. Sediakan makanan yang tepat sesuai
kondisi pasien (makan sedikit tapi sering)
3. Berikan pujian kepada pasien untuk
peningkatan yang dicapai
Edukasi :
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2. Berikan pujian kepada pasien untuk
peningkatan yang dicapai
2. Setelah dilakukan asuhan Setelah dilakukan Verbal dan Keluarga dapat Promosi perkembangan anak dan Edukasi
keperawatan atau asuhan keperawatan Psikomotor menjelaskan tentang Stimulasi Anak
kunjungan rumah selama selama 2x kunjungan cara merawat balita Observasi :
2x pertemuan diharapkan diharapkan keluarga dengan resiko 1. Identifikasi pencapaian tugas
status perkembangan mampu merawat balita keterlambatan perkembangan anak
meningkat dengan kriteria dengan stunting dan perkembangan yaitu Terapeutik
hasil : mengetahui cara dengan menstimulasi 2. Berikan mainan yang sesuai dengan usia
1. Keterampilan/perilaku menstimulasi tumbuh tumbuh kembang anak
anak sesuai usia kembang Balita balita. 3. Bacakan dongeng/cerita untuk anak
meningkat 4. Fasilitasi anak melatih keterampilan
2. Kemampuan Keluarga dapat pemenuhan kebutuhan secara mandiri
perawatan diri mendemonstrasikan (mis.makan, sikat gigi, cuci tangan,
meningkat kembali cara memakai baju)
3. Respon sosial menstimulasi tumbuh 5. Sediakan aktivitas yang memotivasi anak
meningkat kembang balita seperti : berinteraksi dengan anak lain
(SLKI L.10101) 1. Mengajak anak
untuk bercerita dan Edukasi
membacakan 6. Jelaskan nama-nama benda objek yang ada
dongeng dilingkungan sekitar
2. Mengajarkan anak 7. Demonstrasikan kegiatan yang
bermain sesuai meningkatkan perkembangan pada
dengan usianya pengasuhan
3. Mengajarkan anak 8. Ajarkan cara stimulasi perkembangan
berkomunikasi motorik kasar, motorik halus, dan bahasa
dengan orang lain sesuai tahapan usia anak.
4. Mengenalkan anak
dengan benda-
benda yang ada
disekitarnya.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Diagnosis Keperawatan Hari dan Implementasi TTD


DX Tanggal
1. Defisit Nutrisi pada An. C di Kamis, 23 Maret Mendiskusikan dan menjelaskan kepada keluarga tentang :
keluarga Tn. B b.d 2023  Pengertian stunting
ketidakmampuan keluarga dalam 10.00 WIB  Penyebab terjadinya stunting
mengenal masalah kesehatan  Tanda dan gejala stunting
pada anggota keluarga dengan  Dampak yang terjadi dari stunting
Stunting d.d An. C sulit makan,
 Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
BB 9 kg, TB 79 cm, Ny. N tidak
 Membantu keluarga untuk mengulangi apa yang telah dijelaskan
pernah terfikir sebelumnya jika
R : Keluarga dapat menjelasakan tentang pengertian stunting, penyebab
An. C mengalami stunting serta
terjadinya stunting (kurangnya asupan gizi, pola makan asuhan anak
berat dan tingi An. C lebih kurus
kurang memadai), tanda dan gejala stunting (TB kurang, BB kurang,
dan pendek dari pada anak
wajah kelihatan lebih muda dari anak seusianya) serta dampak stunting
seusianya (D.0019).
(tingkat ID rendah, keterlambatan tumbuh embang anak, muda terkena
penyakit infeksi)
1. Mengidentifikasi status nutrisi
R : Status gizi anak kurang (TB = 79 cm, BB = 9kg)
2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
R : An. C tidak ada alergi pada makanan. An.C sangat suka makan
ice cream dan permen
3. Memonitor asupan makanan
R : An.C setiap makan hanya bisa menghabiskan 2-3 sendok
4. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
R : Ny. N diajarkan cara membuat makanan yang menarik seperti
membuat olahan ikan lele menjadi nugget yang juga berisi sayur,
membentuk nasi dengan cetakan, memberikan tusukan berbentuk
hewan di nugget dan buahnya sehingga membuat anak tertari untuk
mengambil dan makan sendiri
5. Menyediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien (makan
sedikit tapi sering)
R : An. C sangan sulit makan, setiap makan hanya sedikit porsinya
6. Memberikan pujian kepada pasien untuk peningkatan yang dicapai
7. Menganjurkan posisi duduk, jika mampu
R : An.C terkadang makan sambi main HP dan jalan-jalan agar
An.C tetap mau makan
2. Resiko gangguan perkembangan Kamis, 23 Maret 1. Mengidentifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
pada An. C di keluarga Tn. B b.d 2023 2. Memberikan mainan yang sesuai dengan usia anak
ketidakmampuan keluarga dalam 10.00 WIB R : Anak diberikan mainan yang terbuat dari bubble warp yang
merawat anggota keluarga yang dapat melatih kemampuan motorik anak. Gambar buah akan
sakit stunting d.d bahasa anak dilapisi oleh bubble warp kemudian anak disuruh untuk menekan-
kurang dapat dimengerti dan nekan bubble warpnya.
kurang jelas artikulasinya, Ny. N 3. Membacakan dongeng/cerita untuk anak
sering membiarkan anak R : dari permainan tersebut dapat mengajak anak untuk bercerita
menonton video di youtube, Ny. dan mendiskripsikan buah tersebut
N mengatakan jarang 4. Memfasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan kebutuhan
mengajarkan anaknya untuk secara mandiri (mis.makan, sikat gigi, cuci tangan, memakai baju)
menstimulasi perkembangannya R : An.C sudah bisa untuk makan sendiri, sikat gigi dan cuci tangan
kecuali ketika An. C bertanya masih peru bantuan dan untuk memakai baju belum mampu sendiri
tentang sesuatu (D.0107) 5. Menyediakan aktivitas yang memotivasi anak berinteraksi dengan
anak lain
R : An. C jarang bermain dengan anak-anak disekitar rumahnya.
Ny.J hanya membawa An.C kerumah saudaranya dan bermain
dengan sepupunya saja.
6. Menjelaskan nama-nama benda objek yang ada dilingkungan
sekitar
R : Melatih An.C dengan tebak gambar hewan-hewan dengan
menggunakan poster
7. Ajarkan cara stimulasi perkembangan motorik kasar, motorik halus,
dan bahasa sesuai tahapan usia anak.
R : mendemonstrasikan seperti bermain tebak gambar, warna dan
anggota tubuh menggunakan boneka. Serta bermain menyusun 6
gelas, dimulai dari memisahkan gelas dan menyusunnya.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Diagnosis Keperawatan Hari dan Implementasi TTD


DX Tanggal
1. Defisit Nutrisi pada An. C di Sabtu, 25 Maret 1. Mengidentifikasi status nutrisi
keluarga Tn. B b.d 2023 R : Status gizi anak masih kurang (TB = 79 cm, BB = 9kg)
ketidakmampuan keluarga dalam 11.00 WIB 2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
mengenal masalah kesehatan R : An. C tidak ada alergi pada makanan. An.C sangat suka makan
pada anggota keluarga dengan ice cream dan permen
stunting d.d An. C sulit makan, 3. Memonitor asupan makanan
BB 9 kg, TB 79 cm, Ny. N tidak R : An.C setiap sekarang bisa menghabiskan 2-3 sendok namun
pernah terfikir sebelumnya jika dengan frekuensi yang lebih sering yaitu 3x sehari dari 2x sehari
An. C mengalami stunting serta 4. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
berat dan tingi An. C lebih kurus R : Ny. N juga menggunakan cetakan nasi yang telah diberikan.
dan pendek dari pada anak Namun saat An.C bosen dengan olahan nugget ikan lele yang telah
seusianya (D.0019). dibuat, Ny.N hanya memberikan telur dadar karena Ny.N belum
sempat membuat olahan yang lainnya dan membeli bahan-
bahannya
5. Menyediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien (makan
sedikit tapi sering)
R : An. C sangan sulit makan, setiap makan hanya sedikit porsinya,
namun frekuensinya sekarang menjadi 3x sehari
6. Memberikan pujian kepada pasien untuk peningkatan yang dicapai
R : Keluarga selalu memberikan pujian saat An.C dapat makan
dengan lahap dan makan sendiri
7. Menganjurkan posisi duduk, jika mampu
R : An.C juga tetap makan sambil main HP dan jalan-jalan agar
An.C tetap mau makan

2. Resiko gangguan perkembangan Sabtu, 25 Maret 1. Mengidentifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
pada An. C di keluarga Tn. B b.d 2023 R : An.C dapat menunjukkan warna dengan benar
ketidakmampuan keluarga dalam 10.00 WIB 2. Memberikan mainan yang sesuai dengan usia anak
merawat anggota keluarga yang R : An.C diberikan mainan bola, akan tetapi jika bosan An.C sibuk
sakit stunting d.d bahasa anak bermain sendiri
kurang dapat dimengerti dan 3. Membacakan dongeng/cerita untuk anak
kurang jelas artikulasinya, Ny. N R : Keluarga masih hanya mengawasi dan menemai An.C bermain
sering membiarkan anak saja. Dan akan terlibat jika An.C bertanya terkait hal yang ia tidak
menonton video di youtube, Ny. ketahui
N mengatakan jarang 4. Memfasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan kebutuhan
mengajarkan anaknya untuk secara mandiri (mis.makan, sikat gigi, cuci tangan, memakai baju)
menstimulasi perkembangannya R : An.C sudah bisa untuk makan sendiri, sikat gigi dan cuci tangan
kecuali ketika An. C bertanya masih peru bantuan dan untuk memakai baju belum mampu sendiri
tentang sesuatu (D.0107) 5. Menyediakan aktivitas yang memotivasi anak berinteraksi dengan
anak lain
R : An. C masih bermain kerumah saudaranya dan bermain dengan
sepupunya saja.
6. Menjelaskan nama-nama benda objek yang ada dilingkungan
sekitar
R : An.C sudah banyak kosakata tentang hewan yang sudah ia
ketahui
7. Ajarkan cara stimulasi perkembangan motorik kasar, motorik halus,
dan bahasa sesuai tahapan usia anak.
R : Ny.N masih membiarkan An.C bermain HP tetapi terkadang
juga memberitahu jika An.C bertanya tentang hal yang tidak ia
ketahui
EVALUASI KEPERAWATAN

No. Diagnosis Keperawatan Hari dan Tanggal Evaluasi


DX
1. Defisit Nutrisi pada An. C di Kamis, 23 Maret S:
keluarga Tn. B b.d 2023  Ny. N mengatakan penyebab terjadinya stunting pada An.C karena
ketidakmampuan keluarga dalam 12.30 WIB kurang asupan gizi dan pola makan kurang memadai
mengenal masalah kesehatan  Ny. N dapat menyebutkan bahwa dampak stunting dapat
pada anggota keluarga dengan mengakibatkan tingkat IQ rendah, keterlambatan tumbuh kembang
Stunting d.d An. C sulit makan, dan gampang terkena infeksi
BB 9 kg, TB 79 cm, Ny. N tidak  Ny.N mengatakan An.C sekarang sudah mulai sulit untuk makan
pernah terfikir sebelumnya jika dan setiap makan hanya 2-3 suapan
An. C mengalami stunting serta  Ny.N mengatakan untuk membuat An.C mau makan harus jalan-
berat dan tingi An. C lebih kurus jalan dulu atau sambil main HP
dan pendek dari pada anak O:
seusianya (D.0019).  Setelah dihidangkan makanan yang menarik (nasi dicetak love,
nugget lele dan wortel serta buah pepaya) An.C mau memakan
makan tersebut sendiri dengan 3 kali suapan nasi dan ½ nugget,
serta 1 gigitan buah pepaya meskipun sebelumnya sudah makan
 An.C terlihat mudah bosan dengan makanan
 An.C hanya memainkan makanan puding dari kudapan tanpa
dimakan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
2. Resiko gangguan perkembangan Kamis, 23 Maret S:
pada An. C di keluarga Tn. B b.d 2023  Ny. S mengatakan An.C sering menonton video di youtube melalui
ketidakmampuan keluarga dalam 12.30 WIB HP sehingga hal-hal yang ia ketahui berasal dari video dan
merawat anggota keluarga yang tayangan TV
sakit stunting d.d bahasa anak O:
kurang dapat dimengerti dan  An.C masih belum bisa menyebutkan dan menunjukkan satu warna
kurang jelas artikulasinya, Ny. N dengan benar
sering membiarkan anak  An.C masih belum bisa memakai baju akan tetapi sudah bisa
menonton video di youtube, melepas bajunya sendiri
Ny.N mengatakan jarang  An.C masih belum menyusun 6 kubus sendiri harus dengan bantuan
mengajarkan anaknya untuk  An.C sudah dapat mmenunjukkan dan menyebutkan hewan
menstimulasi perkembangannya
 Bahasa An.C sulit untuk di mengerti
kecuali ketika An. C bertanya
A : masalah belum teratasi
tentang sesuatu (D.0107).
P : intervensi dilanjutkan
EVALUASI KEPERAWATAN

No. Diagnosis Keperawatan Hari dan Tanggal Evaluasi


DX
1. Defisit Nutrisi pada An. C di Senin, 27 Maret S:
keluarga Tn. B b.d 2023  Ny.N mengatakan An.C makan sudah satu centong dengan sehari
ketidakmampuan keluarga dalam 13.00 WIB 3x
mengenal masalah kesehatan  Ny.N mengatakan untuk membuat An.C mau makan tetap sambil
pada anggota keluarga dengan main HP
Stunting d.d An. C sulit makan, O:
BB 9 kg, TB 79 cm, Ny. N tidak  An.C makan 3-4 suapan
pernah terfikir sebelumnya jika  An.C masih suka makan permen dan es krim
An. C mengalami stunting serta  An.C terlihat kurus , BB = 9kg, TB = 79 cm
berat dan tingi An. C lebih kurus A : masalah teratasi sebagian
dan pendek dari pada anak P : intervensi dihentikan, keluarga melanjutkan secara mandiri apa
seusianya (D.0019). yang telah diajarkan oleh perawat
2. Resiko gangguan perkembangan Senin, 27 Maret S:
pada An. C di keluarga Tn. B b.d 2023  Ny. S mengatakan An.C juga aktif bertanya terkait hal-hal yang
ketidakmampuan keluarga dalam 13.10 WIB tidak ia ketahui
merawat anggota keluarga yang O:
sakit stunting d.d bahasa anak  An.C dapat menunjukkan satu warna dengan benar, namun salah
kurang dapat dimengerti dan menyebutkan
kurang jelas artikulasinya, Ny. N  An.C masih belum bisa memakai baju akan tetapi sudah bisa
sering membiarkan anak melepas bajunya sendiri
menonton video di youtube,  An.C sudah bisa menyusun 6 kubus sendiri dengan sedikit bantuan
Ny.N mengatakan jarang  An.C sudah dapat mmenunjukkan dan menyebutkan hewan lebih
mengajarkan anaknya untuk banyak dari sebelumnya
menstimulasi perkembangannya  Bahasa An.C masih sulit untuk di mengerti
kecuali ketika An. C bertanya A : masalah teratasi sebagian
tentang sesuatu (D.0107). P : intervensi dihentikan, keluarga melanjutkan secara mandiri apa
yang telah diajarkan oleh perawat
LAMPIRAN KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai