Sejarah
Pemotongan dan pemungutan telah sejak lama digunakan sebagai alat kepatuhan. Inggris (1803)
memperkenalkan prinsip “Perpajakan pada Sumbernya” bertujuan untuk mencegah penipuan dan
penghindaran pajak. Diterapkan atas sewa, dividen, bunga, anuitas yang dibayarkan dari
pendapatan public, dan gaji juga pensiun yang dibayarkan oleh pemerintah. Sedangkan Amerika
Serikat (1862) mengenalkan sistem ini dengan besaran tarif 3% untuk deviden dan bunga
obligasi yang dibayarkan perusahan kereta api, dividen yang dibayarkan oleh Lembaga keuangan
dan perusahaan asuransi tertentu, juga gaji federal kala itu. Lalu pada tahun 1864 kongres
meningkatkan besaran tarif pemotongan menjadi 5% dan basisnya diperpanjang untuk dividen
juga bunga yang dibayarkan oleh perusahaan kanal, turnpike, navigasi kanal, dan slackwater.
Jerman sendiri telah menetapkan pemotongan secara permanen atas pajak penghasilan pribadi setelah PD
1. Pada awal 1940an Kanada, Australia, dan Inggris telah menetapkan pemotongan atas upah.sehingga
pemotongan disimpulkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan penerimaan pajak tanpa
menimbulkan biaya administrasi yang besar