Anda di halaman 1dari 15

PAJAK PENGHASILAN

No. Jenis Penghasilan/Transaksi Penerima Ketentuan Peraturan dan Kategori Dasar Pengenaan Pajak
Penghasilan Tarif
1. Penghasilan dari usaha: WPOP Atas Peredaran PP 55/2022 Fasilitas -
0 s.d 500jt bruto
2. Penghasilan dari usaha: ● WPOP kecuali ● Penjualan PP 23/2018 Final 0,5% x Penghasilan Bruto
>500 juta <4,8 M jasa (7 thh) bruto dari dengan tarif 0,5% setiap bulan
● Koperasi, Pers semua cabang
komanditer, ● Penggabungan
Firma, penghasilan
bumdes, dan bruto dari
Bumdesma (4 Suami dan istri
th) melakukan
● PT (3th) perjanjian
pisah harta
3. Penghasilan usaha WPDN Badan Pengecualian Pasal 31E ayat 1 Fasilitas ● Yang kena fasilitas:
> 4,8 M <50M Penghasilan: dengan fasilitas (4,8/bruto) x PKP =A
● Bukan dari LN 50% 50% x 22% x A = PPh
● Termasuk PPH terutang
final ● Yang gak kena fasilitas:
● Termasuk PPH PKP-A = B
non final 22%x B= PPh terutang
● Dikecualikan ● PPH terutang kena
dari Objek fasilitas dan tidak kena
Pajak fasilitas kemudian
dijumlah
4. Dividen WPLN Pasal 26 dengan FInal 20% x jumlah bruto
tarif 20%
WPOP Diinvestasikan Pasal 4(2) dengan Non-final 10% x jumlah bruto
kembali ke tarif 10%
Koperasi Dari cadangan laba Bukan objek pajak - -
tidak dibagi atau
laba ditahan
PT, BUMN, BUMD ● Dengan Bukan objek pajak ● Sebelum UU HPP
kepemilikan ● Dibawah 25% dikenakan 15%
saham paling
rendah 25%
● Harus
mempertimba
ngkan jumlah
kepemilikan
● Tidak ada ● Setelah UU HPP
batasan
besaran
kepemilikan
● Pembebasan
diberikan
apabila dividen
diinvestasikan
kembali
● WPDN Badan ● Dengan Bukan Objek Pajak
atau OP tapi kepemilikan
berasal dari saham paling
Dividen LN rendah sebesar
30%
● Diinvestasikan
dalam jangka
waktu 3 tahun
● atas selisih dari
30% pajak
dikurangi
dengan dividen
dan/atau
penghasilan
setelah pajak
yang
diinvestasikan
dikenai Pajak
Penghasilan

5. Bunga WPLN Pasal 26 dengan final 20% x jumlah bruto


tarif 20%
WPDN atas bunga Pasal 4(2) dengan final 15% x jumlah bruto
obligasi dan atau tarif 15%
diskonto obligasi
Bank dari nasabah Bukan objek pajak
Bunga deposito, Pasal 4(2) dengan final 20% x jumlah bruto
tabungan, dan tarif 20%
simpanan di bank
Anggota koperasi Bukan objek pajak
dengan simpanan <
240rb

Anggota koperasi Pasal 4(2) dengan final 10% x jumlah bruto


dengan simpanan > tarif 10%
240rb

6. Sewa WPLN Pasal 26 dengan final 20% x jumlah bruto


tarif 20%
WPDN Cut off tahun:
Sebelum UU HPP
dan HKPD
● Atas sewa ● Pasal 4(2) ● Final ● 10% x jumlah bruto
tanah dan Tarif 10%
bangunan < 10
kamar
● Atas sewa ● Pajak Hotel ● FInal ● 10% x jumlah bruto
tanah dan Tarif 10%
bangunan >10
kamar
Cutoff tahun:
Setelah UU HPP Penghasilan
● Atas sewa masuk kedalam ● Perhitungan
tanah dan WP yang memiliki poin 1 s.d. 3
bangunan peredaran bruto
tertentu
Selain sewa tanah Pasal 23 Non final 2% x Jumlah bruto
dan bangunan
7. Hadiah WPLN SELAIN BUT Pasal 26 final 20% x Jumlah bruto
WPLN BUT
WPDN Hadiah Undian Pasal 4(2) Final 25% x Jumlah Bruto
WPOP Hadiah Penghargaan Pasal 21 Non-Final Tarif 17A X PKP
WP BADAN Hadiah Penghargaan Pasal 23 15% x jumlah bruto
8. Pengaihan Harta berupa tanah dan atau Bangunan Selain RS dan RSS Pasal 4(2) FInal 2,5% x Jumlah bruto
RS dan RSS 1% x Jumlah Bruto
Kepada Pemerintah 0%
9. Penjualan saham Seluruh transaksi Final 0,1% x Jumlah Bruto
transaksi penjualan
Transaksi pemilik 0,1% +0,5% x jumlah bruto
saham pendiri tansaksi penjualan
10. Jasa Konstruksi Pelaksanaan Pasal 4(2)
Konstruksi
● Kualifikasi Kecil ● 1,75%
● Menengah dan ● 2,65%
Besar ● 4%
● Tidak Memiliki
Kualifikasi
Konstruksi
terintegrasi:
● Memiliki ● 2,65%
sertifikasi ● 4%
● Tidak Punya
sertifikasi
Konsultan
konstruksi
● Kecil, ● 3,5%
menengah dan ● 6%
besar
● Tidak punya
kualifikasi
11. Impor barang dengan Cutoff tahun sebelum UU Barang tertentu Pasal 22 Non final 10% x Nilai impor
HPP (LAMPIRAN
PMK.110/2018
HURUF A) dengan
atau tanpa API
Barang tertentu 7.5% x Nilai Impor
lainnya (LAMPIRAN
PMK.110/2018
HURUF B) dengan
atau tanpa API
Barang berupa 0,5% x Nilai Impor
kedelai, gandum,
tepung terigu
( LAMPIRAN
PMK.110/2018
Huruf Q) Dengan API
Barang selain diatas 2,5% x Nilai Impor
dengan
menggunakan API
Barang selain diatas 7,5% × Nilai Impor
tidak menggunakan
API
Barang tidak 7,5% x Harga Jual Lelang
dikuasai
12. Ekspor komoditas tambang (batubara, mineral, Pengecualian untuk 1,5% x Nilai Ekspor
logam, mineral bukan logam) WP yang terikat
perjanjian
kerjasama
13. Pembelian barang Pemungut Pajak 1,5% × Harga Pembelian
tidak termasuk PPN
14. Penjualan bahan bakar Produsen atau Kepada SPBU (dibeli 0,25% x Harga jual tidak
importir dari pertamina termasuk PPN
Kepada SPBU (dibeli Final 0,3% x Harga jual tidak
selain pertamina) termasuk PPN
Selain kepada SPBU
Bahan Bakar gas
Pelumas
15. Penjualan hasil produksi Distributor DN Semen Non final 0,25% × DPP PPN
Kertas 0,1% x DPP PPN
Baja 0,3% × DPP PPN
Otomotif 0,45% × DPP PPN
Farmasi 0,3% × DPP PPN
16. Penjualan kendaraan ATPM, APM, Seluruh kendaraan 0,45% × DPP PPN
Bermotor Importir Umum bermotor tidak
termasuk alat berat
17. Pembelian bahan hasil Badan usaha Belum melalui 0,25%x DPP PPN
kehutanan, kebun, tani, industri proses industri
ternak, dan ikan. manufaktur
18. Pembelian batu bara, Badan atau OP 1,5% × DPP PPN
mineral, logam pemegang izin
usaha
19. Penjualan Emas Batangan Badan Usaha Dilakukan di Dalam 0,45% × Harga Jual
Negeri
20. Penjualan Barang Mewah WP 5% × Harga Barang
21. Penghasilan Teratur Pegawai Tetap PKP× tarif 17A
Pasal 21 dengan
22. Uang Pensiun Penerima Pensiun Non-Final
Tarif 17A
Berkala
23. Upah harian, mingguan, Pegawai tidak Tidak dipotong pajak jika:
satuan, borongan, uang tetap, tenaga kerja ● sehari < 450rb
saku harian tidak lepas, pemagang, ● Kumulatif sebulan < 4,5jt
dibayarkan bulanan dan calon pegawai Sehari > 450rb Non final (Upah sehari-450rb) × 5%
Sebulan < 4,5 jt Pasal 21 dengan
Kumulatif satu bulan tarif 5% (Upah sehari-PTKP sehari) ×
>4,5jt dan <10,2 jt 5%
24. Upah harian, mingguan, Kumulatif 1 bulan Pasal 21 dengan Penghasilan bruto
satuan, borongan, uang 10,2 jt tarif 17A disetahunkan-PTKP setahun
saku harian yang = PKP
PKP × TARIF 17A
dibayarkan bulanan
25. Honorarium atau imbalan Anggota dewan Tidak merangkap Bruto kumulatif
lain sebagai pegawai di
perusahaan yang
sama
26. Jasa produksi, honor, atau Mantan pegawai
imbalan lain
27. Penarikan dana pensiun Peserta program
pensiun yang lasih
jadi pegawai
28. Imbakan yang bersifat Bukan pegawai ● Punya PKP= 50%×(bruto perbulan-
berkesinambungan NPWP PTKP perbulan)
● dari PKP kumulatif × tarif = pajak
hubungan terutang
kerja
dengan
pemotong
pph
● Tidak
memperole
h
penghasila
n lain
Tidak memenuhi PKP= 50% × BRUTO setiap
ketentuan pembayaran (kumulatif)
pajak terutang= PKP
kumulatif × Tarif
29. Imbalan yang tidak bersifat PKP= 50% × BRUTO setiap
kesinambungan pembayaran
pajak terutang= PKP × tarif.
30. Imbalan Peserta kegiatan Bruto
31. Honorarium dan imbakan Pns, Tni, polri dan ● 0% gol 1 dan 2, tamtama dan Final
dari APBN/APBD pensiunannya bintara
● 5% gol 3 dan perwira pertama
● 15% gol 4 dan perwira
menengah, tinggi
32. Uang pesangon diterima Penerimanya ● 0% = ≤50jt
sekaligus ● 5% = > 50Jt ≤100jt
● 15% = > 100jt ≤500jt
● 25% = > 500jt
33. Uang manfaat pensiun, THT, ● 0% = ≤ 50jt
DAN JHT ● 5% = > 50jt
34. Penghasilan, imbalan WPLN Pasal 26 dengan tarif 20%
lainnya
SAAT PENYETOEAN, PELAPORAN, PEMUNGUAN DAN PEMOTONGAN

No. Jenis Penghasilan Penyetoran Pelaporan Pemungutan Pemotongan

1. PP.23/2018 peredaran bruto Tanggal 15 bulan berikutnya 20 hari setelah ● Dilakukan


tertentu (final setelah masa pajak berakhir masa pajak sendiri
0,5%) berakhir ● Oleh
pemotong
atau
pemungut

2. Pasal 4(2) Jasa Konstruksi Disetor sendiri oleh penyedia 20 hari setelah Dipotong oleh pengguna
jasa: Tanggal 15 bulan menerima jasa: Tanggal 10 bulan
berikutnya setelah menerima pembayaran/ berikutnya setelah
pembayaran pemotongan pemotongan.

Bunga deposito, Dipotong oleh pemberi


tabungan, penghasilan saat
diskonto diberikannya penghasilan.

Transaksi Tanggal 20 bulan berikutnya Tanggal 25 bulan Oleh penyelengara bursa efek saat terjadinya
penjualan saham setelah terjadi transaksi berikutnya transaksi penjualan
setelah terjadi
transaksi

Bunga Obligasi Dipotong oleh pemberi


penghasilan setiap tanggal
diberinya bunga Obligasi

Hadiah undian Oleh pemberi penghasilan 20 hari setelah Dipotong atau dipungut oleh pemberi penghasilan
paling lambat tgl 10 bulan masa pajak saat hadiah diberikan
berikutnya berakhir
Sewa tanah Taanggal 10 setelah saat Tanggal 20 ● Penyewa adalah
bangunan terutang setelah pemotong=
penghasilan dipotong oleh
diterima penyewa sendiri
● Penyewa bukan
pemotong=
dipotong oleh
penerima
penghasilan

Bunga simpanan 20 hari setelah Oleh koperasi daat


koperasi masa pajak pembayaran dilakukan
berakhir
Dividen Dipotong oleh pembayar
dividen saat dividien
muncul BUKAN saat
dibayar ke penerima
penghasilan

3. Pasal 22 Impor barang


dengan Cutoff
tahun sebelum
UU HPP

Ekspor
komoditas
tambang
(batubara,
mineral, logam,
mineral bukan
logam)
Pembelian Dipungut saat pembayaran
barang oleh
pemungut pajak

Penjualan bahan Dipungut saat keluar surat


bakar perintah pengeluaran
barang

Penjualan hasil Dipungut saat penjualan


produksi

Penjualan Dipungut saat pembelian


kendaraan
Bermotor

Pembelian bahan Dipungut saat pembelian


hasil
kehutanan,
kebun, tani,
ternak, dan
ikan.

Pembelian batu Dipungut saat pembelian


bara, mineral,
logam

Penjualan Emas Dipungut saat penjualan


Batangan

Penjualan Dipungut saat penjualan


Barang Mewah

4. Pasal 23 Dipotong saat terjadinya


transaksi atau terutang

Anda mungkin juga menyukai