Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fermentasi
Disusun oleh :
Firda Kartini (153020057)
Nadila Apriliyan (153020107)
Cici Fitriani (153020108)
Ajeng Purnama Sari(153020110)
A. Latar Belakang
Asam sitrat merupakan suatu asidulan yaitu senyawa kimia yang bersifat asam
yang ditambahkan pada proses pengolahan makanan dengan berbagai tujuan. Asidulan
dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau menyelubungi after
taste yang tidak disukai.Penambahan asam dapat menurunkan pH makanan sehingga
menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk.
Awalnya asam sitrat diperoleh dalam bentuk kristal melalui proses isolasi dari
juice lemon oleh Scheele pada tahun 1784. Lalu pada tahun 1880 Grimoux dan Adam
mensintesis asam sitrat dari glycerol. Dan pada tahun 1893 Wehmer mengindikasikan
bahwa asam sitrat dapat diperoleh melalui proses fermentasi larutan gula oleh
beberapa jenis fungi. Hingga kini proses produksi komerasial asam sitrat
diperoleh melalui proses fermentasi.
Produksi asam sitrat secara komersial pertama kali dimulai pada tahun 1923 di
New York, Amerika Serikat menggunakan mikroorganisme dengan proses fermentasi
pada kulturpermukaan (surface culture). Proses ini digunakan oleh industri asam sitrat
di Inggris, Belgia dan Jerman dengan molasses sebagai bahan bakunya. Dan pada akhir
tahun 1940-an dan 1950-an diperkenalkan proses fermentasi dengan kultur terendam
(submerged fermentation), dengan sirup glukosa ,beet atau cane molasses sebagai
bahan bakunya. Asam sitrat dianggap sebagai hasil metabolit dari metabolisme energi,
dimana konsentrasi akan meningkat menjadi jumlah yang cukup hanya jika di bawah
kondisi ketidakseimbangan substansi metabolik. Kondisi fermentasi asam sitrat
diresmikan pada 1930-an dan1940-an, ketika efek dari komponen berbagai media
dievaluasi. Mekanisme biokimia di mana Aspergillus niger menumpuk asam sitrat
terus menarik minat meskipun produksi komersial dengan fermentasi telah ditetapkan
selama beberapa dekade. Meskipun penelitian biokimia dasar yang luas telah dilakukan
dengan A. niger, pemahaman peristiwa yang relevan untuk akumulasi asam sitrat tidak
sepenuhnya dipahami. Ulasan ini difokuskan pada fermentasi asam sitrat oleh A. niger.
Penekanan diberikan pada aspek biokimia fermentasi, transportasi membran dalam A.
niger, dan pemodelan proses produksi.
Pemecahan karbohidrat dengan cara fermentasi dapat menghasilkan
berbagaimacam senyawa organik diantaranya adalah asam sitrat. Dengan enzim
amylase, glukoamilase,atau amiloglukosidase, senyawa karbohidrat akan dipecah
menjadi glukosa, danmelalui jalur EMP glukosa akan diubah menjadi asam piruvat.
Asam piruvatmelalui siklus krebs atau siklus TCA akan diubah menjadi menjadi asam
sitrat.
Kapang (mold) Aspergillus Niger adalah kapang yang dapat menghasilkan enzim yang
dapat mengubah karbohidrat menjadiasam sitrat. Penggunaan asam sitrat untuk industri
misalnya makanan, minuman,dan farmasi.
1.Aspergillusniger
KedudukanAspergillusnigeradalah sebagaiberikut :
Kingdom: Fungi
Filum: Ascomycota
Kelas: Ascomycetes
Ordo: Eurotiales
Famili: Trichocomaceae
Genus: Aspergillus
Spesies:Aspergillus niger
(Samson,et al.,1996)
Ciri–ciri :
Aspergillus nigeryaitu mempunyai kepala konidia yang besar, bulat dan berwarna
hitam, coklat hitam atau ungu coklat. Konidianya kasar dan mengandung pigmen,
hifa septat dan miselium bercabang. Konidiofora membengkak membentuk vesikel
pada ujungnya membawa sterigmata dimana tumbuh konidia.Konidia membentuk
rantai berwarna hijau, coklat atau hitam, Jamur ini tumbuh baik pada suhu kamar
dan pada medium pH asam.Aspergillus niger merupakan kapang yang dapat
digunakan untuk menghasilkan berbagai jenis asam seperti asam oksalat, asam-2-
hidroksipropana-1,2,3-trikarboksilat, asam glukonat dan beberapa jenis enzim
seperti pektinase, α-amylase, asparaginase, selulase, proteinase, lipase, katalase,
glukosa oksidase dan fitase. Aspergillus nigerdapat tumbuh cepat dengan
menggunakan nutrisi yang ada disekelilingnya. Molekul–molekul sederhana seperti
monosakarida yang terlarut disekeliling hifa dapat diserap langsung oleh hifa,
tetapi polimer–polimer seperti amilum atau selulosa harus dipecah dulu oleh
enzim-enzim ekstraseluler yang dihasilkan oleh Aspergillus niger menjadi
molekul–molekul yang lebih sederhana sebelum diserap ke dalam sel.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asam sitrat
2. Bagaimana fermentasi yang terjadi pada asam sitrat
3. Apa fungsi asam sitrat
Tahap 1 Tahap 2
Fermentasi ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama adalah fermentasi
pada media pertumbuhan, setelah itu fermentasi pada media produksi. Media
pertumbuhan mengandung :
Sukrosa(25-50 g/l)
NH4NO3(2.25 g/l)
KH2PO4(0.3 g/l)
MgSO4dan 7 H2O (0.25 g/l)
HCl1 N (agar pH menjadi 2) (10 ml/l)
Media disterilkan dan kemudian diinokulasi dengan suspensi spora A. niger
yang biasa digunakan untuk fermentasi permukaan. Fermentasi ini berlangsung pada
suhu 25ºC, diberi aerasi dan agitasi, selama 3 sampai 4 hari untuk memperoleh massa
miseliumm yang cukup banyak. Setelah fermentasi tahap pertama selesai, miselium
dipisahkan dari cairan media, dan dicuci dengan akuades. Miselium yang telah bersih
kemudian dipindahkan ke dalam larutan media produksi sebanyak 5 : 1000 (miselium
diukur berdasarkan berat kering). Komposisi media produksi tersebut adalah sebagai
berikut :
Sukrosa(200 g/l)
NH4NO3(1.1 g/l)
KCl(0.15 g/l)
MgSO4dan 7H2O (0.25 g/l)
HCl1 N (untuk mengatur pH 1.1) (10 ml/l)
Fermentasi tahap kedua membutuhkan aerasi (100 ml oksigen per 2 liter larutan
per menit) dan agitasi (300 rpm).Fermentasi ini berlangsung selama 4 hari pada suhu
18-28ºC (dengan suhu optimum 25ºC).Sebanyak 70-75% gula yang dikonsumsi diubah
menjadi asam sitrat.
Tahap 1 Tahap 2
4.1 Kesimpulan
Asam sitrat termasuk salah satu asam organik dengan nama kimia 2-hydroxy-
1,2,3-propanetricarboxylic acid. Asam sitrat merupakan asam organik yang larutdalam
air dengan citarasa yang menyenangkan dan banyak digunakan dalam industripangan,
kosmetik, farmasi dan lain – lain. Kebutuhan dunia akan asam sitrat terusmeningkat
dari tahun ke tahun dan produksi asam sitrat tiap tahun meningkat 2 – 3%. Berdasarkan
kenyataan bahwa penggunaan asam sitrat yang luas dalam duniaindustri, maka
kebutuhan pemenuhan bagi asam sitrat baik di dalam maupun luarnegeri masih sangat
besar. Asam sitrat digunakan dalam industri untuk mengikat (squester)
ion,menetralkan basa dan berperan sebagai buffer. Dalam kosmetika, asam
sitratdigunakan sebagai buffer untuk pengatur pH produk. Beberapa jenis
sitrat,khususnya garam sodiumnya, dipakai luas dalam produk makanan, farmasi
dandetergen. Ester dari asam sitrat dipakai secara komersial sebagai plasticizer
dalampenyiapan komposisi polimer, coating dan adhesive.Dalam proses fementasi
pembuatan asam sitrat harus dilakukan padalaboratorium steril dan khusus
yang terpisah dari laboratorium lain. Hal inidimungkinkan untuk menghindari
terjadinya kontaminasi akibat Aspergiilus Nigerdan hal-hal yang berpengaruh dalam
proses fermentasi harus diperhatikan untukmenghasilkan asam sitrat yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, https://id.scribd.com/mobile/doc/149602555/makalah-asam-sitrat-bio-docx
Anonim, https://download.fa.itb.ac.id/filenya/produksiasamsitrat
Rahmatsains,2014. https://blogspot.co.id/2014/12/asam-sitrat.html!