Anda di halaman 1dari 3

embinaan Keagamaan dan Kecakapan Hidup

A. Pembiasaan Akhlakul Karimah


Merupakan proses pembentukan akhlak dan penanaman/pengalaman ajaran
Islam yang meliputi:

1. Tadarus Al-Qur’an setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai


2. Hafalan do'a/juz amma setiap level kelas
3. Shalat Dhuha dan tausiyah setiap hari
4. Shalat Dzuhur dan Ashar berjamaah setiap hari di masjid
5. Peringatan Hari Besar Islam dan Hari Besar Nasional
6. Penggalangan dana peduli kemanusiaan
7. Mentoring pembinaan keagamaan
8. Pembinaan wali kelas
9. Membudayakan ucapan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.
10.Menjaga kebersihan, ketertiban, dan kedispilinan.
11.Bakti sosial
12.Tahajud dan Khotmil Qur’an
13.Amaliyah Ramadhan dan Qurban
14.Pembiasaan puasa sunnah (khususnya puasa Senin-Kamis)
15.Umroh Bersama
B. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup berupa kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran, dan semua jenis kegiatan pengembangan
diri.

Dalam setiap pembelajaran, peserta didik dituntut untuk melakukan sesuatu


(mempraktikkan), yang diharapkan dari tuntutan kompetensinya, dengan
memperhatikan kompetensi pribadi misalnya ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, keikhlasan, kejujuran, kedisiplinan dan sebagainya. Melakukan
interaksi sosial dengan saling bekerjasama, menghargai, saling hormat
menghormati dengan sesama selama pembelajaran. Pelaksanaan kecakapan
hidup (life skill) di SMP Islam Al-Azhar Cairo Bandung mencakup:
a. Kecakapan hidup personal, meliputi:
1. Terampil membaca dan menulis Al-Qur'an (terintegrasi pada mata
pelajaran Tahfidz Al-Qur'an)
2. Rajin beribadah (terintegrasi pada mata pelajaran Agama)
3. Jujur
4. Disiplin
5. Kerja keras
6. Leadership
7. Terampil berorganisasi
8. Mandiri
b. Kecakapan Sosial, meliputi:
1. Terampil memecahkan masalah di lingkungannya
2. Memiliki sikap sportif
3. Membiasakan hidup sehat
4. Sanggup bekerjasama
5. Sanggup berkomunikasi baik lisan maupun tertulis
6. Terampil menjadi pembawa acara (MC) (terintegrasi pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
c. Kecakapan Akademik, meliputi:
1. Terampil dalam penelitian ilmiah seperti merencanakan dan melakukan
penelitian dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan
membuktikan variabel.
2. Terampil menerapkan teknologi sederhana (terintegrasi pada kelompok
mata pelajaran IPTEK)
3. Kecakapan berpikir rasional
4. Terampil dalam memecahkan soal olimpiade
d. Kecakapan Vokasional, meliputi:
1. Terampil berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab.
2. Terampil mengoperasikan komputer.
3. Terampil berpidato bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
4. Terampil menulis karangan ilmiah/populer dan sastra.

Kepala SDSN 12 Benhil, Muryati mengatakan, peresmian sekolah yang dipimpinnya menjadi
sekolah kepemimpinan berbasis karakter berangkat dari kesadaran sejumlah pihak akan
pentingnya karakter kepemimpinan dalam diri anak sejak dini. Ia mengatakan, untuk
membangun karakter seluruh siswa ia menggulirkan program The Leader in Me di
sekolahnya tersebut. The Leader in Me merupakan suatu program dari FranklinCovey
Education Solution untuk membangun karakter anak didik sejak dini melalui pengembangan
karakter kepemimpinan dengan menggunakan pendekatan sekolah secara menyeluruh melalui
pembentukan budaya sekolah. "Ini sesuai dengan semangat pendidikan karakter kebangsaan
yang dicanangkan oleh pemerintah," kata Muryati. Ia menambahkan, dengan mengadopsi
program The Leader in Me di sekolahnya, maka dalam kegiatan sehari-hari para anak didik
akan diajak untuk menerapkan 7 habits (tujuh kebiasaan), yaitu, jadilah proaktif, mulai
dengan tujuan akhir, dahulukan yang utama, berpikir menang-menang, mengerti baru
dimengerti, sinergi, dan mengembangkan diri. The Leader in Me diberikan kepada seluruh
siswa melalui transfer pengetahuan dari para pendidik, baik melalui materi ajar kurikulum,
melalui teladan seluruh komponen sekolah, hingga praktik-praktik kepemimpinan di dalam
dan luar kelas. Muryati nenjelaskan, budaya kepemimpinan akan diselaraskan dengan sistem
dan tradisi, lingkungan fisik, dan kurikulum sekolah. Program The Leader in Me ini
diterapkan melalui pendekatan yang melibatkan seluruh komponen sekolah. "Tugas kita
memunculkan potensi dari diri anak, tentu akan dikombinasikan dengan kegiatan pada
pelajaran yang diintegerasikan dengan kurikulum nasional," ujarnya. Dapatkan informasi,
inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Program The Leader in Me telah
diterapkan di 668 sekolah di dunia. Di Indonesia, SDSN 12 Benhil merupakan sekolah negeri
pertama yang menerapkan program sekolah kepemimpinan berbasis karakter. Dipilihnya
SDSN 12 Benhil untuk menerapkan program tersebut diharapkan akan menjadi sekolah
percontohan pembentukan karakter yang terintegrasi di kalangan sekolah negeri lainnya.
Dalam waktu enam bulan ke depan, transformasi SDSN 12 Benhil dalam mengaplikasikan
pembentukan karakter di lingkungan sekolah sudah mulai terlihat. Baca berikutnya Berita
Terkait Pendidikan Karakter Diramu Dalam Belajar Bahasa Inggris Harus Ada Gerakan
Nasional Lawan "Bullying" Sekolah Wajib Terapkan Pendidikan Karakter Pendidikan
Perdamaian Diajarkan Contoh Pendidikan Karakter Dikembangkan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diresmikan, Sekolah Berbasis
Karakter Pertama di Indonesia", Klik untuk
baca: https://edukasi.kompas.com/read/2011/11/02/08473598/~Edukasi~News.
Penulis : Indra Akuntono

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Anda mungkin juga menyukai