Anda di halaman 1dari 61

HASIL SURVEI DAN ANALISIS UJI LAIK FUNGSI JALAN

PENYELENGGARA JALAN Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI


NAMA RUAS - PANJANG RUAS 3,07 KM
NOMOR RUAS - KM
SEGMEN 1 2 3 4 5 … Dari Kota
PANJANG SEGMEN -
KLASIFIKASI JALAN
SISTEM JARINGAN STATUS FUNGSI KELAS PRASARANA KELAS PENGGUNAAN MEDAN JALAN

PRIMER NASIONAL ARTERI JALAN BEBAS HAMBATAN (JBH) KELAS I DATAR


SEKUNDER PROVINSI KOLEKTOR JALAN RAYA (JR) KELAS II BUKIT
KABUPATEN LOKAL JALAN SEDANG (JS) KELAS III GUNUNG
KOTA LINGKUNGAN JALAN KECIL (JK) KELAS KHUSUS
DESA
Kecepatan maksimal yang diizinkan: 50 km/jam (Dalam kota)
Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: , Tanggal: , Tentang Pembentukan Tim Uji Laik Fungsi Jalan Nasional Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI
A.1. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI
RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

A.1.1. POTONGAN MELINTANG BADAN JALAN


Permen PU
Lajur lalu lintas berfungsi sebagai jalan
19/ 2011/
Lajur lalu lintas dapat melayani arteri primer, dapat melayani kebutuhan
2011 dan SE AP / KP kebutuhan arus lalu lintas dengan
Keberfungsian arus lalu lintas dengan baik dan LF
Dirjen ttg baik dan berkeselamatan berkeselamatan, sehingga dinyatakan
Juklak ULFJ/
laik.
2018

Permen PU JR ≤ 61.000 LHRT jalan eksisting sebesar 77880


Kesesuaian
19/ 2011 dan Datar/ smp/hari, sedangkan LHRT maksimal
dengan lalu
SE Dirjen ttg Bukit/ untuk jalan raya dengan medan datar LF
lintas yang
Juklak ULFJ/ Gunung sebesar 61000 smp/hari, sehingga 3,5 m
harus dilayani JS ≤ 22.000
2018 dinyatakan Laik.

JR 4/2 Terbagi (T) Jumlah lajur (tipe) jalan eksisting 8/2 T


A.1.1.1. Permen PU
Jumlah lajur sudah sesuai standar, sehingga LF
Lajur Lalu 19/ 2011
JS 2/2 Tidak Terbagi (TT) dinyatakan Laik.
Lintas

VR ≤ 80
≥ 3,5 m
Permen PU km/jam
JR Lebar setiap lajur jalan eksisting
19/ 2011 dan
Lebar setiap VR > 80 bervariasi, 3,35 m dan 3,5 m, sudah
SE Dirjen ttg ≥ 3,6 m LF
lajur km/jam sesuai ketentuan, sehingga dinyatakan 13,5 m
Juklak ULFJ/
Laik.
2018
JS - 3,5 m

Kemiringan melintang jalan eksisting


Kemiringan Permen PU Kemiringan normal perkerasan jalan adalah 3% sebesar 2%, jalan berpotensi LF
melintang 19/ 2011
berbahaya, sehingga dinyatakan Laik.

Kategori kelaikan sub komponen A.1.1.1. Lajur Lalu Lintas LF

Bahu luar ≥ 2,0 m


Permen PU
JR
19/ 2011
Bahu dalam ≥ 0,5 m Lebar bahu luar 0,2 m, lebar bahu
Datar/
dalam 0,2 m, tidak sesuai standar
Lebar bahu Bukit/ LF
namun masih berkeselamatan,
Gunung Bahu luar ≥ 1,0 m sehingga dinyatakan Laik.
Permen PU
JS 0,2 m
19/ 2011
Bahu dalam -

A.1.1.2.
Bahu Posisi muka SE Dirjen ttg Posisi muka bahu menerus dengan permukaan jalan, Bahu jalan menerus dengan muka
bahu terhadap Juklak ULFJ/ jalan atau tidak ada perbedaan elevasi LF
tidak boleh lebih dari 3 cm
muka jalan 2018 permukaan, sehingga dinyatakan laik.

0,2 m
Kemiringan melintang bahu jalan paling besar adalah Kemiringan melintang bahu jalan
Kemiringan Permen PU 6% (min. 3% sesuai dengan standar kemiringan badan sebesar 2%, masih dapat mengalirkan
LF
melintang 19/ 2011 air permukaan sehingga dinyatakan
jalan)
Laik.

Kategori kelaikan sub komponen A.1.1.2. Bahu LF


A.1. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI
RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

Normal ≥ 1,5 m
VR < 60
Sbg Lapak
km/jam
Ditinggi- Penye- ≥ 1,8 m
SE Dirjen ttg JR kan berangan Lebar median 3,0 m. Tinggi median 25
Lebar median Juklak ULFJ/ cm, sudah standar sehingga LF
2018 VR ≥ 60 ≥ 2,0 m dinyatakan Laik
km/jam 3,0 m
Direndahkan ≥ 9,0 m

JS Datar Terdapat 2 garis utuh

SE Dirjen ttg Tipe median ditinggikan termasuk yang


Tipe median Juklak ULFJ/ Ditinggikan/ Direndahkan/ Datar disarankan oleh standar, sehingga LF
2018 dinyatakan Laik.

A.1.1.3.
Perkerasan berupa
Median Ditinggikan beton/ paving/ rumput/
tanah
Jenis SE Dirjen ttg
Lapisan pasir atau Perkerasan berupa beton, sudah sesuai
Perkerasan Juklak ULFJ/ LF
Direndahkan material yang mampu standar, sehingga dinyatakan Laik.
median 2018
meredam kecepatan

Marka 2 garis utuh


Datar
sejajar

Terdapat lajur perlambatan/percepatan dan radius putar


kendaraan yang sesuai kelas jalan
Tidak terdapat lajur perlambatan,
Lebar Antar Kota AP namun lalu lintas tidak ramai dan masih
Bukaan pada Pedoman ≥ 7,0 m berkeselamatan. Lebar bukaan 5 m. LF
median Median bukaan Dalam kota KP Jarak antar bukaan 500 m sehingga
Antar Kota AP dinyatakan Laik.
Jarak antar
≥ 500 m
bukaan Dalam kota KP

Kategori kelaikan sub komponen A.1.1.3. Median LF

Lebar/dimensi SE Dirjen ttg


Lebar/dimensi dapat menampung air hujan Dimensi selokan dapat menampung air
selokan Juklak ULFJ/ LF
hujan sehingga dinyatakan Laik.
samping 2018

Bentuk: trapesium/ segitiga/ segiempat/ setengah


Selokan berbentuk segiempat. Kondisi ganti gambar
lingkaran
A.1.1.4. SE Dirjen ttg selokan tertutup di beberapa lokasi dan
Selokan Bentuk selokan
Juklak ULFJ/ terbuka di beberapa lokasi. Saluran LF
samping
Samping 2018 Harus berpenutup jika di digunakan pada jalan-jalan di tidak membahayakan pengguna jalan,
perkotaan sehingga dinyatakan Laik.

SE Dirjen ttg Kemiringan selokan samping cukup untuk mengalirkan Kemiringan selokan samping dapat
Fungsi air yang ada di atas muka jalan serta air dari drainase di
Juklak ULFJ/ mengalirkan air dengan baik, sehingga LF
mengalirkan air bawah muka jalan
2018 dinyatakan laik.

Kategori kelaikan sub komponen A.1.1.4. Selokan Samping LF


A.1. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI
RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

SE Dirjen ttg
Lebar ambang Lebar ambang pengaman minimal 1,0 m
Juklak ULFJ/ -
pengaman
2018
A.1.1.5.
Ambang
Pengaman Terdapat pengaman konstruksi jalan (berupa dinding
SE Dirjen ttg penahan tanah pada talud/ lereng, ujung kepala gorong-
Pengamanan
Juklak ULFJ/ gorong, dan sejenisnya) pada lokasi yang membutuhkan -
konstruksi jalan
2018
yang dilengkapi dengan patok jalan dan sejenisnya.

Kategori kelaikan sub komponen A.1.1.5. Ambang Pengaman

Pada daerah daerah yang kritis diperlukan rel pengaman


Terdapat rel pengaman. Jarak dari tepi
SE Dirjen ttg jalan 2 m, tinggi 0,7 m. Tidak terdapat
Terdapat reflektor
Rel pengaman Juklak ULFJ/ reflektor namun masih befungsi dan LF
2018 jalan masih berkeselamatan, sehingga
A.1.1.6. Jarak dari marka tepi jalan (m) ≥ 0,6 m dinyatakan Laik.
Alat-Alat
Pengaman Lalu Tinggi dari muka tanah (m) ≥ 0,7 m
Lintas
Pada daerah daerah yang kritis diperlukan penghalang
beton
SE Dirjen ttg
Penghalang Tidak ada dan tidak diperlukan
Juklak ULFJ/ Terdapat reflektor
beton penghalang beton
2018
Jarak dari marka tepi jalan (m) ≥ 0,6 m

Kategori kelaikan sub komponen A.1.1.6. Alat-Alat Pengaman Lalu Lintas

A.1.2. ALINEMEN HORISONTAL

SE Dirjen ttg Arteri < 3000 m


Panjang bagian Juklak ULFJ/ Datar/ Bukit/ Panjang bagian yang lurus 1400 m
LF
jalan yang lurus 2018 Gunung sehingga dinyatakan laik.
(Tabel 4.1) Kolektor < 2000 m

Pedoman
Geometrik Antar kota > 55 m
A.1.2.1. Jarak
Jalan Kota, Jarak pandang henti 1400 m dan jarak
Bagian Lurus Pandang
Jarak pandang Pedoman pandang mendahului 1400 m, LF
Mendahului
Geometrik sehingga dinyatakan Laik.
(JPM)
Jalan Antar Dalam kota > 65 m
Kota

SE Dirjen ttg Lebar minimal ruang bebas samping 1,5 m dari tepi Lebar ruang bebas 1,0 m, namun
Lingkungan
Juklak ULFJ/ masih berkeselamatan sehingga LF
jalan perkerasan ke batas luar Ruwasja
2018 dinyatakan laik

Kategori kelaikan sub komponen A.1.1.1. Lajur Lalu Lintas LF


A.1. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI
RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

SE Dirjen ttg Jari-jari Antar kota > 80 m


Juklak ULFJ/ tikungan
Radius tikungan Tidak ada tikungan
2018 (Tabel minimum
4.4 & 4.3) (Rmin) Dalam kota > 150 m

SE Dirjen ttg
Superelevasi Juklak ULFJ/ Superelevasi maksimum sebesar 8%
A.1.2.2.
Bagian 2018
Pedoman
Tikungan
Geometrik
Jalan Kota, Antar kota > 250 m
Pedoman Jarak
Geometrik Pandang
Jarak pandang
Jalan Antar Henti
Kota, (JPH)
Pedoman Dalam kota > 200 m
Geometrik
Jalan Bebas
Kategori kelaikan sub komponen A.1.1.1. Lajur Lalu Lintas

Jarak antar simpang sejauh 500 m,


Arteri Primer 1 tiap jarak min. 3 km
Jumlah SE Dirjen ttg belum sesuai standar namun tidak
persimpangan Juklak ULFJ/ mengganggu lalu lintas dan masih LF
per km 2018 1 tiap jarak min. 0,5 km berkeselamatan, sehingga dinyatakan
Kolektor Primer
A.1.2.3. Laik.
Persimpangan
Sebidang
SE Dirjen ttg Akses ke jalan mayor (utama) dilengkapi manajemen lalu Cara akses ke jalan utama sudah
Cara akses ke
Juklak ULFJ/ dilengkapi manajemen lalu lintas LF
jalan utama lintas dan pengendalian lalu lintas simpang
2018 berupa APILL sehingga dinyatakan Laik

Kategori kelaikan sub komponen A.1.1.1. Lajur Lalu Lintas LF

Arteri Primer 1 tiap jarak min. 1 km Terdapat 2 akses persil pada jarak 100
SE Dirjen ttg
Jumlah akses m, belum sesuai standar namun masih
Juklak ULFJ/ LF
persil berkeselamatan, sehingga dinyatakan
2018 Kolektor Primer 1 tiap jarak min. 0,5 km Laik

A.1.2.4. SE Dirjen ttg


Akses Persil Akses ke jalan
Juklak ULFJ/ Bentuk akses persil langsung menuju LF
utama Akses persil ke jalan utama melalui jalan samping, jika
2018 jalan umum dan tidak dilengkapi
bentuk akses langsung menuju jalan umum, maka harus Mengacu pada komponen
SE Dirjen ttg dilengkapi fasilitas manajemen lalu lintas.
manajemen lalu lintas, sehingga ●
dinyatakan Laik Bersyarat LS A.5.2 Rambu yang sesuai
Bentuk Akses Juklak ULFJ/
2018

Kategori kelaikan sub komponen A.1.1.1. Lajur Lalu Lintas LS


A.1. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI
RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

A.1.3. ALINEMEN VERTIKAL


SE Dirjen ttg 5%
Datar/ JR
Juklak ULFJ/ Kelandaian
Bukit/
2018 Maksimum
Gunung JS 6% Kelandaian memanjang jalan 1%
(Tabel 4.7)
SE Dirjen ttg dengan panjang 1000 m dengan
Kelandaian
Juklak ULFJ/ lingkungan dalam kota, sehingga tidak LF
memanjang Antar Kota < 320 m
2018 perlu panjang kritis dan dinyatakan
Panjang Laik.
(Tabel
SE 4.10)
Dirjen ttg Kritis
Juklak ULFJ/ < 500 m
Dalam kota
2018
(Tabel 4.9)
A.1.3.1.
Bagian Lurus Pedoman Antar kota > 250 m
Geometrik Jalan Jarak pandang mendahului 1000 m dan
Jarak pandang Kota, Pedoman JPH jarak pandang henti 1000 m, sehingga LF
Geometrik Jalan dinyatakan Laik.
Antar Kota Dalam kota > 200 m

Lingkungan jalan tidak ada potensi


SE Dirjen ttg
Lingkungan Ruang bebas terhindar dari penghalang yang dapat halangan yang mengganggu jarak
Juklak ULFJ/ LF
jalan mencederai pengguna jalan pandang pengemudi, sehingga
2018
dinyatakan Laik.

Kategori kelaikan sub komponen A.1.3.1. Bagian Lurus LF

Diperlukan Lajur Pendakian apabila:


SE Dirjen ttg
Kebutuhan
Juklak ULFJ/ 1. Panjang kritis terlampaui -
keberadaannya
2018 2. VLHR > 15.000 smp/hari
3. Persentase volume truk > 15 %

A.1.3.2. Pedoman Lebar Lajur ≥ 3.5 m Tidak ada kelandaian kritis dan panjang
Lajur Geometrik kritis sehingga tidak dibutuhkan lajur
Pendakian Jalan Kota, pendakian.
Lebar dan
Pedoman ≥ 30 m sebelum taper masuk -
panjang lajur
Geometrik Panjang Lajur
Jalan Antar
Kota ≥ 50 m sebelum taper keluar

Taper masuk Pedoman Panjang taper masuk dan keluar ≥ 45 m -


dan keluar Geometrik

Kategori kelaikan sub komponen A.1.3.2. Lajur Pendakian -


A.1. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMETRIK JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI
RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

Jari-jari Lengkung cembung > 800 m


SE Dirjen ttg Lengkung
Ketajaman Juklak ULFJ/ Vertikal Lengkung cekung > 700 m
lengkungan 2018
(Tabel 4.11)
Panjang Lengkung Vertikal 40-80 m

Pedoman Antar kota > 250 m


Geometrik Jalan
A.1.3.3.
Jarak pandang Kota, Pedoman JPH Tidak terdapat lengkung vertikal (kondisi
Lengkung Geometrik Jalan medan datar)
Vertikal Antar Kota Dalam kota > 200 m

Arah jalan SE Dirjen ttg


dibalik Juklak ULFJ/ Tidak ada tikungan tajam di balik lengkungan
lengkungan 2018

Kombinasi
SE Dirjen ttg
lengkung Tidak terdapat kombinasi lengkung vertikal dan
Juklak ULFJ/
vertikal dan horisontal yang tajam
2018
horisontal

Kategori kelaikan sub komponen A.1.3.3. Lengkung Vertikal

Tumpang tindih
kurva vertikal
SE Dirjen ttg
pada jalan yang Lengkung vertikal cekung pada kelandaian jalan yang
Juklak ULFJ/ lurus dan panjang harus dihindarkan
lurus serta
2018
menanjak /
menurun

SE Dirjen ttg Alinemen horizontal sebaiknya berhimpit dengan


Juklak ULFJ/ alinemen vertikal dan secara ideal alinemen horizontal
A.1.4.1.
2018 lebih panjang sedikit, melingkupi alinemen vertikal
Posisi Kurva
Vertikal Jalan Tidak terdapat tumpang tindih lengkung
SE Dirjen ttg Tikungan yang tajam pada bagian bawah lengkung vertikal (kondisi medan datar)
pada Bagian Tumpang tindih
Juklak ULFJ/ vertikal cekung atau pada bagian atas lengkung vertikal
Jalan yang kurva vertikal
2018 cembung harus dihindarkan
Lurus pada bagian
menikung SE Dirjen ttg
menanjak / Dua atau lebih lengkung vertikal dalam satu lengkung
Juklak ULFJ/
menikung horizontal harus dihindarkan
2018
menurun

SE Dirjen ttg Tikungan yang tajam di antara 2 bagian jalan yang lurus
Juklak ULFJ/
dan panjang harus dihindarkan
2018

Kategori kelaikan sub komponen A.1.4.1. Posisi Kurva Vertikal Jalan pada Bagian Jalan yang Lurus

PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN A.1. TEKNIS GEOMETRIK JALAN LS


A.2. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

Kesesuaian Struktur
perkerasan jalan Jalan eksisting merupakan Jalan
A.2.1.
dengan lalu lintas Raya dengan LHR 77880
Jenis SE Dirjen ttg Juklak Seluruh Jalan Raya dan Jalan Sedang
yang dilayani, kelas smp/hari memiliki perkerasan LF
Perkerasan ULFJ/ 2018 harus berpenutup (Aspal/ Beton)
fungsi jalan, dan jalan berpenutup aspal dan beton,
Jalan kelas penggunaan sehingga dinyatakan Laik.
jalan

Kategori kelaikan sub komponen A.2.1 Jenis Perkerasan Jalan LF

RCI maks.: 6 LHRT jalan eksisting 77880 LF


LHRT
SE Dirjen ttg Juklak smp/hari dan nilai IRI 3.42,
(smp/hari):
Kerataan jalan, IRI ULFJ/ 2018 sehingga jalan tergolong dalam
(Tabel 4.15) kondisi Baik (B) dan dinyatakan
> 12000 IRI min.: 5,74 laik. LF

Permen PU 13/
Kedalaman lubang < 5 cm LF
2011

Permen PU 13/
Intensitas lubang < 40 m²/km LF
2011

Tidak ada retak buaya/ melintang/


A.2.2. SE Dirjen ttg Juklak
Lebar retak memanjang/tidak beraturan/ rambut/ LF
Kondisi ULFJ/ 2018
tepi/ blok
Perkerasan Kondisi perkerasan jalan eksisting
Jalan Permen PU 13/ ada sedikit lubang, aspal tidak
Intensitas retak < 100 m²/km LF
2011 lengket, dan perkerasan rata.
Kondisi perkerasan jalan
Permen PU 13/ termasuk dalam kategori kondisi
Kedalaman alur < 3 cm LF
2011 Baik (B), sehingga dinyatakan
laik.
Permen PU 13/
Intensitas alur < 100 m²/km LF
2011

SE Dirjen ttg Juklak Permukaan jalan rata, tanpa ada


Tekstur Perkerasan LF
ULFJ/ 2018 perubahan bentuk

SE Dirjen ttg Juklak Permukaan jalan tidak lunak dan tidak


Aspal yang meleleh LF
ULFJ/ 2018 lengket

Kategori kelaikan sub komponen A.2.2 Kondisi Perkerasan Jalan LF


A.2. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

Perlu/ tidak Jika tidak ada data sekunder dan


pemeriksaan lebih ditemukan kerusakan berat (RB) pada Tidak ada kerusakan berat (RB)
SE Dirjen ttg Juklak
lanjut (lendutan, perkerasan jalan, maka perlu sehingga tidak perlu pemeriksaan LF
ULFJ/ 2018
jenis direkomendasikan pemeriksaan lebih lebih lanjut.
perkerasan,dll.) lanjut

Perkerasan jalan tidak ada


Kekuatan SE Dirjen ttg Juklak Konstruksi jalan tidak terdapat lendutan/cekungan dan dalam
LF
Konstruksi ULFJ/ 2018 lendutan/ cekungan kondisi baik, sehingga dinyatakan
A.2.3.
laik.
Kekuatan
Konstruksi
Jalan Drainase Drainase permukaan perkerasan
SE Dirjen ttg Juklak Drainase permukaan mampu
permukaan jalan dapat mengalirkan air, LF
ULFJ/ 2018 mengalirkan air hujan
perkerasan jalan sehingga dinyatakan laik.

Bahan perkerasan jalan mampu


Harus mampu mendukung lalu lintas
SE Dirjen ttg Juklak mendukung volume lalu lintas
Bahan Perkerasan sesuai dengan volume lalu lintas dan LF
ULFJ/ 2018 yang dilayani, sehingga
komposisi kendaraan yang dilayani
dinyatakan laik.

Kategori kelaikan sub komponen A.2.3. Kekuatan Konstruksi Jalan LF

PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN A.2. TEKNIS STRUKTUR PERKERASAN JALAN LF


A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI
SE Dirjen
Lebar jalur lalu lintas pada jembatan harus
ttg Juklak
sama dengan lebar jalur lalu lintas pada
ULFJ/
bagian ruas jalan di luar jembatan.
2018 Terdapat jembatan fly over
Permen PU dengan lebar lajur 3,5 m. sudah
Jalur Lalu Lintas LF
19 dan SE JR ≥ 2x3,5 m sesuai standar sehingga
Dirjen ttg dinyatakan Laik.
Lebar jalur
Juklak
ULFJ/ JS ≥ 2,75 m
2018

SE Dirjen Lebar Hanya untuk


≥ 0,5 m Jalur pejalan kaki memiliki lebar
ttg Juklak jalur petugas
Jalur pejalan kaki 2 m, sudah sesuai standar LF
ULFJ/ pejalan Untuk pengguna
≥ 1,5 m sehingga dinyatakan Laik
2018 kaki kursi roda

A.3.1. Tinggi ruang bebas vertikal


Jembatan jembatan ke atas ≥ 5,1 m Ruang bebas vertikal di
SE Dirjen
Lintas Atas, jembatan sebesar 5 m dan ke
Konstruksi ttg Juklak Ruang
Lintas Bawah Tinggi ruang bebas vertikal bawah jembatan > 1,0 m sudah LF
Jembatan ULFJ/ bebas
jembatan ke bawah ≥ 1,0 m dari sesuai standar sehingga
2018
bagian terbawah bangunan dinyatakan Laik.
jembatan

SE Dirjen
ttg Juklak
Nilai Kondisi (NK) = 0-2 dianggap laik.
Kerusakan ULFJ/
Penjelasan NK dapat dilihat lebih lanjut LF
Jembatan 2018 &
pada PM PU No. 13/PRT/M/2011
PM PU
13/2011 NK = 1 sudah sesuai standar
sehingga dinyatakan Laik.

SE Dirjen
Fasilitas untuk ttg Juklak Tersedia fasilitas untuk pemeliharaan
LF
pemeliharaan ULFJ/ jembatan, seperti tangga inspeksi
2018

Kategori kelaikan sub komponen A.3.1. Jembatan Lintas Atas, Lintas Bawah LF

SE Dirjen
ttg Juklak Dapat digunakan untuk menyeberangi
Fungsi -
ULFJ/ perairan
2018
SE Dirjen
A.3.2. ttg Juklak Tidak ada dan tidak diperlukan
Konstruksi Ponton Papan ponton/ drum kosong/ ban karet -
Ponton ULFJ/ ponton
2018
SE Dirjen
ttg Juklak
Kerusakan Ponton Tidak terdapat kerusakan ponton -
ULFJ/
2018

Kategori kelaikan sub komponen A.3.2. Ponton -


A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

SE Dirjen Datar < 100 m


ttg Juklak
Jumlah per km -
ULFJ/
2018 Perbukitan atau
< 200 m
Pegunungan
A.3.3.
Gorong - SE Dirjen Tidak ada gorong - gorong
Mampu mengalirkan debit air paling besar,
gorong Fungsi ttg Juklak
sesuai dengan luas tangkapan air hujan
menyalurkan air ULFJ/
dan tidak tersumbat
2018
SE Dirjen
Tidak terdapat kerusakan pada sambungan
ttg Juklak
Kerusakan antara bagian pracetak atau pada kepala
ULFJ/
gorong-gorong.
2018

Kategori kelaikan sub komponen A.3.3. Gorong-gorong -

SE Dirjen
Posisinya thd jalur ttg Juklak Tempat fasilitas ruang parkir berada di luar
-
lalu lintas ULFJ/ jalur lalu lintas dan di luar Rumija
2018
Ketergangguan SE Dirjen
A.3.4. Tidak mengakibatkan potensi kecelakaan Tidak ada fasilitas ruang parkir
arus lalu lintas ttg Juklak
-
Tempat Parkir akibat aktivitas ULFJ/ dan tidak dibutuhkan
parkir 2018 Tidak mengganggu fasilitas pejalan kaki
SE Dirjen
Lebar lajur lalu
ttg Juklak Keberadaan parkir tidak mengakibatkan
lintas efektif -
ULFJ/ penurunan kapasitas
(kapasitas)
2018
Kategori kelaikan sub komponen A.3.4. Tempat Parkir -

SE Dirjen
Kestabilan ttg Juklak Tembok penahan tanah stabil (tidak miring/
Konstruksi ULFJ/ bergeser/ amblas/ terangkat)
2018

A.3.5. SE Dirjen
Tembok Kerusakan/ ttg Juklak Tidak terjadi gerusan di kaki tembok Tidak ada tembok penahan tanah
Penahan Tanah erosi/longsor ULFJ/ penahan tanah maupun retakan besar
2018
SE Dirjen
ttg Juklak Terdapat lubang penetes atau pipa saluran
Saluran Air
ULFJ/ air (salir)
2018

Kategori kelaikan sub komponen A.3.5. Tembok Penahan Tanah


A.3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

SE Dirjen
Dimensi saluran tepi jalan
Dimensi dan ttg Juklak Keberadaan saluran tepi jalan memadai
memadai untuk menampung LF
bentuk saluran ULFJ/ untuk menampung air
air, sehingga dinyatakan Laik.
2018

SE Dirjen
Kemiringan cukup untuk mengalirkan air Kemiringan saluran tepi jalan
Kemiringan ke ttg Juklak
dengan baik (tidak ada genangan dan tidak cukup untuk mengalirkan air, LF
arah aliran air ULFJ/
tersumbat) sehingga dinyatakan Laik.
2018
A.3.6.
Saluran Tepi
Jalan Bahan dinding saluran dapat berupa pasir
SE Dirjen halus, lempung, kepasiran, lanau aluvial,
Bahan dinding ttg Juklak kerikil halus, lempung kokoh, lempung Bahan tidak mudah tergerus
LF
saluran ULFJ/ padat, kerikil kasar, batu-batu besar, air, sehingga dinyatakan Laik.
2018 pasangan batu, beton, atau beton bertulang
yang tidak mudah tergerus aliran air

Pada lingkungan ramai digunakan saluran Pada lingkungan tidak ramai


SE Dirjen
Tertutup/ terbuka tertutup. digunakan saluran terbuka.
ttg Juklak
sesuai dengan Tidak berpotensi sebagai LF
ULFJ/
lingkungan Pada lingkungan tidak ramai, boleh bahaya, sehingga dinyatakan
2018
digunakan saluran terbuka. Laik.

Kategori kelaikan sub komponen A.3.6. Saluran Tepi Jalan LF

PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN A.3.TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN LF


A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMANFAATAN RUANG BAGIAN-BAGIAN JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS LAIK
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM REKOMENDASI
PENGUJIAN FUNGSI
DIUJI RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

SE Dirjen ttg JR
Juklak ULFJ/
Datar / Lebar Rumaja minimum : 5,0 m
Bukit / Lebar Rumaja 27 m, tinggi Rumaja
2018
JS Gunung 38 m 5,0 m. Rumaja sudah sesuai standar
Lebar dan Tinggi (Tabel 4.16)
dan dapat menampung lalu lintas LF
Rumaja
dengan baik, sehingga dinyatakan 27 m
SE Dirjen ttg Tinggi > 5,0 m untuk semua kelas jalan Laik.
Juklak ULFJ/
2018
Dalam > 1,5 m untuk semua kelas jalan

A.4.1.
Ruang Manfaat SE Dirjen ttg Tidak terdapat kendaraan parkir dan
Pemanfaatan
Jalan (Rumaja) Rumaja Juklak ULFJ/ Tidak terdapat gangguan fungsi Rumaja ganguan di Rumaja, sehingga LF
2018 sehingga dinyatakan Laik

SE Dirjen ttg Tidak terdapat potensi kecelakaan


Keselamatan lalu
Juklak ULFJ/ Tidak terdapat potensi kecelakaan bagi pengguna jalan bagi pengguna jalan sehingga LF
lintas
2018 dinyatakan Laik

Kategori kelaikan sub komponen A.4.1. Ruang Manfaat Jalan (Rumaja) LF

JR ≥ 25 m
SE Dirjen ttg
Lebar Rumija 27 m. Rumija dalam
Juklak ULFJ/
Lebar Rumija kondisi berkeselamatan, sehingga 27,0 m
2018
dinyatakan Laik. LF
(Tabel 4.17)
JS ≥ 15 m

A.4.2.
Ruang Milik SE Dirjen ttg Rumija dimanfaatkan untuk ruang
Jalan (Rumija) Pemanfaatan Rumija Juklak ULFJ/ Pemanfaatan Rumija harus sesuai dengan peruntukannya pengaman jalan dan penempatan
2018 utilitas, sehingga dinyatakan laik. LF

Keberadaan utilitas tidak


SE Dirjen ttg
Keberadaan dan Keberadaan utilitas tidak mengganggu fungsi Rumija mengganggu Rumija dan tetap
Juklak ULFJ/ LF
Tempat utilitas dan harus tetap berkeselamatan berkeselamatan, sehingga
2018
dinyatakan Laik.

Kategori kelaikan sub komponen A.4.2. Ruang Milik Jalan (Rumija) LF


A.4. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PEMANFAATAN RUANG BAGIAN-BAGIAN JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS LAIK
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM REKOMENDASI
PENGUJIAN FUNGSI
DIUJI RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

Arteri > 15 m
JR
Terdapat ruang bebas di Ruwasja
SE Dirjen ttg Kolektor > 10 m
Lebar dengan lebar 2,0 m, namun jarak
Juklak ULFJ/
Ruwasja pandang masih terjamin dan masih
2018 (Tabel
Minumum berkeselamatan, sehingga
4.18) Arteri > 15 m
dinyatakan Laik.
Lebar Ruwasja JS LF

Kolektor > 10 m

A.4.3. SE Dirjen ttg Ruwasja pada jembatan, 100 m ke arah hilir dan ke
Ruang Juklak ULFJ/ hulu tidak boleh ada kegiatan yang mengganggu -
Pengawasan 2018 kondisi jembatan
Jalan (Ruwasja)

Ruwasja dimanfaatkan untuk


SE Dirjen ttg Diperuntukkan untuk pemenuhan pandangan bebas bangunan namun tidak menghalangi
Pemanfaatan
Juklak ULFJ/ pengemudi, ruang bebas bagi kendaraan yang jarak pandang pengemudi dan LF
ruwasja
2018 mengalami hilang kendali. masih berkeselamatan, sehingga
dinyatakan Laik.

Tidak terdapat penghalang


Penghalang SE Dirjen ttg
Tidak boleh ada penghalang pandangan pengemudi pendangan pengemudi yang
pandangan Juklak ULFJ/ LF
yang mengganggu jarak pandang mengganggu jarak pandang,
pengemudi 2018
sehingga dinyatakan laik.

Kategori kelaikan sub komponen A.4.3. Ruang Pengawasan Jalan (Ruwasja) LF

PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN A.4. TEKNIS STRUKTUR PEMANFAATAN RUANG BAGIAN-BAGIAN JALAN LF
A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SEGMEN: 01

KONDISI EKSISTING
KOMPONEN
LAIK
JALAN YANG FOKUS PENGUJIAN FOTO DARI KONDISI EKSTRIM REKOMENDASI
FUNGSI
DIUJI
RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

Terdapat marka pembagi jalur dan lajur Marka pembagi sudah sesuai
SE Dirjen ttg dengan fungsi serta
Marka pembagi jalur dan lajur,
Juklak ULFJ/ penempatannya, namun tidak LS ● Pembuatan marka pembagi dan
khususnya di tikungan Marka pembagi jalur dan lajur sudah
2018 lengkap, sehingga dinyatakan marka tepi di beberapa lokasi.
sesuai fungsinya dan penempatannya
Laik Bersyarat.
telah benar

Terdapat marka persimpangan

SE Dirjen ttg Tidak terdapat marka ● Pembuatan marka simpang


A.5.1. Marka persimpangan Juklak ULFJ/ Marka persimpangan sudah sesuai persimpangan, sehingga LS
Marka 2018 fungsinya dan penempatannya telah dinyatakan Laik Bersyarat
benar

Terdapat Zebra cross pada daerah ● Pembuatan marka zebra cross


keramaian, seperti pasar, sekolah, dan
SE Dirjen ttg rumah sakit Tidak terdapat zebra cross di
Zebra cross Juklak ULFJ/ lokasi keramaian, sehingga LF
2018 Zebra cross sesuai fungsinya, aman bagi dinyatakan Laik Bersyarat
pejalan kaki, dan penempatannya telah
benar

Kategori kelaikan sub komponen A.5.1. Marka LS


A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SEGMEN: 01

KONDISI EKSISTING
KOMPONEN
LAIK
JALAN YANG FOKUS PENGUJIAN FOTO DARI KONDISI EKSTRIM REKOMENDASI
FUNGSI
DIUJI
RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

Digunakan untuk menyatakan


Rambu
peringatan berbahaya atau
Peringatan
tempat berbahaya pada jalan di
Penambahan rambu pada
depan pengguna jalan.
beberapa lokasi, berupa:

1. Rambu Larangan
• Rambu batas kecepatan
Digunakan untuk menyatakan • Rambu Larangan Parkir
Rambu
perbuatan yang dilarang • Rambu Larangan Berhenti.
Larangan
dilakukan oleh pengguna jalan. • Rambu Larangan putar balik.
• Larangan Menyalip

2. Rambu Peringatan
Digunakan untuk menyatakan Pada beberapa lokasi (akses • Persimpangan Tiga
Rambu
perintah yang wajib dilakukan persil, simpang, tikungan, tempat • Peringatan Tempat
SE Dirjen ttg Perintah
oleh pengguna jalan. keramaian dan sejenisnya) Penyeberangan
Juklak ULFJ/
dibutuhkan manajemen lalu lintas
Kebutuhan manajemen lalu lintas 2018 & LS
berupa rambu peringatan,
Permenhub Digunakan untuk memberi larangan, dan perintah namun
13/ 2014 informasi kepada pengguna
A.5.2. masih belum ada, sehingga
Rambu jalan yang menyatakan dinyatakan laik bersyarat.
Rambu
Petunjuk petunjuk jalan, situasi, tempat,
kota, pengaturan, fasilitas, dan
lain-lain.

Digunakan untuk pengaturan


Rambu lalu lintas dalam keadaan
Sementara darurat atau untuk sementara
waktu. (tidak permanen)

3. Rambu Perintah
Papan yang memberikan • Menggunakan Fasilitas
Papan penjelasan lebih lanjut dari Penyeberangan
Tambahan suatu rambu yang memuat
tulisan.

4. Rambu pulau jalan.


SE Dirjen ttg
Jenis dan posisi rambu harus tepat
Juklak ULFJ/
Ketepatan jenis rambu dan Jenis dan posisi rambu sudah
2018 & LF
penempatannya sesuai, sehingga dinyatakan laik.
Permenhub
13/ 2014 Jarak penempatan rambu harus sesuai

Kategori kelaikan sub komponen A.5.2. Rambu LS


A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SEGMEN: 01

KONDISI EKSISTING
KOMPONEN
LAIK
JALAN YANG FOKUS PENGUJIAN FOTO DARI KONDISI EKSTRIM REKOMENDASI
FUNGSI
DIUJI
RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

Dibutuhkan Separator, jika:


SE Dirjen ttg 1. Ada dua jalur yang saling berbeda
Kebutuhan manajemen lalu lintas Juklak ULFJ/ fungsi dalam satu arah -
A.5.3. 2018 2. Ada hambatan samping terhadap jalur Tidak ada dan tidak diperlukan
Separator utama Separator

SE Dirjen ttg
Penempatan bukaan separator harus
Bukaan pada separator Juklak ULFJ/ -
sesuai kriteria
2018

Kategori kelaikan sub komponen A.5.3. Separator -

SE Dirjen ttg
Diperlukan pulau jalan untuk manajemen
Kebutuhan manajemen lalu lintas Juklak ULFJ/ Terdapat pulau jalan berbentuk LF
lalu lintas pada lokasi yang membutuhkan
2018 segitiga pada tempat yang
membutuhkan sehingga
SE Dirjen ttg
Pulau jalan berbentuk segitiga/ persegi dinyatakan Laik.
Bentuk pulau jalan Juklak ULFJ/ panjang dengan ujung pulau bulat LF
2018

SE Dirjen ttg
A.5.4. Terdapat marka garis pengarah, garis Sudah terdapat marka pulau jalan
Marka Juklak ULFJ/ LF
Pulau Jalan peringatan, garis pendekat, dan cevron sehingga dinyatakan Laik
2018

SE Dirjen ttg Kerb berwarna hitam putih dan


Kerb berwarna hitam-putih dan bersifat
Warna kerb Juklak ULFJ/ sudah reflektif, sehingga LF
reflektif
2018 dinyakan Laik.

SE Dirjen ttg Belum terdapat rambu pulau ● Pemasangan rambu pulau jalan
Rambu pengarah Juklak ULFJ/ Terdapat rambu pengarah sesuai kriteria jalan sehingga dinyatakan Laik LS
2018 Bersyarat

Kategori kelaikan sub komponen A.5.4. Pulau Jalan LF

SE Dirjen ttg Diperlukan Trotoar untuk manajemen lalu Terdapat trotoar untuk lokasi
Kebutuhan manajemen lalu lintas Juklak ULFJ/ lintas pada daerah keramaian (banyak keramaian sehingga dinyatakan LF
2018 pejalan kaki) Laik.

SE Dirjen ttg
Kondisi trotoar baik sehingga
Perkerasan dan kondisi trotoar Juklak ULFJ/ Perkerasan trotoar dalam kondisi baik LF
dinyatakan Laik
2018
A.5.5.
Trotoar
SE Dirjen ttg Tidak terdapat pemanfaatan oleh selain Tidak ada gangguan di trotoar
Pemanfaatan oleh selain pejalan kaki Juklak ULFJ/ LF
pejalan kaki yang dapat mengganggu sehingga dinyatakan Laik
2018

SE Dirjen ttg Tidak terdapat utiitas yang


Keberadaan utiitas tidak boleh
Utilitas pada trotoar Juklak ULFJ/ mengganggu pejalan kaki LF
mengganggu pejalan kaki
2018 sehingga dinyatakan Laik

Kategori kelaikan sub komponen A.5.5. Trotoar LF


A.5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SEGMEN: 01

KONDISI EKSISTING
KOMPONEN
LAIK
JALAN YANG FOKUS PENGUJIAN FOTO DARI KONDISI EKSTRIM REKOMENDASI
FUNGSI
DIUJI
RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

Terdapat APILL pada


SE Dirjen ttg Diperlukan APILL untuk manajemen lalu
persimpangan untuk mengatur
Kebutuhan manajemen lalu lintas Juklak ULFJ/ lintas pada simpang dengan lalu lintas LF
lalu lintas, sehingga dinyatakan
2018 tinggi dan rawan kecelakaan
laik.

SE Dirjen ttg
APILL berfungsi, sehingga
Lampu pengatur Juklak ULFJ/ Lampu pengatur harus berfungsi LF
dinyatakan laik.
A.5.6. 2018
Alat Pemberi
SE Dirjen ttg Fase pengaturan: 2 fase/ 3 fase/ 4 fase APILL memiliki 3 fase dan sudah
Isyarat Lalu
Fase pengaturan Juklak ULFJ/ sesuai dengan kebutuhan, LF
Lintas (APILL)
2018 Jumlah fase harus sesuai kebutuhan sehingga dinyatakan laik.

SE Dirjen ttg Jika ada fase pejalan kaki harus cukup Tersedia fase bagi pejalan kaki
Fase pejalan kaki Juklak ULFJ/ LF
untuk menyeberang sehingga dinyatakan Laik.
2018

SE Dirjen ttg Diperlukan fasilitas bagi penyandang


Tidak diperlukan fasilitas
Fasilitas bagi penyandang cacat Juklak ULFJ/ cacat pada beberapa lokasi yang LF
penyandang cacat.
2018 membutuhkan seperti rumah sakit

Kategori kelaikan sub komponen A.5.6 Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) LF

● Pembuatan marka zebra cross


Tidak terdapat tempat
SE Dirjen ttg Diperlukan tempat penyeberangan untuk
penyeberangan di lokasi fasilitas
Kebutuhan manajemen lalu lintas Juklak ULFJ/ manajeman lalu lintas pada daerah LS
umum, sehingga dinyatakan Laik
2018 keramaian
Bersyarat.

● Pemasangan rambu peringatan


Belum terdapat zebra cross pejalan kaki menyeberang jalan.
SE Dirjen ttg Terdapat zebra cross, marka dua garis
sebagai tempat penyeberangan,
Rambu & marka Juklak ULFJ/ melintang utuh, serta rambu tempat LS
A.5.7. sehingga dinyatakan Laik
2018 penyeberangan
Tempat Bersyarat
Penyeberangan

SE Dirjen ttg
Dilengkapi APILL untuk membantu Tidak ada dan tidak dibutuhkan
APILL Juklak ULFJ/ LF
penyeberangan jika dibutuhkan APILL
2018

Terdapat jembatan
SE Dirjen ttg Perlindungan pejalan kaki berupa rambu- penyeberangan dan lampu
Perlindungan bagi pejalan kaki Juklak ULFJ/ rambu, penerangan, marka, dan penerangan sebagai LS
2018 perlengkapan jalan lainnya perlindungan, sehingga
dinyatakan laik.

Kategori kelaikan sub komponen A.5.7. Tempat Penyeberangan LS

PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN A.5. TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS LS
A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI STANDAR TEKNIS
RUJUKAN DESKRIPSI

Jenis Panjang Lebar Jarak

Garis sumbu V ≤ 60 km/jam 3m 0,12 m 5m


dan pemisah V > 60 km/jam 5m 0,12 m 8m
Garis sumbu saja 1m 0,12 m 5m

Garis putus-putus
Yield line 0,6 m 0,3 m 0,3 m
Kecepatan rencana 50 km/ jam.
Garis Peringatan 3m 0, 15 m 1,5 m Lebar marka 12 cm tebal garis 0,3
* Minimum 50 m dari garis pendekat, pada tikungan, panjang m. Panjang marka 3 m dengan jarak
sumbu daerah yang diberi garis peringatan, yaitu 5 m. Sudah sesuai standar sehingga
dinyatakan Laik
V =60 km/jam Panjang garis= 18 m
Arteri
V =30 km/jam Panjang garis= 9 m

V =40 km/jam Panjang garis= 12 m


Kolektor
V =20 km/jam Panjang garis= 6 m

Garis Tunggal Lebar garis = 0,12 m


penuh
Garis

Lebar garis = 0,12 m


Garis Sejajar
SE Dirjen ttg Jarak garis = 0,10-0,18 m
Juklak ULFJ/
Ukuran dan
2018 dan Warna marka lajur dan zebra cross LF
warna
Permenhub 67/ berwarna putih. Warna tepi median
A.6a.1. Warna marka garis membujur berwarna kuning dan putih
2018 berwarna kuning, sehingga
Marka
dinyatakan Laik
Marka Pengarah

Lebar garis melintang= 0,3m


2 lajur 1 arah
Lalu Lintas

Jarak garis melintang= 1,0m

Lebar garis melintang= 0,3m


2 lajur 2 arah
Jarak garis melintang= 2,0m

Panjang min.= 2,5 m


Panjang marka 2,5 m Tebal garis
Tebal garis= 0,3 m 0,3 m. Jarak antar garis 0,3 m, dan
Zebra cross
Jarak antar garis=0,3 m tebal garis stop 0,3 m. Sudah sesuai
standar sehingga dinyatakan Laik
Tebal garis stop= 0,3 m

Tinggi garis= 1,6 m


Marka Huruf dan Angka
Tebal garis= 0,1 m

Marka Kotak kuning Tebal garis= 0,1 - 0,18 m

Bentuk dan ukuran marka lainnya dapat dilihat pada PM 67/ 2018

SE Dirjen ttg Marka bersifat reflektif Terdapat marka yang tidak reflektif ● Pemarkaan ulang di beberapa
Kondisi marka Juklak ULFJ/ dan pudar sehingga dinyatakan LS lokasi
2018 Marka masih terlihat jelas/ tidak pudar Laik Bersyarat.

Kategori kelaikan sub komponen A.6a.1. Marka LS


A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI STANDAR TEKNIS
RUJUKAN DESKRIPSI

VR 30 km/jam Ukuran besar (D 450 mm)

Ukuran VR 60 km/jam Ukuran sedang (D 600 mm)


Rambu
VR 80 km/jam Ukuran besar (D 750 mm)

VR > 80 km/jam Ukuran sangat besar (D 900 mm)

Rambu peringatan berwarna kuning dengan garis tepi,


lambang, dan tulisan berwarna hitam

Rambu larangan berwarna putih dengan garis tepi


berwarna merah, lambang berwarna hitam, dan Kecepatan rencana 50 km/jam.
SE Dirjen ttg huruf/angka berwarna hitam Rambu memiliki diameter 750 mm
Ukuran dan
Juklak ULFJ/ dan 600 mm. Warna rambu sudah LF
warna
2018 sesuai ketentuan, sehingga
Rambu perintah berwarna biru dengan dengan garis tepi, dinyatakan Laik.
Warna lambang, huruf/angka berwarna putih
Rambu
Rambu petunjuk berwarna hijau/coklat, dengan garis tepi,
lambang, huruf/angka berwarna putih

Rambu sementara berwarna dasar jingga dengan garis


tepi, lambang dan tulisan berwarna hitam
A.6a.2.
Rambu Papan tambahan berwarna dasar putih dengan tulisan dan
bingkai berwarna hitam

Letak di isi jalan 1,75 m-2,65 m


Ketinggian
penempatan
Tinggi rambu
Letak di trotoar 2,0 m-2,65 m
Rambu
Ketinggian rambu 1,8 m dan untuk
SE Dirjen ttg rambu peringatan 1,2 m. Jarak
Letak pada Khusus rambu peringatan 1,20 m
Juklak ULFJ/ rambu dari jalan 2 m dan dari LF
ruang jalan
2018 median 0,6 m, sehingga dinyatakan
Laik.
Jarak Pada tepi jalan > 0,6 m dari perkerasan jalan
Rambu
dari
Jalan Pada median > 0,3 m dari perkerasan jalan

Kedalaman pondasi minimum 0,6 m dari permukaan tanah atau kuat


untuk menahan rambu agar tidak roboh Pondasi rambu sudah kuat, tiang
SE Dirjen ttg
Pondasi, tiang, terbuat dari logam, serta papan
Juklak ULFJ/ LF
papan rambu Tiang terbuat dari bahan logam terbuat dari aluminium sehingga
2018
dinyatakan laik.
Papan rambu terbuat dari aluminium

Kategori kelaikan sub komponen A.6a.2. Rambu LF


A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI STANDAR TEKNIS
RUJUKAN DESKRIPSI

Sisi luar separator menggunakan kerb normal/ barrier

Bentuk dan
SE Dirjen ttg Tinggi separator 18 – 25 cm
Juklak ULFJ/ -
ukuran separator Lebar 2,0 m atau 1,0 m untuk perkotaan
2018 JR
sepa-
rator JS 1, 25 m atau 1,0 m untuk perkotaan

Ditempatkan di sisi luar jalan yang mempunyai fungsi lebih tinggi

Antar bukaan : 400 m


A.6a.3. Luar Kota Tidak ada separator
Separator Lebar bukaan : 7,0 m

Lebar Bukaan Separator


Arteri
SE Dirjen ttg Antar bukaan : 350 m
Letak dan Dalam Kota
Juklak ULFJ/ -
ukuran bukaan Lebar bukaan : 5,0 m
2018
Antar bukaan : 300 m
Luar Kota
Lebar bukaan : 7,0 m
Kolektor
Antar bukaan : 250 m
Dalam Kota
Lebar bukaan : 5,0 m

Kategori kelaikan sub komponen A.6a.3. Separator -

SE Dirjen ttg Lebar jalur jalan di tikungan cukup untuk kendaraan (khususnya Lebar jalur jalan di tikungan cukup
Jalur lapak
Juklak ULFJ/ untuk kendaraan berat sehingga LF
kendaraan kendaraan besar)
2018 dinyatakan Laik.

Tinggi kerb dan SE Dirjen ttg


Tinggi kerb 0,12 m - 0,15 m dengan warna hitam-putih Tinggi kerb 0,15 m sehingga
muka pulau Juklak ULFJ/ LF
dinyatakan Laik.
A.6a.4. jalan 2018
Pulau Jalan
Marka garis peringatan dan pendekat sesuai dengan standar pada
-
SE Dirjen ttg A.6a.1 Marka
Dimensi marka &
Juklak ULFJ/ -
ukuran rambu
2018
Rambu sesuai dengan standar pada A.6a.2 Rambu

Kategori kelaikan sub komponen A.6a.4. Pulau Jalan LF

SE Dirjen ttg Lebar trotoar antara 1 m hingga 3 m,


Lebar trotoar Juklak ULFJ/ Lebar trotoar minimal 1,5 m sesuai standar sehingga dinyatakan LF
2018 Laik.
SE Dirjen ttg
Bentuk dan Trotoar menggunakan kerb penghalang dengan Tinggi kerb 0,18 m sehingga
Juklak ULFJ/ LF
tinggi kerb tinggi maksimum 30 cm dinyatakan laik.
2018
A.6a.5.
Perkerasan beton dari Blok Beton/ Beton / Latasir/ Plesteran
Trotoar SE Dirjen ttg Perkerasan trotoar dari beton dan
Perkerasan
Juklak ULFJ/ mendukung beban pejalan kaki LF
trotoar Perkerasan trotoar dapat mendukung beban lalu lintas pejalan kaki/
2018 sehingga dinyatakan Laik.
kendaraan
Tidak terdapat fasilitias bagi
Fasilitas bagi SE Dirjen ttg
Terdapat fasilitas bagi penyandang cacat berupa kelandaian atau penyandang cacat tapi masih sesuai
penyandang Juklak ULFJ/ LF
ubin pemandu kebutuhan sehingga dinyatakan
cacat 2018
Laik.
Kategori kelaikan sub komponen A.6a.5. Trotoar LF
A.6a UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI STANDAR TEKNIS
RUJUKAN DESKRIPSI

Pada tepi jalan > 0,6 m


Letak tiang lampu dari
SE Dirjen ttg Letak tiang lampu 1,5 m dari
Letak tiang perkerasan jalan
Juklak ULFJ/ Pada median > 0,3 m perkerasan jalan, sehingga LF
lampu APILL
2018 dinyatakan Laik.
Tinggi lampu bagian bawah minimal 3,0 m

Dimensi SE Dirjen ttg


Diameter lingkaran APILL 20 - 30 cm Diameter lingkarang APILL 25 cm,
(lingkaran) Juklak ULFJ/ LF
sehingga dinyatakan laik.
lampu APILL 2018
A.6a.6.
Alat Pemberi
Isyarat Lalu
Lintas (APILL) Intensitas SE Dirjen ttg Cahaya lampu APILL berfungsi dan
Cahaya lampu APILL berfungsi dan terlihat jelas oleh pengguna
cahaya lampu Juklak ULFJ/ terlihat jelas oleh pengguna jalan, LF
jalan
APILL 2018 sehingga dinyatakan Laik.

Lampu APILL belum terlindungi


SE Dirjen ttg
Keamanan alat- dengan 3 delineator, namun sudah
Juklak ULFJ/ Tiang APILL harus terlindungi dari benturan/ tabrakan LF
alat APILL terdapat kerb dan dalam kondisi
2018
aman, sehingga dinyatakan Laik.

Kategori kelaikan sub komponen A.6a.6. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) LF
SE Dirjen ttg
Kendaraan yang parkir difasilitasi dengan tempat parkir di luar badan
Tempat parkir Juklak ULFJ/ -
jalan atau di luar Rumija
2018 Tidak ada fasilitas ruang parkir dan
SE Dirjen ttg tidak dibutuhkan
Rambu & marka
Juklak ULFJ/ Tempat parkir dilengkapi rambu dan marka parkir -
parkir
2018

Pemberhentian bus/ angkot berbentuk teluk dengan Terdapat pemberhentian bus/


SE Dirjen ttg lebar > 2,75 m angkot dengan lebar 3 m dan
Pemberhentian
Juklak ULFJ/ panjang 20 m, tidak berbentuk teluk LF
bus/angkot
2018 namun tidak mengganggu lalu
Panjang pemberhentian bus/angkot minimum 42 m
lintas, sehingga dinyatakan Laik

Pada tepi jalan > 0,6 m Terdapat lampu penerangan jalan di


A.6a.7. Letak tiang lampu dari
Fasilitas Lampu SE Dirjen ttg median. Jarak dari tepi perkerasan
perkerasan jalan
penerangan Juklak ULFJ/ Pada median > 0,3 m 1,5 m, dan tinggi 5,5 m, sudah LF
Pendukung
jalan 2018 sesuai ketentuan, sehingga
Lalu Lintas &
dinyatakan Laik.
Angkutan Jalan Ketinggian tiang lampu di atas jalan > 5,5 m

Diperlukan pagar pelindung pejalan kaki dari arus kendaraan


Pagar pelindung SE Dirjen ttg Tidak terdapat pagar pelindung dan
pejalan kaki dari Juklak ULFJ/ Tinggi pagar pelindung 0,9 m tidak diperlukan pagar pelindung -
arus kendaraan 2018 pejalan kaki.
Pagar pelindung terbuat dari bahan yang kokoh

Terdapat pelandaian pada trotoar atau anak tangga

Fasilitas bagi SE Dirjen ttg Terdapat penyeberangan pelican dengan APILL dan bunyi
Tidak ada dan diperlukan fasilitas
penyandang Juklak ULFJ/ Pada jembatan penyeberangan terdapat ramp yang landai (1:12) -
bagi penyandang cacat
cacat 2018 atau dibangun lift.

Terdapat rambu dan marka untuk keamanan penyandang cacat

Kategori kelaikan sub komponen A.6a.7. Fasilitas Pendukung Lalu Lintas & Angkutan Jalan LF

PENETAPAN KATEGORI KELAIKAN A.6.a. TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN LS
A.6b UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

SE Dirjen Patok pengarah dipasang pada tikungan


Sesuai kebutuhan ttg Juklak dengan radius ≤ 200 m dan daerah
ULFJ/ 2018 dengan garis pandang bebas terbatas

Letak pada tepi jalan > 0,6 m dari


SE Dirjen perkerasan jalan
Letak, bentuk dan
A.6b.1. ttg Juklak -
warna
Patok ULFJ/ 2018 Berbentuk persegi panjang Tidak ada dan tidak butuh patok pengarah
Pengarah

Terbuat dari logam atau plastik

SE Dirjen
Kondisi fisik ttg Juklak Terdapat bahan reflektif -
ULFJ/ 2018

Kondisi masih utuh dan tegak

Kategori kelaikan sub komponen A.6b.1. Patok Pengarah

SE Dirjen
● Pemasangan patok kilometer
Kelengkapan per Patok kilometer dipasang setiap Tidak terdapat patok kilometer sehingga
ttg Juklak LS
kilometer kilometer dinyatakan Laik Bersyarat.
ULFJ/ 2018

Letak di sisi luar saluran tepi

Letak di median > 0,6 m dari perkerasan


A.6b.2. SE Dirjen
Dimensi & bentuk, jalan
Patok ttg Juklak - -
Kilometer letak, tulisan
ULFJ/ 2018 Dimensi patok sesuai spesifikasi

Tulisan masih terlihat jelas

SE Dirjen
Patok kilometer masih utuh dan berdiri
Kondisi fisik ttg Juklak - -
tegak
ULFJ/ 2018

Kategori kelaikan sub komponen A.6b.2. Patok Kilometer LS


A.6b UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

SE Dirjen
Kelengkapan per Patok hektometer dipasang setiap 100 Tidak terdapat Patok hektometer,sehingga
ttg Juklak LS
hektometer m dinyatakan laik bersyarat.
ULFJ/ 2018

● Pemasangan patok
Letak di sisi luar saluran tepi hektometer

Letak di median > 0,6 m dari perkerasan


A.6b.3. SE Dirjen jalan
Dimensi & bentuk,
Patok ttg Juklak - -
letak, tulisan
Hektometer ULFJ/ 2018 Dimensi patok sesuai spesifikasi

Tulisan masih terlihat jelas

SE Dirjen
Patok kilometer masih utuh dan berdiri
Kondisi fisik ttg Juklak - -
tegak
ULFJ/ 2018

Kategori kelaikan sub komponen A.6b.3. Patok Hektometer LS

Dipasang setiap 50 m di kedua sisi jalan

Kelengkapan SE Dirjen Tidak terdapat Patok Ruang Milik


(bentuk, letak, ttg Juklak Jalan(RUMIJA),sehingga dinyatakan laik LS
● Pemasangan patok Rumija
A.6b.4. Bentuk Patok Rumija sesuai spesifikasi
Patok Ruang tulisan) ULFJ/ 2018 bersyarat.
Milik Jalan
(Rumija) Tulisan masih terlihat jelas

SE Dirjen
Kondisi fisik ttg Juklak Patok Rumija berdiri tegak - -
ULFJ/ 2018

Kategori kelaikan sub komponen A.6b.4. Patok Ruang Milik Jalan (Rumija) LS
A.6b.5.
Patok Batas Kelengkapan Peraturan yang baru sudah tidak memerlukan lagi Patok Batas Seksi.
Seksi

Dibutuhkan pagar jalan jika:


Perlindungan SE Dirjen
(1) volume pejalan kaki di satu sisi jalan
terhadap pejalan ttg Juklak -
> 450 orang/jam
kaki ULFJ/ 2018
(2) volume kendaraan > 500 kend/jam
A.6b.6.
Terletak di luar ruang bebas pejalan Tidak ada dan tidak diperlukan pagar jalan.
Pagar Jalan
kaki dengan tinggi 0,9 m
SE Dirjen
Kondisi fisik pagar ttg Juklak Terbuat dari bahan yang tahan cuaca -
ULFJ/ 2018 dan kerusakan, serta tidak
membahayakan pengguna jalan

Kategori kelaikan sub komponen A.6b.6. Pagar Jalan -


A.6b UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN SEGMEN: 01

KOMPONEN KONDISI EKSISTING


FOKUS
JALAN YANG FOTO DARI KONDISI EKSTRIM LAIK FUNGSI REKOMENDASI
PENGUJIAN
DIUJI RUJUKAN STANDAR TEKNIS DESKRIPSI

Dapat disediakan tempat istirahat pada


SE Dirjen
tiap 25 km jika tidak terdapat tempat
Kebutuhan ttg Juklak -
pemberhentian, permukiman, atau
ULFJ/ 2018
tempat umum yang lain.

Ketergangguan SE Dirjen Terletak di luar Rumaja


terhadap arus lalu ttg Juklak Dilengkapi dengan jalan masuk dan -
A.6b.7. lintas ULFJ/ 2018 keluar ke arteri
Tempat Tidak ada dan tidak diperlukan tempat istirahat.
Istirahat
Terdapat fasilitas parkir untuk semua
jenis kendaraan
SE Dirjen
Kondisi fisik Terdapat fasilitas untuk istirahat
ttg Juklak -
tempat istirahat
ULFJ/ 2018
Memberi keamanan dan kenyamanan
bagi pengguna jalan

Kategori kelaikan sub komponen A.6b.7. Tempat Istirahat -

Jarak rel pengemen dari tepi jalan ≥ 0,6 m

Tinggi rel pengemen dari muka tanah ≥ 0,7


SE Dirjen m
Rel pengaman sudah sesuai standar,
Rel pengaman ttg Juklak LF
sehingga dinyatakan Laik.
ULFJ/ 2018 Kedalaman pagar rel pengemen yang
tertanam ≥ 0,9 m
A.6b.8.
Fasilitas Jarak antar tiang vertikal rel pengemen
Perlengkapan maksumum 4,0 m
Keamanan Bagi
Pengguna beton pengaman/ Beton (parapet) sudah sesuai standar
Jalan SE Dirjen
kerb/ parapet/ Kerb dan parapet sudah sesuai ketentuan
ttg Juklak LF
penghalang beton sehingga dinyatakan laik.
ULFJ/ 2018 Kerb sudah sesuai standar
median

SE Dirjen
Pos polisi di badan Tidak mempengaruhi jarak pandang
ttg Juklak Tidak ada dan tidak dibutuhkan pos polisi. -
jalan pengemudi
ULFJ/ 2018

Kategori kelaikan sub komponen A.6b.8. Fasilitas Perlengkapan Keamanan Bagi Pengguna Jalan LF

PENETAPKAN KATEGORI KELAIKAN A.6.b.TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN
LS
PENGGUNA JALAN
B UJI LAIK FUNGSI ADMINISTRASI JALAN SEGMEN: 01

KONDISI EKSISTING
KOMPONEN
FOTO SAMPUL LAIK
JALAN YANG FOKUS PENGUJIAN REKOMENDASI
DOKUMEN ADMINISTRASI FUNGSI
DIUJI SPESIFIKASI DOKUMEN
RUJUKAN DESKRIPSI
ADMINISTRASI

B.1. Penetapan
Petunjuk, Perintah, Terdapat Dokumen Penetapan Petunjuk,
dan Larangan Tidak ada dokumen
Perintah, dan Larangan yang lengkap
Penetapan Petunjuk,
Perintah, dan Larangan
SE Dirjen ttg
sehingga dinyatakan laik
Juklak ULFJ/ Dokumen Penetapan [ foto sampul dokumen ] LS
Jenis bersyarat. Pengusulan Dokumen Penetapan,
2018
dokumen Petunjuk, Perintah, dan Larangan
Surat Permohonan

Nomor Dokumen S.K.Men.Hub No. ...

B.2. Status Jalan Terdapat Dokumen Status Jalan yang


lengkap
Terdapat Dokumen Status
Jalan yang sudah ditetapkan,
Sudah ditetapkan
SE Dirjen ttg Status sehingga dinyatakan laik.
Juklak ULFJ/ dokumen [ foto sampul dokumen ] LF
Proses penetapan (draft)
2018

Kepmen PUPR No:


Nomor Dokumen
290/KPTS/M/2015
B.
LAIK FUNGSI B.3. Kelas Jalan
ADMINISTRASI Terdapat Dokumen Kelas Jalan yang Ada dokumen Kelas Jalan,
TERHADAP lengkap sehingga dinyatakan Laik.
DOKUMEN-
DOKUMEN Sudah ditetapkan
SE Dirjen ttg Status
Proses penetapan (draft)
Juklak ULFJ/ dokumen Proses penetapan (draft) [ foto sampul dokumen ] LF
2018

Nomor Dokumen S.K.Men.PUPR No. ...

B.4. Kepemilikan Tanah


Rumija Terdapat Dokumen Kepemilikan Tanah
Rumija yang lengkap Tidak ada dokumen
Kepemilikan Tanah Rumija,
Sertifikat sehingga dinyatakan laik
SE Dirjen ttg Jenis Kepemilikan Tanah bersyarat Pengusulan dokumen kepemilikan
Juklak ULFJ/ [ foto sampul dokumen ] LS
dokumen tanah Rumija
2018 Surat Permohonan

Nomor Dokumen
B UJI LAIK FUNGSI ADMINISTRASI JALAN SEGMEN: 01

KONDISI EKSISTING
KOMPONEN
FOTO SAMPUL LAIK
JALAN YANG FOKUS PENGUJIAN REKOMENDASI
DOKUMEN ADMINISTRASI FUNGSI
DIUJI SPESIFIKASI DOKUMEN
RUJUKAN DESKRIPSI
ADMINISTRASI

B.5. Leger Jalan Terdapat Dokumen Leger Jalan yang


lengkap
Tidak ada dokumen Leger
Jalan sehingga dinyatakan
Sudah ditetapkan
SE Dirjen ttg Status Laik Bersyarat
Pembuatan Leger jalan
Juklak ULFJ/ dokumen [ foto sampul dokumen ] LS
Proses penetapan (draft)
2018

Nomor Dokumen -

B.6. Dokumen Terdapat Dokumen Lingkungan yang


Lingkungan lengkap

Sudah ditetapkan
Status
dokumen
Proses penetapan (draft) Tidak ada Dokumen
Lingkungan, sehingga
SE Dirjen ttg AMDAL dinyatakan Laik Bersyarat
Pembuatan dokumen lingkungan
Juklak ULFJ/ [ foto sampul dokumen ] LS
Jenis UKL-UPL
2018
dokumen
DELH

DPLH

Nomor Dokumen -
B. HASIL UJI LAIK FUNGSI ADMINISTRASI JALAN
LAIK FUNGSI ADMINISTRASI TERHADAP DOKUMEN-DOKUMEN
B.1. B.2. B.3. B.4. B.5. B.6.
SEGMEN PENETAPAN
KEPEMILIKAN REKOMENDASI
JALAN PETUNJUK, STATUS KELAS DOKUMEN
TANAH LEGER JALAN
PERINTAH, DAN JALAN** JALAN** LINGKUNGAN
RUMIJA***
LARANGAN*
● Pembuatan dokumen Penetapan, Petunjuk,
Perintah, dan Larangan disertai legalitasnya

● Pembuatan dokumen Kepemilikan Tanah


Rumija disertai legalitasnya

Segmen 1 LS LF LF LS LS LS ● Pembuatan dokumen Leger jalan disertai


legalitasnya

● Pembuatan Dokumen Lingkungan disertai


legalitasnya

* Jika ruas jalan belum memiliki Dokumen Penetapan, Perintah, dan Larangan, maka persyaratan untuk dokumen ini dapat dipenuhi dengan Surat Permohonan Penerbitan Dokumen
Petunjuk, Perintah dan Larangan dari Penyelenggara Jalan kepada Kementerian Perhubungan untuk jalan Nasional, atau Kepala Daerah untuk jalan Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota)

** Laik Fungsi (L) jika dokumen ada atau jika dokumen sedang dalam proses penetapan (draft)

*** Jika ruas jalan belum memiliki Dokumen Kepimilikan Tanah Rumija seperti yang disyaratkan, maka persyaratan untuk dokumen ini dapat dipenuhi dengan Surat Permohonan Penerbitan
Dokumen Kepemilikan Tanah Rumija (dengan dilampirkan Surat Tanah lainnya) dari Penyelenggara Jalan kepada Menteri Agraria/Badan Pertanahan Nasional (BPN).
ASPEK KELAIKAN YANG DIEVALUASI KATEGORI KELAIKAN

A. PENERAPAN STANDAR TEKNIS JALAN YANG DIUJI

A.1. Teknis Geometrik Jalan LS

A.2. Teknis Struktur Perkerasan Jalan LF

A.3. Teknis Struktur Bangunan Pelengkap Jalan LF

A.4. Teknis Pemanfaatan Ruang Bagian-Bagian Jalan LF

A.5. Teknis Penyelenggaraan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas LS

A.6.a. Teknis Perlengkapan yang Terkait Langsung dengan Pengguna Jalan LS

A.6.b. Teknis Perlengkapan yang Tidak Terkait Langsung dengan Pengguna Jalan LS

Penetapan kategori kelaikan teknis jalan (A) LS

B. KEPEMILIKAN DOKUMEN ADMINISTRASI JALAN YANG DIMILIKI

1. Penetapan Petunjuk, Perintah, dan Larangan LS

2. Status Jalan LF

3. Kelas Jalan LF

4. Kepemilikan Tanah Rumija LS

5. Leger Jalan LS

6. Dokumen Lingkungan LS

Penetapan kategori kelaikan DOKUMEN ADMINISTRASI JALAN (B) LS

Penetapan kategori kelaikan LS


DASAR HUKUM (DAFTAR RUJUKAN) UJI LAIK FUNGSI JALAN (ULFJ)

1, SE Dirjen ttg Juklak ULFJ/ 2018 : (KONSEP) Petunjuk Pelaksanaan Kelaikan Fungsi Jalan No. …/P/M/2018 Direktorat Jendral
Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2, Permen PU 19/ 2011 : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan
dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
3, Pedoman Geometrik Jalan Kota : Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan 1992
4, Pedoman Geometrik Jalan Antar Kota : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.038/TBM/1997.
5, Pedoman Geometrik Jalan Bebas Hambatan : Geometri Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan Tol No.007/BM/2009.
6, Pedoman Median : Pedoman Perencanaan Median Jalan No. PdT -17-2004-B.
7, Pedoman Separator : Perencanaan Separator Jalan Perkotaan Pd T-15-2004-B.
8, Permenhub 67/ 2018 : Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 67 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perhubungan No. PM 34 tahun 2014 tentang Marka Jalan.
9, Panduan Keselamatan Jalan : Panduan Teknis Rekayasa Keselamatan Jalan, Ditjen Bina Marga, 2012

10, Petunjuk Perlengkapan Jalan : Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK.7234/AJ.401/DJPD/2013 tentang
Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan.
11, Permenhub 34/ 2014 : Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan
12, Pedoman Perhitungan Lalu Lintas : Panduan perhitungan lalu lintas secara manual No. Pd.T-19- 2004-B

13, PP 34/ 2006 : Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 Tentang Jalan
14, Permen PU 02/ 2007 : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2007 tentang Petunjuk Teknis
Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung.
15, Permen PU 13/2011 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.13/PRT/M/2011 tentang Pemeliharaan dan
Penilikan Jalan
16, Permen PU 16/2014 : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan
Minimal Jalan Tol.
17, Panduan Pemeriksaan Jembatan : Panduan Pemeriksaan Jembatan No. BMS2-M.I/1993

18, Permen PU 03/ 2014 : Peraturan Menteri PU No. 03/PRT/M/2014 tentang


Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan
Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan

19, Teknis Pelaksanaan LFJ : Petunjuk Teknis Pelaksanaan LFJ, Dit. Bina Teknik, Agustus 2011
20, Pedoman Drainase : Pedoman Perencanaan Drainase Jalan Nomor Pd.T.02-2006-B.
21, Manual Pemeliharaan Rutin : Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan Nasional dan Jalan Provinsi (Jilid I) Nomor
001/T/Bt/1995
22, Manual Pemeliharaan Rutin : Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan Nasional dan Jalan Provinsi (Jilid II) Nomor
002/T/Bt/1995
23, UU 22/ 2009 : Undang-Undang No 22 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2009
24, PP 32/ 2011 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 tahun
2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak,
serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas; Bagian Kelima mengenai Pembatasan Ruang Parkir
25, PP 79/ 2013 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 79 tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
26, Pedoman Longsoran : Buku Petunjuk Teknis Perencanaan Dan Penanganan Longsoran, Direktorat Jenderal Bina
Marga
27, Permen PU 20/ 2010 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pemanfaatan
dan Penggunaan BagianBagian Jalan
28, Pedoman Kecepatan Lalu Lintas : Perencanaan Fasilitas Pengendali Kecepatan Lalu Lintas No. 009/PW/2004

29, Permenhub 13/ 2014 : Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas
30, Pedoman Persimpangan Sebidang : Perencanaan Persimpangan Sebidang Jalan Perkotaan No.01/T/BNKT/1992

31, Standar Jalan Perkotaan/ 1992 : Produk Standar untuk Jalan Perkotaan Vol. 2 No.04/S/BNKT/1992.
32, Standar Jalan Perkotaan/ 1987 Produk Standar untuk Jalan Perkotaan, Direktorat Jenderal Bina Marga, 1987.
33, Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki : Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki pada Jalan Umum No.032/T/BM/1999.

34, Tertib Pemanfaatan Jalan : Tertib Pemanfaatan Jalan No.004/T/BNKT/1990


35, Pedoman Aksesibilitas : Pedoman Teknik Persyaratan Aksesibilitas Pada Jalan Umum No.022/T/BM/1999
36, Permenhub 49/ 2014 : Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 49 tahun 2014 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu
Lintas.
37, Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan : Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 tentang
Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan.
38, Pedoman Trotoar : Petunjuk Perencanaan Trotoar No.007/T/BNNKT/1990.
39, Pedoman Fasilitas Parkir : Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir No: ISBN 979-95401-1-9,
Direktorat Jenderal Bina Marga
40, Pedoman Perhentian Kendaraan : Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. 271/HK.105/DRJD/96 tentang
Pedoman Teknis Perekayasanaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum
41, Pedoman Tempat Istirahat : Keputusan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol No. 3/KPTS/BPJT/2009 tentang Tata Cara
Perijinan Penyelenggaraan Tempat Istirahat dan Pelayanan Pada Jalan
Tol dan Master Plan Tempat Istirahat dan Pelayanan Pada Jalan Tol
42, Panduan Teknis Keselamatan Jalan : Instruksi Direktur Jenderal Bina Marga, No 02/IN/Db/2012 tentang Panduan Teknis
Keselamatan Jalan
43, PP 24/ 1997 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

44, Perpres 71/ 2012 : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
45, Pedoman Pengadaan Tanah : Pedoman Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Pd T 20 2005 B.

46, PP 13/ 2010 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pertanahan Nasional.

47, Permen PU 78/ 2005 : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum 78/PRT/M/2005 tentang Leger Jalan dan Pedoman
Konstruksi dan Bangunan No.011-2/BM/2008 tentang Pedoman Leger Jalan.

48, UU 32/ 2009 : Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan
Hidup.
49, Permenhub 111 2015 : Peraturan Menteri Perhubungan nomor 111 tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Batas

(*) : lihat rekomendasi yang bersesuaian dengan komponen yang diuji


Tabel A. Panjang Bagian Lurus Maksimum Ruas Jalan
(Tabel 4.1 pada Pedoman 2018)

Panjang Bagian Lurus Maksimum


Fungsi
Datar Perbukitan Pegunungan
Arteri (m) 3,000 2,500 2,000
Kolektor (m) 2,000 1,750 1,500
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (No.038.TBM/1997)

Tabel B. Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum untuk Jalan Antar Kota

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20


Jh minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (No.038.TBM/1997)

Tabel C. Jarak Pandang Henti (Jh) Minimum untuk Jalan Dalam Kota

VR (km/jam) 100 90 80 70 60 50 40 30
Jh minimum (m) 185 160 130 105 85 65 50 35
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Perkotaan (RSNI T-14-2004)

Tabel D. Jarak Pandang Mendahului (Jd) Minimum untuk Jalan Antar Kota

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20


Jh minimum (m) 800 670 550 350 250 200 150 100
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (No.038.TBM/1997)

Tabel E. Jarak Pandang Mendahului (Jd) Minimum untuk Jalan Dalam Kota

VR (km/jam) 80 60 50 40 30 20
Jh minimum (m) 350 250 200 150 100 70
Sumber : Standar Perencanaan Geometri untuk Jalan Perkotaan (maret 1992)

31
Tabel F. Panjang Jari-Jari Minimum Jalan Antar Kota
(Tabel 4.4 pada Pedoman 2018)

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20


Jari-jari minimum Rmin (m) 600 370 210 110 80 50 30 15
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (No.038.TBM/1997)

Tabel F1. Panjang Jari-Jari Minimum Jalan Dalam Kota


(Tabel 4.3 pada Pedoman 2018)

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20


Jari-jari minimum Rmin (m) - 700 400 200 150 100 65 30
Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Kelaikan Fungsi Jalan Revisi 1

Tabel G. Kelandaian Maksimum yang Diizinkan pada Alinemen Vertikal


(Tabel 4.7 pada Pedoman 2018)

Kelas Jalan Berdasarkan Spesifikasi


JBH JR JS JK
Penyediaan Prasarana Jalan
Alinemen Datar 4 5 6 6
Kelandaian
Alinemen Bukit 5 6 7 8
Maksimum (%)
Alinemen Gunung 6 10 10 12
Sumber : Petunjuk Pelaksanaan Kelaikan Fungsi Jalan Revisi 1

Tabel H. Panjang Kritis (m) pada Alinemen Vertikal Antar Kota


(Tabel 4.10 pada Pedoman 2018)

32
Kelandaian (%)
Kecepatan pada awal tanjakan (km/jam)
4 5 6 7 8 9 10
80 630 460 360 270 230 230 200
60 320 210 160 120 110 90 80
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (No.038.TBM/1997)

Tabel H1. Panjang Kritis (m) pada Alinemen Vertikal Perkotaan


(Tabel 4.9 pada Pedoman 2018)

Kelandaian (%)
Kecepatan Rencana (VR) (km/jam)
4 5 6 7 8 9 10
100 700 500 400 - - - -
80 - 600 500 400 - - -
60 - - 500 400 300 - -
50 - - - 500 400 300 -
40 - - - - 400 300 200

Tabel I. Spesifikasi Teknis Jalan menurut Lampiran Permen PU no. 19 tahun 2011

33
34
LHRT Lajur

35
Tabel J. Tahap Pengujian Lajur Lalu Lintas berdasarkan Petunjuk ULFJ Revisi 1 hal. 97

Tabel K. Kriteria Lebar Bahu

36
Tabel L. Jari-jari Lengkung Vertikal Minimum (m)
(Tabel 4.11 pada Pedoman 2018)

Kecepatan Rencana VR (km/jam)


Jenis Lengkung
100 80 60 50 40 30 20
Cembung 6500 3000 1400 800 450 250 100
Cekung 3000 2000 1000 700 450 250 100

Tabel M. Nilai Kondisi kerusakan Jembatan (Petunjuk ULFJ Revisi 1)

Nilai Kondisi Penjelasan


Bangunan pelengkap dalam keadaan baru, tanpa kerusakan, elemen jembatan dalam keadaan baik.
0 Kondisi ini dapat dikategorikan sebagai Laik Fungsi (L)
Kerusakan bangunan pelengkap sangat sedikit, kerusakan dapat diperbaiki melalui pemeliharaan
rutin, contoh: gerusan sedikit pada bangunan bawah, karat ringan pada permukaan baja, papan
1 kayu lantai kendaraan yang longgar dan kerusakan kecil lain yang tidak berdampak pada keamanan
dan fungsi bangunan pelengkap. Kondisi ini dapat dikategorikan sebagai Laik Fungsi (L)

Kerusakan bangunan pelengkap yang memerlukan pemantauan dan pemeliharaan berkala,


contoh: pelapukan pada struktur kayu, penurunan mutu pada elemen pasangan batu, penumpukan
2 sampah/tanah pada sekitar perletakan. Kondisi ini dapat dikategorikan sebagai Laik Bersyarat (Ls).

Kerusakan terjadi pada elemen struktur yang memerlukan tindakan secepatnya. Bila tidak ditangani
kerusakan mungkin menjadi serius dalam 12 bulan. Contoh kerusakan: struktur beton sedikit retak,
rangka kayu lapuk, lubang permukaan pada lantai kendaraan, adanya gundukan aspal pada lantai
3
permukaan kendaraan, gerusan dalam jumlah sedang pada pilar dan kepala jembatan, rangka baja
berkarat. Kondisi ini dapat dikategorikan sebagai Laik Bersyarat (Ls)

Kondisi kritis, kerusakan serius yang memerlukan tindakan segera dan tidak boleh ditunda-tunda.
Contoh: kegagalan rangka, keretakan atau kerontokan lantai beton, pondasi yang terkikis, kerangka
4 beton yang memiliki tulangan yang terlihat dan berkarat, sandaran pegangan/pagar pengaman tidak
ada. Kondisi ini dapat dikategorikan sebagai Laik Bersyarat (Ls)

37
Bangunan pelengkap runtuh dan tidak dapat berfungsi. Contoh: bangunan atas runtuh, timbunan
5 tanah oprit hanyut. Kondisi ini dapat dikategorikan sebagai Tidak Laik (T)

Tabel N. Ketentuan Dimensi Rumaja (Petunjuk ULFJ Revisi 1)


(Tabel 4.16 pada Pedoman 2018)

Tabel O Ukuran Ruwasja berdasarkan Lampiran Petunjuk ULFJ Revisi 1


(Tabel 4.18 pada Pedoman 2018)

38
Tabel P Lebar Bukaan dan Jarak Bukaan Median
(Tabel 3 pada Pedoman Perencanaan Median Jalan No. PdT -17-2004-B)

Tabel Q Jenis Perkerasan erdasarkan Spesifikasi Penyediaan Prasarana Jalan


(Tabel 4.14 pada Pedoman 2018)

Tabel R Penentuan Kondisi Ruas Jalan Berdasarkan IRI


(Tabel 4.15 pada Pedoman 2018)
39
40
Tabel-tabel untuk formula
Tabel 4.1
Panjang Lurus Maks.
Tabel 4.1 A.1.2.1

JPH Antar Kota


A.1.2.1
A.1.2.2

Dalam Kota
A.1.2.1
A.1.2.2

JPM Antar Kota


A.1.2.1
A.1.2.2

Dalam Kota
A.1.2.1
A.1.2.2

Rmin. Antar Kota


A.1.2.2

Dalam Kota
A.1.2.2

41
Tabel 4.4 Kelandaian maks.
A.1.3.1

Tabel 4.3
Antar Kota
Pnjang kritis A.1.3.1

Tabel 4.7 Dalam Kota


A.1.3.1

Rmin Lengkung Vertikal


A.1.3.3

Tabel 4.10

42
Panjang min. Lengkung Vertikal
A.1.3.3

Tabel 4.9

LHRT Lajur A.1.1.1

Bahu luar A.1.1.2

Lebar Rumaja
A.4.1

Lebar Ruwasja
A.4.3
43
Lebar dan Jarak Bukaan Median
A.1.1.3

IRI dan RCI


A.2.2

44
45
46
NK Uraian Kategori
0 Tidak ada kerusakan LF

1 Sedikit kerusakan LF

2 Bangunan pelengkap rusak LF

3 Kerusakan elemen struktur LS

4 Kerusakan serius (kritis) LS

5 Tidak dapat berfungsi TL

47
48
49
50
VR (km/jam)
Jh minimum (m)

VR (km/jam)
Jh minimum (m)

VR (km/jam)
Jh minimum (m)

VR (km/jam)
Jh minimum (m)

VR (km/jam)
Rmin (m)

VR (km/jam)
Rmin (m)

51
D
B
G

VR (km/jam)

80
60
50
40

VR (km/jam)

100
80
60
50
40

Jenis Lengkung

Cembung
Cekung

52
Panjang

D
B
G

D
B
G

JR

JS

*asumsi jalan nasional adalah jalan primer

53
JR

JS

*asumsi jalan nasional adalah jalan primer

1
AP
KP

IRI
RCI

LHRT

54
55
56
57
58
59
60

Anda mungkin juga menyukai