Anda di halaman 1dari 2

Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika

dan Prekursor Narkotika, dengan Undang-Undang ini dibentuk Badan Narkotika Nasional, yang
selanjutnya disingkat BNN (Pasal 64 ayat 1). BNN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang berkedudukan di bawah Presiden dan
bertanggung jawab kepada Presiden (Pasal 64 ayat 2).
Pada kasus ini terdapat kepala BNN di negara S disahkan menjadi Kepala BNN dengan
persetujuan sekelompok orang dengan alesan tertentu, dimana hal ini sangat tidak dibenarkan
dalam undang-undang nomor 35 tahun 2009. Untuk menjadi seorang kepala BNN harus melalui
beberapa persyaratan dan kriteria, salah satunya adalah Kepala BNN diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden dan Syarat dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian Kepala BNN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Presiden sebagaimana diatur dalam
pasal 68 ayat 1 dan 2. Untuk menjadi seorang kepala BNN bukan sembarang orang boleh
menjabat, semua sudah memiliki aturan dalam undang-undang nomor 35 tahun 2009.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon kepala BNN antara lain adalah warga negara
Republik Indonesia; bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat jasmani dan rohani,
berijazah paling rendah strata 1 (satu), berpengalaman paling singkat 5 (lima) tahun dalam
penegakan hukum dan paling singkat 2 (dua) tahun dalam pemberantasan Narkotika, berusia
paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun, cakap, jujur, memiliki integritas moral yang tinggi,
dan memiliki reputasi yang baik, tidak pernah melakukan perbuatan tercela, tidak menjadi
pengurus partai politik; dan bersedia melepaskan jabatan struktural dan/atau jabatan lain selama
menjabat kepala BNN seperti yang tercantum pada pasal 69.
Selain itu, kepala BNN juga memiliki tugas dan wewenang salah satunya adalah
mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika sebagaimana
dimaksud pada pasal 70 poin B. Dalam melaksanakan tugas pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, BNN berwenang melakukan penyelidikan
dan penyidikan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, hal ini
tercantum pada pasal 71. Kewenangan BNN dalam melakukan tugasnya sebagaimana dijelaskan
pada pasal 71, dilaksanakan oleh penyidik BNN sebagaimana dimaksud pada pasal 72 ayat 1 dan
Penyidik BNN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh Kepala
BNN (Pasal 72 ayat 2). Pada kasus ini terdapat hal yang menyalahi aturan. Suatu saat dalam
menjalani tugasnya tidak sesaui aturan yang ditetapkan. Dia melakukan rehabilitasi terhadap
anak remaja tanpa melakukan peyelidikan dan penyidikan terlebih dahulu.Hanya dengan bukti
penuduhan seseorang. Menurut pasal 73, Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang
pengadilan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika
dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain dalam Undang-
Undang ini. Dalam rangka melakukan penyidikan, penyidik BNN berwenang diantaranya
melakukan penyelidikan atas kebenaran laporan serta keterangan tentang adanya
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, memeriksa orang atau
korporasi yang diduga melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika, memanggil orang untuk didengar keterangannya sebagai saksi, memeriksa,
menggeledah, dan menyita barang bukti tindak pidana dalam penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, memeriksa surat dan/atau dokumen lain tentang
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, melakukan tes urine,
tes darah, tes rambut, tes asam dioksiribonukleat (DNA), dan/atau tes bagian tubuh lainnya, dan
penyelidikan penyelidikan lainnya yang tercantum dalam pasal 75 poin A hingga poin S untuk
dapat memastikan kebenaran suatu kasus. Jadi BNN tidak bisa sembarangan dalam menentukan
suatu tindakan, semua harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku apalagi hanya berdasarkan
bukti penuduhan seseorang tanpa adanya kesaksian yang jelas, barang bukti, dan hal lain untuk
memperkuat kesaksian.

Anda mungkin juga menyukai