Anda di halaman 1dari 27

Disampaikan pada

Rapat Kerja Nasional Ikatan Apoteker Indonesia


Pertemuan Ilmiah Tahunan
Bukittinggi, 8 Mei 2015

POKOK BAHASAN
Pendahuluan

Sistem Pengawasan Obat dan Produk


Biologi (memastikan Q, S, E)

Regulasi Biosimilar

Kesimpulan

Pendahuluan

VISI DAN MISI BADAN POM


Obat dan Makanan Aman
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
dan Daya Saing Bangsa

VISI

MISI
1.

2.

3.

Meningkatkan sistem pengawasan Obat


dan Makanan berbasis risiko untuk
melindungi masyarakat
Mendorong kemandirian pelaku usaha
dalam memberikan jaminan keamanan
Obat dan Makanan serta memperkuat
kemitraan dengan pemangku
kepentingan.
Meningkatkan kapasitas kelembagaan
BPOM

Obat termasuk Produk Biologi


Narkotik, Psikotropik dan Zat Adiktif
Obat Tradisional
Kosmetik,
Produk Komplemen/Suplemen Makanan
Makanan
Hazardous Substances.

FUNGSI REGULATORI BIDANG OBAT DI


INDONESIA
Persetujuan Izin Edar
Obat
Sistem yang dikenal baik
Penilaian dokumen registrasi
dengan sistem mutu
Kompetensi yang sesuai
Waktu evaluasi
Lama persetujuan
Tambahan data kepada pendaftar
dan jawaban
Prioritas evaluasi
Proses secara paralel
Penilaian CPOB

Inspeksi Regulatori
(Produksi dan Distribusi)
Sistem untuk memastikan
pemenuhan terhadap persyaratan
CPOB dan CDOB, bersifat
mandatory
Inspeksi terkait CPOB sesuai PIC/s :
Kompetensi yang sesuai
Sistem monitoring CAPA dan
sanksi regulatori

Kegiatan Post Market terkait mutu


dan profil keamanan
Sistem sampling dan pengujian obat di pasaran
QMS kegiatan post market
Kapasitas untuk mendeteksi isu keamanan
monitoring aktif (Famakovigilans)
Sistem feedback dan tindak lanjut regulatori
Sistem pengawasan distribusi

Akses Laboratorium
(untuk vaksin termasuk lot
release)
Sistem QC
Implementasi QMS
Kompetensi yang sesuai
Proses pengujian & dokumentasi
Kebijakan : validasi dan program
keamanan
Monitoring, analisis, luaran registrasi
terkait hasil lab.

Authorization/Persetujuan Uji Klinik


(UK)
Regulasi terkait UK (untuk MA, PMS, & edukasi) &
untuk obat uji
Persyaratan pendaftaran UK
Proses evaluasi & waktu
Keahlian yang sesuai
Ethical oversight by IEC

Sistem Pengawasan Obat dan Produk Biologi


(memastikan Q,S, E)

KERANGKA REGULASI DALAM


MEMASTIKAN Q, S, E OBAT & PRODUK BIOLOGI
I. PRA REGISTRASI

II. REGISTRASI DAN PRODUKSI

CPOB
PRODUKSI

Produsen
PRE-OPB DAN OPB atau
FORMULASI R & D

Penyerahan
dokumen

EVALUASI PRA
PEMASARAN

CPOB
- Pengembangan
proses
pembuatan
- Pengembangan
klinik

Fase 1

Fase 2

Fase 3

- Inspeksi

- Keamanan

- Efikasi/
Imunogeni
sitas

- Efikasi/Imu
nogenisitas

- Studi fase 4

- Farmakoki
netik

- Keamanan

- Keamanan
- Dose
ranging

CDOB

Uji Lab
- Monitor
keamanan dan
mutu

Pelulusan
bets

III. PENGAWASAN
PASCA PEMASARAN MESO/
KIPI

KONSULTASI DENGAN REGULATORI

Kontrol dan Sanksi


8

KRITERIA EVALUASI OBAT & PRODUK BIOLOGI (Berbasis Resiko)

Khasiat dan
Keamanan

Mutu

Proses
produksi
sesuai CPOB
Spesifikasi
produk

Uji Nonklnik
Uji klinik
(fase I, II
and III)

Penandaan

Informasi lengkap
dan objektif yang
menjamin
penggunaan obat
secara tepat,
rasional dan aman.

Sesuai
Kebutuhan
Nyata
Masyarakat
Psikotropik :
keunggulan K
& K dari obat
yg beredar
Program
Nasional : UK

Penilaian Resiko

FDA

Sistem
Registrasi
di Negara
Lain

Komite
Nasional
Penilai Obat

Sistem
Registrasi

EVALUATOR

di Negara
Lain

Dokumen Registrasi
Bagian I
Dokumen
Administratif &
Produk Informasi

Bagian II
Dokumen
Mutu

Format
Dokumen
(ACTD)

Bagian III
Dokumen
Non Klinik

Bagian IV
Dokumen
Klinik

10

Alur pengambilan keputusan


dalam proses evaluasi

Tim
Evaluator

Komnas Penilai
Obat

Badan
POM

Rasio Manfaat-Risiko Dalam Evaluasi Khasiat,


Keamanan dan Mutu Obat dan Produk Biologi

RISIKO

Manfaat obat harus lebih besar dari


risiko
Kajian aspek khasiat, keamanan dan
mutu produk untuk memastikan
tingkat risiko yang dapat diterima
MANFAAT dengan manfaat yang signifikan
dalam suatu populasi

Aspek Pengawasan Obat & Produk Biologi


Post - Market
Aspek Mutu:
Konsistensi
pemenuhan CPOB
dan CDOB
Inspeksi
Konsistensi
terkait kesesuaian
terhadap kadar
obat, persyaratan
disolusi,
kebenaran klim
Sampling;
Pengujian
Laboratorium

Aspek Keamanan :
Monitoring ESO/Pharmacovigilance
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

Pengawasan Penandaan dan Promosi

Konsistensi informasi dalam label/


penandaan
Monitoring penandaan
Pengawasan iklan/promosi

13

Regulasi Biosimilar

DEFINISI
INDONESIA
WHO

EMA

US-FDA

Produk biologi
dengan profil khasiat,
keamanan, dan mutu
yang similar/serupa
dengan produk
biologi yang telah
disetujui.

A product that is
similar to a biological
medicine that has
already been
authorised, the socalled 'reference
medicinal product'.

the biological product


is highly similar to the
reference product
notwithstanding
minor differences in
clinically inactive
components, and
that there are no
clinically meaningful
differences between
the biological product
and the
reference product in
terms of the safety,
purity, and potency of
the product

A biotherapeutic
product which is
similar in term of
quality, safety and
efficacy to an already
licensed reference
biological products

Pengalaman Penilaian follow-on Produk Biologi

Terminologi: produk biologi sejenis


Konsep:
Diperlakukan sebagai produk biologi baru
Memenuhi persyaratan untuk produk biologi baru (dokumen
pengembangan mutu, non-klinik dan klinik lengkap)
Studi klinik fase III harus menggunakan pembanding produk inovator
atau terapi standar sesuai indikasi yang diajukan.

Diperlakukan sebagai biosimilar


Harus menunjukkan komparabilitas dalam aspek mutu, keamanan
dan efikasi dengan produk yang sudah disetujui di Indonesia.
Evaluasi mengacu pada pedoman biosimilar EMA (sejak 2005) dan
WHO (sejak 2010)
Studi klinik harus dibandingkan dengan originator.
Pembanding : produk originator.

KEBIJAKAN EVALUASI PRODUK BIOSIMILAR

Evaluasi
Komparabilitas
Produk Biosimilar

aspek mutu,
khasiat, dan
keamanan

Produk Pembanding

Persyaratan Khusus Penilaian


Produk Biosimilar
1.

Studi komparabilitas mutu


Karakterisasi: sifat fisikokimia, aktivitas biologi,
sifat imunokimia, dan cemaran/impurities

2.

Studi komparabilitas non-klinik


Studi toksisitas berulang dan/atau
farmakodinamik pada hewan

3.

Studi komparabilitas klinik


Studi PK/PD, efikasi & keamanan, imunogenisitas

Pedoman Umum Penilaian Produk Biosimilar


Indonesia
Tahap
Finalisasi

Produk originator
terdaftar di Indonesia

Produk
Pembanding

Jika produk originator


tidak terdaftar di
Indonesia

Jika produk originator


tidak diproduksi lagi di
Indonesia

Produk Originator

Produk yang disetujui di


negara dengan sistem
evaluasi established
Produk Biologi yang
paling established

Produk Biologi yang pertama kali dikembangkan oleh Industri


Farmasi dan memiliki Izin Edar berdasarkan penilaian data mutu,
khasiat, dan keamanan lengkap

Produk
Biosimilar
Impor

Proses
pengembangan
dibawah supervisi
NRA negara asal
produk

Dokumen lengkap

Mutu

Pre Klinik
Klinik

Data Komparabilitas

Registrasi Produk Biosimilar (1)

Registrasi Produk Biosimilar (2)

Pengembangan dibawah supervisi BPOM

Produk Biosimilar
Produksi Lokal

Evaluasi melalui mekanisme IND like system:


step wise approach konsultasi dengan tim
Ahli pada tiap tahap pengembangan
Studi Komparabilitas Klinik hanya dapat
dilakukan jika data komparabilitas mutu dan
pre klinik cukup dan adekuat
Protokol uji klinik harus mendapat persetujuan
dari komite etik dan BPOM

Produk Bioterapetik di Indonesia

r-human
Follicle
Stimulatin
g Hormon
(r-hFSH)

Rec.
Interferon
beta

Epoeitin
alfa
Rec.
Human
Insulin

Bio
therapeutic
Product

Rec.
Interferon
alfa

r-GCSF/
Filgrastim

Somatropin
Low
Molecular
Weight
Heparin
(LMWH)

Monoclonal
antibody

Biosimilar

Tantangan Implementasi Pedoman Umum


Penilaian Produk Biosimilar
Pemahaman terhadap pedoman
Akses terhadap produk pembanding
Pelaksanaan studi komparabilitas, eg.:
Efikasi dan keamanan
Imunogenisitas
Perbedaan persyaratan registrasi biosimilar di negara
produsen produk impor.
Ekstrapolasi indikasi
Pengembangan produk biosimilar dalam negeri.

KESIMPULAN

KESIMPULAN

(1)

BPOM memiliki tanggung jawab untuk memastikan


bahwa obat (termasuk produk biologi ) yang
beredar aman, berkhasiat dan bermutu.
Untuk pelaksanaan pengawasan obat diperlukan
sistem pengawasan yang kuat dan komprehensif dan
didukung regulasi yang memadai.
Rasio manfaat-risiko dalam evaluasi khasiat,
keamanan dan mutu produk biologi
Produk biosimilar tidak dapat diperlakukan seperti
obat copy.

KESIMPULAN

(2)

Konsep penilaian produk biosimilar adalah kemiripan profil


mutu, keamanan dan khasiat yang didasarkan atas bukti
komparabilitas karakterisasi mutu, non klinik, dan klinik
termasuk imunogenisitas.
Upaya perlindungan masyarakat terhadap obat
(termasuk produk biologi) yang berisiko terhadap
kesehatan dilakukan secara terus menerus dan full
spectrum , mulai tahap pre-market, post-market,
sampai selama obat tersebut beredar di masyarakat

27

Anda mungkin juga menyukai