http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/VOX
Keywords: ABSTRACT
Project-based larning model, Merdeka belajar curriculum is a learning process in which teachers and
critical thinking, merdeka students are given freedom to explore knowledge and skills in their
belajar curriculum environment to improve the quality of human resources in accordance with the
profile of Pancasila students, so that they can compete in the world in
Korespondensi: accordance with the times, as a provision for students to compete in the world
of work in the era of 5.0. The goal is to explain the learning model of project-
Feri Tirtoni
Universitas Muhammadiyah
based learning that can improve students ' critical thinking on pancasila
Sidoarjo education materials in the merdeka belajar curriculum. In data processing,
Email: using quantitative methods of pre-experimental experiments designed in the
Feritirtoni.umsida30@gmail.com form of one-group using the SPSS program version 26. The research
population of fourth grade students-a SDN Keret, Krembung which amounted
to 20 students. The results of the average value of pretest activities 53,60 while
the average value of posttest 80,80, the results of the hypothesis test t-test
obtained significance < 0.05 indicates that learning project-based learning
can improve students ' critical thinking skills in the merdeka belajar
curriculum.
materi pembelajaran baik secara sendiri Penelitian oleh Burcu Gulay (Hartini, 2017)
maupun berkelompok. Sehingga dapat dengan judul Project Based Learning from
mendorong siswa untuk belajar mandiri dan Elementary School to College, Tool:
terlibat langsung pada prosesnya, pembelajaran Architecture, bahwa ada pengaruh positif
ini cocok diterapkan dalam kurikulum merdeka dalam pembelajaran, menjadi lebih
untuk menumbuhkan keterampilan berpikir menyenangkan dan meningkatkan aktivitas
kritis dalam menyelesaikan masalah yang siswa di SD. Penelitian oleh Alfiyah (2022)
melibatkan kerja proyek (Triningsih & bahwa model pembelajaran project based
Mawardi, 2020). learning berpengaruh secara signifikan
terhadap berpikir kritis siswa dalam
Beberapa penelitian sebelumnya terkait
pembelajaran PPKn dengan nilai 0,000 < 0,05.
pengaruh model project-based learning
Penelitian oleh Ananda dan Fauziah (2022)
menurut Ananda & Fauziah (2022)
bahwa penerapan model project-based learning
mengungkapkan bahwa dengan menerapkan
di kelas III SD dapat meningkatkan
model pembelajaran project-based learning
kemampuan berpikir kritis siswa, dengan hasil
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
pada siklus II mengalami peningkatan kategori
siswa di kelas III sekolah dasar. Penelitian oleh
sangat baik.
Umam & Jiddiyyah (2020) mengungkapkan,
pembelajaran model project based learning Penelitian oleh Suhartadi (Wena, 2014)
mampu meningkatkan potensi yang dimiliki mengungkapkan, project-based learning
siswa karena pengerjaan projek dilakukan terbukti dan teruji sebagai model pembelajaran
sesuai minat dan bakat serta potensinya. yang dapat membantu siswa menjadi mandiri,
Penelitian oleh Almulla (2020) terutama dalam pembelajaran yang
mengungkapkan bahwa penerapan model memungkinkan keterlaksananya pekerjaan
project-based learning pada pembelajaran di proyek. Penelitian oleh (Siboro Asiroha, 2022)
kelas V SDN Sariharjo, menghasilkan dampak bahwa penerapan project-based learning
positif yang dapat meningkakan kreativitas berbantuan media quizizz terdapat pengaruh
siswa yang signifikan. yang signifikan terhadap berpikir kritis siswa.
Dari beberapa penelitian terdahulu,
Penelitian oleh (Yuniharto et al., 2022)
menunjukkan bahwa sudah cukup banyak yang
bahwa, daya cipta guru dalam memilih model
mengkaji tentang model project-based learning
pembelajaran project-based learing dapat
terhadap kemampuan berpikir kritis siwa.
meningkatkan minat belajar siswa. Penelitian
Berhubungan dengan hal tersebut, penelitian ini
oleh (Niswara et al., 2019) bahwa dalam
sangat penting karena penelitian ini berbeda
pembelajaran project-based learning dengan
secara materi yang fokus pada kajian masalah
bantuan media puzzle, siswa menjadi lebih aktif
terkait model pembelajaran project-based
dan termotivasi serta lebih mudah menyerap
learning dalam kurikulum merdeka belajar
materi dalam proses pembelajaran berlangsung.
untuk meningkatkan keterampilan berpikir dapat diketahui dengan cara menghitung hasil
kritis siswa pada pelajaran Pendidikan selisih antara sebelum diberi perlakuan
Pancasila. Dalam hal ini, guru memfasilitasi (pretest) dengan sesudah diberi perlakuan
kegiatan belajar yang melibatkan banyak (posttest). Penelitian ini dilakukan di SDN
interaksi antar peserta didik, dengan Keret, Krembung, sasaran penelitiannya yaitu
menggunakan model pembelajaran ini, peserta didik kelas IV. Populasi penelitian ini
diharapkan siswa mampu dalam memecahkan melibatkan seluruh siswa kelas IV A SDN
masalah, meningkatkan kemandirian, serta Keret, Krembung dengan jumlah 20 siswa,
dapat menyerap materi pembelajaran dengan karena populasinya kecil kurang dari 30 siswa
baik. Berdasarkan uraian diatas, peneliti juga maka menggunakan model sampling jenuh.
berkeinginan agar mengetahui apakah ada Dalam mengumpulkan data, peneliti
pengaruh dari model project-based learning melakukan enam kali pertemuan.
dan seberapa besar pengaruhnya terhadap Pengumpulan datanya yaitu berupa
berpikir kritis siswa kelas IV A SDN Keret. observasi, tes dan dokumentasi. Peneliti
melakukan observasi secara langsung
METODE PENELITIAN mangamati subjek selama belajar dari awal
Dalam kajian ini, peneliti menggunakan sampai akhir. Sedangkan tes diberikan melalui
uji coba eksperimen metode kuantitatif pre- pemberian soal berjumlah 25 butir berupa
eksperimental, dengan desain one-group pilihan ganda, cara menjawabnya yaitu
pretest and posttest design. Tujuan penelitian memberi tanda silang (x) untuk salah satu
ini untuk menguji apakah dalam penerapan jawaban yang dianggap benar. Dalam hal ini tes
model project-based learning berpengaruh diulang dua kali untuk mengumpulkan
terhadap berpikir kritis siswa kelas IV pada informasi berupa nilai pretest dan posttest. Data
pendidikan Pancasila dalam kurikulum pretest untuk menilai kemampuan berpikir
merdeka belajar. Berikut desain penelitiannya kritis siswa yang belum mendapat treatment,
dapat di lihat pada tebel 1: sedangkan data posttest digunakan untuk
menilai kemampuan berpikir kritis siswa yang
Tabel 1. Desain Penelitian sudah mendapat treatment berupa model
Pretest Perlakuan Posttest project-based learning. Penelitian ini
O1 X O2
menggunakan statistik deskriptif dan statistik
(Sugiyono, 2017:114) inferensial untuk menguji kebenaran, apakah
Keterangan:
ada pengaruh dalam penerapan model project-
O1: Hasil sebelum diberi perlakuan
based learning terhadap kemampuan berpikir
X : Perlakuan dengan project based learning
kritis siswa kelas IV dalam kurikulum merdeka
O2: Hasil sesudah diberi perlakuan
belajar.
Menurut (Prof. Dr. Sugiyono, 2016) model
Suatu tes dikatakan memiliki validitas
diatas menunjukkan bahwa hasil penelitian
yang tinggi apabila tes tersebut memberikan
hasil ukuran yang akurat dan ukuran yang tepat konsistensi interval dengan menghitung
untuk tujuan pemakaiannya (Budiastuti & koefisien Cronbach’s Alpha, dengan bantuan
Bandur, 2018). Kriteria yang digunakan dalam SPSS versi 26. Ketentuan dalam perhitungan
uji validitas soal yaitu, apabila mempunyai hasil relibilitas menurut (Prof. Dr. Sugiyono,
korelasi rhitung > rtabel pada taraf signifikan α = 2016) bahwa, jika Cronbach Alpha > 0,6 maka
0,05. Artinya soal dikatakan valid jika rhitung > instrument penelitian dinyatakan reliable dan
rtabel sebaliknya jika rhitung < rtabel maka dapat digunakan sebagai pengumpulan data
dinyatakan tidak valid. Berikut hasil uji yang handal, namun jika Cronbach Alpha < 0,6
validitas yang dilakukan dengan menggunakan maka instrument dinyatakan tidak reliable,
SPSS versi 26 tercatat dalam tabel 2. sehingga instrument tersebut tidak dapat
digunakan sebagai alat pengumpulan data.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Berikut ini hasil perhitungan yang sudah
Rhitun Rtabel Ketera Rhitun Rtabel Keter dilakukan oleh peneliti dengan cara kalkulasi
g (Sig ngan g (Sig angan
(SPS 5%) (SPS 5%) menggunakan Cronbach’s Alpha dengan
S) S) bantuan SPSS versi 26 dalam tabel 3 berikut:
0.503 0.388 Valid 0.515 0.388 Valid
0.574 0.388 Valid 0.626 0.388 Valid
Tidak
0.628 0.388 Valid 0.353 0.388
Valid Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
0.509 0.388 Valid 0.760 0.388 Valid
Tidak Reliability Statistics
0.552 0.388 Valid 0.353 0.388
Valid
0.740 0.388 Valid 0.538 0.388 Valid Cronbach’s Alpah N of Items
0.708 0.388 Valid 0.564 0.388 Valid .911 23
0.725 0.388 Valid 0.513 0.388 Valid
0.486 0.388 Valid 0.456 0.388 Valid
0.538 0.388 Valid 0.612 0.388 Valid
0.465 0.388 Valid 0.554 0.388 Valid Berdasarkan Tabel 2 di atas, mempunyai nilai
0.522 0.388 Valid 0.685 0.388 Valid
0.517 0.388 Valid 0.515 0.388 Valid Cronbach’s Alpha signifikasi 5% yaitu 0,911
dapat dinyatakan reliabel karena rhitung > rtabel
Berdasarkan data Tabel 1, hasil validitas atau 0,911 > 0,388.
terhadap setiap soal yang diisi oleh siswa dapat
diketahui bahwa variabel memiliki korelasi rtabel HASIL DAN PEMBAHASAN
diatas 0,388 yang sesuai dengan signifikasi Hasil penelitian ini diperoleh dari
0,05 responden 26 siswa. pengambilan data yang dilakukan di SD Negeri
Reliabitas merupakan terjemahan dari Keret, Krembung pada kelas IV A. Adapun
reliability yang merupakan suatu pengukuran tahapan dalam penelitiannya sebagai berikut,
yang menghasilkan data yang mimiliki tingkat tahapan persiapan yang meliputi, peneliti
konsistensi, keterandalan, kepercayaan, melakukan observasi dan meminta izin
kestabilan, keajengan, dan sebagainya sekaligus koordinasi dengan kepada kepala
(Budiastuti & Bandur, 2018). Untuk sekolah SD Negeri Keret, Kecamatan
mendapatkan hasil reliabilitas butir soal tes Krembung bahwa akan melaksanakan
dalam penelitian ini digunakan pendekatan penelitian disekolah tersebut secara langsung.
Tahapan pelaksanaan, pada pertemuan pertama sejalan dengan variabel penelitian yang
peneliti memberikan soal pretest pada siswa berfokus pada suatu permasalahan atau
dengan tujuan untuk mengetahui data awal fenomena actual dengan bentuk hasil penelitian
sebelum diberi perlakuan, pada pertemuan berupa angka-angka memiliki makna. Analisis
kedua sampai kelima pelaksanaan pemberian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran
perlakuan model project-based learning pada lengkap tentang data dalam bentuk verbal
materi Pendidikan Pancasila di kelas IV A SDN maupun numerik yang berkaitan dengan data
Keret, Krembung. Tahapan yang terakhir, yaitu yang diteliti. Berikut hasil perhitungan data
pertemuan keenam peneliti memberikan soal deskriptif pretest dan posttest siswa kelas IV A
posttest kepada siswa dengan tujuan untuk berdasarkan hasil pengolahan menggunakan
mengetahui hasil akhir ketika sudah diberi SPSS versi 26 dalam tabel 4 dan tabel 5 di
perlakuan. bawah ini.
Dalam analisis data penelitian ini
Tabel 4. Hasil Data Dreskriptif Pretest
menggunakan statistik diskriptif, uji
Jumlah Mini Maksi Mean Std.
normalitas, uji hipotesis, dan uji eta squared
Sampel mum mum Deviation
dengan SPSS versi 26. Uji normalitas 20 40 68 53.60 9.213
untuk mengetahui apakah data sampel yang perbedaan yang signifikan antara variabel
dianalisis berdistribusi normal. Uji normalitas awal dan akhir. Hal tersebut menunjukkan
menggunakan Kolmogorov-smirnov dengan bahwa terdapat pengaruh yang sangat
taraf signifikan 5% dasar pengambilan
bermakna terhadap perbedaan perlakuan
keputusan yang dapat kita ambil, jika nilai
yang diberikan pada variabel masing-
signifikasi > 0,05 maka nilai residual
maisng. Apabila signifikasi (1-tailed) > 0,05
berdistribusi normal, sedangkan jika nilai
menunjukkan bahwa data tersebut tidak ada
signifikasi < 0,05 maka nilai residual tidak
berdristribusi normal. Adapun hasil
perbedaan yang signifikan antara variabel
perhitungan uji normalitas menggunakan SPSS awal dan akhir. Hal tersebut menunjukkan
versi 26 dapat diamati dalam tabel 6 di bawah bahwa tidak terdapat pengaruh yang
ini. bermakna terhadap perbedaan perlakuan
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas yang diberikan pada variabel masing-
Shapiro-Wilk masing.
Data Statistic df Sig. Keterangan Tabel 7. Hasil Paired Uji t-test
Pretest .935 20 .189 Normal
Data ttabel df thitung keterangan
Posttest .924 20 .117 Normal
Pretest- 2,093 19 15,709 H1 diterima
posttest
Hasil uji normalitas diketahui
signifikasi pretest 0,189 > 0,05 dan nilai
Hasil uji paired t-test (hipotesis) di atas
signifikasi posttest 0,117 > 0,05 maka dapat
pada tabel 7 dapat diketahui nilai thitung
disimpulkan bahwa hasil nilai residual
157,09 sedangkan ttabel 2,093 hasil tersebut
berdistribusi normal. Pada uji normalitas ini
menunjukkan bahwa sig (1-tailed) yaitu sebesar
menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah
0,00 > 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
sampel kurang dari 50. Setelah melakukan uji
Sehingga ditemukan nilai signifikasi kurang
normalitas data, sehingga peneliti melanjutkan
dari 0,05 menjukkan bahwa dalam data tersebut
untuk menguji hipotesis guna mengetahui ada
ada perbedaan yang signifikan antara nilai
atau tidaknya pengaruh dalam penerapan model
pretest dan posttest. Hal tersebut menunjukkan
projet based learning terhadap berpikir kritis
bahwa ada pengaruh model project-based
siswa.
learning terhadap berpikir kritis siswa kelas IV
Hipotesis yang sudah dirumuskan,
dalam kurikulum merdeka belajar.
maka akan diuji menggunakan statistik
Keberhasilan penelitian dibutikan dengan
parametris dengan melakukan uji sample t-tes
meningkatnya rata-rata hasil pretest dan
untuk satu sampel. Pengembilakan keputusan
posttest sehingga terdapat berbedaan yang
menggunakan nilai signifikan (Sig), apabila signifikan setalah dilakukannya treatment
nilai signifikasi (1-tailed) < 0,05 (perlakuan). Uji eta squared digunakan untuk
menunjukkan bahwa data tersebut ada mengetahui adanya pengaruh model project-
based learning terhadap berpikir kritis siswa ide baru dalam memecahkan suatu
dalam pembelajaran, setelah melakukan uji-t permasalahan. Hal tersebut dibuktikan dengan
maka langkah selanjutnya peneliti menghitung hasil posttest yang telah adanya pemberian
data dengan uji eta squared dengan SPSS versi perlakuan pada saat pembelajaran berupa
26. Uji eta merupakan uji korelasi antara dua model project-based learning, hasil rata-rata
variabel yang digunakan apabila skala data posttest yang diperoleh 80,80 menunjukkan
kedua tersebut tidak sama. nilai siswa telah mencapai KKM yang sudah
ditetapkan.
Tabel 8. Hasil Uji Eta Squared Pada model project-based learning,
Data Velue Keterangan pengajar berperan sebagai fasilitator bagi siswa
Pretest .681 Rendah
Posttest .765 Tinggi untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan
penuntun. Sedangkan di kelas konvensional,
Dari tabel 8 diatas dalam penelitian ini uji eta pengajar dianggap sebagai seseorang yang
squared nilai pretest mendapat hasil 0,681 paling menguasai materi karena semua
sedangkan nilai posttest mendapat hasil 0,765. informasi diberikan secara langsung kepada
Apabila t ≥ 0,14 menunjukkan hasil yang
siswa hanya melalui metode ceramah dari awal
meningkat bahwa ada pengaruh besar dalam
sampai akhir pembelajaran. Pada kelas project-
penerapan model pembelajaran project-based
based learning, siswa dibiasakan untuk bekerja
learning terhadap berpikir kritis siswa. Siswa
secara kolaboratif, penilaian dilakukan dengan
yang dikatakan hasil berpikir kritisnya tuntas cara autentik dan sumber belajar bisa sangat
adalah siswa yang mendapatkan nilai pretest berkembang.
dan posttest ≥ 70, sesuai dengan nilai KKM Banyaknya materi pelajaran yang harus
yang ditentukan oleh sekolah. Sedangkan,
dikuasi oleh siswa merupakan tantangan
siswa yang dikatakan berpikir kritisnya belum
tersendiri bagi siswa khususnya dalam
tuntas adalah siswa yang mendapatkan nilai
mempelajari Pendidikan Pancasila, tanpa
pretest dan posttest ≤ 70.
disadari bahwa manusia telah mengenal dan
Berdasarkan hasil analisis di atas
mempraktikan materi tersebut sejak dilahirkan.
menunjukkan bahwa model project-based Model pembelajaran project based learning
learning dapat meningkatkan cara berpikir merupakan model pembelajaran yang
kritis siswa dalam Pendidikan Pancasila pada menerapkan masalah sebagai langkah awal
kurikulum merdeka belajar. Selain itu, siswa
untuk memperoleh pengetahuan baru
siswa sangat antusias menjadi lebih aktif pada
berdasarkan pengalaman aktivitas hidup yang
saat pembelajaran karena model pembelajaran
konkrit (Fahrezi et al., 2020). Oleh karena itu,
ini memberikan peluang besar pada siswa untuk
strategi pembelajaran yang akan diterapkan
belajar yang lebih bermakna, sebab siswa dalam pembelajaran dapat menyesuaikan
diberikan kebebasan penuh pada proses kemampuan belajar anak dengan tujuan,
pembelajarannya, sehingga memunculkan ide- alokasi waktu, penghargaan, tugas, dan bantuan
dalam proses pembelajaran. Berusaha mencari mendorong siswa untuk lebih aktif dalam
solusi untuk memecahkan suatu masalah dapat mengemukakan pendapatnya, sehingga hasil
menghasilkan pengetahuan yang bermakna dari pembelajaran ini bisa meningkatkan pola
(Hartini, 2017). berikir kritis untuk mendorong siswa
Sehingga, siswa didorong lebih aktif beragumen dalam memecahkan suatu
untuk berpikir dalam menemukan suatu solusi permasalahan yang dihadapinya.
yang konkrit. Berdasarkan dari beberapa Data hasil penelitian, menunjukkan
pernyataan tersebut, sudah jelas bahwa bahwa kemampuan berpikir kritis siswa
pembelajaran menggunakan project-based mengalami peningkatan yang dibuktikan pada
leaening dapat mendorong siswa untuk berpikir hasil analisis uji hipotesis bahwa ada pengaruh
kritis, karena menggunakan model ini siswa besar dalam penerapan model pembelajaran
dilatih untuk dalam hal meningkatkan project-based learning. Hasil t-test diketahui
kreativitas, keterampilan bertanya, nilai thitung 157,09 > dari ttabel 2,093 hasil
kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak,
diri, serta keterampilan dalam berpikir. Serupa artinya H1 diterima. Sehingga terdapat
dengan (Kibtiyah, 2022) menyatakan hasil perbedaan yang signifikan pada siswa kelas IV
penelitiannya bahwa kemampuan berpikir kritis A antara sebelum dan sesudah belajar
siswa lebih meningkat ketika menggunakan menggunakan model project-based learning.
model project-based learning dari pada dengan Sedangkan dari hasil analisis uji eta squared
model konvensional dalam pembelajaran. Hal yaitu nilai pretest 0,681 dan nilai posttest 0,765,
ini menunjukkan bahwa model project-based data tersebut mengalami kenaikan dapat
learning memberikan pengaruh yang signifikan dikatan bahwa ada pengaruh besar dalam model
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas project-based learning terhadap berpikir kritis
IV A SDN Keret dalam kurikulum merdeka siswa.
belajar. Namun, pembelajaran project-based
learning masih memerlukan inovasi lagi dalam
SIMPULAN
kurikulum merdeka belajar agar guru tidak lagi
Berdasarkan pemaparan hasil dari
menjadi pemegang kendali utama. Potensi
penelitiaN, dapat disimpulan bahwa pengaruh
penelitian selanjutnya diperlukan persiapan
model project-based learning dalam
yang lebih matang terhadap kondisi
pendidikan pancasila dapat meningkatkan
pembelajaran di kelas agar kondusif dan fokus
berpikir kritis siswa kelas IV A, terdapat
pada materi yang dipelajari. Hal tersebut
pengaruh yang signifikan. Hal tersebut
bertujuan agar penelitian selanjutnya bisa
dibuktikan dengan hasil rata-rata nilai posttest
dikembangkan supaya bisa mendapatkan hasil
sebesar 80,80 artinya lebih meningkat
penelitian yang lebih baik dan memuaskan.
dibandingkan sebelum diberi perlakuan. Model
pembelajaran project-based learing, dapat