Anda di halaman 1dari 21

PENILAIAN OBAT BARU

KELOMPOK 6 SI-IIC
Hervinia (1701106)
Khairul Fikri (1701
Marhamatul Layinnah (1701140)
Mashitoh Cindy Utari (1701112)
Sestiara Edra (1701126)
Uci Ayuda (1701131)
Vivi Wulandari (1701133)
PENILAIAN
PENILAIAN OBAT
OBAT BARU
BARU
• PENDAHULUAN
Sebelum dipasarkan di Indonesia, Setelah tahapan uji
suatu obat baru akan melalui proses klinik dilakukan, OPB akan memasuki
pengembangan yang panjang, mulai tahapan registrasi obat untuk
dari konsep pengembangan obat memperoleh nomor izin edar (NIE).
baru, pengembangan zat aktif, Pengawalan Badan POM untuk OPB
proses pembuatan, metode analisis dimulai ketika OPB memasuki
dan pengujian non-klinik, sampai tahapan uji klinik, namun apabila
dengan program uji klinik yang diperlukan institusi riset atau
merupakan tahapan pembuktian industri farmasi dapat melakukan
keamanan, khasiat dan mutu obat komunikasi di tahapan non-klinik
pada manusia yang datanya akan (Pra-OPB), sebagai tahap komunikasi
digunakan untuk registrasi obat paling awal sebelum dan atau
tersebut. setelah uji non klinik dilakukan.
PENILAIAN
PENILAIANOBAT
OBATBARU
BARU
• PENDAHULUAN

Obat Pengembangan Baru (OPB) adalah obat atau bahan


obat berupa molekul baru, produk biologi/bioteknologi yang
sedang dikembangkan dan dibuat oleh institusi riset atau
industri farmasi di Indonesia dan/atau di luar negeri untuk
digunakan dalam tahapan uji non-klinik dan atau uji klinik di
Indonesia dengan tujuan untuk mendapat izin edar di
Indonesia.
PENILAIAN
PENILAIANOBAT
OBATBARU
BARU
• PENDAHULUAN

Penilaian OPB adalah tahapan penilaian pengembangan obat


baru meliputi
pengembangan mutu obat/CMC (Chemistry Manufacturing
and Control) termasuk pengembangan zat aktif, proses
pembuatan, metode analisis; pengujian non-klinik; dan
penilaian program uji klinik termasuk protokol uji klinik.
PENILAIAN
PENILAIANOBAT
OBATBARU
BARU
• PENGAJUAN OBAT PENGEMBANGAN BARU
Pada saat Pengajuan OPB, dokumen OPB yang diserahkan harus dapat
menunjukkan jaminan keamanan penggunaan OPB pada subjek uji klinik
dan memiliki potensi pencapaian tujuan ilmiah obat baru.

• karakteristik fisika, kimia dan biologi, alamat produsen, fasilitas yang


ZAT digunakan untuk pembuatan lot uji klinik, proses pembuatan zat aktif
dan kontrol proses, spesifikasi, secara umum, metode analisa dan batas
AKTIF kadar untuk menunjukkan identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian
zat aktif stabilitas zat aktif selama uji toksikologi dan uji klinik

• Dokumen mutu obat harus berisi spesifikasi zat aktif, zat tambahan dan
OBAT produk antara serta metoda pengujian yang dilakukan. Harus ada
validasi untuk proses yang kritis yang relevan antara lain sterilisasi,
JADI virus removal, inaktivasi, pemurnian, meskipun validasi proses produksi
belum selesai.
PENILAIAN OBAT BARU

Badan POM melakukan Penilaian OPB melalui beberapa


tahapan. Pengajuan OPB dilakukan bila sudah ada hasil uji
non-klinik (dan uji klinik sebelumnya, jika ada) untuk
mendukung uji klinik yang akan dilakukan di Indonesia.
Setelah pengajuan OPB, Badan POM akan memantau
tahapan uji klinik dan melakukan komunikasi dengan
pengembang produk secara lisan dan / atau tertulis mengenai
data yang dibutuhkan untuk registrasi obat.
Tahapan Panilaian Obat
Tahapan Pengembangan Produk Badan POM

Pra OPB (opsional) 1. Menyerahkan: 1. Menetapkan waktu rapat


- Dokumen Pra OPB sesuai pembahasan
Lampiran-lampiran 2. Pengkajian dokumen Pra
- Bahan pembahasan OPB
- Perencanaan uji klinik 3. Rapat pembahasan dengan
2. Rapat pembahasan pendaftar

Pengajuan OPB 1. Menyerahkan: 1. Pemberian nomor identitas.


⁻ Form OPB-1 sesua lampiran 1 2. Penilaian Proses OPB.
⁻ Dokumen Proses OPB 3. Inspeksi CPOB produsen.
sesuai lampiran 2 4. Inspeksi CUKB fasilitas fase 1
⁻ Persyaratan uji klinik 5. Rapat Pembahasan:
fase 1 atau fase 2 - dengan Tim Ahli
2. Rapat pembahasan - dengan Pengembang
3. Presentasi Program produk
Pengembangan Klinik 6. Hasil penilaian OPB
7. Persetujuan Pelaksanaan
Uji Klinik /
Rekomendasi perbaikan/
penghentian.
8. Penangguhan /
penghentian uji
klinik.

Pengajuan Uji Klinik 1. Menyerahkan Dokumen 1. Penilaian


berikutnya** Proses OPB sesuai 2. Rapat Pembahasan
lampiran 2 (opsional):
2. Rapat Pembah - dengan Tim Ahli
- dengan Pendaftar
3. Persetujuan Pelaksanaan
Uji Klinik/
penolakan
4. Penangguhan/
penghentian uji
klinik.
Pengajuan Uji Klinik 1. Menyerahkan : 1. Penilaian
Fase 3** - Dokumen Proses OPB 2. Rapat Pembahasan:
sesuai lampiran 2 - dengan Tim Ahli
- Bahan Pembahasan - dengan Pengembang
2. Rapat Pembahasan: produk
- Pra-Uji Klinik Pivotal 3. Persetujuan Pelaksanaan
- Sebelum pengajuan Uji Klinik/
registrasi penolakan
4. Penangguhan /
penghentian uji
klinik.
Pengajuan Uji Klinik Menyerahkan dokumen uji Penilaian
Fase 4 / Pasca klinik Fase 4 / komitmen
pemasaran OPB**

* Nomor identitas terdiri atas 9 angka dengan format [aabbbcc/dd]


** Pelaksanaan Uji klinik mengikuti ketentuan Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB)
dan Ketentuan Tata Laksana Uji Klinik
PRA OPB
• Pra-OPB merupakan pertemuan awal pengembang produk dengan Badan POM
sebelum pengajuan OPB.

• Dokumen yang diserahkan adalah

– Data non-klinik dan ringkasan dokumen mutu OPB yang telah dilakukan

– Surat pernyataan bahwa data yang diserahkan adalah benar.

• Atau pembahasan dapat dimulai juga untuk pelaksanaan data non klinik tahap akhir
apabila tujuan pengembangan produk dimaksudkan untuk registrasi obat.

• Badan POM melakukan pembahasan bersama pengembang produk mengenai


konsep OPB, rasional desain uji klinik atau topik lain yang dibutuhkan.

• Apabila data non klinik telah memenuhi ketentuan, pengembang produk dapat
langsung mengajukan penilaian OPB tanpa melalui tahap Pra OPB.
Pengajuan OPB

Pengajuan OPB dilakukan oleh pengembang produk.

Pengajuan
• Dokumen pengajuan diterima
OPB

• Badan POM memberi Nomor


Pengajuan
OPB
Identitas

• Jika ada Informasi baru akan


Pengajuan
OPB
ditambahkan sebagain Amandemen
Penilaian

Badan POM akan melakukan penilaian terhadap dokumen


yang diserahkan pada saat Pengajuan OPB. Penilaian dilakukan
oleh tim penilai dari berbagai disiplin ilmu yang dibentuk oleh
Badan POM. Kepala Badan dapat meminta tanggapan ahli yang
bersifat sementara (adhoc). Tim penilai dan para ahli wajib
menjaga kerahasiaan dokumen OPB yang dinilai.
Penilaian suatu OPB dapat dilakukan terhadap satu atau
lebih fase uji klinik dengan tujuan untuk menjamin hak, keamanan
dan kesejahteraan subjek uji klinik di tiap fase uji klinik, dan dapat
membantu memberikan jaminan kualitas penilaian ilmiah OPB
yang nantinya hasil uji keamanan dan khasiatnya akan dinilai pada
saat registrasi obat. Penilaian aspek mutu OPB dilakukan pada
pengembangan zat aktif dan obat.
Penilaian program pengembangan klinik dilakukan
dengan mempertimbangkan aspek mutu, hasil uji non-
klinik dan klinik OPB yang telah dilakukan.
Penilaian program pengembangan klinik dilakukan
antara lain terhadap metodologi Uji Klinik OPB yang
mengacu pada pedoman penilaian khasiat dan keamanan
yang berlaku. Dalam hal kekhususan OPB, metodologi uji
klinik ditentukan dalam pedoman tersendiri, antara lain:
 Pedoman Umum Penilaian Produk Biosimilar
 Pedoman Uji Bioekivalensi
 Pedoman Penilaian Khasiat dan Keamanan Vaksin
 Pedoman Penilaian Khasiat dan Keamanan Vaksin
Kombinasi
NIE

STABILITY
Hasil STUDY
penilaian
TRIAL

TOLAK TUNDA
KRITERIA PENILAIAN OBAT

INFORMASI
KHASIAT DAN
KEAMANAN
MUTU OBAT/
PENANDAAN

• PROSES INFORMASI
PRODUKSI LENGKAP DAN
• UJI NON- SESUAI CPOB OBJEKTIF YANG
KLINIK • SPESIFIKASI MENJAMIN
• UJI KLINIK ( PRODUK PENGGUNAAN
FASE I,II,III) • UJI STABILITAS OBAT SECARA
• UJI TEPAT, RASIONAL,
BIOEKIVALEN DAN AMAN
PENILAIAN KHASIAT DAN KEAMANAN

• UJI NON KLINIK = Untuk melihat profil


toksisitas, mutagenisitas, karsinogenitas,
teratogenitas, dosis letal , dosis maksimal
dll.
• UJI PRAKLINIK = Untuk memastikan
khasiat dan keamanan obat sesuai dengan
indikasi yang diajukan.
PENILAIAN MUTU
• PROSES PRODUKSI
 Pemastian mutu bahan baku dan produk jadi
 Validasi metoda analisa dan proses
 In Process Control ( IPC )
 Kesesuaian sarana dan prasarana terhadap sertifikat
CPOB
• SPESIFIKASI PRODUK
 Formula
 Spesifikasi
 Hasil Metoda Validasi analisis
 Hasil validasi proses pembuatan
 Hasil uji stabilitas
 Bioekivalensi
PENILAIAN PENANDAAN / LABEL OBAT

Untuk memastikan bahwa informasi yang tercantum


pada penandaan obat (etiket, brosur, kemasan) adalah
informasi lengkap, obyektif, dan tidak menyesatkan.

Dapat menjamin penggunaan


obat secara tepat, rasional dan
aman

Anda mungkin juga menyukai