ABSTRAK
Kegunaan asam sitrat dalam industri makanan, minuman dan farmasi sangat besar salah satunya
adalah sebagai pengawet. Beberapa mikroorganisme diketahui dapat menghasilkan asam sitrat melalui
proses fermentasi, diantaranya adalah Aspergillus wentii dengan memanfaatkan glukosa yang berasal
dari karbohidrat sebagai bahan utama. Berdasarkan hal ini maka telah dilakukan penelitian untuk
melihat kemampuan Aspergillus wentii dalam menghasilkan asam sitrat dengan menggunakan kulit
singkong sebagai sumber karbohidrat. Hasil fermentasi antara Aspergillus wentii dan kulit singkong
dilakukan uji keberadaan asam sitrat secara reaksi kimia. Untuk mengetahui jumlah asam sitrat yang
dihasilkan digunakan spektrofotometer UV-Vis. Analisis kualitatif menunjukan bahwa supernatan
hasil fermentasi mengandung asam sitrat. Secara kuantitatif asam sitrat dapat dihasilkan pada masa
inkubasi selama enam hari sebesar 0,312 % b/v.
ABSTRACT
The usef of citric acid in the food, beverage and pharmaceutical industries is wide, one of them is as a
preservative. Some microorganisms are known to produce citric acid through the fermentation
process, such as Aspergillus wentii. Aspergillus wentii uses carbohydrate as glucose source in
fermantation.This research is conducted toevaluate the ability of Aspergillus wentii to produced citric
acid using cassavaskin as carbohydrate. The level of citric acid is tested using UV-Vis
spectrophotometer. The result showed that citric acid is found in supernatant. Optimal incubation of
fermentationis in six days and the level of citricacid is 0,312 % b/v
Puspadewi, dkk
16 Kartika J. Ilm. Far, Jun 2017, 5(1), 15-20
Puspadewi, dkk.
Kartika J. Ilm. Far, Jun 2017, 5(1), 15-20 17
Puspadewi, dkk.
18 Kartika J. Ilm. Far, Jun 2017, 5(1), 15-20
pada suhu 80ºC selama 2 jam (Ferbriningrum Uji Kualitatif Asam Sitrat. Pengamatan
PN, 2013). asam sitrat secara kualitatif dilakukan dengan
Glukosa merupakan nutrisi karbon utama cara penambahan reaksi kimia terhadap
yang digunakan dalam produksi asam sitrat supernatan hasil fermentasi menggunakan CaCl2,
secara fermentasi. Dalam proses ferrmentasi, H2SO4(p) dan AgNO3 (Setiono L, 1985). Hasil
asam sitrat dibentuk melalui siklus TCA reaksi menunjukkan bahwa supernatan positif
(Tricarboxylic Acid Cycle). Lintasan Embden mengandung asam sitrat. Supernatan hasil
Meyerhof Parnas (EMP) akan memecah fermentasi direaksikan dengan kalsium klorida
glukosa melalui reaksi–reaksi dalam lintasan yang kemudian dididihkan selama beberapa
tersebut. Asam piruvat yang merupakan produk menit dan menunjukkan hasil positif dengan
akhir dari lintasan EMP akan dioksidasi lebih terbentuknya suatu endapan kristalin kalsium
lanjut dan kemudian dengan bantuan enzim sitrat. Jika larutan natrium hidroksida
dekarboksilase membentuk asetat ditambahkan kepada larutan yang dingin yang
(dekarboksilasi). Asetat yang terbentuk berikatan mengandung kalsium klorida berlebihan, terjadi
dengan koenzim-A menghasilkan Acetyl-CoA. pengendapan segera dari kalsium sitrat yang
Acetyl-CoA dan oksaloasetatdalam siklus TCA amorf (Setiono L, 1985).
dengan adanya nitrat sintase akan berkondensasi
membentuk asam sitrat (Haryani K, 2011).
Fermentasi. Dalam proses fermentasi
dilakukan penambahan nutrisi untuk menunjang
pertumbuhan Aspergillus wentii. Nutrisi yang
ditambahkan adalah ammonium klorida, kalium
dihidrogen fosfat, dan magnesium sulfat (Karow
E, 1947). Amonium klorida berperan sebagai
sumber nitrogen, sedangkan kalium dihidrogen Gambar 3. Hasil reaksi kimia supernatan hasil
fosfat dan magnesium sulfat berperan sebagai fermentasi dengan penambahan kalsium
sumber mineral. Mikroba membutuhkan zat-zat klorida.
nutrisi untuk sintesa komponen sel dan
menghasilkan energi. Mineral dibutuhkan Reaksi berikutnya supernatan hasil fermentasi
mikroba sebagai akseptor elektron dalam dipanaskan dengan asam sulfat pekat
metabolisme glukosa dan gula lainnya (Malaka menunjukkan hasil positif berupa larutan yang
R, Metusalach, Abustam E, 2013). berubah warna menjadi lebih gelap akibat
Fermentasi dilakukan menggunakan starter pelepasan karbon (Setiono L, 1985). .
Aspergillus wentii yang ditambahkan sebanyak
10%. Proses fermentasi dilakukan hingga hari ke
13. Pengambilan sampel hasil fermentasi
dilakukan pada hari ke 3 yaitu awal fase log, hari
ke 6 yaitu pertengahan fase log, hari ke 9 yaitu
awal fase stasioner dan hari 13 yaitu fase
stasioner. Hasil fermentasi disaring dan
disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama
20 menit untuk memisahkan sel-sel kapang dari
larutan hasil fermentasi. Gambar 4. Hasil reaksi kimia supernatan hasil
fermentasi dengan penambahan asam
sulfat pekat.
Puspadewi, dkk.
Kartika J. Ilm. Far, Jun 2017, 5(1), 15-20 19
KESIMPULAN
Aspergillus wentii mampu menghasikan asam
sitrat melalui proses fermentasi dengan
penambahan substrat limbah kulit singkog. Asam
sitrat yang terbentuk paling banyak adalah pada
(a) (b) (c) fermentasi hari ke-6 sebanyak 0,312 %b/v.
Gambar 5. Hasil reaksi kimia supernatan hasil
fermentasi dengan penambahan perak
nitrat; (a) terbentuk endapan putih; (b) DAFTAR PUSTAKA
endapan putih larut; (c) larutan setelah Biswas Supratim, Banerjee Pataki C, Mukherjee
dipanaskan Siddhartha, Dey Rajib. 2013. Microbial
Extraction of Cobalt and Nickel from
Isolasi Asam Sitrat. Isolasi dilakukan dengan Lateritic Chromite Overburden using
prinsip pengendapan dan filtrasi. Pengendapan Aspergillus wentii. Agriculture and Biology
asam sitrat menggunakan CaCl2, NaOH dan Journal Of North Americ. Jadavpur
H2SO4. University. Kolkat.; 739.
Penambahan natrium hidroksida berfungsi Boulet M dan Marier JR. Direct Determination
untuk membuat suasana menjadi basa sehingga of Citric Acid in Milk with an Improved
endapan kristal kalsium sitrat lebih terlihat jelas Pyridine-Acetic Anhydride Method. 1958.
(berbentuk amorf) (Setiono L, 1985). Hasil Division of Applied Biology. National
pengendapan kalsium sitrat dan kalsium fosfat Research Council. Ottawa. Canada.
(dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi). Filtrat
akhir yang didapat adalah asam sitrat yang telah Ferbriningrum PN. 2013. Pengaruh Konsentrasi
diisolasi yang akan digunakan untuk pengujian Substrat Kulit Nanas dan Kecepatan
kuantitatif asam sitrat. Pengadukan terhadap Pertumbuhan
Pengukuran Asam Sitrat dalam Sampel. Lactobacillus plantarum untuk Produksi
Analisis kuantitatif asam sitrat dilakukan Asam Laktat. Jurnal Rekayasa Kimia dan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan Lingkungan. 9: 144-151.
pembentukan kompleks mengunakan pereaksi Haryani Kristinah. Studi Kinetika Pertumbuhan
piridin dan asetat anhidrat. Pembentukan Aspergillus niger Pada Fermentasi Asam
kompleks dilakukan karena asam sitrat tidak Sitrat dari Kulit Nanas Dalam Reaktor Air-
memiliki gugus kromofor yang dapat terukur Lift External Loop. 2011. Jurusan Teknik
spektrum absorbannya pada spektrofotometer Kimia. Fakultas Teknik Universitas
UV-Vis. Dari penentuan panjang gelombang Diponegoro. Semarang, 7 : 48–52.
maksimum yang dilakukan, terlihat bahwa
larutan kompleks asam sitrat menunjukkan Iqbal Qaiser. Quantification of Fungal Biomass
panjang gelombang maksimum pada 407 nm, Growth During Citric Acid Production by
tidak berbeda jauh dengan panjang gelombang Aspergillus nigeron Expanded Clay Solid
maksimum pada literatur yaitu 420 nm (Boulet Substrate. 2008. Department of Bioresource
M dan Marier JR, 1958). Jika dilihat dari Engineering McGill University, Montréal;.
perbandingan spektrum larutan standar dan Hal. 2.
sampel, terlihat bahwa asam sitrat yang diperoleh Kareem SO dan Rahman RA, Utilization of
masih belum terlalu murni. Banana Peels for Citric Acid Production by
Hasil analisis kuantitatif asam sitrat dari Aspergillus niger. 2011. Agriculture and
larutan fermentasi yang terbentuk hari ke 3 = Biology Journal Of North America.; 384-387.
0,269% b/v, hari ke 6 = 0,312% b/v, hari ke 9 =
0,186% b/v, hari ke 13 = 0,308% b/v. Berdasarkan Karow Edward O dan Waksman Selman A.
kurva pertumbuhan hari ke-6 merupakan fase log 1947. Production of Citric Acid in Submerged
dimana jumlah metabolit yang dihasilkan oleh Culture. New Jersey Agricultural Experiment
mikroorganisme akan meningkat sehingga pada Station. Rutgers University. New Brunsuick.
hari ke-6 dari fase ini kemampuan Aspergillus Malaka Ratmawati, Metusalach, Abustam
wentii dalam menghasilkan asam sitrat lebih Effendi. 2013. Pengaruh Jenis Mineral
Puspadewi, dkk.
20 Kartika J. Ilm. Far, Jun 2017, 5(1), 15-20
Terhadap Produksi Eksopolisakarida dan Setiono L. 1985. Vogel Buku Teks Analisis
Karakteristik Pertumbuhan Lactobacillus Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
bulgaricus Strain Ropy dalam Media Susu. PT. Kalman Media Pusaka. Jakarta.
Fakultas Peternakan. Program Studi
Soetrisnanto Danny, Istadi, Nugroho Amin,
Teknologi Hasil Ternak. Universitas
Susanto Heru dan Widayat. 1998. Pembuatan
Hasanuddin. Fakultas Perikanan Universitas
Asam Sitrat dari Sagu dengan Cara
Hasanuddin.
Fermentasi pada Media Cair. Fakultas
Ovelando Redho, Nabilla Mutiara A dan Surest Teknik. Universitas Diponogoro. Semarang.
Azhary A. 2013. Fermentasi Buah Markisa
Tisnadjaja Djatdjat. Pemanfaatan Bahan Berpati
(Passiflora) Menjadi Asam Sitrat. Teknik
Sebagai Bahan Baku Dalam Industri Asam
Kimia. Universitas Sriwijaya. 1–7.
Sitrat, 1996. Bogor Warta Biotek TH.X
Rahmawati Ani. Pemanfaatan Limbah Kulit Ubi No.1.Puslitbang Bioteknologi-LIPI; Hal 3–5.
Kayu (Manihot utilissima Pohl.) dan Kulit
Yuliana Neti. Kinetika Pertumbuhan Bakteri
Nanas (Ananas comosus L.) Pada Produksi
Asam Laktat Isolat T5 yang Berasal dari
Bioetanol Menggunakan Aspergillus niger.
Tempoyak. 2008. Staf Pengajar Jurusan
2010. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika
Teknologi Industri Pertanian. Fakultas
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Pertanian. Universitas Lampung.
Sebelas Maret. Surakarta.
Puspadewi, dkk.