Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MIKROBIOLOGI DASAR

PEWARNAAN SEDERHAN

DISUSUN OLEH :

WIRANDA PANJAITAN

2340500200001008
1E
DOSEN :
SELAMAT RIADI S.Si, M.Si

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

T.A 2023/2024
Pewarnaan Sederhana

Di Laboratorium Bakteriologi, pewarnaan merupakan bagian terpenting. Tanpa adanya


teknik pewarnaan, bakteri tidak dapat diamati secara jelas dibawah mikroskop, sehingga
menyebabkan pemeriksaan tidak akan berjalan dengan lancar.

Teknik pewarnaan yang umum dilakukan adalah pewarnaan sederhana. Pewarnaan


sederhana merupakan teknik pewarnaan yang menggunakan pewarna tunggal atau
hanya menggunakan satu jenis zat pewarna. Pewarnaan sederhana juga merupakan
metode dasar mikroskop yang digunakan untuk memvisualisasikan bentuk, ukuran, dan
susunan sel dan mikroorganisme. Ini melibatkan penggunaan pewarna tunggal, yang disebut
fuchsin dasar, untuk menodai sampel sel atau jaringan. Pewarna diterapkan pada sampel,
yang kemudian dicuci dan diperiksa di bawah mikroskop. Pewarnaan sederhana berguna
untuk mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis sel atau mikroorganisme berdasarkan
karakteristik morfologinya, seperti ukuran, bentuk, dan susunan. Namun, itu tidak
memberikan banyak informasi tentang struktur internal atau fungsi sel atau mikroorganisme.
Beberapa contoh pewarna adalah Crystal violet untuk deteksi bakteri gram positif, safranin
untuk deteksi bakteri gram negatif, carbol fuchsin untuk bakteri cepat asam, dan metilen biru
untuk bakteri cepat non asam, Malachite green untuk endospora, dll.

 Crystal Violet

Crystal violet merupakan pewarna primer (utama) yang akan memberi warna
mikrioorganisme target. Crystal violet bersifat basa sehingga mampu berikatan dengan sel
mikroorganisme yang bersifat asam. Kristal violet memiliki sifat yang toksik dan
memberikan warna yang membandel pada lingkungan sehingga dapat dikatakan berbahaya
untuk kita. Perasan daun erpa dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengganti kristal
violet pada pewarnaan gram dengan antosianin yang ada di dalamnya. Pada perwarnaan
sederhana komposisi crystal violet meliputi:

Crystal Violet 2 g, Etil Alkohol 95% 20 ml, Amonium Oksalat 0,8 g, Akuades

Steril 100 ml dan digenangin selama 30 detik.


 Methylene Blue

Methylene blue mampu memberikan warna pada bakteri dengan cara berikatan dengan
sitoplasma bakteri sehingga bakteri dapat terwarnai. Namun, penggunaan methylene blue
dapat menimbulkan beberapa efek negatif seperti iritasi pada kulit iritasi saluran pencernaan
jika tertelan, dan sianosis jika terhirup dalam konsentrasi yang tinggi.

Tujuan dilakukan pewarnaan methylene blue adalah untuk melihat struktur seluler dan
mengidentifikasi mikroorganisme pada sampel

Pada perwarnaan sederhana komposisi metilen blue meliputi :

Methylene Blue 3 g, Potasium Hidroksida 10% 1 ml, Etanol 95% 300 ml dan di genangin
selama 60 detik.

 Carbol Fucshin

Carbol fuchsin sebagai pewarna utama dan alkohol asam sebagai agen penghilang warna.
Noda kapsul: Pewarnaan kapsul adalah teknik yang digunakan untuk memvisualisasikan
kapsul, lapisan bahan polisakarida yang mengelilingi beberapa jenis bakteri. Carbol fuchsin
juga merupakan zat asam sehingga zat warna ini di gunakan dalam salah satu pemeriksaan
yang menggunakan teknik perwarnaan yaitu pemeriksaan BTA ( Bakteri Tahan asam ) atau
mendiagnosa Tuber culosis.

Pada pemeriksaan ini memerlukan Carbol fucshin 1% yang berkomposisi :

Fuchsin dasar 0,3 g, etanol 95% 10 ml, Fenol 5 ml, Akuades steril 95 ml dan di genangin
selama 20 detik

 Safranin

Safranin adalah zat warna merah yang berasal dari bahan sintetik dan memiliki warna yang
kontras dalam mewarnai bakteri. Namun, zat warna safranin memiliki harga yang cukup
mahal dan dampak buruk safranin pada kesehatan dapat dirasakan diantaranya dapat
mengakibatkan iritasi pada mata, mulut, tenggorokan, pernapasan, dan perut.

Tujuan pewarnaan safranin adalah untuk membedakan bakteri menjadi dua kelompok
yaitu gram positif dan gram negative.
Pada saat melakukan pewarnaan menggunakan safranin waktu yang digunakan
mencapai 30 detik sampai 1 menit.

Tujuan Teknik Pewarnaan Sederhana

o Untuk melakukan operasi pewarnaan langsung.


o Membandingkan bentuk morfologi dan konfigurasi sel bakteri.

Kegunaan utama pewarnaan sederhana meliputi:

o Mengidentifikasi dan membedakan antara berbagai jenis sel atau mikroorganisme


berdasarkan karakteristik morfologinya.
o Mempersiapkan sampel untuk analisis lebih lanjut, seperti mikroskop atau pengujian
biokimia.
o Mengajar konsep dasar dalam mikrobiologi dan biologi sel.
o Kontrol kualitas dalam industri makanan dan air, di mana dapat digunakan untuk
mendeteksi keberadaan kontaminan bakteri.
o Pemantauan lingkungan, di mana dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengukur mikroorganisme dalam sampel tanah, air, atau udara.
o Tes diagnostik medis, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi infeksi bakteri
atau jamur pada sampel yang diambil dari pasien.

Beberapa keuntungan utama pewarnaan sederhana meliputi:

o Merupakan metode yang cepat dan mudah yang dapat dilakukan dengan peralatan dan
bahan yang relatif sederhana.
o Relatif murah dibandingkan dengan teknik pewarnaan lainnya.
o Tidak memerlukan penggunaan reagen atau kondisi khusus, sehingga cocok untuk
digunakan dalam berbagai pengaturan.

Anda mungkin juga menyukai