1. masalah kemiskinan di Negara Indonesia secara substansial menghambat pencapaian
tujuan-tujuan SDGs. Kemiskinan merupakan salah satu masalah terbesar yang hampir seluruh negara mengalaminya salah satunya negara kita Indonesia. Kemiskinan itu kerap sekali diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi akibat pendapatan setiap masyarakat tidak merata, hilangnya kesejahteraan antarmasyarakat, kurangnya pemenuhan kesehatan sehingga rentan terhadap penyakit bahkan sampai menyebabkan gizi buruk karena tidak mampu memenuhi pola makan sehat serta lingkungan hidup pun tidak dapat terjaga dengan baik, pendidikan tidak tersalurkan secara merata akibat perekonomian yang tidak mencukupi, bahkan akibat kemiskinan paradigma adanya ketidaksetaraan gender pun masih berlaku karena istri yang menunggu nafkah dari suaminya. Kemiskinan begitu mempengaruhi pencapaian SDGs sebab berdasarkan Wikipedia, SDGs sendiri memiliki 17 tujuan, yaitu tanpa kemiskinan,tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi, dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan komunitas berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, ekosistem laut, ekosistem daratan, perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, dan kemitraan untuk mencapai tujuan. Maka dari itu, adapun strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan ini dengan fokus pada inklusi ekonomi yaitu penyediaan lapangan pekerjaan yang berkualitas, mengurangi ketimpangan kemiskinan yang terjadi di kota dengan pedesaan salah satunya yaitu mengembangkan program-program desa yang bermanfaat untuk pemenuhan perekonomian masyarakat serta pendanaan berupa peningkatan dan penyediaan pendidikan mengenai pentingnya pemahaman akan pembangun yang berkelanjutan(SDGs) , dan mengurangi beban pengeluaran masyarakat dengan memprioritaskan masyarakat yang tidak mampu jangan sampai salah target.
2. integrasi teknologi berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dapat
membantu Negara Indonesia dalam mengatasi kendala pengumpulan data dan pemantauan progres terkait SDGs. Dengan integrasi teknologi berbasis TIK melalui website tertentu dapat memudahkan pengambilan data-data yang sekiranya diperlukan. Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi berbasis TIK dapat membantu perencanaan di wilayah Indonesia terkhusus wilayah daerah yang jangkauannya cukup susah sehingga dapat membantu proses pencapaian pembangun yang berkelanjutan yaitu kesejahteraan dan pemerataan, dapat membantu lebih cepat dan akurat dalam menganalisis data dan sumber data untuk SDGs, dengan integrasi teknologi berbasis TIK masyarakat bisa ikut andil untuk meningkatkan peluang tercapinya SDGs dengan media sosial yang sekarang ini merupakan salah satu wadah yang digunakan oleh masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya maupun melihat perskembangan SDGs, intagrasi teknologi berbasis TIK dapat memudahkan integrasi informasi antarnegara sehingga dapat dengan cepat menambah pengetahuan dan mempercepat informasi mengenain pembangun berkelanjutan apa saja yang telah terjadi di negara-negara luar. Berdasarkan hal tersebut dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan efektivitas dalam upaya mencapai tujuan yang berkelanjutan integrasi informasi berbasis TIK dapat memudahkan pemerintah dalam mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan apakah berdampak atau tidak serta mempercepat pengambilan keputusan, bagaimana langkah selanjutnya yang akan dilakukan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan(SDGs), dan pemerintah juga dapat mengumumkan program yang telah dilakukan dan apa hasil yang dapat dirasakan melalui program tersebut dari beberapa platform sehingga lebih transparan antara pemerintah dengan masyarakat.