Anda di halaman 1dari 31

BUSINESS

PLAN
RUMAH PENGOLAHAN KOMPOS

MUTIARA NUR ANISA


7101420054
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta

Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4


Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral
dan hak ekonomi.

Pembatasan Pelindungan Pasal 26


Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap:
i. penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual yang
ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan informasi aktual;
ii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk kepentingan penelitian ilmu pengetahuan;
iii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali pertunjukan
dan Fonogram yang telah dilakukan Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv. penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang memungkinkan
suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku Pertunjukan, Produser
Fonogram, atau Lembaga Penyiaran.

Sanksi Pelanggaran Pasal 113


1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f,
dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Rencana Bisnis
RUMKOS
(Rumah Kompos)

Disusun Oleh:
Mutiara Nur Anisa

Dosen Pengampu
Khasan Setiadji S.Pd, M.Pd
BUSINESS PLAN

Mutiara Nur Anisa

Desain Cover :
Mutiara Nur Anisa

Sumber :
Mutiara Nur Anisa
Tata Letak :
Mutiara Nur Anisa

Proofreader :
Mutiara Nur Anisa
Ukuran :
Jml hal judul, Jml hal isi naskah, Uk: 20x29 cm

ISBN :

Cetakan Pertama :
April, 2023
BAB 1
1.1 Latar Belakang
Ngawi merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa
Timur, yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Salah satu
problematika yang harus dihadapi oleh Kabupaten Ngawi adalah permasalahan
sampah, yang sampai saat ini belum terkelola dengan baik. Meskipun sudah ada
beberapa program pengelolaan untuk mengatasi permasalahan sampah, akan tetapi
sampai saat ini masalah sampah belum terselesaikan dengan baik. Sampah
merupakan masalah yang tak akan ada habisnya, karena setiap makhluk hidup yang
tinggal di muka bumi, pasti akan menghasilkan sampah. Baik itu organik, maupun
organik. Di kabupaten Ngawi, sendiri sampah semakin lama semakin banyak,
karena seiring dengan bertambahnya populasi penduduk yang ada di Kabupaten
Ngawi.

Di lihat dari sumbernya, pengahsil sampah terbanyak yang ada di Jawa


Timur terbanyak pada tahun 2021 adalah sampah rumah tangga. Dengan total
porsi mencapai 54,28% dari total sampah provinsi yanga ada di Jawa Timur.
Diikuti oleh sampah perniagaan sebanyak 12,65% dan sampah dari aktivitas
kawasan sebesar 12,48%. Sehingga sangat potensial sekali, jika dapat
memanfaatkanya menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual. Sehingga dapat
membantu mengurangi masalah sampah, dan dapat membuka peluang bisnis bagi
masyarakat sekitar, tak kalah pennting juga adalah dapat mensejahterahkan
masayarakat. Jadi hidup melalui sampah yang sudah diolah, sehingga yang
sebelumnya dipandang sebelah mata, kemudian menjadi barang yang bernilai
ekonomis.
Berbicara mengenai sampah, sampah merupakan material sisa yang yang
tidak digunakan atau material yang dibuang karena sudah tidak diinginkan. Dalam
proses alam sebenarnya tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi,
banyaknya sampah yang ada, tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk
membuang sampah pada tempatnya, sehingga banyak sampah yang dibuang secara
sembarangan , entah di sungai, selokan, jalan, atau di fasilitas publik sekalipun.
Sehingga sampah mudah sekali untuk dijumpai dimanapun, karena memang
kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya, dan mengelolanya
masih rendah.
Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bersama, yang harus segera
diselesaikan, dan dibahas oleh masyarakat dan juga pemerintah. Sebaik apapun,
pemerintah memeberikan imbauan, edukasi, dan ajakan untuk mengelola dan
membuang sampah dengan benar. Jika masyarakatnya masih enggan, tentu akan
sama saja. Permasalahan sampah sebagai akibat dari rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah, khususnya sampah rumah
tangga. Setiap rumah tangga memproduksi sampah baik organik dan anorganik
yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan dan
melindungi infestasi pembangunan. (Salawati et al., 2021). Mengelola sampah
sendiri, pada dasarnya membutuhkan peran aktif dari masyarakat terutama dalam
mengurangi jumlah timbulan sampah, memilah jenis sampah hingga berupaya
menjadikan sampah menjadi lebih bermanfaat.
Hal ini sebenarnya juga banyak telah dilakukan oleh negara maju, dan
berhasil. Keberhasilan ini didukung dengan adanya kampanye dari pemerintah
antara lain melalui konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replant) , yaitu
mengurangi timbulan sampah dengan menggunakan kembali bahan yang
berpotensi menimbulkan sampah dan mendaur ulang sampah, baik sampah organik
( sisa makanan, sayuran, buah-buahan, atau hijauan lainnya) maupun anorganik
(potongan kaca, kertas, logam, plastik, karet, dan bahan non organik lainnya).
Sampah organik merupakan sampah yang mudah ditemui di Ngawi, karena
memang belum banyak yang memanfaatkann sampah tersebut, menjadi barang atau
olahan yang dapatt digunakan. Pemanfaatan sampah atau limbah organik menjadi
salah satu solusi dalam mengatasinya. Di Ngawi saat ini hanya ada bank sampah
untuk pengelolaan sampah an organik, sednagkan untuk organik saat ini belum
ada. Sampah atau limbah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan
terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan
kompos).
Di Ngawi sendiri luas lahan pertanian pada tahun 2022 tahun kemarin
sekitar 50.715 hektar. Sektor pertanian (sawah) merupakan sektor andalan di
Ngawi. Hal tersebut tentunya membuka peluang bagi usaha rumah kompos, yang
akan dijadikan ide dalam business plan ini. Karena setelah masa panen, potensi
jerami sangat tinggi. Dan biasanya tidak dimanfaatkan oleh petani. Padahal jerami
menjadi salah satu bahan dari pupuk kompos.
Jerami merupakan bahan organik yang paling banyak dimiliki oleh petani
padi. Pemberian jerami sebagai sumber bahan organik tanah dapat diberikan
dalam bentuk kompos, abu, dan brangkasan kering. Kompos jerami jika
dimanfaatkan menjadi kompos, memiliki kandungan yang bagus untuk tanaman
yakni memiliki kandungan C-organik yang tinggi dan mampu menambah
kenadungan kandungan bahan organik tanah. Dan mengembalikan keusburan
tanah di sawah, atau pun tanaman.

1.2 Bidang Usaha


Bidang usaha pada business plan ini adalah Rumkos (rumah kompos),
yakni sebuah rumah pengolahan sampah, yang akan memproduksi kompos, dari
sisa makanan, buah-buahan, sayur-sayuran. Dengan produk utama yakni
Sisman,yang akan mengolah sisa makanan tersebut menjadi sebuah kompos yang
berbentuk bubuk, serta cair dan akan dipasarkan melalui marketplace seperti
shopee, buka lapak, dan tokopedia. Dan juga beberapa media sosial seperti
whatsapp, instagram, danfacebook. Produksi nanti akan diolah di rumah produksi,
dari pemilahan sampah,sampai dengan menjadi produk jadi. Kemudian produksi
kompos , baik cair dan yang berbentuk bubuk nanti akan disesuaikan dengan
jumlah permintaan pasar,yang sesuai dengan permintaan masyarakat. Agar produk
dapat berkembang,
dan juga dapat diterima di masyarakat.

(Desain Rumah Pengolahan Kompos)

1.3 Tujuan usaha


Tujuan dari usaha Rumkos ini adalah yang pertama, untuk mengurangi
sampah organik yang ada di sekitar lingkungan masyarakat di Kabupaten Ngawi,
yang selama ini tidak terpakai. Yang kedua adalah, untuk memberdayakan
masyarakat kabupaten Ngawi terutama dalam memanfaatkan sampah organik
menjadi kompos atau mengolahnya menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan
oleh masyarakat. Sehingga pupuk yang terbuat dari kompos ini menjadi alternatif,
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Rumkos sendiri dapat membantu petani
dalam hal ini untuk menyuburkan tanaman, bukan hanya bermanfaat bagi petani
melainkan penduduk sekitar, karena dengan adanya Rumkos ini masyarakat
semakin bersemangat dalam hal menanam, dan menghijaukan lingkungan.
1.4 Manfaat Usaha
Manfaat dengan adanya Rumkos sendiri adalah memudahkan bagi
masyarakat untuk menyuburkan tanaman, atau sebagai pupuk alami. Bagi petani,
keberadaan Rumkos akan sangat membantu dalam pengelolaan jerami yang
selama ini hanya dibakar. Karena nantinya sampah akan dikelola untuk dibuat
kompos. Secara garis besar kompos bermanfaat pada peningkatan kesuburan
tanah, merangsang pertumbuhan akar, memperbaiki struktur tanah, dengan
meningkatnya kandungan organik tanah serta meningkatkan tanah dalam
mempertahankan kandungan air. Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan
mempunyai daya tahan yang lebih tinggi dari serangan hama dan penyakit.
Disamping itu kualitas tanaman yang dipupuk dengan kompos juga akan lebih
meningkat.
1.5 Analisis peluang pasar
Di dalam menjalankan suatu usaha, diperlukan sebuah analisis yang
nantinya akan digunakan untuk mengetahui seberapa besarkah potensial atau
seberapa untung yang nantinya akan digunakan dalam menjalankan usaha.
Sehingga analisis tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam
menjalankan sebuah dasar untuk menjalankan usaha Rumkos. Di Indonesia sendiri
mempunyai potensial yang cukup besar di sampah organik. Menurut Ditjen PPKL
Kementrian Lingkungan Hidup , komposisi sampah (sisa makanan, kayu ranting
daun) sebesar 57% , sampah plastik sebesar 16% , sampah kertas 10%, serta lainnya
( logam, tekstil, karet kulit, kaca) 17%. Ini artinya sampah organik menduduki
sampah terbanyak dalam komposisi sampah yang ada di Indonesia.
Ketersediaan sampah dalam jumlah yang besar jika tidak dimanfaatkan
dengan baik, juga hanya akan menjadi barang yang terbuang sia-sia, tak jarang
bahkan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Akan tetapi jika mampu
mengolahnya menjadi pupuk organik tentunya akan memberikan efek yang positif
bagi masyarakat. Menurut (Budiyanto & Sriyanto, 2011) Ketersediaan sampah
organik selaras dengan pertambahan penduduk dan kegiatan ekonomi masyarakat,
namun masih terdapat beberapa kendala antara lain, yang pertama pemilahan
sampah (organik dan an-organik) dari tingkat timbulan sampah (rumah tangga,
pasar, tradisional), gerobag pengangkut dan kontiner penampung belum
terpisahkan. Yang kedua, sampah di TPA mengandung logam berat (Pb dan Cd)
dan unsur mikro (Zn,fe) yang berlebih, serta C/N ratio yang tinggi sehingga
memerlukan waktu fermentasi yang lebih lama, yang ketiga petani belum lazim
dalam memanfaatkan pupuk organik dari sampah TPA . dan yang keempat petani
atau kelompok tani maupun masyarakat belum ada yang mengusahakan dan
menggunakan pupuk organik dari sampah TPA.

1.6 Struktur Organisasi Rumkos


Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan dintara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi maupun organisasi-
organisasi yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab.
Yang berbeda dalam suatu organisasi. Rumkos menggunakan struktur organisasi
yang dipimpin oleh seorang direktur/kepala atau CEO (Chief Executif Officer)
yang membawahi seorang CFO (Chief Financial Officer) akuntan dan manajer
keuangan, sedangkan CMO (Chief Marketing Officer) akan dibantu oleh manajer
pemasaran , CPO (Chief Producting Officer) bagian produksi pupuk kompos, CTO
( Chief Tchnology Officer) yang bertugas dalam mengaplikasikan teknologi,
kedepan Rumkos bisa menggunakan alat yang lebih modern, agar bukan hanya
sampah organik yang dikelola tapi juga an-organik.

( gambar Rencana struktur organisasi yang akan dibuat pada rumkos )

BAB 2
2.1 Gambaran Umum Usaha
Rumkos merupakan singkatan dari “Rumah Kompos”, yang terinspirasi dari
salah satu kota yang ada di Indonesia, yakni Surabaya. Keberhasilan Surabaya
dalam mengelola sampah yang mendapat apreasiasi dari United Nations
Environment Programme. Sehingga Rumkos sendiri sebenarnya merupakan adopsi
dari kegiatan Kota Surabaya dalam pengelolaan tata kota nya menjadi lebih bersih
dan sehat. Rumah kompos merupakan sebuah rumah atau tempat yang nantinya
akan dijadikan untuk pengelolaan sampah kompos, menjadi sebuah pupuk.
“Rumah” secara umum merupakan salah satu bangunan yang dijadikan tempat
tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal bagi
manusia maupun hewan. Sedangkan “Kompos” adalah bahan-bahan organik yang
sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikrooragnisme
atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut. Sehingga
“rumah kompos” adalah bangunan yang berfungsi untuk memproses pengomposan
sisa hasil tanaman/ jerami/ limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik/ kompos
dan dilengkapi dengan alat pengolah pupuk organik dan dekomposer. Adapun
produk yang akan dibuat dalam Rumkos sendiri adalah pupuk berbahan dasar
kompos, yang kemudian diberi nama “Sisman” nama ini merupakan singkatan dar
sisa dan tanaman, sayuran, dan buah-buahan. Nama yang cukup unik dan
gampang diingat, sehingga cocok untuk nama produk pupuk kompos.
a. Visi dan Misi Rumkos
Visi Rumkos
Menjadikan lingkungan yang bersih akan sampah, serta menghijaukan
lingkungan tempta tinggal melalui penghijauan dan penanaman.
Misi Rumkos
•Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membuang mulai peduli pada
sampah
•Menanamkan rasa cinta kepada lingkungan melalui sampah
•Menghijaukan lingkungan dengan penanaman pohon
•Menjadikan daerah Ngawi sebagai percontohan bagi daerah lain untuk
masalah sampah
Logo Rumah Pengolahan Kompos

b. Aspek Produksi

Deskripsi Produk
Pupuk kompos yang akan diolah di dalam Rumkos diberi nama Sisman.
Yang merupakan singkatan dari sisa tanaman, sayuran dan buah-buahan. Pupuk
kompos biasanya akan digunakan untuk pupuk tanaman buah, sayuran, dan
tanaman hias. Kualitas pupuk sisman lenih unggul dibandingkan dengan produk
yang lain, karena tidak menggunakan bahan kimia tambahan, sehingga aman untuk
semua jenis tanaman, dan ramah terhadap lingkungan.

Adapun yang membedakan pupuk sisman dengan pupuk yang lain adalah,
pupuk ini mempunyai varian yang berbeda dari produk pupuk-pupuk yang lain.
Yakni pupuk nya wangi, jadi cocok digunakan untuk tanamana indoor seperti di
kantor, lembaga atau instansi yang didalamnya ada tanaman hiasnya. Adapun
wangi yang nantinya tersedia adalah wangi melati, aromaterapi, dan vanila. Sebab,
selama ini yang menjadi permasalahan adalah pupuk itu berbau busuk, atau
kurang sedap. Bahkan ada yang berbau comberan. Hal tersebut terjadi karena
anaerobik di tumpukan. Ini juga bisa disebabka beberapa hal seperti tumpukan
yang basah. Jika tumpukan terlalau basah, mikroba yang bermanfaat memecah
tumpukan tidak dapat bekerja. Sehingga kompos akan mengeluarkan bau busuk.

Yang menarik juga dari pupuk sisman ini yang satu dengan yang lain berbeda
pengunaan nya.Untuk pupuk yang digunakan untuk tanaman hias, kemasannya
berwarna merah. Dengan varian kemasan 100 gram dan 250 gram. Sedangkan
untuk pupuk yang digunakan untuk tanaman buah, kemasannya berwarna hijau
dan kuning. Dengan varian kemasan 250 gram dan 500 gram. Pupuk tanaman hias
dan tanaman buah berbeda, sebab bahan yang digunakan dalam pembuatan
kompos juga berbeda. Jika pupuk tanaman hias tidak menggunakan campuran
kotoran hewab, dan menggunakan tambahan bau pewangi (melati, aromaterapi,
dan vanila) sesuai dengan pilihan varian wangi yang dipilih.

Sedangkan untuk tanaman buah berbeda. Kalau tanaman buah, menggunakan


bahan campuran kotoran hewan. Seperti kotoran sapi dan kambing, sedangkan
untuk varian bau nya hanya tersedia yang melati dan vanila. Hal tersebeut yang
menjadi pembeda pupuk kompos sisman dengan pupuk lainnya yang sejenis.

Berikut ini merupakan cara pembuatan salah satu dari pupuk kompos yang
nanati akan dibuat. Untuk bahan bakunya adalah sisa tanaman, kotoran hewan, atau
campuran keduanya.

•Komposisi produk

Adapun bahan pembuatan pupuk kompos aerob adalah sebagai berikut:


1. Jerami

2. Gedebok pisang (sampah)

3. Kotoran unggas

4. Hijuan legominisa (opsional)

5. Rumput

6. Air kecing hewan

7. Bahan organik lainnya


1. Pembuatan pupuk kompos Sisman
a. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan pupuk
kompos Sisman adalah melapisi keranjang dengan kardus
b. Kemudian letakan bantal sekam di dasar keranjang dan rapikan
c. Masukan kompos sebanyak 1/3 wadah, kemudian kompos yang
sudah di masukan di ratakan
d. Aduk sampah organik (jerami, gedebok pisang, dll) yang sudah
dipotong kecil-kecil dan campurkan EM4 untuk mempercepat
pengomposan
e. Masukan sampah organik yang sudah dicampur EM4 ke dalam
keranjang
f. Setelah semuanya dimasukan ke dalam keranjang , jangan lupa
untuk semprotkan kembali EM4 secukupnya dipermukaan sampah
organik
g. Tutup kembali dengan kompos dan ratakan permukaannya
h. Tutup keranjang dengan batal sekam, kain penutup dan keranjang
i. Letakan keranjang pada tempat yang teduh dan memiliki sirkulasi
udara yang baik
( Gambar proses pembuatan kompos )
• Proses pengemasan
Setelah proses produksi dilakukan, maka proses yang selanjutnya
adalah pengemasan. Pengemasan nantinya akan menggunakan kemasan
dari bahan yang berasal dari standing pouch. Kompos yang telah jadi akan
dikemas dalam kemassan berbentuk standing pouch dengan ukuran yang
menyesuaikan. Dibawah ini merupakan kemasan yang akan digunakan
dalam pupuk,nantinya akan diberikan stiker berlogo Rumkos.

(Gambar 1 untuk pupuk tanaman hias, berwarna merah ) ( Gambar 2 untuk


pupuk tanaman buah, warna kuning dan hijau)

• Macam-macam pupuk kompos yang akan dibuat


1. Pupuk Kombokhasi ( Kompos Bokashi)
merupakan pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau
peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisme)
sehingga waktu yang diperlukan dalam pembuatannya relatif lebih singkat jika
dibandingkan dengan cara konvensional.EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp.,
Lactobacillus sp. Atau sebuah metode sebuah metode pengomposan yang dapat
menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan
organik, yang biasanya berupa campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan
sekam padi
2. Pupuk Vermikompos
Merupakan sebuah produk kompos yang memnafaatkan makroorganisme
sebagai pengurai. Makroorganisme yang digunakan antara lain cacing tanah tanah
dari jenis Lumbricus atau jenis lainnya. Vermikompos dibuat dengan cara
memberikan bahan organik sebagai pakan kepada cacing tanah. Kotoran yang
dihasilkan cacing tanah inilah yang dinamakan vermikompos. Jenis organisme lain
yang bisa digunakan untuk membuat kompos adalah belatung (maggot black soldier
fly).
3. Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair merupakan pupuk kompos yang dibuat dengan cara
pengomposan basah. Prosesnya bisa berlangsung aerob ataupun anaerob. Pupuk
organik cair dibuat karena lebih mudah diserap oleh tanaman. Dari beberapa praktek,
pupuk organik cair lebih efektif diberikan pada daun dibanding pada akar (kecuali
pada sistem hidroponik). Penyemprotan pupuk organik cair pada daun harus
menggunakan takaran atau dosis yang tepat. Pemberian dosis yang berlebihan
akan menyebabkan kelayuan daun dengan cepat.
4. Pupuk kompos aerob
Pupuk kompos aerob ini dibuat melalui proses biokimia yang melibatkan oksigen.
Bahan baku utama pembuatan pupuk kompos aerob adalah sisa tanaman, kotoran
hewan atau campuran keduanya. Proses pembuatannya memakan waktu 40-50 hari.

c. Mitra Usaha
Dalam usaha rumah kompos ini, akan bekerja sama dengan pemerintahan
desa sambirejo. Karena desa Sambirejo saat ini mempunyai Bank sampah, akan
tetapi bank sampah tersebut hanya berfokus pada sampah an organik, sehingga
sampah organik belum termanfaatkan dengan baik. Dibawah inu merupakan kegiatan
Ibu-Ibu masyarakat desa Sambirejo, yang sedang mengolah bank sampah, agar dapat
didaur kembali.

( Bank Kompos Desa Sambirejo)

2.2 Analisis SWOT


2.2.1 analisis Strenghth (kekuatan )
1. Memiliki TPS yang ada di kecamatan Mantingan
2. Produk berkualitas bagus
3. Bahan baku melimpah, dan tersedia dalam jumlah yang banyak
2.2.2 Analisis Weakness (Kelemahan)
1. Usahanya masih tergolong baru
2. Dalam produksi sampai dengan pemasaran membutuhkan orang yang banyak
3. masyarakat cenderung menggunakan pupuk yang sudah biasa mereka pakai
4. kapasitas produksi di awal belum banyak
2.2.3 Opportunity (peluang)
1. usaha ini berpeluang cukup besar, karena di daerah Ngawi belum ada
2. Himbauan yang ditujukan kepada masyarakat untuk 3 R (Reduce, reuse, Recycle)
3. daya beli masyarakat sekarang untuk menggunakan produk organik ( pupuk
kompos cukup tinggi)
2.2.4 Threat (Ancaman)
1. banyak pesaing nya dalam usaha produksi pupuk
2. persaingan dalam harga produk
3. adanya produk subtitusi
4. perubahan cuaca dan iklim
2.3 keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif sangat penting untuk dimiliki sebuah usaha, atau
bisnis, agar bisnis tersebut bisa mempunyai andalan dalam menghadapi kompetitor
jya. Bisnis rumkos ini untuk memudahkan pelayanan dan juga pembelian, maka
bisnis rumkos akan memanfaatkan media sosial whatsapp berbasis pesan otomatis,
sehingga memudahkan dalam layanan komunikasi. Sehingga pesan dari pembeli,
bisa segera dibalas, dan segera untuk diproses.

Setelah itu untuk pembelian jarak jauh, maka rumkos dalam komunikasi juga akan
mengecek berapa harga ongkos kirim. Menggunaka bantuan aplikasi raja ongkir,
untuk cek resi, dan ongkos kirim.

Dan untuk memberikan edukasi , memberikan informasi dan juga pengetahuan


seputar sampah , maka keunggulan bisnis rumkos yang lain adalah menyediakan
layanan tersebut dalam bentuk linktr. Sehingga produk bisa menjangkau semua
golongan masyarakat dan semua daerah yang ada.

BAB 3
3.1 Strategi Digital Marketing
Di era digitalisasi seperti sekarang masyarakat sudah banyak yang
menggunakan tekonologi untuk memasarkan, membeli dan menjual produk. Dalam
bahasa Indonesia digital marketing adalah pemasaran digital,sedangkan menurut
para ahli digital marketing adalah penggunaan teknologi digital dan perangkat yang
didukung koneksi internet untuk mencapai target pemasaran ( Ro Thompson dan
Trendjackers). Penggunaan strategi digital marketing sendiri karena penggunan
internet di Indonesia cukup banyak, sehingga pemasaran secara digital diharapkan
produk dapat menjangkau ke masayarakat.
Digital marketing sendiri, bisa menjangkau hampir semua pasar,bukan hanya pasar
nasional akan tetapi pasar internasional, sehingga menguntungkan untuk
pengembangan produk (Rumkos) . Dunia digital sendiri tidak terbatas ruang dan
waktu, karena itu pemasaran bisa lebih efisien, karena bisa dilakukan kapan pun
dan dimana pun. Rumkos sendiri merupakan sebuah usaha pengelolaan sampah,
terobosan baru yang nanti akan dibuka di Kabupaten Ngawi, apalagi di daerah
Ngawi belum ada pengelolaan sampah, yang sedemikian rupa.
sehingga peluang nya cukup besar, mengingat sampah di daerah Ngawi
yang belum dikelola dengan baik, sehingga diharapkan dengan adanya Rumkos bisa
membantu masyarakat. Daerah Ngawi sendiri, pengguna internet juga cukup aktif
dan masif. Sehingga nantinya akan dipasarakan melalui marketplace dan sosial
media. Adapun marketplace yang akan digunakan adalah shopee, lazada, dan
buka lapak.

( Dari Kanan Lazada, Toko Pedia, dan Shopee)

Sementara media sosial yang akan digunakan adalah facebook, whatsapp,


instagram, dan tik tok. Kemudian nanti di Instagram juga terdapat Linktr, yang
isinya menjelaskan tentang bagaimana pengelolaan usaha Rumkos ini.

( Dari kanan Facebook, Whatsapp, dan Instagram)

( Linktr di Instagram)

Bisnis sekarang yang mempunyai akun instagram untuk jualan biasanya terdapat
linktr. Link tr tersebut akan memuat informasi mengenai bisnis. Dalam hal ini
rumkos. Adapun yang akan dimuat dalam linktr tersebut adalah sebagai berikut:

1. Informasi mengenai denah rumkos

2. Sosial media rumkos

3. Pemesanan melalui whatsapp

4. Informasi mengenai sampah (daur ulang, pengolahan)


3.2 Strategi Pemasaran Offline
Stategi pemasaran secara oflline, masyaraat daerah Ngawi dapat
mengunjungi Rumkos yang beralamatkan di No 33. Rt 01/Rw 08, desa Sambirejo,
Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi. Disini sampah akan dikelola, dan
nantinya akan dijadikan kompos dengan berbagai macam produk. Nantinya produk
juga akan dititipkan ke beberapa unit usaha Desa (UUD) seperti Bumdes
Sambirejo Mart, Abi tani, dan berbagai usaha pertanian/ pupuk.

( Bumdes Sambirejo Mart)

Kemudian produk akan dikenalkan kepada masayarakat melalui berbagai


kegiatan yang ada di masyarakat sekita. Dengan lini terkecil seperti arisan RT,
pengajian Ibu-ibu, dan berbagai kegiatan desa. Rumkos akan bekerja sama dengan
desa, dan masyarakat, jadi ketikamereka mengumpulkan sampah baik organik atau
an organik akan mendapatkan uang, ini mirip dengan konsep bank sampah, hanya
saja berbeda dalam hal pengelolaan. Rumkos lebih berfokus pada sampah organik,
karena nantinya juga akan memanam beberepa produk pertanian.
3.3 Marketing mix 7P
1. Product ; Produk yang akan dijual dalam bisnis ini adalah pupuk kompos. Yang
memiliki berbagai mama, dintaranya adalah
2. Price : untuk harga yang akan dijual dan ditawarkan kepada masyarakat nantinya
akan menyesuaiakan, tergantung dengan kemasan dan juga jenisnya. Karena beda
jenis nya juga beda harganya. Akan tetapi untuk harga yang pasti masih ramah di
kantong dan terjangkau untuk masayarakat.
3. place : untuuk tenpat yang digunakan umtuk pengelolaan sampah dan penjualan
pupuk kompos ada 2 yakni secara online dan offline.
4. promotion : untuk promosi sendiri menekankan pada pemasaran online, tetapi
untuk yang offline juga digiatkan, dan aktifkan. Online melalui sosial media
sseperti whatsapp, facebook, instagraam dan tik tok.
5. people : untuk orang nya sendiri, yang jelas kita nanti akan bekerja sama dengan
unit usaha daerah, umkm setempat di daerah Kabupaten Ngawi, orang yang sudah
ahli dalam hal produksi kompos, serta customer.
6. process : untuk proses sendiri masih dalam tahap perencanaan, dan riset, untuk
langkah yang lebih lanjut adalah pelaksanaan, penjualan dan evaluasi. Pada tahap
riset akan diadakan penyebaran kuesioner untuk mengetahui peluang dan tantangan
usaha. Dan juga agar mengetahui bagaimana respon dan saran untuk kelanjutan
bisnis Rumkos.
7. Physical Evidence : Bukti Fisik
Adapun yang menjadi bukti fisik dalam bisnis ini adalah adanya logo rumkos,
kemasan yang nanti akan digunakan, stiker yang akan ditempel pada wadah, dan
juga tempat untuk pembuatan atau produksi.

3.4 Segmenting, Targeting, positioning


3.4.1 Segmenting
Segementasi pasar demografis Rumkos, merupakan seluruh elemen
masyarakat yang ada di daerah Kabupaten Ngawi. Baik untuk perempuan atau laki-
laki. Dan segmentasi ini terfokuskan yang berada di Kecamatan Mantingan, karena
dekat dengan TPS (tempat pembuangan sampah) berada, dan juga dekat dengan
lokasi produksi, yakni rumkos yang merupakan tempat pengelohan sampah. Di
kecamatan mantingan sendiri, TPS hanya ada 1. Untuk di setiap desa belum ada,
jadi masih banyak sekali sampah organik terutama yang tidak terkelola dengan baik.
Di desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan sendiri, terdapat ussaha terbak sapi yang
cukuo rumayan besar, areal persawahan yang cukup luas, dan juga banyak
masyarakat yang tidak memanfaatkan sampah atau sisa bahan makanan, sehingga
terbuang.
3.4.2 Targeting
Pemasaran sendiri sebenarnya dilakukan dengan cara digital, jadi menjangkau
semua golongan, akan tetapi kita lebih memfokuskan kepada petani yang ada di
kecamatan Mantingan, , ibu-ibu rumah tangga yang suka menanam tanaman, dan
komunitas pecinta tanaman. Dan itu lebih berfokus di daerah Ngawi, terkhususnya
kecamatan Mantingan. Dan ketika produknya sudah mulai dinimati, baru akan
masuk dan menawarkan kerjasama ke daerah (kecamatan) lain. Seperti kecamatan
widodaren, dan paron. Untuk daerah yang lain, yakni yang terdekat adalah
kabupaten Sragen, ini dilakukan ketika produk sudah diminati di pasaran.
3.4.3 Positioning
Rumkos merupakan sebuah tempat yang akan mengelola sampah, khususnya
sampah organik, seperti sisa sayuran, tumbuhan, buah, akar tanaman, kotoran
hewan dan lain-lain. Bagi masyarakay daerah kabupaten Ngawi dengan adanya
Rumkos pasti akan sangat membantu masyarakat dalam menyelesaikan
permasalahan mereka dalam hal pengelolaan sampah, yang selama ini hanya
dibakar dan terbuang sia-sia. Dengan adanya rumkos masyarakat akan dapat
terbantu, karena dengan mereka menyerahkan sampah organik, maka akan dihitung
(per berapa kilogramnya) dan uangnya di simpan dalam bank sampah, atau juga
bisa mereka membeli produk dari rumkos. Produk kompos seperti aerobik juga
memiliki kualitas yang cukup bamik dalam hal menyuburkan tanaman. Produk ini
sendiri lebih ramah di kantong dan lingkungan, karna kandungan yang di dalam
produk kompos. tersbeut masih sangat alami, jika dibandingkan dengan yang lain.
Kandungan kimia di kompos tersebut juga tidak ada, sehingga tidak merusak
lingkungan.

BAB 4
4.1 Belanja Bahan
JENIS HARGA TARIF
NO VOLUME
PENGELUARAN SATUAN (RP)
1 Belanja Bahan
Em4/ biomol 50 buah Rp20.000 Rp1.000.000
Kardus bekas 30 buah Rp1.000 Rp30.000
Kain Penutup 20 buah Rp15.000 Rp300.000
Sampah Organik 200 Kg Rp5.000 Rp1.000.000
Total Rp2.330.000
( Sumber : Hasil Penghitungan)
4.2 Biaya Investasi
Komponen Total
Spesifikasi Harga/unit Umur Penyusutan
No Biaya Jumlah Satuan Harga
komponen (Rp) (Th) (Rp)
investasi (Rp)
Rp
1 Sekop besar pengaduk 8 buah Rp160.000,00 1.280.000,00 3 Rp35.000
Rp
2 Pisau Pemotong 8 buah Rp6.000,00 48.000,00 1 Rp10.000
Rp
3 Gunting pemotong 8 buah Rp6.000,00 48.000,00 1 Rp10.000
Rp
4 Bantal sekam - 1 lusin Rp500.000,00 500.000,00 1 Rp12.000
wadah
Keranjang pembuat Rp
5 berongga kompos 5 buah Rp120.000,00 600.000,00 3 Rp12.000
wadah
pembuat Rp
6 Wadah besar kompos 5 buah Rp100.000,00 500.000,00 3 Rp15.000
Rp
7 sekop kecil pengaduk 5 buah Rp30.000,00 150.000,00 2 Rp15.000
Sarung Rp
8 tangan pelindung 5 buah Rp15.000,00 75.000,00 1 Rp12.000
Rp
Total 3.201.000,00 Rp121.000
( Sumber : Hasil Penghitungan)
4.3 Biaya Penggajian
Jabatan Banyak orang Gaji Pokok Uang makan Total
Owner 1 Rp2.500.000 Rp300.000 Rp33.600.000
Admin 1 Rp1.200.000 Rp300.000 Rp21.600.000
Produksi 2 Rp1.500.000 Rp300.000 Rp25.200.000
Sales 1 Rp1.500.000 Rp300.000 Rp25.200.000
Total
keseluruhan Rp 6.700.000 Rp105.600.000
( Sumber : Hasil Penghitungan)
4.3 Biaya Overhead / Biaya Operasional
No Komponen Spesifikasi Satuan Harga/ bulan Total Harga
1 Biaya air 1 m3 100.000 1.200.000
2 Biaya Listrik 1 Kwh 150.000 1.800.000
Sewa
3 Tempat 1 Unit 100.000 1.200.000
Biaya
4 Internet 1 Kb/Mb 100.000 1.200.000
Total Rp 450.000 5.400.000
( Sumber : Hasil Penghitungan)
4.4 Perhitungan Total Biaya Produksi
1. Biaya bahan baku = Rp 2.330.000
2. Biaya tenaga kerja = Rp 6.700.000
3. Biaya Overhead = Rp 450.000
Total Biaya Produksi = Rp 9.480.000
4.5 Perhitungan Harga Pokok Penjualan
HPP = Total biaya produksi + (10% × total biaya Produksi )
HPP = 9.480.000 + (10% × 9.480.000)
HPP= 10.428.000
Harga jual = HPP+ ( HPP×keuntungan %)
Harga jual = 10.428.000 + ( 10.428.000×100%)
Harga jual = 11.470.800 : 400 (kemasan pouch)
Harga jual = 28.677
Maka harga jual nya adalah Rp 55.000, dengan penetapan keuntungann
sebesar 100% berdasar rumus Harga jual diatas.
4.6 Analisa Ekonomi
Analisis R/C
R/C= TR/TC
R/C= 55.000 ( 400) / 9.480.000
R/C= 22.000.000 / 9.480.000
R/C= 2,32
Karena R/C >1 , yaitu 2,32 maka usaha ini layak dan dianggap
menguntungkan.
4.7 Analisis ROI
Analisis ROI = ( Total penjualan -investasi) / innvestasi × 100%
Analisis ROI = Rp 22.000.000( 12) - 3.201.000/ 3.201.000×100%
Analisis ROI= 264.000.000/ 3.201.000× 100%
Analisis ROI = 81,47%
4.8 Analisis payback periode
PP= Nilai invetasi / cash Flow × 1 tahun
PP= 3.201.000 / 9.480.000 ×1 tahun
PP = 0,33
Artinya bisnis ini akan kembali modal dalam jangka waktu 3,5 bulan
4.9 analisis Laba
laba = TR-TC
laba = 22.000.000=9.480.000
laba = 12.520.000
4.10Analisis BEP
A. BEP Produk
BEP = FC / P-V
BEP = 2.330.000/ 55.000- 28.677
BEP = 2.330.000/ 26.323
BEP = 88,51
B. BEP Rupiah
BEP = FC / 1-VC / S
BEP = 2.330.000/1-450.000/400
BEP = 2.330.000/1- 1125
BEP = Rp 2.328.875

Anda mungkin juga menyukai