Produk holtikultura merupakan produk yang mudah rusak (perisable),
sehingga butuh penanganan khusus pada tahapan pasca panen. Penanganan pasca panen buah dan sayuran seperti Indonesia belum mendapat perhatian yang cukup. Hal ini terlihat dari kerusakan-kerusakan pasca panen sebesar 25 % - 28 %. Oleh sebab itu agar produk holtikultura terutama buah-buahan dan sayuran dapat sampai ke tangan konsumen dalam kondisi baik perlu penanganan pasca panen yang benar dan sesuai. Bila pasca panen dilakukan dengan baik, kerusakan-kerusakan yang timbul dapat diperkecil bahkan dihindari, sehingga kerugian di tingkat konsumen dapat ditekan (Sukardi, 1992). Ada banyak jenis buah-buahan yang ada di sekitar kita. Buah memiliki beragam jenis dan semua buah memiliki banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Umumnya, buah mengandung nutrisi yang penting untuk tubuh. Tidak heran jika para ahli kesehatan banyak menyarankan untuk mengkonsumsi buah setiap hari. Nutrisi-nutrisi yang terkandung dalam buah-buahan adalah sebagai berikut: Serat, yang berperan penting dalam menjaga fungsi saluran pencernaan Vitamin C, yang berguna untuk menjaga jaringan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas Vitamin A, yang penting untuk kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh Folat, yang berperan penting dalam pembentukan darah dan kesuburan Kalium, yang dapat membantu menjaga tekanan darah dan fungsi sistem saraf Agar manfaat buah untuk kesehatan tubuh bisa dirasakan secara maksimal, Kementerian Kesehatan RI dan WHO menganjurkan untuk mengkonsumsi sekitar 5 porsi buah dan sayur setiap harinya. Berbagai cara penanganan pasca panen buah dan sayuran adalah pendinginan awal (recooling), sortasi, pencucian/pembersihan, degreening (penghilangan warna hijau) dan colour adding (perbaikan warna), pelapisan lilin, fumigasi, pengemasan/pengepakan dan penyimpanan.
Perlakuan-perlakuan tersebut tidak harus dilakukan semauanya terhadap suatu
1 jenis bahan seperti misalnya tidak perlu dilakukan penghilangan warna hijau atau pemeraman.