Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lilih Rahmawati

NIM : 4301422049
Prodi : Pendidikan Kimia
Topik : Senyawa Organik Kimia
Judul : Kegunaan Asam Asetat Dalam Kehidupan

Tesis

Asam asetat atau asam cuka adalah senyawa organik yang mengandung gugus asam
karboksilat, yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan (Wusnah dkk,
2018). Asam asetat juga dikenal sebagai asam etanoat, asam etilat, asam metanakarboksilat, atau
asam cuka. Raymond Chang (2001:352) berpendapat bahwa rumus struktur asam asetat adalah
C2H4O2 yang merupakan gugus turunan alkana dari keluarga asam karboksilat, akan tetapi
biasanya ditulis sebagai CH3COOH.

Asam karboksilat adalah senyawa organik yang mengandung sebuah gugus karboksil (-
COOH), gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil dengan
rumus umum R-COOH (Fessenden & Fessenden, 1994). Asam asetat (CH3COOH) merupakan
cairan kental yang jernih atau padat seperti kaca dengan bau khas yang menusuk. Memiliki titik
leleh 16,6°C dan titik didih 117,9°C (Mulyono, 1996:36).

Penggunaan asam asetat sebagai pereaksi kimia juga sudah dimulai sejak lama. Pada
abad ke-3 Sebelum Masehi, Filsuf Yunani Theophratos menguraikan secara jelas bahwa asam
sulfat bereaksi dengan logam-logam membangun bermacam zat warna, misalnya timbal putih
(timbal karbonat), dan verdigris, yaitu suatu zat hijau campuran dari garam-garam tembaga dan
mengandung tembaga (II) asetat. Asam asetat dibuat melalui proses fermentasi tetes
menggunakan yeast Saccharomyces cereviceae membentuk etanol di dalam fermentor pertama
yang berjumlah 6 buah. Kemudian etanol yang terbentuk difermentasikan menggunakan bakteri
Acetobacter aceti membentuk asam asetat di dalam fermentor kedua yang berjumlah 6 buah.
Kedua fermentasi berlangsung secara batch pada suhu 30 derajat celcius dan tekanan 1 atm.
Asam asetat hasil fermentasi yang masih banyak mengandung air kemudian dimurnikan dengan
proses distilasi hingga mencapai kemurnian 99,8% (Ignesti Anindia, 2018). Asam asetat pada
makanan yang umum digunakan sehari-hari mempunyai kadar 25% volume asam asetat. Asam
asetat murni disebut asam asetat glasial digunakan untuk membuat selulosa asetat dalam industri
rayon.

Argumentasi
Penggunaan utama dari asam asetat adalah untuk memproduksi monomer vinil asetat.
Vinil asetat dapat dipolimerisasi menjadi polivinil asetat atau polimer lain, yang biasanya di
temukan dalam cat dan perekat. Penggunaan asam asetat bisa digunakan dalam berbagai bidang
kehidupan, seperti contoh bidang industri, bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang
pertenakan dan dibidang pertanian.
Kegunaan asam asetat dalam bidang industri digunakan pada proses pemurnian bahan
kimia organic, digunakan pada proses pembuatan bahan kimia seperti ester, asetat anhidrat,
monomer vynil asetat, dan polimer lainnya. Asam asetat bisa digunakan sebagai penghilang
kerak dan karat, dan digunakan untuk bahan baku untuk membuat serat benang polyester, dan
didalam industri makanan asam asetat digunakan sebagai kode aditif makanan untuk mengatur
keasaman (Lukman, 2022).
Kegunaan asam asetat dibidang kesehatan digunakan sebagai obat untuk mengatasi
infeksi yang terjadi karena jamur dan bakteri. Asam asetat di golongkan sebagai antiseptik yang
bekerja untuk mengurangi rasa sakit dan juga pembengkakan akibat peradangan. Selain itu asam
asetat juga bisa untuk mendeteksi kanker serviks selama proses skrining dengan metode Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA). Pemeriksaan dengan metode IVA memiliki kemampuan deteksi
hingga 30% lebih besar bila dibandingkan metode pap smear. Studi di Afrika Selatan
menemukan bahwa IVA mampu mendeteksi lebih dari 65% lesi dan kanker invasif. Sebagai
perbandingan, di Zimbabwe skirining IVA oleh bidan memiliki sensitifitas dan spesifisitas 77%
dan 64 %, dibandingkan 43% dan 91% untuk pap smear. Di India skrining yang dilakukan oleh
perawat terlatih memiliki sensitivitas dan spesifisitas 96% dan 68%, sedangkan pap smear 62 %
(Pebrina Wanti Saragih, 2018).
Kegunaan asam asetat dibidang pendidikan biasanya digunakan dalam praktikum kimia
sebagai pereaksi kimia untuk menghasilkan berbagai senyawa kimia. Dalam penggunaan rumah
tangga, asam asetat yang merupakan larutan encer digunakan secara luas sebagai asam cuka,
seperti kita ketahui cuka banyak digunakan untuk membersihkan, mencuci, memasak, dan
banyak keperluan rumah tangga lainya. Dalam bidang peternakan asam asetat digunakan untuk
melawan pertumbuhan bakteri dan jamur pada ternak dengn menyemprotkan asam asetat pada
silase ternak. Dan kegunaan asam asetat dibidang pertanian adalah sebagai herbisida yang
merupakan produk ramah lingkungan.

Penegasan ulang/ kesimpulan


Asam asetat merupakan asam organik sederhana dengan gugus karboksilat yang terikat
pada gugus metil. Asam Ini dikenal sebagai asam etanoat, asam etilat, atau asam asetat glasial.
Asam asetat mempunyai banyak sekali kegunaan di dalam kehidupan baik dalam dunia medis,
industri, makanan, sampai peraabot rumah tangga tak lepas dari penggunaan asam asetat. Tetapi
harus tau juga bahwa asam asetat pekat bersifat korosif dan karena itu harus digunakan dengan
penuh hati-hati.

Daftar Pustaka

Chang, Raymond. 2001. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama

Meriatna, M., & Lestari, R. (2019). Pembuatan Asam Asetat dari Air Cucian Kopi Robusta dan
Arabika dengan Proses Fermentasi. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(1), 61-72.

SARAGIH, P. W. B. (2018). Pengaruh Jarak dan Waktu Tempuh Terhadap Pemanfaatan


Pelayanan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di
Puskesmas Tiga Juhar Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Ilmiah Kohesi, 2(3).

Annisa, N. SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER.

Mulyono, 1996, Kamus Kimia, Bandung, PT. Genesindo.

Anda mungkin juga menyukai