Anda di halaman 1dari 29

INSPEKSI CUKB

Hary Wahyu T
Badan Pengawas Obat dan Makanan

Pelatihan GCP, Inspeksi CUKB ,Bekasi, 15-16 Juni 2021


Pengawasan Uji Klinik

 Sebelum uji klinik dilaksanakan :


Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik / PPUK
BPOM maupun Persetujuan etik KEPK)
 Sebelum (sudah ada PPUK dan
Persetujuan etik) , saat dan sesudah uji
klinik dilaksanakan
Pengawasan uji klinik sebelum
(sudah ada PPUK dan
Persetujuan etik) , saat dan
sesudah uji klinik dilaksanakan.
Pengawasan Uji Klinik (1)

Monitoring :
Dari monitor sponsor dan atau dari CRO
yang dikontrak sponsor
Audit :
 Dari tim audit sponsor dan atau
 Dari KEPK
Pengawasan Uji Klinik (2)

Inspeksi
 Dari pihak regulator (di Indonesia oleh Badan
POM).
 Namun tidak semua negara memiliki
mekanisme inspeksi uji klinik / GCP inspection)
Lingkup Pengawasan dalam uji klinik
Audit ( ICH GCP 1.6), Monitoring (ICH GCP
1.38) , Inspeksi (ICH GCP 1.29)
 Pemberian obat uji
 Proses Informed consent
 Pemenuhan hak subjek
 Data dan dokumen.
 Fasilitas penyimpanan dan pengelolaan
dokumen dan produk uji
 Lay out site
 Keuangan
 Akurasi dan kredibilitas data yang dihasilkan.
 apakah sesuai yang diminta protocol 
bagaimana dengan kualitas dan integritas
data
 Akuntabilitas produk uji klinik (jumlah yang
diterima , digunakan dan sisa serta no bets
yang digunakan, exp date dll)-
 Memastikan kebenaran randomisasi yang
dilakukan
 Serta lainnya yang terkait pelaksanaan uji
klinik.
Catatan :
 Lingkup pengawasan tergantung dari kebutuhan
pengawasan dari masing2 pihak yang
melakukan pengawasan.
 Pemahaman tim penelitian akan jenis dan fungsi
dari dokumen uji klinik yang harus tersedia dan
digunakan dalam uji klinik , akan sangat
membantu dihasilkannya data klinik valid dan
kredibel
 Dokumen uji klinik akan menggambarkan
bagaimana kualitas pelaksanaan uji klinik di site
penelitian
Persiapan oleh site penelitian ketika akan
di inspeksi /audit (1) :
 Kesepakatan waktu. Inspeksi/audit (cat.:
untuk monitor sponsor seuai kebutuhan
dan perencanaan)
 Kahadiran peneliti utama dan tim
 Kesiapan fasilitas termasuk termasuk akses dan
laboratorium klinik yang digunakan
 Kesiapan dan ketersediaan data dan dokumen ,
termasuk dokumen mutu produk yang diperlukan
sesuai dengan progres uji kliniknya
 Persiapan oleh site penelitian ketika
akan di inspeksi /audit (2) :

 Update data dan di verifikasi sesuai dengan


progress uji kliniknya (Catatan : peneliti
harus memahami jenis dan fungsi dari
dokumen yang harus tersedia)
 Komunikasi antara monitor/sponsor
dengan peneliti sesuai kebutuhan.
Saat audit / monitoring / inspeksi :
dilakukan pemeriksaan dan verifikasi
saling silang terhadap semua dokumen
teknis uji klinik (Dokumen sumber dan
dokumen essensial) serta fasilitas yang
terdapat di site uji klinik
Informed
Consent

Screening CRF
Log

Enrollment Log Hasil Lab

Identification Dokumen
Code List Lain
VERIFIKASI CRF
Apakah kerahasiaan identitas subjek dijaga
Apakah telah memuat lengkap informasi dari protocol
yang harus diambil datanya , seperti informasi :
 Kriteria inklusi dan eksklusi
 Pemberian obat uji
 Pemberian obat yang bersamaan (bila ada)
 Parameter untuk endpoin .
 AE . SAE. ES ,catatan expedited report
(Sesuai protocol) ada berapa kali visit dan
perlakuan apa saja tiap visit.
Pastikan data/informasi dari kiteria inklusi dan
eksklusi , pemberian obat , parameter outcome
(endpoint) dicatat dengan teliti dan rapih dan
juga seterusnya untuk data/informasi lain
Lakukan crosscek CRF dengan berbagai
dokumen sumber dan atau dokumen esensial
lainnya, seperti dengan screening dan enrolment
log, drug accountability log, ICF
VERIFIKASI SCREENING dan ENROLLMENT LOG
Informasi seperti : inisial dan ID subjek, waktu
saat IC, siapa subjek yang screening dan siapa
subjek yang enroll, apakah yang melakukan
pengisian dokumen tersebut ada dalam
signature sheet log.
VERIFIKASI Informed Consent Form (ICF) :
Apakah lengkap dan memadai informasi (seperti
nama subjek, tanda tangan tanggal , kemudian
tanggal , nama dan tandatangan saksi bila ada ).
Lakukan crosscek dengan hasil laboratorium,
screening dan enrollment CRF dan atau lainnya
VERIFIKASI DELEGATION SHEET LOG
Dicek anggota tim penelitian dan lakukan
crosscek dengan berbagai dokumen bahwa nama
dan atau parafnya sesuai dengan yng terdapat di
delegation sheet log dan pastikan dengan
kesesuaian tanggung jawabnya dalam log ini.
INSPEKSI UJI KLINIK

 Inspeksi resmi oleh regulator kepada site uji


klinik dan atau tempat lain yang berhubungan
dengan uji klinik dimaksud
 Melakukan pemeriksaan termasuk verifikasi
terhadap kelengkapan dan kebenaran
dokumen, fasilitas, record/catatan, dan sumber
lain yang berhubungan dengan uji klinik.
 Inspeksi dengan pemberitahuan
 Amggaran untuk inspeksi : APBN
Jenis Inspeksi
Inspeksi Rutin
Inspeksi yang biasa dilakukan secara acak untuk site yang
terdata .
Inspeksi Karena Ada Kasus (Triggered
Inspection)
Dilakukan bila terjadi kasus yang perlu perhatian khusus
seperti terjadi banyak SAE pada suatu uji klinik
Inspeksi atas Permintaan Terkait
Registrasi.
Inspeksi terkait dengan masalah registrasi
Inspeksi Uji Klinik, dapat dilakukan :

Sebelum uji klinik dimulai


Saat uji klinik berlangsung
Setelah uji klinik selesai
Persiapan Inspeksi CUKB Badan POM

 Persiapan aspek legal


(regulasi / pedoman /SOP)
 Identifikasi data site uji klinik, tentukan skala prioritas
berdasarkan manajemen risiko
 Kontak site penelitian melalui monitor sponsor
 Pembentukan tim inspeksi
 Persiapan tehnis : persuratan, mempelajari dan
memahami dokumen tehnis (protokol, IB, IC,
dan data/info ilmiah lain yang terkait), dll
OBSERVASI SAAT INSPEKSI

 Observasi dan verifikasi bagaimana lay out site,


ruang dan fasilitas untuk proses IC, penyimpanan
dokumen uji , penyimpanan produk uji, fasilitas
laboratorium klinik, observasi validitas dan
kredibilitas data serta integritas data klinik pada site .
 Identifikasi untuk adanya observasi positif dan
negative (observasi positif dan negative dibawa ke
kantor untuk diidentifikasi yang akan menjadi temuan
minor, major dan atau critical )
Katagori Temuan
 Critical
direct subject safety implication or regulatory offence
or directly casts doubt on validity of data
 Major
non compliance with regulation that could have impact
on the subject or validity of data
 Minor
minor non compliance. Lots of minor of compliance
may add up to a major non compliance
Mekanisme dan Tindak lanjut
Mekanisme inspeksi
 Opening meeting
 Pelaksanaan inspeksi
 Closing Meeting
Closing Meeting
 Pemaparan observasi positif dan negative kepada tim
peneliti dan pihak sponsor (belum menetukan
kritikal, major,minor)
 Kemungkinan koreksi dari tim peneliti
 Tandatangan bersama Berita Acara inspeksi : tim
inspektur dengan PI
Tindak Lanjut Inspeksi  Surat Badan POM
berdasarkan BA hasil inspeksi.dengan sudah
menentukan klasifikasi temuan (minor, major dan atau
kritikal) :
 Dimintakan untuk perbaikan (CAPA)
 Dilakukan re – inspeksi (inspeksi ulang)
 Ditangguhkan sementara
 Rekomendasi untuk ditangguhkan
 Diminta melakukan uji klinik ulang.
Closed Inspection bila tindak lanjut inspeksi telah
dipenuhi oleh peneliti dan sponsor
Contoh Temuan Inspeksi (1)
Data tidak memiliki kualitas dan integritas
 Pemberian obat uji yang tidak sesuai dengan
cara/prosedur pengobatan di dalam protokol yang
disetujui.
 Koreksi yang mengaburkan data asli
 Data yang diambil tidak lengkap dan atau tidak update
 Terdapat selisih perhitungan antara produk uji yang
sudah digunakan dengan yang sisa
 Data laboratorium mengambil data sebelumnya yang ada
di lab tersebut
 Data yang diambil tidak sesuai dengan kriteria
inklusi/eksklusi
 Peran Peneliti ?
Penyimpangan hak subjek

 Terjadi SAE berupa kematian dan peneliti


mengetahui saat ada inspeksi regulator
(inspeksi tersebut 2 bulan setelah kejadian SAE)
 Ada tindakan/prosedur yang terkait uji klinik
kepada subjek sebelum informed consent.
Peran Peneliti ?
Contoh Temuan Inspeksi (2)
Produk uji
 Penyimpanan obat uji bercampur dengan
makanan/minuman
 Tidak dimonitor suhu penyimpanan
 Dokumentasi produk uji tidak memadai
 Peran peneliti ?

Laboratorium Klinik:
 Alat laboratorium tidak ada jadwal untuk divalidasi
 SOP / IK laboratorim tidak lengkap
 Peran peneliti ?
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai