1, April 2011 : 48 ± 52
Kata kunci: Limbah kulit nanas, Reaktor air-lift external loop, Fermentasi
asam sitrat,Kinetika pertumbuhan Aspergillus niger
PENDAHULUAN asam sitrat digunakan sebagai pengasam dalam
Nanas (Ananas comosus, L. Mer) minuman berkarbonasi, selai, jelly, dan makanan
merupakan buah tropis yang banyak di produksi lainnya. Kegunaan lainnya sebagai bahan
hampir di seluruh pelosok nusantara dan pengemulsi, anti oksidan, antikoagulan darah,
mempunyai prospek yang cukup cerah untuk komponen tablet effervescent ( dapat larut dalam
dikembangkan lebih lanjut. Buah nanas banyak air ), plasticizer, dan masih banyak lagi.
dimafaatkan dalam industri makanan untuk Asam sitrat pertama kali diisolasi oleh
dijadikan buah dalam kaleng. Dari berbagai Sheele dengan mengkristalisasinya dari sari buah
macam pengolahan buah nanas yang bisa OHPRQ 7DKXQ :HKPHU¶V PHODNXNDQ
dikonsumsi hanya sebesar 53%, sedangkan percobaan fermentasi asam sitrat secara
sisanya berupa limbah kulit nanas. Untuk itu komersial menggunakan penicillia (Sienko dan
perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan Plane, 1979).
nilai ekonomis dari limbah kulit nanas dengan Thom dan Currie mengembangkan riset
cara fermentasi sehinga dapat dihasilkan asam tentang fermentasi asam sitrat menggunakan
sitrat dalam jumlah banyak. Aspergillus niger pada tahun 1916 (Austin,
Asam sitrat adalah salah satu asam organik 1986). Reaksi overall adalah sebagai berikut :
penting dalam kehidupan manusia. Secara alami C12H22O11 + H2O + O2 C6H8O7+4H2O
asam sitrat terdapat dalam buah ± buahan Sucrose
terutama jeruk; akan tetapi juga banyak terdapat C6H12O6 + 3/2 O2 C6H8O7+ 2 H2O
pada nanas, pir dan sebagainya. Sebagian besar
48
Studi Kinetika Pertumbuhan Aspergillus Niger 3DGD )HUPHQWDVL $VDP 1LWUDW« (Kristinah Haryani)
49
Momentum, Vol. 7, No. 1, April 2011 : 48 ± 52
2
yang diencerkan menjadi 10 ml untuk dianalisa 1,5
hasilnya. Fermentasi dilakukan pada tekanan 1 1
6
V-2
2
pertumbuhan mikroba secara regresi linier
5
50
Studi Kinetika Pertumbuhan Aspergillus Niger 3DGD )HUPHQWDVL $VDP 1LWUDW« (Kristinah Haryani)
3,5
3,5
3
0
Waktu ( jam ) 0 50 100 150
Waktu (jam)
Grafik 2. Hubungan waktu terhadap konsentrasi
mikroba pada konsentrasi gula 15%
Gambar 4. Hubungan waktu terhadap konsentrasi
mikroba pada konsentrasi gula 10%,15%,20%
Pada grafik 2 menunjukkan bahwa
Aspergillus niger mengalami massa pertumbuhan
Pada grafik 4 menunjukkan bahwa
eksponensial sampai jam ke-56, selanjutnya
konsentrasi 10% memberikan hasil yang optimal
memasuki massa stationer pada jam ke-64 hingga
atau lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi
jam ke-128, kemudian memasuki death fase atau
15% dan 20%.Dalam arti bahwa pada konsentrasi
fase mati. Pada konsentrasi ini, kinetika
10% ini, pertumbuhan mikroba yang dihasilkan
pertumbuhan mikroba secara regresi linier
lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi 15%
dihitung laju tumbuh fisiknya ( µ ) sebesar
dan 20%, hal ini dapat dilihat bahwa pada
0,0396 jam-1.
konsentrasi 10% mempunyai laju tumbuh spesifik
( µ ) yang lebih besar yaitu 0,0429 jam-1. Pada
C. Kinetika Pertumbuhan Aspergillus niger
konsentrasi 10% mempunyai viskositas yang
pada Konsentrasi Gula 20 %
lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi
3,5
15% dan 20%, sehingga sirkulasi cairan menjadi
Konsentrasi Mikroba (gr/l)
0,5
E. Perbandingan Konsentrasi Asam Total
0
Konsentrasi Gula 10% , 15%, dan 20%.
0 50 100 150
Waktu ( jam )
0,1
Aspergillus niger mengalami massa pertumbuhan 0,08
Konsentrasi Gula 10%
eksponensial sampai jam ke-48, selanjutnya 0,06
Konsentrasi Gula 15%
memasuki massa stationer pada jam ke-56 hingga 0,04 Konsentrasi Gula 20%
jam ke-96, kemudian memasuki death fase ( fase 0,02
51
Momentum, Vol. 7, No. 1, April 2011 : 48 ± 52
Pada grafik 5 menunjukkan bahwa pada 5.Kirk, R. E., and Othmer, R. ) ³Encyclopedia
konsentrasi 10% memberikan hasil yang lebih of Chemical Technology´ YRO 7KH
baik dibandingkan dengan konsentrasi 15% dan Interscience Encyclopedia Inc., New York,
20%, hal ini terlihat pada konsentrasi 10% 1951
mempunyai konsentrasi asam total yang lebih /HZLV : . DQG :KLWPDQ : * ³Principles
besar dibandingkan dengan konsentrasi 15% dan of Gas Absorption´ ,QG &KHP (QJ
20%. Hal ini disebabkan pada konsentrasi 10% 0RFK %XVDLUL $EGXOODK ³ Lactic Acid
mempunyai viskositas yang lebih rendah Fermentation Of PineaplWastes by
sehingga sirkulasi cairan menjadi lebih lancar Lactobacillus Delbrueckii´ 0DOD\VLD
dan transfer oksigen menjadi lebih optimal. Jika 1DVPDLGL GDQ 6HW\RZDWL ´Pembuatan Asam
transfer oksigen berjalan optimal maka Sitrat secara Fermentasi Submerged dengan
fermentasi berjalan baik sehingga konsentrasi Bahan Baku Limbah Nanas Padat´
asam total yang diberikan menjadi maksimal. :LG\DQWR $ GDQ /D]XDUGL 3 ´Pembuatan
Asam Sitrat dari Limbah Buah Nanas ³
KESIMPULAN DAN SARAN 2002
Penelitian tentang studi kinetika $QRQLP ³Statistik Perusahaan Perkebunan´
pertumbuhan mikroba pada pembuatan asam sitat Biro Pusat Statistik, Jakarta, 1998
dalam reaktor air-lift external loop dilakukan
pada konsentrasi gula 10%,15%dan 20% pada
suhu kamar, tekanan 1 atm, pH 4 dengan laju
udara masuk 18,33 cc/dt. Berdasarkan hasil
penelitian dapat diambil kesimpulan :
1. Semakin besar konsentrasi gula maka laju
tumbuh spesifik semakin turun
2. Semakin besar konsentrasi gula maka
konsentrasi asam total yang didapatkan
menjadi semakin kecil
Penelitian ini merupakan penelitian yang
berkelanjutan. Dalam penelitian kinetika
pertumbuhan mikroba ini masih banyak lagi yang
perlu dipelajari. Terutama pengaruh laju aerasi,
konsentrasi gula, pH dan pengaruh lain terhadap
hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
$XVWLQ * 7 ³6KUHYH¶V &KHPLcal Process
Industries´ th HG ,QW¶O 6WXGHQW (GLWLRQ 0F
Graw Hill Book Co., Singapore, 1986
2.Bell, G. H.; Davidson, J. N. ; Scarborough, H.,
³Textbook of Physiology and
th
Biochemistry´ ed, The Williams &
Wilkins Co., Baltimore, 1968
3.Hiby, - : ³Definition and Measurement of
The Degree of Mixing in Liquid Mixtures´
International Chemical Engineering, 1981
-XGRDPLGMRMR 0 'DUZLV $ $ 6D¶LG ( *
³Tegnologi Fermentasi´ (G &9 5DMDZDOL
Jakarta, 1992
52