Anda di halaman 1dari 2

Terapi Gantian Testosteron (TRT)

Terapi Gantian Testosteron (TRT) adalah perawatan medis yang dirancang untuk menggantikan
atau meningkatkan kadar testosteron yang rendah pada pria. Testosteron adalah hormon yang
dihasilkan oleh testis dan berperan penting dalam pengembangan karakteristik pria seperti
pertumbuhan rambut, massa otot, suara yang dalam, dan fungsi seksual.

Seiring bertambahnya usia, beberapa pria mengalami penurunan produksi testosteron, yang bisa
mengakibatkan gejala seperti:

 Kelelahan
 Penurunan gairah seksual (libido)
 Kesulitan konsentrasi
 Penurunan massa otot
 Penambahan berat badan
 Penurunan kepadatan tulang
 Perubahan mood

Berikut adalah bagaimana Terapi Gantian Testosteron (TRT) bekerja:

1. Metode Pemberian:
o Injeksi: Testosteron dapat disuntikkan langsung ke dalam otot.
o Gel: Gel testosteron yang diterapkan pada kulit setiap hari.
o Patch: Patch yang ditempelkan pada kulit yang melepaskan testosteron secara
perlahan.
o Tablet: Tablet yang melepaskan testosteron saat diletakkan di bawah gusi atas.
o Pellet: Pelet testosteron yang ditanamkan di bawah kulit, yang secara bertahap
melepaskan hormon.
2. Pemantauan: Setelah memulai TRT, pasien harus rutin memeriksa kadar testosteron
mereka, serta memantau potensi efek samping.
3. Durasi Perawatan: TRT biasanya diberikan dalam jangka panjang, tetapi keputusan
untuk terus meneruskan perawatan bergantung pada respons pasien terhadap terapi dan
potensi efek samping.

Risiko dan Efek Samping dari TRT:

Meskipun TRT dapat bermanfaat bagi banyak pria dengan kadar testosteron yang rendah, ada
beberapa potensi risiko dan efek samping, termasuk:

 Peningkatan risiko pembekuan darah


 Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
 Hipertrofi prostat atau pertumbuhan kanker prostat
 Peningkatan jumlah sel darah merah
 Jerawat atau kulit berminyak
 Kemandulan sementara
 Peningkatan risiko apnea tidur
Mengingat potensi risiko ini, sangat penting bagi pasien untuk rutin berkonsultasi dengan dokter
mereka, memantau potensi gejala atau komplikasi, dan melakukan pemeriksaan berkala.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mempertimbangkan TRT, penting untuk
berkonsultasi dengan dokter ahli endokrinologi atau urologi untuk mendiskusikan manfaat dan
risiko terkait.

Anda mungkin juga menyukai