Bab Iii
Bab Iii
A. KERANGKA KONSEP
Status Gizi
Gambar 1
Penjelasan :
mempengaruhi tekanan darah yakni pola konsumsi zat gizi makro, dan status gizi.
macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari. Pola konsumsi zat gizi
makro adalah jumlah, jenis, dan frekuensi zat gizi makro yang dikonsumsi sampel.
Sementara itu, status gizi dapat mempengaruhi tekanan darah pada pasien hipertensi.
Seperti halnya seseorang yang memiliki status gizi obesitas dapat meningkatkan
tekanan darah. Hal tersebut terjadi karena jumlah jaringan lemak mengalami
peningkatan. Jaringan lemak bergantung pada oksigen dan zat-zat makanan, maka
jumlah darah yang beredar juga meningkat. Makin banyak darah yang melalui arteri
1. Variabel
Variabel bebas sifatnya bebas dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh apapun. Beda
halnya dengan variabel penelitian yang bersifat terikat. Hasilnya dipengaruhi oleh
objek penelitian yang lain. Variabel penelitian ini menggunakan variabel bebas dan
terikat. Variabel bebas yakni pola konsumsi dan status gizi, sedangkan variabel
31
2. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3
Definisi Operasional Variabel
Cara
Definisi
No Variabel Pengumpulan Hasil Ukur Skala
Operasional
Data
1 Tekanan Suatu keadaan yang Pengukuran 1. Normal Ordinal
darah menunjukkan jika tekanan darah (<140/90 mmHg)
tekanan darah menggunakan 2. Hipertensi
sistolik dan diastolik tensi meter (≥140/90 mmHg)
yang diukur dengan
menggunakan tensi
meter
2 Pola Segala suatu bahan Wawancara
Konsumsi makanan yang dengan metode
Zat Gizi dikonsumsi yang SQ-FFQ (1
Makro ditinjau dari jenis, bulan terakhir)
jumlah dan
frekuensi.
a. Jumlah : a. Jumlah : Ordinal
menunjukkan Lebih: ≥110%
presentase zat gizi Baik : 80-110%
makro yang Kurang : ≤80%
dikonsumsi dalam (WNPG, 2004)
sehari
b. Jenis : jumlah jenis b. Jenis : Ordinal
makanan (zat gizi Beragam : > 5
makro) yang jenis
dikonsumsi sehari Tidak beragam :
< 5 jenis
(Widyaningsih,
2018)
32
c. Frekuensi : 3. Frekuensi: Ordinal
menunjukkan Sering : 3-6x/
frekuensi minggu
penggunaan bahan Jarang : 1-2x/
makanan dalam minggu
sehari (Gibson, 2005
dalam
Nurlita,2017)
3 Status Gizi Keadaan yang Mengukur 1. Kurus tingkat Ordinal
diakibatkan oleh antropometri berat (IMT
keseimbangan antara yaitu berat <17,0)
asupan zat gizi dari banda 2. Kurus tingkat
makanan dengan (timbangan ringan (IMT
kebutuhan zat gizi digital) dan 17,0-18,5)
yang diperlukan oleh tinggi badan 3. Normal (IMT
tubuh, yang diukuran (mikrotoise) ≥18,5-25,0)
menggunakan lalu dihitung 4. Gemuk tingkat
metode langsung IMTnya serta ringan (IMT
yaitu antropometri ditentukan ≥25,0-27,0)
status gizinya 5. Gemuk tingkat
berat (IMT
≥27,0)
(Depkes RI, 1996)
33