MODUL AJAR
KONSENTRASI KEAHLIAN
MANAJEMEN LOGISTIK
Fase :F
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP) KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN (KKTP)
4.1 Memahami manajemen 4.1.1 Menguraikan definisi pergudangan
4.1.2 Memahami aktifitas gudang
pergudangan
4.1.3 Mengaplikasikan administrasi pergudangan
Dimensi Profil Pelajar 1. Mengembangkan kemampuan kemandirian
melalui penugasan secara mandiri
Pancasila
2. Mengembangkan kemampuan bernalar kritis
melalui mengkritisi tentang aktifitas Gudang
3. Mengembangkan kreatifitas melalui
penyelesaian permasalahan tentang administrasi
Gudang
4. Mengembangkan gotong royong melalui
diberikan penugasan diskusi kelompok
2. Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Awal Guru melakukan asesmen awal untuk mengecek 20 Menit
kompetensi prasyarat dan penguasaan kompetensi pada
topik yang akan dibelajarkan.
Guru melakukan pemetaan hasil asesmen awal Peserta
Didik.
Guru membagi 2 kategori Peserta Didik berdasarkan
kelompok hasil asesmen awal (Kelompok A: kelompok
yang belum siap dan Kelompok B: kelompok yang
sudah siap)
.
Inti Peserta Didik yang belum siap (Kelompok A) akan 240 Menit
diberikan pendampingan oleh guru dengan kegiatan
sebagai berikut:
o Peserta Didik diberikan penayangan video yang
berjudul “Manajemen Pergudangan” pada tautan
https://youtu.be/kiwWzSvtZAQ dan video
Memahami Aktivitas pergudangan pada tautan
https://youtu.be/Bn5h6NMudow atau
membagikan artikel sebagai bahan apresepsi
pada tautan
https://misterexportir.com/pengertian-
manajemen-pergudangan/ dan
https://blog.shipper.id/tips/contoh-administrasi-
gudang/.
o Peserta Didik melakukan respon atas jawaban
asesmen awal yang mengarahkan pada respon
jawaban asesmen awal yang positif berdasarkan
tayangan video yang diberikan.
Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Awal Penjelasan tentang penyusunan laporan dan presentasi 20 Menit
hasil pengamatan.
Inti Menyusun hasil pengamatan yang telah dilakukan 240 Menit
untuk dijadikan bahan presentasi.
Menyampaikan laporan hasil pengamatan melalui
presentasi secara bergantian.
Memberikan tanggapan kepada kelompok yang
melakukan presentasi.
Bersama guru menyimpulkan hasil presentasi setiap
kelompok.
Asesmen Akhir
o Asesmen akhir merupakan kegiatan pemastian
ketercapaian penguasaan Peserta Didik terhadap
TP yang dibelajarkan.
o Asesmen akhir dapat dilakukan dengan berbagai
cara, salah satunya adalah dengan menggunakan
instrumen asesmen akhir seperti yang terdapat
pada lampiran 2 bagian C pada modul ini.
Tindak Kepada Peserta Didik yang menunjukan kinerja
lanjut penuntasan aktivitas pembelajaran secara baik
diberikan aktivitas tambahan tentang Warehouse
Management
Lampiran
Lampiran-1
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
10. Berikan komentar, saran dan pertanyaan kepada kelompok lain setelah melakukan
presentasi!
11. Simpulkan hasil materi yang telah kamu pelajari!
E. Kriteria Penilaian
1. Peserta Didik dinyatakan mencapai kompeten apabila telah melewati proses
pembelajaran dan mencapai KKTP yang ditentukan.
Lampiran-2
Instrumen Asesmen
A. Asesmen Awal
Berdasarkan hasil asesmen awal di atas, Peserta Didik yang mendapatkan skor nilai
kurang dari < 60 dikelompokan pada Kelompok A, sedangkan Peserta Didik yang
mendapatkan skor nilai lebih dari > 60 dikelompokan pada Kelompok B.
Kelompok A adalah Peserta Didik dengan kriteria belum mencapai kompetensi
prasyarat dan belum menguasai konsep awal kompetensi topik yang akan dibelajarkan.
Sedangkan Kelompok B adalah Peserta Didik dengan kriteria sudah mencapai
kompetensi prasyarat dan menguasai konsep awal pada kompetensi topik yang akan
dibelajarkan.
Bagi Peserta Didik yang dinyatakan belum siap, maka guru wajib melakukan
pendampingan Peserta Didik dalam menjawab pertanyaan asesmen awal dan
memberikan penjelasan atau pembahasan jawaban positif dari asesmen awal untuk
mendapatkan pemahaman awal materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru
memberikan memberikan tayangan video atau bahan bacaan/artikel sebagai apresepsi.
Video
https://bit.ly/3KzJFOE https://bit.ly/3Kxw8qv
Bahan Bacaan/Artikel
https://bit.ly/3e84ELX https://bit.ly/3Kvtema
B. Asesmen Formatif
No Indikator
1 2 3 4
1 Eksporasi Mandiri
Melakukan tugas pengamatan sesuai pembagian
dalam kelompok
Mengerjakan tugas mandiri berupa resume materi
dengan sunggung-sungguh
2 Diskusi Kelompok
Ikut aktif dalam diskusi
Ikut aktif dalam penyelesaian tugas
Menunjukkan ide/gagasan dalam proses diskusi
Melakukan konfirmasi kepada guru, atau Peserta
Didik lainnya
Memberikan komentar selama pembelajaran
berlangsung
4 Presentasi Hasil
Terlihat design media presentasi yang berbeda
dengan kelompok lain
Catatan:
Nilai 1 ; apabila sikap belum menunjukan perubahan sama sekali
Nilai 2 : apabila sikap mulai berkembang sesuai harapan
Nilai 3 : apabila sikap sudah berkembang sesuai harapan
Nilai 4 : apabila sikap sangat berkembang sesuai harapan.
C. Asesmen Sumatif
Pilihlah salah satu jawaban A, B, C, D, atau E untuk menjawab pertanyaan di bawah ini!
1. Segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan,
pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan serta pelaporan logistik dan peralatan logistic
agar kualitas dan kuantitas tetap terjamin merupakan pengertian dari ?
A. Logistik D. Distribusi
B. Pergudangan E. Perdagangan
C. Transportasi
2. Dibawah ini merupakan beberapa kegiatan penggudangan dan tujuan penggudangan, ada
beberapa pedoman umum untuk melakukan kegiatan penggudangan, kecuali ?
A. Menjaga kelancaran penerimaan D Melakukan pengaturan barang
dan pengeluaran logistik. secara. tepat sehingga mampu
menjamin kemanan dan keselamatan
barang, petugas gudang maupun
pihak-pihak yang berkepentingan.
B. Menjaga ketertiban administrasi E Melakukan pengadaan
penggudangan, baik untuk .
barang sebanyak-
menjamin keamanan barang banyaknya
maupun menyediakan piranti
pertanggungjawaban pengelolaan
penggudangan.
C. Melakukan penyimpanan logistic
secara tepat sehingga logistic yang
ada mudah dicek, ditemukan dan
diambil.
3. Proses penyerahan dan penerimaan logistik dan peralatan di Gudang disebut?
A. Penerimaan D. Pembelian
B. Pengeluaran E. Proses produksi
C. Pengiriman
4. Proses kegiatan penyimpanan logistik dan peralatan di gudang dengan cara menempatkan
logistik dan peralatan yang diterima disebut?
A. Penerimaan D. Pembelian
B. Penyimpanan E. Proses produksi
C. Pengiriman
5. Berikut merupakan tujuan penyimpanan barang, kecuali …?
A. Penempatan sesuai dengan denah. D. Aman dari pencemaran secara
kimiawi dan biologi yang dapat
merusak kualitas dan kuantitas.
B. Aman dari pencurian. E. Aman dari kebakaran.
C. Membuat kekacauan dan kerusuhan
6. Kegiatan perawatan logistik dan peralatan agar kondisi tetap terjamin dan siap pakai untuk
dipergunakan dalam penanggulangan bencana secara efektif dan efisien dan akuntabel
disebut?
A. Penerimaan D. Pembelian
B. Penyimpanan E. Pemeliharaan
C. Pengiriman
7. Proses kegiatan pengeluaran dan penyaluran logistik dan peralatan dari gudang untuk
diserahkan kepada yang berhak, melalui suatu proses serah terima yang dapat dipertanggung
jawabkan, disertai dengan bukti serah terima disebut?
A. Penerimaan D. Pembelian
B. Penyimpanan E. Pemeliharaan
C. Pendistribusian
8. Gudang yang letaknya dalam sebuah bangunan tertutup, tidak bergerak, tidak untuk lalu lintas
barang dan digunakan untuk menyimpanan barang disebut?
A. Gudang terbuka D. Gudang terbuka diolah
B. Gudang tertutup E. Gudang terbuka tidak dapat diolah
C. Gudang semi tertutup
9. Formulir/lembaran untuk mencatat perubahan-perubahan jumlah persediaan logistik karena
adanya pemasukan dan pengeluaran logistic disebut?
A. Kartu persediaan/stok D. Surat Jalan
B. Kartu pengeluaran E. Packing list
C. Kartu penerimaan
10. Lembaran/formulis permintaan logistik dari setiap unit kerja dalam organisasi berkaitan
dengan jenis spesifikasi logistik serta jumlah logistik yang ditujukan kepada bagian Gudang
disebut?
A. Kartu persediaan/stok D. Surat Jalan
B. Kaertu pengeluaran E. Bon peneriman barang
C. Kartu penerimaan
Catatan:
1. Kualitas bukti (eviden) di isi skor perolehan Peserta Didik berdasarkan rubrik
2. Deskripsi di isi rangkuman deskripsi kualitatif perolehan Peserta Didik pada seluruh
rubrik asesmen
3. Nilai di isi rata-rata skor perolehan
Lampiran-3
Tindak Lanjut
Untuk menambah wawasanmu tentang Manajemen Pergudangan, bacalah dengan teliti kutipan
berikut :
source : www.freepik.com
Di dalam sebuah perusahaan, gudang merupakan bangunan yang sangat penting,
apalagi jika perusahaan tersebut memproduksi barang. Gudang merupakan bangunan yang
disertai ruangan untuk menyimpan barang, baik barang hasil produksi maupun bahan baku
untuk memproduksi barang. Sedangkan pergudangan merupakan kegiatan atau aktivitas dalam
mengelola penyimpanan barang di gudang.
Pergudangan yang terstruktur dan terencana dihimpun dalam manajemen pergudangan
(warehouse management). Struktur dan rencana tersebut meliputi kebutuhan perusahaan untuk
menentukan jadwal produksi dengan tingkat persediaan yang terbatas. Selain itu, berguna juga
untuk menyarankan kebijakan pengisian bahan baku dalam memenuhi pesanan produksi atau
permintaan produk. Gudang dan pergudangan sangat penting bagi perusahaan karena menjadi
faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan. Sistem manajemen pergudangan
akan menjamin kualitas produk sehingga nilai produk tetap terjaga dan secara langsung
memberikan keuntungan bagi pendapatan perusahaan.
Selain terstruktur dan terencana, pergudangan yang baik harus memiliki sistem
pelayanan yang baik meliputi adanya jaminan keamanan, kemudahan akses informasi keluar,
informasi masuk, dan penyimpanan barang. Selain itu, sistem pergudangan harus memiliki
kesesuaian dengan kondisi lingkungan fisik bagi barang yang disimpan.
Jenis-Jenis Pergudangan
source : www.freepik.com
Setiap perusahaan harus bisa memutuskan cara terbaik untuk menyimpan persediaan
supaya bisa lebih hemat biaya, mudah diakses, dan mudah dalam melakukan perawatan.
Gudang adalah fasilitas manajemen pergudangan merupakan tempat penyimpanan yang dibeli
atau disewa oleh perusahaan lalu digunakan untuk menyimpan produk sebelum didistribusikan.
Secara umum, jika ditinjau dari lokasi atau tempat keberadaan gudang, ada dua jenis
pergudangan, yaitu pergudangan terpusat dan pergudangan yang tidak terpusat.
• Pergudangan terpusat
Pergudangan terpusat merupakan sistem manajemen pergudangan yang proses dan
aktivitas pergudangannya diatur dalam satu lokasi pusat. Pergudangan terpusat memiliki
kelebihan berupa kemudahan untuk para pemasok yang akan mengirim bahan baku produksi.
Selain itu, perusahaan juga akan lebih diuntungkan karena bisa mendapatkan skala ekonomis
dari pemesanan bahan baku dalam jumlah besar. Kelebihan lainnya sangat dirasakan oleh staf
yang yang bertugas mengelola inventaris karena mudah dalam mengimplementasikan prosedur
standar.
Pergudangan terpusat biasanya berlokasi di dekat infrastruktur yang baik sehingga bisa
diakses dengan lebih mudah. Bagi beberapa perusahaan, pergudangan terpusat bisa
menghindari adanya duplikasi stok dan biaya administrasi.
source : www.freepik.com
source : www.freepik.com
Kegiatan atau aktivitas dalam sistem manajemen pergudangan tidak bisa dipisahkan
dari proses administrasi pergudangan. Aktivitas dalam manajemen pergudangan harus tertib
dan benar karena administrasi pergudangan dapat dijadikan instrumen pengawasan dan
pengendalian dalam pengelolaan pergudangan. Jika perusahaan menerapkan sistem
administrasi pergudangan yang benar, maka keberadaan barang setiap saat dapat terkontrol
secara detail, meliputi nama, jenis, spesifikasi, jumlah, mutasi, bukti jumlah persediaan,
maupun nilai barang yang terdapat/tersimpan di dalam gudang.
Administrasi pergudangan merupakan alat pertanggungjawaban dalam pengelolaan
pergudangan yang dibebankan kepada para petugas gudang. Dalam praktiknya, para petugas
gudang berkewajiban untuk melaksanakan manajemen pergudangan dan melengkapi sistem
administrasi pergudangan seperti buku penerimaan barang, buku pengeluaran barang, surat
jalan barang, dan delivery order.
Aktivitas dalam manajemen pergudangan yang sangat berkaitan dengan administrasi
pergudangan yaitu penerimaan barang, pengeluaran barang, dan penataan barang.
1. Penerimaan Barang
Aktivitas pertama dalam manajemen pergudangan adalah penerimaan barang. Pada
aktivitas ini, petugas gudang harus memiliki buku penerimaan barang. Segala bentuk informasi
yang berkaitan dengan jenis barang, spesifikasi barang, tanggal penerimaan, dan jumlah nilai
logistik (harga satuan dan total dari sumber barang) akan terekam dengan buku penerimaan
barang tersebut.
Selain itu, setiap terjadi pencatatan pemasukan logistik/barang ke dalam buku
pencatatan harus diikuti dengan bukti-bukti penerimaan barang seperti surat jalan pengiriman
barang/penyerahan barang. Setiap bukti pemasukan barang harus dibubuhi nomor kode sebagai
kode barang yang sesuai urutan. Nomor kode tersebut merupakan nomor kode bukti barang
masuk yang akan ditulis pada kolom nomor kode bukti barang masuk dalam buku penerimaan
gudang. Nomor kode bukti barang masuk tersebut berguna untuk mempermudah pengecekan
maupun pengawasan terhadap ketersediaan barang di gudang.
2. Pengeluaran Barang
Selanjutnya, terdapat aktivitas pengeluaran barang yang menjadi tanggung jawab setiap
petugas gudang. Pada buku pengeluaran barang, petugas gudang harus mengisi beberapa
informasi yang berkaitan dengan jenis barang, spesifikasi barang, tanggal pengeluaran, dan
jumlah barang yang keluar. Tujuan dari pengisian buku pengeluaran adalah agar nantinya dapat
diketahui jumlah persediaan barang untuk setiap jenis barang tertentu. Pada buku pengeluaran
harus diikuti dengan bukti-bukti pengeluaran barang yang dapat berupa Delivery Order (surat
penyerahan barang) dan surat jalan. Setiap bukti pengeluaran barang harus dibubuhi nomor
sesuai urutan. Pada nomor kode bukti barang keluar harus diinput ke kolom nomor kode bukti
barang keluar dalam bukti pengeluaran gudang dan kartu persediaan. Dengan adanya kartu
persediaan tersebut, maka proses pengecekan maupun pengawasan barang akan menjadi lebih
mudah.
Untuk melengkapi administrasi gudang, perusahaan harus menyediakan kartu
persediaan barang yang berguna untuk mencatat perubahan-perubahan jumlah persediaan
logistik karena adanya pemasukan atau pengeluaran barang. Beberapa informasi yang harus
ditulis dalam kartu persediaan barang meliputi jenis barang, spesifikasi barang, tanggal masuk,
tanggal keluar, kode nomor barang, surat bukti pemasukan barang, surat bukti pengeluaran,
asal barang, tujuan barang dikeluarkan, jumlah barang masuk, jumlah barang keluar, dan sisa
barang setelah kegiatan pengelolaan administrasi pergudangan. Kartu persediaan barang harus
dibuat rangkap dua, satu untuk arsip dan satu lagi untuk digantung pada kelompok jenis barang
ditempatkan. Dengan demikian, aktivitas pengawasan dan pengecekan oleh petugas gudang
akan lebih mudah dan cepat, khususnya untuk pengecekan terhadap jumlah persediaan barang.
3. Penataan Barang
Penataan barang di gudang merupakan aktivitas menyusun segmen-segmen ruangan di
dalam gudang serta pengaturan barang di dalam ruang gudang tersebut. Berkenaan dengan hal
tersebut, bagi petugas pengelola gudang harus selalu memperhatikan tata kelola ruang gudang
secara maksimal supaya proses penerimaan dan pengeluaran barang di gudang dapat berjalan
dengan lancar dan tetap terkontrol.
Ada beberapa tata letak ruang gudang yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
• Ruangan gudang harus dikelola dengan baik agar, yaitu mengukur jarak simpan sependek
mungkin agar ruang menjadi maksimal untuk penyimpanan barang.
• Pengaturan barang sebaiknya disusun dengan urutan yang teratur dari satu tempat ke tempat
yang lain.
• Menata dengan urutan metode FIFO (first in first out) atau metode LIFO (Last in last out).
• Penataan ruang harus memudahkan dalam aktivitas pengawasan sehingga jika terjadi
ketidaksesuaian, maka bisa segera diatasi.
• Arus keluar masuk barang di gudang harus mempertimbangkan kemudahan dalam
melakukan aktivitas manajemen pergudangan.
source : www.freepik.com
Warehousing adalah istilah yang dipakai perusahaan dalam kegiatan pergudangan. Aktivitas
warehousing dilakukan untuk menyimpan barang yang diproduksi sebelum didistribusikan ke
agen atau cabang perusahaan lainnya dalam rantai pasokan demi bisa sampai ke tangan
konsumen akhir.
Fungsi warehousing sangat penting. Sebab, di dalam gudang, dapat diidentifikasi mengenai
detail barang yang diproduksi. Meliputi status, kondisi stok, berat barang, dan sebagainya.
Sehingga, informasi ini bisa diolah kembali oleh perusahaan untuk memudahkan distribusi dan
mempersiapkan anggaran.
Penyimpanan atau penempatan barang ke dalam gudang atau warehouse juga bisa
dimanfaatkan untuk memaksimalkan pelayanan terhadap konsumen. Terlebih lagi, jika
warehousing yang dimiliki perusahaan sangat memadai. Misalnya, luas gudang (space) yang
memadai, adanya peralatan warehousing yang lengkap (forklift, software, dll), serta personel
warehouse yang kompeten.
Sebagai salah satu bentuk penyimpanan, gudang dan pergudangan (warehouse) merupakan
salah satu bagian penting dan seluruh proses produksi. Keberadaan pergudangan (warehouse)
akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kelancaran sistem dan mekanisme kegiatan
unit-unit lain bagi perusahaan.
Karena itu, jika kegiatan pergudangan dalam internal perusahaan tersendat, maka akan
berpengaruh pula pada terhambatnya proses kerja pada unit lain seperti pembelian, produksi,
distribusi, dan pemasaran. Selanjutnya, perusahaan akan mengalami segala bentuk
pemborosan, baik pemborosan waktu dan uang. Kegiatan pergudangan (warehouse) yang
MODUL AJAR MANAJEMEN LOGISTIK LIA SUKMAYANTI, S.T
21
tersendat juga akan mempengaruhi tinggi rendahnya biaya produksi maupun harga jual barang
di pasar. Jadi, tanpa sistem pergudangan yang baik, maka kinerja perusahaan tidak akan
maksimal, meskipun sistem-sistem lain dari tiap manajemen dikelola dengan baik.
Lampiran-4
Materi Pembelajaran
(Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik)
A. Pengertian Penggudangan
Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi penerimaan,
penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan serta
pelaporan logistik dan peralatan logistic agar kualitas dan kuantitas tetap terjamin.
Dari pengertian penggudangan ini dapat digaris bawahi bahwa kegiatan
penggudangan tidak sekedar kegiatan memasukkan barang dalam ruang penyimpanan
(gudang), tetapi lebih dari itu, dalam kegiatan penggudangan penting dilakukan
perencanaan, pengorganisasian, serta pengendalian logistic baik secara teknis maupun
administrative sehingga kegiatan tersebut dapat menjamin dan menjaga kelangsungan
dan kesinambungan setiap aktivitas dalam setiap unit kerja di dalam suatu organisasi.
Merujuk beberapa kegiatan penggudangan dan tujuan penggudangan tersebut, ada
beberapa pedoman umum untuk melakukan kegiatan penggudangan, yakni :
1. Menjaga kelancaran penerimaan dan pengeluaran logistik.
2. Menjaga ketertiban administrasi penggudangan, baik untuk menjamin keamanan
barang maupun menyediakan piranti pertanggungjawaban pengelolaan
penggudangan.
3. Melakukan penyimpanan logistic secara tepat sehingga logistic yang ada mudah
dicek, ditemukan dan diambil.
4. Melakukan pengaturan barang secara tepat sehingga mampu menjamin kemanan
dan keselamatan barang, petugas gudang maupun pihak-pihak yang
berkepentingan.
5. Melakukan perawatan barang dengan baik sehingga barang dalam gudang tidak
sekedar sebagai barang persediaan, tetapi juga barang yang siap pakai (ready for
use).
Agar pedoman ini dapat diimplementasikan dengan baik, perlu adanya rancangan
dan implementasi system kerja penggudangan logistic yang jelas dan tepat dalam
setiap organisasi.
A. Mekanisme Pergudangan
Mekanisme pergudangan meliputi proses sebagai berikut:
1. Penerimaaan
Penerimaan merupakan proses penyerahan dan penerimaan logistik dan peralatan
di gudang. Dalam proses penyerahan dan penerimaan ini dilakukan:
a. Pendataan jumlah dan mutu logistik dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan
yang berlaku/layak untuk diberikan kepada korban bencana.
b. Pencatatan administratif sebagai dokumen yang dapat dipertanggung jawabkan
oleh petugas yang bersangkutan.
2. Penyimpanan
MODUL AJAR MANAJEMEN LOGISTIK LIA SUKMAYANTI, S.T
23
B. Macam-Macam Gudang
Dilihat dari bentuk fisiknya dibedakan menjadi :
a. Gudang tertutup
Gudang yang letaknya dalam sebuah bangunan tertutup, tidak bergerak, tidak
untuk lalu lintas barang dan digunakan untuk menyimpanan barang.
b. Gudang terbuka
Gudang terbuka tidak diolah
Berupa suatu lapangan terbuka yang permukaanya hanya diratakan tanpa
diperkeras.
Gudang terbuka diolah
Berupa lapangan terbuka yang sudah diratakan dan diperkeras yang
diperuntukkanbagi logistic yang tidak cepat terpengaruh oleh cuaca.
c. Gudang semi tertutup
Banguanan yang beratap tanpa dinding-dinding ujung yang lengkap, dan
diperuntukkan untuk menyimpan logistic yang memerlukan pertukaran udara
maksimum serta tidak memerlukan perlindungan lengkap tanpa udara.
Selain dilihat dari bentuk fisik bangunan, juga bisa dibedakan berdasarkan
fungsinya. Misalnya gudang operasional, gudang perlengkapan, gudang
pemberangkatan dan gudang musiman. Secara lebih spesifik, gudang dapat
dibedakan atas dasar barang-barang yang disimpan di dalamnya. Berdasarkan
pembedaaan ini dapat kita kenal adanya gudang alat tulis, alat medis, BBM,
tenun, alat rumah tangga, teknik maupun gudang rosokan.
Peralatan besar/ alat berat memerlukan tempat khusus yang cukup untuk
penyimpanan dan pemeliharaannya.
2) Sarana Gudang
Penyediaan peralatan sarana dalam mendukung manajemen pergudangan yang
baik, bertujuan untuk mendukung kelancaran penerimaan dan pengeluaran barang
sehingga setiap saat mudah dimobilisasi dan didistribusikan bila terjadi bencana.
Adapun sarana yang sebaiknya tersedia adalah sebagai berikut:
1. Gedung/bangunan gudang
2. Pembangkit Listrik atau lainnya
3. Alat angkutan/transportasi: kendaraan roda dua, roda empat, forklift dan
lainnya
4. Alat dokumentasi administrasi: komputer dan printer, brankas, lemari arsip
dan lainnya
5. Alat komunikasi: telepon, facsimile dan lainnya.
6. Alat pengatur suhu : termometer, exhaus van
7. Sarana Administrasi Logistik dan Peralatan:
a. Buku Induk
b. Kartu Stok
c. Buku Harian Penerimaan Barang
d. Buku Harian Pengeluaran Barang
e. Surat bukti barang masuk (SBBM)
f. Surat bukti barang keluar (SBBK)
g. Alat tulis kantor (ATK)
h. Petugas pengelola
3) Keamanan gudang
Untuk menjaga keamanan dan keselamatan logistik dan peralatan di gudang perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Lokasi Pergudangan diupayakan secara historis aman dari bencana (misalnya aman
dari gempa, banjir, tanah longsor).
2. Pencegahan Kebakaran
a. Dihindari penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar.
b. Dipasang alat alarm kebakaran.
c. Alat pemadam kebakaran harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau
dan dalam jumlah yang cukup. Contoh: tersedianya bak pasir, tabung
pemadam kebakaran, hidran, karung goni, galah berpengait besi.
3. Keamanan gudang
a. Dipagar keliling
b. Alat pemantau keamanan seperti : alarm atau kamera CCTV
c. Petugas keamanan
E. Administrasi Pergudangan
Untuk menjaga keamanan logistik dan kelangsungan kerja organisasi maka
dalam kegiatan penggudangan logistik penting dilakukan administrasi penggudangan
secara tertib dan benar. Hal ini disebabkan administrasi penggudangan dapat dijadikan
MODUL AJAR MANAJEMEN LOGISTIK LIA SUKMAYANTI, S.T
28
melakukan pengisian pengeluaran pada kartu barang sehingga nantinya dapat diketahui
jumlah persediaan logistik jenis logistik tertentu.
Buku pengeluaran gudang harus diikuti bukti-bukti pengeluaran barang yang dapat
berupa surat atau bon gudang. Disamping itu setiap bukti pengeluaran logistik harus
dihubungi nomor (sebagai nomor kode bukti keluar) sesuai urutan kronologis, yang
kemudian nomor kode bukti keluar ini dituliskan pada kolom nomor kode bukti keluar
dalam buku pengeluaran gudang maupun kartu persediaan. Penggunaan nomor kode
bukti keluar ini dimasudkan untuk mempermudah pengecekan maupun pengawasan
logistik.
3. Kartu Persediaan/stock
Kartu persediaan barang merupakan formulir/lembaran untuk mencatat perubahan-
perubahan jumlah persediaan logistik karena adanya pemasukan dan pengeluaran
logistik. Adapun informasi yang harus tertuang dan tertulis dalam kartu persediaan
logistik. meliputi jenis dan spesifikasi logistik, tanggal pemasukan/pengeluaran
logistik, kode nomor surat bukti pemasukan/pengeluaran, asal/tujuan logistik, jumlah
pemasukan/pengeluaran, dan jumlah sisa (persediaan logistik).
Dalam kegiatan pengelolaan administrasi penggudangan, kartu persediaan barang
dalam bentuk kartu barang ini dibuat rangkap dua, satu untuk arsip dan yang satu untuk
kartu gantung(kartu yang digantungkan pada kelompok jenis barang tertentu di mana
barang tersebut ditempatkan/disimpan sehingga hal ini akan mempermudah dalam
pengecekan logistik, terutama pengecekan terhadap jumlah persediaan logistik.
4. Bon Permintaan Barang
Bon permintaan barang merupakan lembaran/formulis permintaan logistik dari setiap
unit kerja dalam organisasi berkaitan dengan jenis spesifikasi logistik serta jumlah
logistik yang ditujukan kepada bagian gudang. Bon permintaan barang sering pula
disebut dengan beberapa istilah, antara lain surat permintaan pengadaan barang, surat
permintaan pembelian, bon gudang ataupun dengan istilah yang lain.
5. Surat penyerahan barang
Surat penyerahan barang atau sering pula disebut bon pengeluaran barang merupakan
surat bukti pengeluaran/penyerahan barang dengan jenis dan spesifikasi tertentu serta
jumlah tertentu oleh bagian gudang kepada unit kerja tertentu pada waktu tertentu.
penyerahan barang kepada unit kerja bisa dilakukan apabila telah dievaluasi oleh
beberapa pihak yang berkewajiban dan berhak mengambil keputusan untuk bisa atau
tidaknya barang tersebut untuk diberikan/diserahkan kepada unit kerja tertentu dengan
mempertimbangkan berbagai kepentingan. Sehubungan dengan hal itu, surat
penyerahan barang baru dinyatakan sah apabila ditandai oleh: (1) yang menyetujui, (2)
yang menyerahkan, dan (3) yang menerima barang.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bahasan mengenai siklus pembelian, sering kali
lembar/formulir permintaan barang. Hal ini dilakukan untuk mendukung efisiensi kerja,
terutama bagi unit penyalur atau unit gudang. Dengan demikian, apabila suatu
organisasi menerapkan cara ini, formulir penyerahan barang tidak dibuat secara khusus.
Lampiran-5
Refleksi Pembelajaran
2. Refleksi Guru
Menurut anda apakah metode yang digunakan untuk mencapai tujuan aktifitas telah
sesuai?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Menurut anda, apakah aktifitas tema telah berjalan sesuai dengan alur? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Menurut anda, apa kendala dan hambatan dalam melaksanakan aktifitas tema ini ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
MODUL AJAR MANAJEMEN LOGISTIK LIA SUKMAYANTI, S.T
32
………………………………………………………………………………………
Menurut anda, apakah pesan dimensi Profil Pelajar Pancasila sudah tercapai ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap metode atau teknik pembelajaran yang
saya gunakan?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Lampiran-6
Glosarium
Lampiran-7
DAFTAR PUSTAKA