Anda di halaman 1dari 1

1.

Menurut saya kasus tersebut melanggar Melanggar Kode etik kepolisian Republik Indonesia, Kode
etik hukum ,Kode etik tanggung jawab, Kode etik jujur, Kode etik berahlak mulia dan Kode etik agama.
Dalam kasus di tesebut terlihat bahwa pelaku membunuh korban secara sengaja atau Pembunuhan
berencana kemudian pelaku memberikan cerita palsu untuk menutupinya. Pelaku tersebut merupakan
atasan korban sendiri. Dalam hal ini pelaku sebagai atasan telah melanggar kode etik karena
menggunakan kewenangannya secara tidak bertanggung jawab, memberikan perintah yang
bertentangan dengan norma hukum, agama, dan kesusilaan, melakukan permufakatan pelanggaran
keputusan, atau disiplin atau tindak pidana, melakukan tindakan kekerasan, serta berperilaku kasar, dan
tidak patut.

2. Penegakan hukum yang pantas diberlakukan bagi pelaku adalah dengan diberikan sangsi. Sanksi etika
penyelenggara negara ialah penindakan dengan memberikan hukuman dalam bentuk penekanan
tanggung jawab moral, misalnya dalam bentuk sanksi teguran, peringatan, tindakan publikasi yang
berakibat malu, pengunduran diri dari jabatan atau diberhentikan sementara dari jabatan, sebagai
bentuk tanggung jawab akibat pelanggaran etika. Bentuk dan jenis pemberian sanksi atas pelanggaran
etika penyelenggara negara diatur lebih lanjut dalam ketentuan kode etik profesi masing-masing korps
tugasnya. Penetapan pemberian sanksi pelanggaran etika ini dipertimbangkan dalam keputusan
lembaga penegak etika, yang didasarkan pada sikap tindak, perilaku, ataupun ucapan penyelenggara
negara yang dapat dianggap melanggar etika penyelenggara negara.

Di samping sanksi diberikan dalam bentuk penekanan pemberian sanksi moral, dan apabila tindak
pelanggaran etika terkait dengan pelanggaran atas ketentuan perundang-undangan yang lain,
tindakannya dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan yang dilanggarnya. Namun,
apabila tindak pelanggaran etika terdapat unsur-unsur tindak pidana atau gugatan perdata maka dapat
dilakukan penuntutan atau gugatan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk itu
dengan tanpa melalui penetapan atau dengan ada atau tidak ada rekomendasi lembaga penegak etika.

Dalam pelanggaran kode etik kepolisian Republik Indonesia Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 ayat (2) huruf d yaitu sanksi administratif berupa rekomendasi untuk: a. dipindahkan tugas ke jabatan
yang berbeda; b. dipindahkan tugas ke wilayah yang berbeda; c. Pemberhentian Dengan Hormat; d.
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat.

Menurut hukum dan undang-undang, terkait kasus pembunuhan berencana, pelaku dijerat Pasal 340
subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).Ancaman
pidananya maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara selama-lamanya 20 tahun.

Sumber referensi : ADPU4533, modul 8,hal 8.3-3.4 dan 8.39

Anda mungkin juga menyukai