Proposal Febri Irawan
Proposal Febri Irawan
Oleh:
FEBRI IRAWAN
NIM. M1A116166
i
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR TBEL.............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang..................................................................................
I.2. Rumusan Masalah.............................................................................
I.3. Tujuan dan Kegunaan........................................................................
I.4. Kerangka Pikir Penelitian.................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Deskripsi Bambu..............................................................................
II.2. Manfaat Dan Kegunaan Bambu.......................................................
II.3. Jenis-Jenis Bambu............................................................................
II.4. Sifat Fisik Bambu.............................................................................
III. METODE PENELITIAN
III.1..........................................................................................................Waktu
dan Tempat.......................................................................................
III.2..........................................................................................................Bahan
dan Alat............................................................................................
III.3..........................................................................................................Jenis dan
sumber data......................................................................................
III.4..........................................................................................................Rancang
an Penelitian.....................................................................................
III.5..........................................................................................................Variablel
Penelitian..........................................................................................
III.6..........................................................................................................Teknik
Pengumpulan Data...........................................................................
III.7..........................................................................................................Prosedur
Penelitian..........................................................................................
III.8..........................................................................................................Analisis
Data..................................................................................................
III.9..........................................................................................................Definisi
Operasional......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
bebas (Prasad et al. 2009). Aktivitas radikal bebas dapat diredam dengan pemberian
karsinogenik. Oleh karena itu diperlukan alternatif antioksidan alami yang berasal
odorata L.). Tumbuhan ini digunakan oleh masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya
putih dan berbunga kuning. Perbedaan fisik lainnya yang dapat diamati di antara
kuning memiliki daun yang lebih besar dibandingkan dengan daun komba-komba
kandungan fitokimia tanaman selain dipengaruhi oleh kondisi tempat tumbuh dan
jaringan dalam tanaman (Sari et al. 2015), juga dipengaruhi jenis tanaman. Sehingga
2
perlu dilakukan penelitian mengenai analisis fitokimia dan uji aktivitas antioksidan
tumbuhan komba-komba.
lama digunakan oleh masyarakat Konawe sebagai alternatif alami untuk mengobati
luka.
memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan, antara lain memiliki batang yang
kuat, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta
ringan sehingga mudah untuk didistribusikan. Selain itu bambu juga relatif murah
(Berlin & Estu, 1995). Ciri lain dari bambu adalah memiliki bentuk batang bulat,
bertangkai, dan bunganya terdiri dari sekam kelopak dan sekam mahkota serta 3-6
Compositae. Tumbuhan ini adalah spesies semak berbunga yang berasal dari Amerika
beberapa senyawa utama seperti tannin, fenol, flavonoid, saponin dan steroid. Minyak
Tumbuhan komba-komba adalah semak abadi yang tumbuh cepat, berasal dari
Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Telah diperkenalkan ke daerah tropis di Asia,
Afrika dan Pasifik, dimana itu adalah gulma invasif. Tumbuhan ini juga dikenal
Daunnya berbentuk oval, bagian bawah lebih lebar, makin ke ujung makin
runcing. Panjang daun 6–10 cm dan lebarnya 3 – 6 cm. Tepi daun bergerigi,
selagi muda kebiru-biruan, semakin tua menjadi coklat (Prawiradiputra dan Bambang
2007).
tunggang, besar dan dalam.Akar tunggang tersebut adalah akar tunggang bercabang.
Akar ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, dan bercabang.Warna
akar kekuning- kuningan. Bagian-bagian akar terdiri dari : Leher akar/ pangkal akar
(collum), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang-cabang akar
(radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut / bulu akar (pilus radicalis)
dapat dijadikan herbisida alami. Tumbuhan ini sangat cepat tumbuh dan berkembang
lain melalui persaingan. Berbagai senyawa yang bersifat alelopati berupa minyak
kemudian cairan yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengobati luka kulit.
5
Tumbuhan komba-komba digunakan untuk retensi urin dan daun digunakan tanaman
terhadap flavonoid, tannin dan saponin sesuai dengan hasil yang ditunjukkan oleh
(Benjamin, 1987).
a) Flavonoid
permiabilitas dinding sel bakteri, mikrosom dan lisosom sebagai hasil dari interaksi
antara flavonoid dengan DNA bakteri dan juga mampu melepaskan energi tranduksi
terhadap membran sitoplasma bakteri serta menghambat motilitas bakteri (Yenti et al.
2011).
b) Tannin
menghentikan eksudat dan pendarahan yang ringan, sehingga mampu menutupi luka
dan mencegah pendarahan yang biasa timbul pada luka (Yenti et al. 2011).
c) Saponin
atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang biasa timbul pada luka sehingga
d) Steroid
6
II.4. Antioksidan
yang dapat menyebabkan kerusakan asam lemak tak jenuh, membran dinding sel,
pembuluh darah, basa DNA, dan jaringan lipid sehingga menimbulkan penyakit
kronis dan degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, katarak, disfungsi otak dan
artritis.
merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu memberikan atom hidrogen yang
berasal dari gugus hidroksi senyawa fenol sehingga terbentuk senyawa yang stabil.
Senyawa antioksidan yang termasuk kelompok ini misalnya BHA, BHT, PG, TBHQ,
dan tokoferol. Antiosidan yang mempunyai fungsi utama tersebut sering disebut
secara cepat ke radikal lipida (R*,ROO*) atau mengubahnya ke bentuk lebih stabil,
sementara turunan radikal antioksidan (A*) tersebut memiliki keadaan lebih stabil
yang berperan sebagai pengikat oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi.
Dalam hal ini, senyawa tersebut akan mengadakan reaksi dengan oksigen yang
berada dalam system sehingga jumlah oksigen akan berkurang. Contoh dari senyawa-
Antioksidan dari luar dapat diperoleh dalam bentuk sintetik dan alami. Namun
menjadikan antioksidan alami sebagai pilihan utama dalam menangkal radikal bebas.
Antioksidan diharapkan aman dalam penggunaan atau tidak toksik, efektifitas pada
konsentrasi rendah, (0,01-0,02)% tersedia dengan harga cukup terjangkau, dan tahan
bebas, tetapi dalam kapasitas berlebih menyebabkan kerusakan sel (Kazia et al.,
2017).
Radikal bebas pada dasarnya adalah molekul yang pada orbital terluarnya
Radikal ini apabila masuk kedalam tubuh cenderung mengadakan reaksi berantai
8
bebas yang masuk kedalam tubuh pada dasarnya dapat diatasi oleh antioksidan
endogen yang terdapat didalam tubuh. Akan tetapi, radikal bebas juga dapat
mengalami peningkatan yang disebabkan oleh faktor stress, radiasi, asap rokok dan
polusi lingkungan sehingga sistem pertahanan tubuh yang ada tidak memadai,
sehingga tubuh memerlukan tambahan antioksidan dari luar yang dapat melindungi
dari serangan radikal bebas. Pembentukan radikal bebas akan dinetralisir oleh
antioksidan yang diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang berimbang (Khairah
2010).
nitrogen. DPPH akan mengambil atom hidrogen yang terdapat dalam suatu senyawa,
misalnya senyawa fenol. Mekanisme terjadinya reaksi DPPH ini berlangsung melalui
transfer elektron. Larutan DPPH yang berwarna ungu memberikan serapan absorban
maksimum pada 517 nm. Larutan DPPH ini akan mengoksidasi senyawa dalam
ekstrak tanaman. Proses ini ditandai dengan memudarnya warna larutan dari ungu
Metode DPPH mudah digunakan, cepat, dan cukup teliti serta mudah untuk
DPPH dapat digunakan untuk sampel padatan, larutan untuk komponen antioksidan
pada 517 nm dan berwarna ungu (Prakash 2010). Prinsip metode penangkapan
radikal adalah pengukuran penangkapan radikal bebas sintetik dalam pelarut organik
polar seperti etanol atau metanol pada suhu kamar oleh suatu senyawa yang
9
pengambilan atom hidrogen dari senyawa antioksidan oleh radikal bebas, sehingga
radikal bebas menangkap satu elektron dari antioksidan. Radikal bebas sintetik yang
botol coklat, chamber, cawan porselin, erlenmeyer, gelas ukur 100 ml (pyrex ® ),
gelas kimia 250 ml (pyrex ® ), pipa kapiler, rotary evaporator (ika® ) dan timbangan
analitik.
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ekstrak etanol
daun dan batang sembukan (Paederia foetida Linn), etanol, N -heksan, etil asetat,
pereaksi H2SO4, pereaksi AlCl3, pereaksi dragendorf, pereaksi FeCl 3, dan Liebermen
Buchard, DPPH.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data
fitokimia dalam sampel yang berupa senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan
steroid/terpenoid. Sedangkan data kuantitatif pada penelitian ini berupa angka untuk
komba-komba yang terdiri atas 3 taraf meliputi A (akar), B (batang), dan D (daun)
9 unit percobaan.
Kandungan Fitokimia
Bagian (+ atau-)
tanaman
Alkaloid Flavonoid Tanin Saponin Steroid/terpenoid
11
Akar
Batang
Daun
Keterangan :
dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada bagian batang tanaman komba-komba
1. Akar (A)
2. Batang (B)
3. Daun (D)
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah kandungan fitokimia dan
volume bambu
dan daun segar berwarna hijau. Pengambilan daun dimulai pada daun keempat dari
ujung batang. Sampel dari tanaman komba-komba dibersihkan dengan air, ditiriskan,
kemudian dihaluskan untuk memperoleh serbuk daun (Nubariah et al. 2021). Setelah
kering, sampel dihaluskan menggunakan blender hingga menjadi serbuk. Serbuk yang
diperoleh tersebut kemudian ditimbang sebanyak 200 gram dan disimpan dalam
Ekstraksi dilakukan dengan mengacu pada metode yang dilakukan oleh Amin
et al. (2022). Ekstrak dibuat dengan cara tanaman komba-komba bagian akar, batang,
dan daun yang telah kering ditimbang dan dimasukkan ke dalam tempat maserasi
kemudian dimasukkan pelarut etanol 70% (1:10). Maserasi dilakukan selama 3 kali
24 jam, kemudian disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Ekstrak yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator hingga didapatkan ekstrak
kental.
spesifik.
a) Uji alkaloid
dengan air kemudian ditambahkan 1-2 tetes perekasi Mayer lalu dikocok, keberadaan
endapan jingga.
b) Uji flavonoid
c) Uji tannin
ditambahkan 3 tetes besi (III) klorida. Keberadaan tanin ditandai dengan terbentuknya
d) Uji saponin
ditambahkan 5 tetes air panas kemudian dikocok kuat selama kurang lebih 1 menit
14
selanjutnya didiamkan selama 10 menit dan diamati buih atau busa yang terbentuk.
Keberadaan saponin dalam sampel ditandai dengan terbentuknya buih yang stabil
e) Uji steroid/terpenoid
DPPH (0,1 mM) kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 30 menit. Nilai
A 0 -A t
% Penghambatan = ×100%
A0
15
Keterangan :
A0 : absorbansi kontrol
At : absorbansi ekstrak
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam atau
Anova dengan menggunakan bantuan program SPSS 23. pada selang kepercayaan
95%, jika terdapat perbedaan akan diuji lanjut dengan uji Duncan.
2.