Anda di halaman 1dari 3

MULUT

FAAL SISTEM PENCERNAAN

Sumber : Buku Faal Sherwood Oleh : dr. JM

Pintu masuk ke saluran cerna adalah dari mulut. Lubang masuk dibentuk oleh bibir.

Langit-langit (palatum) membentuk atap lengkung rongga mulut.

Di belakang tenggorokan menggantung pada palatum suatu tonjolan, uvula, berperan

menutup saluran hidung sewaktu menelan

Lidah, terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara volunteer. Di lidah terdapat papil lidah

Faring adalah rongga di belakang tenggorokan yang berfungsi sebagai saluran bersama

untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Di dinding samping faring terdapat tonsil,

jaringan limfoid yang merupakan bag sistem pertahanan tubuh.

Langkah pertama dalam proses pencernaan adalah mastikasi atau mengunyah oleh gigi.

Fungsi mengunyah :

1. Menggiling dan memecahkan makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil

sehingga makanan mudah ditelan dan untuk meningkatkan luas permukaan makanan

yang akan terkena enzim

2. Mencampur makanan dengan liur

3. Merangsang kuncup kecap (papil lidah)

Liur (saliva) disekresikan ke dalam mulut oleh tiga pasang kelenjar liur utama yang terletak

di luar rongga mulut.

Protein liur yang terpenting adalah

1. Amilase

2. Mukus

3. Lisozim
Dengan fungsi

1 . Amilase, menguraikan polisakarida menjadi maltosa, suatu disakarida

2. Mukus, mempermudah proses menelan

3. Lisozim, merusak dinding sel bakteri tertentu sehingga sifatnya antibakteri

Masalah yang berkaitan dengan berkurangnya sekresi liur dinamai xerostomia,

kesulitan mengunyah dan menelan, kesulitan bicara, peningkatan mencolok karies

dentis.

Terdapat dua jenis refleks liur yaitu refleks liur sederhana dan terkondisi

Refleks liur sederhana terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor tekan di rongga

mulut merespon keberadaan makanan, reseptor-reseptor ini menghasilkan impuls

serat-serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat liur, yang terletak di

medula batang otak, yang selanjutnya mengirim impuls melalui saraf otonom

ekstrinsik ke kelenjar liur untuk meningkatkan sekresi liur.

Refleks liur terkondisi, salivasi terjadi tanpa stimulasi oral. Hanya berpikir, melihat,

mencium atau mendengar pembuatan makanan yang lezat memicu salivasi melalui

refleks ini.

Pengaruh otonom pada sekresi liur

Pusat liur mengontrol derajat pengeluaran liur melalui saraf otonom yang

mempersarafi kelenjar liur. Stimulasi parasimpatis memiliki efek dominan dalam

sekresi liut, menghasilkan liut yang segera keluar, encer, jumlahnya banyak dan kaya

enzim. Stimulasi simpatis, sebaliknya menghasilkan liur dengan volume terbatas,

kental dan kaya mukus.


Sekresi liur adalah satu-satunya sekresi pencernaan yang seluruhnya dibawah kontrol

saraf. Semua sekresi pencernaan lainnya diatur oleh refleks sistem saraf dan hormon.

Pencernaah di mulut melibatkan hidrolisis polisakarida menjadi disakarida oleh

amilase. Namun, sebagian besarn pencernaan oleh enzim ini dilakukan di korpus

lambung setelah massa makanan dan liur tertelan. Asam menginaktifkan amilase,

tetapi di bagian tengah makanan, dimana asam lambung belum sampai, enzim liur

masih berfungsi selama beberapa jam.

Tidak terjadi penyerapan MAKANAN di mulut.

Namun, sebagian obat dapat diserap oleh mukosa oral, contohnya adalah nitrogliserin,

obat vasodilator untuk menghilangkan serangan angina yang berkaitan dengan

iskemia miokardium.

Anda mungkin juga menyukai