Disusun Oleh:
Y (s ) 1
=
F ( s ) ( M s + Rs+k )
2
dimana,
M = massa beban (kg);
R = faktor damping (Ns/m);
k = konstanta pegas (N/m).
Fungsi transfer di atas menunjukkan perpindahan y(t) sebagai keluaran sistem dan
gaya f(t) sebagai masukan sistem. Untuk mendapatkan perilaku sistem dari respons
transiennya, asumsikan nilai-nilai massa, faktor damping, dan konstanta pegas dengan nilai-
nilai berikut.
M = 10−3 kg
R = 0,2 Ns/m
k = 1 N/m
Y (s ) 1
= −3 2
F ( s ) (10 )s +(0,2) s+(1)
Bentuk di atas diubah ke bentuk standar persamaan fungsi transfer sistem orde dua menjadi
seperti berikut.
Y (s) 1 ( 103 )
= −3 2 ×
F ( s ) (10 )s + 0,2 s+1 ( 103 )
Y (s) 10
3
=
F ( s ) s 2+200 s+103
Menyesuaikan dengan bentuk standar persamaan fungsi transfer sistem orde dua, didapatkan
nilai-nilai berikut.
Berdasarkan hasil yang didapat, sistem memiliki nilai ζ >1 . Ini berarti sistem teredam
berlebih. Untuk sistem teredam berlebih yang diberi masukan sinyal step, secara teori
keluaran sistem dirumuskan seperti berikut.
( )
−s1 t −s2 t
ωn e e
y ( t ) =1+ −
2 √ ζ −1 s1 s2
2
Nilai s1
2
√
s1=( ζ + √ ζ −1 ) ωn=( √ 10+ ( √ 10 ) −1 ) ( 10 √ 10 ) ≈ 194,86833
2
Nilai s2
2
√
s2=( ζ− √ ζ −1 ) ω n=( √ 10− ( √10 ) −1 ) ( 10 √ 10 ) ≈5,13167
2
Dari hasil perhitungan, nilai s1 jauh lebih besar dari s2. Sehingga, persamaan keluaran
dapat disederhanakan sesuai teori menjadi seperti berikut.
−(ζ − √ ζ −1) ωn t
2
y ( t ) =1−e
−¿ ¿
y ( t ) =1−e
Respons transien sistem didapat dengan memasukkan nilai waktu t = 0 hingga waktu t
kesekian di mana respons sistem mencapai kondisi steady state. Dengan memasukkan nilai-
nilai waktu tersebut didapatkan data keluaran tegangan e0(t) seperti berikut.
t (s) y(t) (m)
0 0,000
0,25 0,7228
0,5 0,9231
0,75 0,9787
1 0,9941
1,25 0,9984
1,5 0,9995
1,75 0,9999
2 1,000
Melalui perhitungan, sistem memiliki waktu settling time (ts) seperti berikut.
3 3 −2
t s= = =3 ×10 s=0,03 s( kriteria5 %)
ζ ω n √ 10 ×10 √ 10
Dari sini maka nilai ts sulit untuk digambarkan secara manual karena nilainya terlalu
kecil. Analisis lebih akurat dapat dilakukan dengan menggunakan simulasi Simulink. Sistem
disusun seperti berikut.
Gambar 2. Diagram blok pada Simulink
Persamaan pada blok fungsi transfer disusun dengan pengaturan seperti pada gambar
berikut.
Ketika sistem dijalankan, scope menunjukkan grafik respons transien seperti pada
gambar berikut.
Gambar 4. Grafik respons transien sistem
Sesuai dengan perhitungan dan penggambaran grafik manual, grafik respons sistem
menunjukkan grafik yang mirip. Adapun nilai-nilai lain yang dapat ditampilkan dari sistem
adalah seperti berikut.