3. Pelaku usaha yang dijadikan praktek audit adalah pelaku usaha yang sudah
bersertifikat halal atau pelaku usaha yang dalam proses menerapkan SJPH
(pelaku usaha bakery, restoran, kafe, catering, industri makanan minuman,
obat, kosmetik, perbekalan kesehatan rumah tangga, dll) di sekitar lokasi
domisili Bapak/Ibu.
4. Sebagai bentuk etik, Bapak/Ibu akan disediakan pengganti surat tugas (surat
kesediaan pelaku usaha) dan surat ini ditandatangani oleh pelaku usaha
yang Bapak/Ibu jadikan praktek.
6. Tugas tersebut digabung kemudian dijadikan satu file PDF dan diupload ke
sistem pelatihan di bagian tugas praktek.