Anda di halaman 1dari 16

Vokasi: Jurnal Publikasi Ilmiah p-ISSN: 1693-9085

Volume 18 No. 1 Juni 2023 e-ISSN: 2621-007X

Analisis Pengaruh Tipologi Bentuk Bangunan terhadap Nilai


Perpindahan Kalor pada Bangunan Kantor Sewa

Nurul Qalbi Kurniashally, Auliya Maula Alqadrie


Jurusan Teknik Arsitektur, Politeknik Negri Pontianak
Jalan Ahmad Yani, Pontianak 78124
E-mail korespondensi: nqksha@gmail.com

Abstract: Air conditioning is used to provide thermal comfort for building users is one of
the conditions that often occurred in tropical buildings. As a result, the energy
consumption of the building increased. One of the solutions to solve this problem is by
reducing the heat that received by the building by finding the form of building. The
process of determining the typology of office buildings is divided into 4 geometric form,
namely squares, rectangles, triangles, and cylinders. The process is carried out with the
function of the building as a rental office based on its geometric form. The method used
is a simulation using the Ecotect program, for the weather data using Malaysia weather
data which has been adjusted to the latitude of the location in Pontianak as well as some
data obtained from BMKG for Pontianak City, West Kalimantan. In the process of
simulating the shape of the building with the respect to the heat transfer value, several
things are taken into consideration, namely the location, orientation, and the form of the
building.
Key Words:Typology of Building, Office Building, Heat Transfer, Simulation
Abstrak: Penggunaan AC untuk memberikan kenyamanan thermal bagi pengguna
bangunan merupakan salah satu kondisi yang seringkali terjadi pada bangunan di daerah
tropis. Akibat dari penggunaan AC ini, beban energi yang dibutuhkan suatu bangunan
menjadi besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi kalor
yang diterima bangunan melalui pengolahan bentuk dasar bangunan. Proses menentukan
tipologi bangun kantor sewa dibedakan menjadi 4 bentuk geometri yaitu persegi, persegi
panjang, segitiga, dan silinder. Kemudian dilakukan proses pencarian dengan fungsi
bangunan sebagai kantor sewa berdasarkan bentuk geometrinya. Metode yang digunakan
adalah simulasi menggunakan program Ecotect dengan menggunakan weather data
Malaysia yang telah disesuaikan dengan garis lintang lokasi yang berada di Pontianak
serta beberapa data yang didapat dari BMKG untuk Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Pada proses simulasi bentuk bangunan terhadap nilai perpindahan kalor, beberapa hal
yang menjadi pertimbangan adalah lokasi, orientasi, serta bentuk dasar bangunan
Kata Kunci: Tipologi Bangunan, Bangunan Kantor Sewa, Nilai Perpindahan Kalor,
Simulasi
Energi berbasis fosil merupakan salah satu Beberapa usaha yang telah dilakukan untuk
sumber energi utama yang digunakan pada mengantisipasi hilangnya sumber energi tak
segala sektor kehidupan. Energi berbasis terbarukan adalah dengan mencari sumber-
fosil juga termasuk dalam golongan energi sumber energi yang dapat diperbaharui
yang tak terbarukan sehingga cepat atau kembali.
lambat sumber energi tersebut akan habis.
55
56

Bangunan adalah salah satu pengguna energi ketidakefisienan tersebut dapat dikurangi
tersebesar dari energi tak terbarukan. Namun bahkan dihilangkan. Tipologi bentuk dasar
dalam penerapannya bangunan yang bangunan dengan fungsi kantor sewa
menggunakan energi besar juga sudah tidak diharapkan dapat memberikan standar
asing dengan penggunaan energi terbarukan. kenyaman ruang terkait aspek konduksi dari
Pemanfaatan energi terbarukan tersebut bisa panas matahari. Bentuk dasar bangunan
dalam pemanfaatan energi solar ke dalam didapat dari tipologi bangunan kantor sewa
bangunan yang biasa disebut sebagai yang sudah terbangun dengan tujuan untuk
bangunan yang sustainable atau bangunan mencari variasi bentuk dasar bangunan
yang berkelanjutan. Menurut Lechner sesuai dengan bentuk geometri persegi,
(2000) bangunan yang berkelanjutan adalah persegi panjang, segitiga, dan silinder.
bangunan yang memanfaatkan teknik desain Pergerakan Matahari
sadar lingkungan. Rotasi bumi pada porosnya, serta
Arsitektur menciptakan lingkungan binaan revolusinya mengelilingi matahari,
yang bertindak sebagai konsumen utama menghasilkan gerakan dari matahari yang
dari sumber daya alam tak terbarukan harus berhubungan dengan setiap titik di
berkonsentrasi pada arsitektur berkelanjutan permukaan bumi. Posisi matahari terhadap
pada saat ini dan masa depan. Masuknya titik tersebut dinyatakan dalam dua sudut:
sinar matahari langsung ke dalam bangunan ketinggian matahari, yang merupakan sudut
mempunyai dampak yang bermanfaat vertikal matahari di atas cakrawala; dan
seperti menghemal penggunaan energi azimuth matahari, yang merupakan sudut
listrik yang berasal dari lampu sebagai horizontal dari matahari ke arah selatan di
sistem pencahayaan buatan. Namun belahan bumi utara (IESNA, 2000)
pemanfaatan sinar matahari langsung ke
dalam bangunan juga memiliki dampak yang
merugikan. Seperti dapat menaikkan beban
pending ruangan (AC), mengganggu
kenyaman pengguna ruang, serta dapat
merusak perabot yang ada di dalam
bangunan. Serta nilai perolehan kalor yang
diterima bangunan juga akan menjadi
semakin besar jika terjadi kesalahan pada Gambar 1: Posisi Matahari terhadap
proses awal mendesain. Altitude dan Azimuth
Efek buruk yang diberikan sinar matahari Sumber: IESNA, 2000
langsung ke dalam bangunan tersebut tidak Indonesia merupakan daerah beriklim tropis
menjadikan alasan bahwa pemanfaatan sinar lembab yang memiliki spesifikasi intensitas
matahari tidak efisien untuk digunakan. radiasi matahari yang kuat, temperatur udara
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah yang relatif tinggi, kelembaban udara yang
dengan mengolah fasad bangunan yang tinggi, serta keadaan langit yang selalu
mampu memaksimalkan efek positif dari berawan dimana faktor-faktor ini selalu
sinar matahari. Karena dengan menentukan terjadi hampir sepanjang tahun (Lippsmeir,
bentuk bangunan yang sesuai maka 1988). Berdasarkan pernyataan tersebut

Vokasi, Juni 2023, Vol. XVIII, No. 1


57

dapat diketahui bahwa bangunan-bangunan pelayanan masyarakat dilaksanakan;


yang ada di Indonesia mempunyai pusat dari suatu perusahaan atau
spesifikasi tertentu untuk mendapatkan organisasi; dan tempat dimana orang-
kenyamanan penggunanya. Kondisi iklim orang profesional bekerja sesuai dengan
tersebut juga sangat memungkinkan bisnis profesinya.
penggunaan pencahayaan alami ke dalam Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang
bangunan. dimaksud bangunan kantor adalah suatu
Lechner (2000) menyebutkan bahwa cahaya bangunan yang digunakan untuk mewadahi
didefinisikan sebagai bagian dari spektruk berbagai kegiatan, baik yang dilakukan oleh
elektromagnetik yang sensitif bagi pemerintah maupun swasta (sekelompok
penglihatan mata. Cahaya yang jatuh ke orang atau organisasi) yang bersifat
sebuah benda dapat dipancarkan, diserap, administratif, pengaturan, pengontrolan,
atau dipantulkan. UNEP, 2006 juga pengkoordinasian, dan pelayanan yang
menyebutkan bahwa cahaya nampaj seperti tumbuh dan berkembang sesuai dengan
yang dapat dilihat pada spektruk perkembangan kebutuhan dari kegiatan
elektromagnetik, menyatakan gelombang tersebut. Sedangkan definisi kantor sewa
yang sempit diantara cahaya ultraviolet menurut Hunt (dalam Marlina 2008), kantor
(UV) dan energi inframerah (panas). sewa adalah suatu bangunan yang mewadahi
Gelombang cahaya tersebut mampu transaksi bisnis dan pelayanan secara
merangsang retina mata, yang menghasilkan profesional. Lebih lanjut Marlina
sensasi penglihatan yang disebut pandangan. memaparkan bahwa kantor sewa merupakan
Oleh karena itu, penglihatan memerlukan suatu fasilitas perkantoran yang
mata yang berfungsi dan cahaya yang berkelompok dalam satu bangunan yang
tampak. disewakan sebagai respon terhadap pesatnya
Bangunan Kantor Sewa pertumbuhan ekonomi khususnya di kota-
Dari Webster’s Third New International kota besar (perkembangan industri,
Dictionary, yang dimaksud bangunan kantor bangunan/konstruksi, perdagangan,
adalah: (Arsiton, 1995) perbankan, dan lain-lain).
- Suatu bangunan yang mewadahi tugas Klasifikasi Kantor Sewa
khusus, atau posisi yang saling Rancangan kantor sewa dapat
berhubungan oleh suatu tugas dari diklasifikasikan berdasarkan berbagai
lembaga pemerintahan dan memiliki pertimbangan, yaitu ruang sewa,
tujuan untuk kepentingan umum, yaitu: peruntukan, jumlah penyewa, pengelolaan,
sebuah posisi untuk melaksanakan pembagian layout denah, kedalaman ruang,
kebutuhan publik dan menerima dan tipikal jalur pencapaiannya (Marlina,
keuntungan dari usaha tersebut; posisi 2008).
tanggung jawab atau tingkat kewenangan
khusus; dan suatu pernyataan dari 1) Klasifikasi Berdasarkan Modul Ruang
kewenangan dalam masyarakat. Sewa
- Tempat dimana kegiatan bisnis tertentu Inti rancangan sebuah kantor sewa adalah
terjadi dan pelayanan dilaksanakan, rancangan ruang-ruang sewa dalam bentuk
sebagai: tempat dimana suatu fungsi modul ruang sewa. Dimensi modul ruang

Kajian Perspektif Masyarakat Terhadap Transportasi Publik


58

sewa dapat ditentukan dengan space system, dan landscape/open plan


mempertimbangkan keseuaian dengan system.
modul, standar ruang gerak, dan 6) Klasifikasi Berdasarkan Kedalaman
kelengkapan fasilitasnya. Ruang
2) Klasifikasi Berdasarkan Berdasarkan kedalam ruang-ruangnya,
Peruntukannya kantor sewa dapat diklasifikasikan sebagai
Sebuah kantor sewa dapat direncakan untuk shallow space, medium deep space, deep
mewadahi fungsi tertentu yang berdampak space, dan very deep space.
pada tuntutan ruang-ruang yang mewadahi 7) Klasifikasi Berdasarkan Tipikal
aktivitas tertentu sesuai karakter Pencapaian
penggunanya, dilengkapi dengan fasilitas Rancangan sebuah kantor sewa dengan
yang sesuai karakter penggunanya, strategi tipikal meliputi rancangan jalur
dilengkapi dengan kegiatan yang dilakukan pencapaian ke ruang-ruang di setiap lantai
di dalamnya. Oleh karenanya, kelengkapan yang juga tipikal. Berdasarkan tipikal jalur
dan karakter ruang-ruang serta fasilitas yang pencapaiannya, kantor sewa dapat
harus dipenuhi berbeda-beda pada setiap diklasifikasikan menjadi kantor sewa
kantor sewa sesuai dengan klasifikasinya dengan tipe koridor terbukan dan tipe
berdasarkan fungsi yang ditampilkan. menara.
Klasifikasi berdasarkan peruntukannya Fasilitas pada Kantor Sewa
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu DeChiara, 1983 menyebutkan bahwa
kantor sewa dengan fungsi tunggal dan efisiensi desain gedung perkantoran diukur
kantor sewa dengan fungsi yang bersifat dengan total rasio ruang yang disewakan
majemuk. (rentable). Rata-rata efisiensi sekitar 70
3) Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Penyewa persen; persentase maksimal yang
Sedangkan klasifikasi berdasarkan jumlah memungkinkan adalah sekitar 85 persen.
penyewa, terbagi menjadi tiga klasifikasi, Ruang nonrentable terdiri dari lift, tangga,
yaitu dengan jumlah penyewa sebagai toilet, lobi, koridor, pipa dan saluran poros,
penyewa bangunan tunggal, sebagai serta lemari petugas kebersihan. Fasilitas ini
penyewa lantai tunggal, dan sebagai biasanya direncanakan dalam unit yang
penyewa lantai majemuk. menjadi satu kesatuan yang disebut inti
4) Klasifikasi Berdasarkan Pengelolanya layanan. Pickard (2002) juga menyebutkan
Selain dari aspek penyewanya, kantor sewa bahwa secara garis besar ruang-ruang pada
juga dapat diklasifikasikan dari sisi kantor sewa dibagi menjadi 6 kelompok,
pengelolanya, yaitu pengelola dengan sistem yaitu ruang dengan kelompok utama, ruang
tenant owned office building, speculative pendukung, ruang tambahan, ruang servis,
office building, investment type of office area sirkulasi, dan area sosial.
building, atau tailor made building.
5) Klasifikasi Berdasarkan Layout Denah
Menurut Duffy (1987) (dalam Marlina,
2008) pembagian kantor pada suatu
bangunan kantor sewa dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu cellular system, group

Vokasi, Juni 2023, Vol. XVIII, No. 1


59

Sumber: Hamdan, Ling dalam Ageng,


Martha, 2013
Pickard (2002) menyebutkan bahwa lebar
optimum bangunan ditentukan oleh jarak
Gambar 2: Jenis Ruang pada Kantor dimana cahaya siang hari dapat menembus
Sumber: Pickard, 2002 ke sebuah bangunan. Hal ini umumnya
Bentuk Bangunan Kantor Sewa sekitar 5-7,5m. Sebuah bangunan berzona
Loekita (2006) menyebutkan bahwa ganda, dengan ruang kerja dikedua sisi
pemilihan bentuk denah sangat sirkulasi sentral, akan menjadi 15-18m
mempengaruhi pemakaian energi. secara mendalam. Kedalaman kurang dari
Perencanaan selubung bangunan sebaiknya 15m lebih baik untuk penerapan ventilasi
menggunakan WWR (Window to Wall alami pada bangunan.
Ratio) ≤ 0,40 dengan menggunakan bahan
selubung yang bersifat reflektif dan bahan
kaca bermutu tinggi atau berkanopi.
Radiasi matahari yang mengenai permukaan
bangunan memiliki nilai yang bervariasi
sesuai dengan luas permukaan dari bentuk
geometri dan orientasinya. Berikut ini
adalah tabel studi mengenai karakteristik
bentuk dasar bangunan tinggi terhadap
faktor radiasi matahari di wilayah Malaysia
(iklim tropis lembab). Hasilnya Gambar 3. Kedalaman Bangunan pada
menyebutkan bahwa bentuk persegi panjang Kantor Sewa
dapat mengurangi 5,7% radiasi matahari Sumber: Pickard, 2002
permukaan bangunan dibandingkan bentuk Ageng (2013) menyebutkan bahwa bentuk
persegi. Pada keseluruhan bentuk dasar, persegi dan persegi panjang adalah bentuk
radiasi matahari tertinggi pada bagian atas dasar yang paling banyak dipakai dengan
bidang vertikal dan makin menurun pada pertimbangan efisiensi area. Namun yang
bagian paling bawah. (Hamdan, Ling dalam menjadi fokus utama dalam pembahasan ini
Ageng, Martha, 2013). adalah bentuk bangunan yang dapat
Tabel 1. Total Radiasi pada Permukaan meminimalisasi nilai radiasi yang diterima
Bidang Vertikal Bentuk Dasar pada selubung bangunan. Sehingga
berdasarkan pembahasan tersebut dapat
diketahui bahwa geometri sebagai bentuk
dasar bangunan pada kantor sewa terdiri dari

Kajian Perspektif Masyarakat Terhadap Transportasi Publik


60

empat bentuk yaitu persegi, persegi panjang, Proses simulasi ini dimaksudkan untuk
segitiga, dan silinder. mengetahui bentuk bangunan mana yang
Simulasi Tipologi Bangunan Kantor Sewa mendapatkan nilai perolehan kalor matahari
Pada proses simulasi tipologi banguna terkecil. Penggunaan software sebagai
kantor sewa, dipilih sembilan bangunan proses simulasi bangunan adalah Ecotect.
dengan tujuh bangunan berada di Jakarta dan Penggunaan software Ecotact adalah untuk
dua bangunan lainnya dengan fungsi yang mencari nilai perolehan kalor dari sinar
sama yaitu sebagai kantor sewa di Canada matahari yang diterima pada masing-masing
dan Zurich. Pemilihan sembilan bangunan bidang bangunan. Namun karena
ini juga berdasarkan pada pembahasan keterbatasan data untuk Kota Pontianak,
sebelumnya yang menyebutkan bahwa sehingga digunakan weather data Malaysia
geometri sebagai bentuk dasar bangunan yang telah disesuaikan dengan garis lintang
kantor sewa terdiri atas bentuk persegi, lokasi serta beberapa data yang didapat dari
persegi panjang, segitiga, dan silinder. BMKG untuk Kota Pontianak, Kalimantan
Berikut ini adalah pembahasan mengenai Barat. Data BMKG yang digunakan adalah
bentuk bangunan kantor sewa yang suhu udara rata-rata, suhu udara maksimal,
mewakili geometri dasar. suhu udara minimal, dan lama penyinaran
- Persegi matahari pada setiap bulannya. Simulasi
Bangunan kantor sewa yang dipilih untuk bangunan menggunakan data lokasi yang
mewakili bentuk persegi adalah berada di Pontianak. Pada proses simulasi
bangunan BBD Plaza, Tempo Scan lamanya waktu yang diatur selama 9 jam
Tower, dan The Exchange Tower. yaitu dari jam 08.00 WIB – 17.00 WIB. Nilai
- Persegi panjang yang dikeluarkan pada proses simulasi
Bangunan kantor sewa yang dipilih untuk tersebut memiliki satuan Wh/m2 yang
mewakili bentuk persegi panjang adalah kemudian dikonversikan menjadi W/m2.
gedung BNI. Pada bentuk bangunan Sehingga nilai yang ditampilkan adalah nilai
persegi panjang ini dipilih juga dua perolehan kalor setelah dikonversikan
bentuk bangunan yang merupakan hasil menjadi W/m2 tersebut. Berikut ini adalah
dari kombinasi bentuk persegi panjang. proses beserta hasil dari simulasi bentuk
Bangunan tersebut adalah ANZ Tower bangunan kantor sewa:
yang berada di Jakarta dan Bangunan 1) Kategori Persegi 1, Bangunan BBD Plaza
Hochhaus zur Palme yang berada di
Zurich.
- Segitiga
Bangunan kantor sewa yang dipilih
untuk mewakili bentuk segitiga
adalah bangunan The City Tower
dan Menara Palma.
- Silinder Gambar 4. Bangunan Kategori
Bangunan kantor sewa yang dipilih Persegi 1
untuk mewakili bentuk silinder Bank Bumi Daya Plaza berfungsi sebagai
adalah bangunan Menara Imperium. gedung perkantoran yang berada di Jalan

Vokasi, Juni 2023, Vol. XVIII, No. 1


61

Imam Bonjol, Jakarta. Dibangun pada Tabel 2. Hasil Simulasi Bangunan


tahun 1983, dengan jumlah lantai Kategori Persegi 1
sebanyak 32 lantai dan total tinggi
bangunan sebesar 130.37m.

Pada simulasi ecotect ini bentuk


bangunan BBD Plaza di asumsikan
memiliki luas lantai dasar
bangunannya sebesar 4.178 m2
dengan total tinggi bangunan 40 m.
Gedung ini mendapatkan radiasi
sinar matahari yang paling dominan
pada sisi barat dengan besar
perolehan kalor yang diterima
sebesar 179 W/m2 dengan luasan
2.782 m2 atau sebesar 26,2% dari
luas total selubung bangunan. Besar
nilai perolehan kalor yang diterima
bentuk bangunan ini adalah 147
W/m2

Kajian Perspektif Masyarakat Terhadap Transportasi Publik


62

2) Kategori Persegi 2, Bangunan Gambar 5. Bangunan Kategori


Tempo Scan Tower Persegi 2
Tempo Scan Tower ini berfungsi
sebagai gedung perkantoran yang
berada di Jalan Jl. HR Rasuna Said,
Jakarta. Dibangun pada tahun 2011,
dengan jumlah lantai sebanyak 30
lantai dan total tinggi bangunan
sebesar 143,4m.
Tabel 3. Hasil Simulasi Bangunan
Kategori Persegi 2

Pada simulasi ecotect ini bentuk


bangunan Tempo Scan Tower di
asumsikan memiliki luas lantai dasar
bangunannya sebesar 4.689m2
dengan total tinggi bangunan 40 m.
Gedung ini mendapatkan radiasi
sinar matahari yang paling dominan
pada sisi barat dengan besar
perolehan kalor yang diterima
sebesar 165 W/m2 dengan luasan
3.002 m2 atau sebesar 26,9% dari
luas total selubung bangunan Besar
nilai perolehan kalor yang diterima
bentuk bangunan

Vokasi, Juni 2023, Vol. XVIII, No. 1


63

3) Kategori Persegi 3, Bangunan The Gambar 6. Bangunan Kategori


Exchange Tower Persegi 3
The Exchange Tower berfungsi
sebagai gedung perkantoran yang
berada di Vancouver, Canada.
Bangunan ini direncanakan selesai
pada tahun 2016, serta bangunan ini
juga dikategorikan sebagai bangunan
yang sustainable.
Tabel 4. Hasil Simulasi Bangunan
Kategori Persegi 3

Pada simulasi ecotect ini bentuk


bangunan The Exchange Tower di
asumsikan memiliki luas lantai dasar
bangunannya sebesar 4.185 m2
dengan total tinggi bangunan 40 m.
Gedung ini mendapatkan radiasi
sinar matahari yang paling dominan
pada sisi barat dengan besar
perolehan kalor yang diterima
sebesar 155 W/m2 dengan luasan
2.381 m2 atau sebesar 20,1% dari
luas total selubung bangunan. Besar
nilai perolehan kalor yang diterima
bentuk bangunan ini adalah 137
W/m2

Kajian Perspektif Masyarakat Terhadap Transportasi Publik


64

4) Kategori Persegi Panjang 1, Gambar 7. Bangunan Kategori


Bangunan BNI Persegi Panjang 1
Gedung BNI berfungsi sebagai
kantor yang berada di Jalan Jenderal
Sudirman, Jakarta. Dibangun pada
tahun 1986, dengan jumlah lantai
sebanyak 34 lantai dan total tinggi
bangunan sebesar 136m.
Tabel 5. Hasil Simulasi Bangunan
Kategori Persegi Panjang 1

Pada simulasi ecotect ini bentuk


bangunan BNI di asumsikan
memiliki luas lantai dasar
bangunannya sebesar 3.729 m2
dengan total tinggi bangunan 40 m.
Gedung ini mendapatkan radiasi
sinar matahari yang paling dominan
pada sisi barat dengan besar
perolehan kalor yang diterima
sebesar 178 W/m2 dengan luasan
1.780 m2 atau sebesar 18,9% dari
luas total selubung bangunan. Besar
nilai perolehan kalor yang diterima
bentuk bangunan ini adalah 141
W/m2

Vokasi, Juni 2023, Vol. XVIII, No. 1


65

5) Kategori Persegi Panjang 2, Gambar 8. Bangunan Kategori


Bangunan ANZ Tower Persegi Panjang 2
ANZ Tower berfungsi sebagai
kantor sewa yang berada di Jl Jend
Sudirman, Jakarta Pusat. Memiliki
jumlah lantai sebanyak 22 lantai dan
total tinggi bangunan sebesar 92m.
Tabel 6. Hasil Simulasi Bangunan
Kategori Persegi Panjang Panjang 2

Pada simulasi ecotect ini bentuk


bangunan ANZ Tower di asumsikan
memiliki luas lantai dasar
bangunannya sebesar 4.117 m2
dengan total tinggi bangunan 40 m.
Gedung ini mendapatkan radiasi
sinar matahari yang paling dominan
pada sisi barat dengan besar
perolehan kalor yang diterima
sebesar 142 W/m2 dengan luasan
4.022 m2 atau sebesar 32,8% dari
luas total selubung bangunan. Besar
nilai perolehan kalor yang diterima
bentuk bangunan ini adalah 140
W/m2

Kajian Perspektif Masyarakat Terhadap Transportasi Publik


66

6) Kategori Persegi Panjang 3, Hochhaus zur Palme berfungsi


Bangunan Hocchaus Zur Palme sebagai gedung perkantoran yang
berada di Bleicherweg 33, Zurich,
Switzerland. Dibangun pada tahun
1964 dengan jumlah lantai sebanyak
14 lantai dan total tinggi bangunan
sebesar 50m.
Tabel 7. Hasil Simulasi Bangunan
Kategori Persegi Panjang 3
Gambar 9. Bangunan Kategori
Persegi Panjang 3

Pada simulasi ecotect ini bentuk


bangunan Hochhaus zur Palme di
asumsikan memiliki luas lantai dasar
bangunannya sebesar 4.073 m2
dengan total tinggi bangunan 40 m.
Gedung ini mendapatkan radiasi
sinar matahari yang paling dominan
pada sisi barat dengan besar
perolehan kalor yang diterima
sebesar 154 W/m2 dengan luasan
3.291 m2 atau sebesar 24,9% dari
luas total selubung bangunan. Besar
nilai perolehan kalor yang diterima
bentuk bangunan ini adalah 130
W/m2

Vokasi, Juni 2023, Vol. XVIII, No. 1


67

7) Kategori Segitiga 1, Bangunan The Gambar 10. Bangunan Kategori


City Tower Segitiga 1
The City Tower berfungsi sebagai
kantor yang berada di Jl. MH
Thamrin, Jakarta. Dibangun pada
tahun 2008, dengan jumlah lantai
sebanyak 33 lantai dan total tinggi
bangunan sebesar 150m.
Tabel 8. Hasil Simulasi Bangunan
Kategori Segitiga 1

bentuk bangunan ini adalah 148


Pada simulasi ecotect ini bentuk W/m2
bangunan The City Tower di
asumsikan memiliki luas lantai dasar
bangunannya sebesar 4.130 m2
dengan total tinggi bangunan 40 m.
Gedung ini mendapatkan radiasi
sinar matahari yang paling dominan
pada sisi barat dengan besar
perolehan kalor yang diterima
sebesar 178 W/m2 dengan luasan
1.930 m2 atau sebesar 16,8% dari
luas total selubung bangunan. Besar
nilai perolehan kalor yang diterima

Kajian Perspektif Masyarakat Terhadap Transportasi Publik


68

8) Kategori Segitiga 2, Bangunan Gambar 11. Bangunan Kategori


Menara Palma Segitiga 2
Menara Palma berfungsi sebagai
kantor yang berada di Jl. HR Rasuna
Said, Kuningan, Jakarta. Dibangun
pada tahun 2008, dengan jumlah
lantai sebanyak 29 lantai dan total
tinggi bangunan sebesar 119m.
Tabel 9. Hasil Simulasi Bangunan
Kategori Segitiga 2

bentuk bangunan ini adalah 178


Pada simulasi ecotect ini bentuk W/m2
bangunan Menara Palma di
asumsikan memiliki luas lantai dasar
bangunannya sebesar 4.431 m2
dengan total tinggi bangunan 40 m.
Gedung ini mendapatkan radiasi
sinar matahari yang paling dominan
pada sisi barat dengan besar
perolehan kalor yang diterima
sebesar 244 W/m2 dengan luasan
3.910 m2 atau sebesar 33,1% dari
luas total selubung bangunan. Besar
nilai perolehan kalor yang diterima

Vokasi, Juni 2023, Vol. XVIII, No. 1


69

9) Kategori Silinder, Bangunan Menara Gambar 12. Bangunan Kategori


Imperium Silinder
Menara Imperium berfungsi sebagai
gedung perkantoran yang berada di
Jalan HR Rasuna Said, Jakarta
Selatan. Dibangun pada tahun 1995,
dengan jumlah lantai sebanyak 31
lantai dan total tinggi bangunan
sebesar 133m.
Tabel 10. Hasil Simulasi Bangunan
Kategori Silinder

Pada simulasi ecotect ini bentuk


bangunan Menara Imperium di
asumsikan memiliki luas lantai dasar
bangunannya sebesar 4.032 m2
dengan total tinggi bangunan 40 m.
Gedung ini mendapatkan radiasi
sinar matahari yang paling dominan
pada sisi barat dengan besar
perolehan kalor yang diterima
sebesar 165 W/m2 dengan luasan
2.703 m2 atau sebesar 27,4% dari Gambar 13. Perbandingan Nilai
luas total selubung bangunan. Besar Perolehan Kalor pada Bentuk
nilai perolehan kalor yang diterima Bangunan
bentuk bangunan ini adalah 142 Berdasarkan hasil simulasi, bentuk
W/m2 bangunan yang memperoleh nilai perolehan

Kajian Perspektif Masyarakat Terhadap Transportasi Publik


70

kalor terkecil dari sinar matahari adalah BMKG Kota Pontianak. 2014. Data
bentuk bangunan dengan kombinasi persegi Klimatologi Supadio Tahun 2013.
panjang 3 yaitu bangunan Hochhaus zur Pontianak
Palme. Bentuk bangunan tersebut hanya Duffy. Francis, Cave. Collin, Worthington.
mendapat radiasi sinar matahari sebesar 130 John. 1976. Planning Office Space,
W/m2. Jika dibandingkan dengan bentuk The Architecture Pres Ltd: London,
bangunan segitiga pada bangunan Menara Nicholas Publishing Company:
Palma yang mendapat nilai radiasi tersebesa, New York.
yaitu 178 W/m2. DeChiara, Joseph. Callender, John Hancock.
Kesimpulan 1983. Time-Saver Standards For
Tahapan yang telah dilakukan adalah Building Types Second Edition
tahapan eksperimen yang bisa digunakan (International Edition). Singapore:
untuk mencari bentuk bangunan dengan Mc. Graw-Hill Company Inc.
perolehan nilai kalor terkecil. Berdasarkan IESNA. 2000. Lighting Handbook Ninth
hasil simulasi mengenai tipologi bentuk Edition (Reference & Application),
bangunan kantor sewa, didapat bahwa Illuminating Engineering Society
bentuk bangunan Hocchaus Zur Palme of North America.
memperoleh nilai kalor bangunan terkecil. . Loekita, S. 2006. Analisis Konservasi
Bentuk bangunan tersebut hanya mendapat Energi Melalui Selubung
radiasi sinar matahari sebesar 130 W/m2. Bangunan. Civil Engineering
Dimension, Vol. 8, No. 2, 93–98,
ISSN 1410-9530
Lechner, Norbert. 2000. Heating, Cooling,
Lighting Metode Desain untuk
Arsitektur (edisi kedua). Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Marlina, Endi. 2008. Panduan Perancangan
Bangunan Komersil. Yogyakarta.
Penerbit Andi
Neufert, Ernest and Peter. 2000. Neufert
Architects’ Data Third Edition.
UK: Blackwell Publishing
Gambar 14: Bentuk Dasar Bangunan Pickard, Quentin. 2002. The Architect’s
Kantor Sewa Handbook. Oxford: Blackwell
DAFTAR PUSTAKA Science Ltd.
Ageng R, Martha. 2013. Desain kantor
bertingkat tinggi dengan
optimalisasi selubung bangunan
terhadap reduksi radiasi matahari.
Tesis, Program Magister
Arsitektur, Institut Teknologi
Bandung.

Vokasi, Juni 2023, Vol. XVIII, No. 1

Anda mungkin juga menyukai