Anda di halaman 1dari 16

PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

REKLAMASI PANTAI BERKAITAN DENGAN STATUS HUKUM TANAH


DAN PENDAPATAN DAERAH DALAM TATANAN NEGARA INDONESIA

Muhamad Rezky Pahlawan MP


Universitas Pamulang
Dosen02082@unpam.ac.id

Abstract
The need for land has become a very important demand explosion due to the vast area of the
city of Jakarata which is already very dense. So that reclamation becomes one of the efforts in
increasing the region as well as regional income. The purpose of this research is to provide a
clear and formal explanation for both the regional government and the general public. The
writing uses an empiric juridical method with a positive written legal approach that is applied
to in concreto legal events in society. . This can affect the legal subjects holding rights from
land reclaimed by the beach. The legal status of the legal subject to management rights is still
regulated by general regulations so that it can lead to multiple interpretations of legal
subjects that hold management rights from land reclaimed by the beach. Regional
Governments should be able to prepare legal infrastructure in accordance with the existing
laws and regulations and can also have a positive effect on the business world as well as the
economic sector.

Keywords: Reclamation, Regional Government, Financial Balance.

A.
Pendahuluan adalah wilayah Ancol. Penggunaan
Tanah menjadi suatu kebutuhan wilayah Ancol tersebut telah lama di
yang sangat primer di mana tanah menjadi rencanakan oleh pemerintah. Proyek
suatu tempat tinggal dan kebutuhan hidup reklamasi Pantai Jakarta yang cukup
lainnya. Di sisi lain, sebagai suatu faktor kontroversi berpangkal dari izin perubahan
alam yang tak dapat di perbaharui, untuk fungsi kawasan hutan Angke Kapuk yang
wilayah Jakarta, tanah bisa didapat melalui sejak 10 Juni 1977 ditetapkan Menteri
proses reklamasi pantai. Reklamasi adalah Pertanian sebagai hutan lindung dan
suatu proses pengurukan wilayah pantai sisanya untuk hutan wisata dan
menjadi wilayah daratan.1 Wilayah yang pembibitan, diubah menjadi permukiman,
telah direncanakan sejak lama untuk kondominium, pusat bisnis, rekreasi, dan
wilayah reklamasi tersebut di Jakarta lapangan golf, dengan syarat tetap
1 menyediakan hutan lindung. Persetujuan
Joko Waluyo, Pengelolaan Lingkungan Hidup
daerah Pantai Utara Jakarta, Makalah pada perubahan fungsi tertulis dalam SK Dirjen
seminar sehari Pelestarian Kawasan Mangrove
Jakarta, Jakarta, 27 September 2006, hlm. 4

1
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

Kehutanan 31 Juli 19822. Pada keputusan tanah. Sebagai perbandingan, saat ini
tanggal 15 Agustus 1984 dimana Wiyogo reklamasi pantai telah di lakukan di
Atmodaminto yang saat itu sebagai Semarang, Surabaya, Makasar dan
Gubernur DKI Jakarta menanggapi Surat Manado. Setiap daerah memiliki
Keputusan dari Dirjen Kehutanan dimana permasalahan yang berbeda mengenai
Gubernur DKI mengeluarkan keputusan hasil dari reklamasi tersebut. Adapun
bahwasanya dimana isinya adalah dibeberapa wilayah pada hasil tanah
memberi ketetapan pada suatu areal reklamasi hanya dapat status yang
pengembangan hutan Angke Kapuk diberikan adalah hak pengelolaan saja dan
dikarenakan di daerah ini memiliki suatu ini tidak dapat ditingkatkan ke status
nilai yang sangat berkembang dalam kepemilikan tanah yang lebih tinggi,
menunnjang perekonomian agar adapun di daerah lainnya memiliki status
meningkatnya pemasukan bagi daerah. yang berbeda berdasarkan kesepakatan dan
Dalam bentuk rawa-rawa dan keputusan saat itu. Persoalan hukum yang
tambak nelayan, saat itu Ipeda (Iuran dimaksud adalah persoalan yang berkaitan
Pembangunan Daerah) yang bisa ditarik dengan dianutnya asas- asas yang
hanya Rp.2.000,00/Ha/tahun; setelah berkaitan dengan hubungan antara tanah
menjadi daerah perumahan, DKI dengan tanaman dan bangunan yang
mendapatkan Rp.2.000.000,00/Ha/tahun terdapat diatasnya.4
sehingga memiliki nilai keuntungan yang Munculnya tanah baru sebagai hasil
signifikan dari suatu proses pengelolaan reklamasi pantai, saat ini memunculkan
yang telah dilakukan. Dengan dimana permasalahan baru dalam hal
kawasan yang berubah fungsi yang penguasaannya. Dengan disahkannya
memilki luas 831,63 Ha, diperkirakan dana Undang- undang Nomor 23 Tahun 2014
yang dihimpun mendekati 2 miliar setiap tentang Pemerintahan daerah perubahan
tahun.3. Di sisi lain, reklamasi dan hasil dari Undang-undang Nomor 32 Tahun
reklamasi merupakan suatu kondisi yang 2004, telah membuka keran bagi daerah
dapat terjadi di wilayah-wilayah kota besar untuk mengelola rumahtangganya secara
di Indonesia untuk menjawab kebutuhan luas termasuk juga dalam pengelolaan
pertanahan. Khususnya mengenai
2
Kompas,. Mengapa Tak Mau Belajar Dari
Pengalaman, Jakarta: Dalam Harian Kompas, 11
penguasaan tanah hasil reklamasi tersebut.
April 2003, hlm 10
3 4
Kompas, Reklamasi Pantai Jakarta Tidak Sudirman Mechsan, Upik Hamidah dan Ati
Layak. Dalam Harian Kompas, 11 April 2003, hlm Yuniati. Hukum Agraria. Bandar Lampung:
17 PKKPUU FH Unila, 2013, hlm. 2

16
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

Penerapan Undang-undang Pajak Bumi pajak, faktor administrasi perpajakan,


dan Bangunan tidak dapat dilepaskan dari koordinasi antara instansi terkait, dan
sistem perpajakan yang berlaku di perselisihan mengenai pengenaan pajak
Indonesia. Pemungutan PBB (Pajak Bumi tersebut. Terkait dengan pemerintah
dan Bangunan) diatur dalam hukum daerah dalam menata tata kota tentunya
administrasi perpajakan yang berlaku di permasalahan diatas menjadi pokok utama
Indonesia. Pemungutan PBB diatur dalam dalam isu pajak bumi dan bangunan di
hukum administrasi perpajakan (tax daerah sebagaimana halnya juga menjadi
administration) yang dilakukan oleh isu utama dalam tataran pemerintah pusat,
aparatur perpajakan terkait dengan disamping itu juga isu penataan kota dan
kebijakan perpajakan pemerintah (land peranan pajak tanah memiliki peranan
based tax policy) dan undang-undang PBB penting dalam pembangunan tata kota.
yang merupakan peraturan dasar tentang
B. Metode Penelitian,
pengenaan pajak atas bumi dan
Dalam membahas masalah yang
bangunan.5. Dengan adanya anggaran yang
diajukan maka peneliti akan melakukan
cukup untuk dipergunakan oleh negara,
pendekatan yuridis normatif yang di
maka negara dapat melakukan berbagai hal
dukung dengan pendekatan yuridis empiris.
yang sangat dibutuhkan oleh rakyatnya,
Dimana pendekatan ini dilakukan dengan
termasuk untuk menjamin stabilitas
cara mendekati permasalahan dari segi
hukum, ekonomi dan politik yang ada di
hukum, membahas kemudian mengkaji
negara6. Meskipun UU Pajak Bumi dan
bahan-bahan kepustakaan berupa buku-
Bangunan memiliki nilai-nilai substantive
buku dan ketentuan perundang-undangan
yang begitu penting dalam masalah
yang berkaitan dengan masalah yang akan
perpajakan di bidang tanah dan bangunan,
dibahas. Adapun sebagai pendukung akan
namun berbagai kendala masih ditemui
dilakukan pendekatan secara empiris yaitu
dalam konteks pelaksanaannya. Beberapa
pendekatan yang dilakukan dengan cara
hal yang dianggap menjadi permasalahan
mengetahui melalui fakta - fakta yang ada
utama ialah faktor obyek dan subyek
atau yang terjadi dalam masyarakat di
lokasi penelitian dengan mengumpulkan
5
Rochmat Soemitro, Dasar-dasar Hukum Pajak
dan Pajak Pendapatan, Bandung: Eresco, 1974, informasi- informasi tentang kejadian yang
hlm.37 ada hubungannya dengan masalah yang
6
Euis Amalia. Sejarah Pemikiran ekonomi
Islam (Dari masa klasik hingga kontemporer), akan dibahas.
Jakarta: Pustaka Asatruss Jakarta, Cet-I, April,
2005., hal 195

17
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

Sumber data yang akan di pergunakan sekunder dan tersier. Adapun juga yang
dalam menunjang hasil penelitian ini adalah menjadi penunjang dalam penganalisaan
data primer dan data sekunder. yang data menggunakan studi kepustakaan
diperoleh dari penelitian kepustakaan yang (Library Research) dimana proses
memuat hal-hal yang bersifat teoritis, asas- pengumpulan data yang digunakan dalam
asas, konsepsi-konsepsi, sikap dan penelitian ini dilakukan dengan cara
pandangan atau doktrin hukum serta isi membaca, menelaah buku-buku,
kaedah hukum yang berkaitan dengan mempelajari, mencatat dan mengutip buku-
masalah yang dibahas. Sumber data primer buku, Peraturan peraturan perundang-
yang diperoleh atau dikumpulkan oleh undangan yang berkaitan dengan
peneliti secara langsung dari sumber permasalahan yang akan di bahas. Serta
datanya. Data primer juga disebut sebagai studi lapangan
data asli atau data baru yang memiliki sifat Data yang diperoleh dari studi
up to date. Dengan demikian, dalam pustakaan diperjelas dengan data dari
memperoleh data primer dilakukan melalui hasil studi lapangan.7 Studi Lapangan
observasi dan wawancara dengan pihak dilakukan dengan cara turun langsung ke
yang berkaitan dengan permasalahan yang lapangan serta untuk mendapatkan data
akan di bahas dengan menggunakan daftar primer dilakukan wawancara langsung
pertanyaan yang telah dipersiapkan dengan beberapa narasumber yaitu dari
sebelumnya dan akan dikembangkan pada salah satu pihak pelaksana Proyek
saat wawancara berlangsung.Pada Reklamasi Pantai.
penelitian ini, peneliti melakukan
wawancara ke lokasi reklamasi pantai salah C. Pembahasan
satunya yaitu di proyek Reklamasi Pantai. Kebermanfaatan Reklamasi bagi
Merupakan data yang diperoleh atau Peningkatan Pendapatan
dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber Pemerintahan Daerah.
yang telah ada seperti studi dokumentasi Lahan bisnis yang sangat
dan literatur. Dengan mempelajari buku- menjanjikan dimana menjadi suatu
buku, dokumen-dokumen, dan khususnya sumber pendapatan baik bagi pemerintah
peraturan perundang-undangan yang pusat maupun daerah ialah reklamasi.
berlaku yang berkaitan dengan Menciptakan lahan baru dimana lahan
permasalahan yang akan di bahas. Data
7
sekunder terdiri dari bahan hukum primer, Zainuddin Ali. Metode Penelitian Hukum,
Jakarta: Sinar Grafika, 2014. Hlm. 111

18
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

tersebut akan dikelola untuk demi Bangunan, Hak Pakai dan Hak
mendapatkan pendapatan yang Pengelolaan, atau dasar penguasaan atas
menjanjikan demi menunjang tanah yang tidak diusahakan, tidak
keberlangsungan pendapatan pemerintah dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan
daerah dan pemerintah pusat. Adapun sesuai dengan keadaannya atau sifat dan
tanah itu sendiri sudah ada tujuan pemberian hak atau dasar
pengaturannya di dalam Undang-undang penguasaannya disebut dengan tanah
tersendiri dan juga Peraturan Perundang- terlantar. Obyek tanah terlantar diatur di
undangan yang berlaku di Indonesia. dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
1997 tentang Pendaftaran Tanah juga 2010, yang termasuk sebagai obyek
mengemukakan pengertian dari tanah, tanah terlantar meliputi tanah yang sudah
yaitu meliputi bagian permukaan bumi diberikan hak oleh Negara berupa Hak
yang merupakan satuan bidang yang Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna
terbatas dan merupakan objek dari Bangunan, Hak Pakai, dan Hak
pendaftaran tanah, yang mana tujuan Pengelolaan, atau dasar penguasaan atas
akhir dari pendaftaran tanah tersebut tanah yang tidak diusahakan, tidak
ialah agar dapat kepastian hukum dengan dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan
diterbitkannya sertifikat hak atas tanah8. sesuai dengan keadaannya atau sifat dan
Selain itu dimana definisi tanah terlantar tujuan pemberian hak atau dasar
belum diatur di dalam Peraturan penguasaannya. Tanah yang tidak
Pemerintah Republik Indonesia Nomor termasuk sebagai obyek penertiban tanah
11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan terlantar sebagaimana diatur dalam Pasal
Pendayagunaan Tanah Terlantar, akan 3 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
tetapi pengaturannya di atur dalam Pasal 2010 adalah tanah Hak Milik atau Hak
1 angka 6 Peraturan Kepala Badan Guna Bangunan atas nama perseorangan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang secara tidak sengaja tidak
Nomor 4 Tahun 2010 tentang Tata Cara dipergunakan sesuai dengan keadaan
Penertiban Tanah Terlantar. Tanah yang atau sifat dan tujuan pemberian haknya,
sudah diberikan hak oleh negara berupa dan tanah yang dikuasai pemerintah baik
Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna secara langsung maupun tidak langsung

8
dan sudah berstatus maupun belum
Wahid Muchtar. Memaknai Kepatian Hukum
Hak Milik Atas Tanah. Jakarta : Republika, 2008, berstatus hak milik Negara atau daerah
hlm. 145

19
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

yang tidak sengaja tidak dipergunakan Indonesia, yang dilakukan oleh wakil-
sesuai dengan keadaan atau sifat dan wakil bangsa Indonesia pada waktu
tujuan pemberian haknya.9 menyusun UUD 1945 dan membentuk
Di dalam Hukum Tanah Nasional Negara Republik Indonesia pada tanggal
disebutkan terdapat beberapa macam hak 18 Agustus 1945. Sebagaimana halnya
penguasaan atas tanah, dimana ini dengan hak bangsa, hak menguasai dari
disusun pada jenjang tata susunan atau negara yang berupa lembaga hukum dan
hierarki yakni: sebagai hubungan hukum konkret
1. Hak Bangsa Indonesia merupakan suatu kesatuan yang tidak
Pemegang hak dari hak bangsa terpisahkan.10
atau juga disebut dengan subjek hukum 3. Hak Ulayat Masyarakat Hukum
ialah seluruh rakyat Indonesia sepanjang Adat
masa yang bersatu sebagai bangsa Hak ulayat merupakan sebutan yang
Indonesia yaitu generasi-generasi dicetuskan oleh para ahli hukum pada
terdahulu, sekarang dan yang akan lembaga hukum dan hubungan hukum
datang. Tanah yang dapat dimiliki hak konkret yang merupakan serangkaian
bangsa meliputi semua tanah yang dalam kewajiban-kewajiban dan wewenang-
wilayah Negara Republik Indonesia. wewenang antara masyarakat hukum
2. Hak Menguasai dari Negara adat dengan tanah yang ada di dalam
Di dalam Undang-undang Nomor 5 lingkungan wilayahnya tersebut. Hak
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar ulayat diatur dalam Pasal 3 UUPA yang
Pokok-Pokok Agraria disebut mengenai memberikan penjelasan bahwa,
hak menguasai dari Negara kepada ketentuan-ketentuan Pasal 1 dan 2
lembaga hukum konkret antara negara pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak
dan tanah Indonesia. Negara Repubik yang serupa itu dari masyarakat-
Indonesia sebagai organisasi kekuasaan masyarakat hukum adat, sepanjang
seluruh rakyat Indonesia yang juga menurut kenyataannya masih ada, harus
sebagai subyek atau juga pemegang hak sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
menguasai negara. Terciptanya hak kepentingan nasional dan Negara, yang
menguasai dari negara merupakan berdasarkan atas persatuan bangsa serta
pelimpahan tugas kewenangan bangsa tidak boleh bertentangan dengan

9
Suhariningsih, Tanah Terlantar Asas
10
dan Pembaharuan Konsep Menuju Penertiban, Sudirman Mechsan, Upik Hamidah, Ati
Malang; Prestasi Pustaka, 2008, hlm.27 Yuniati. Op.Cit., hlm 47

20
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

Undang-Undang dan Peraturan- secara alami memang belum ada, akan


Peraturan lain yang lebih tinggi.” tetapi dapat digunakan Peraturan
Undang-undang Nomor 1 Tahun Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 yang
2014 tentang Pengelolaan Wilayah mengatur tentang pengusaan tanah-tanah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil telah negara sebelum ada peraturan lain yang
mengatur tentang pantai dan bibir pantai baru. Peraturan tersebut mengatur hal-
dimana batasan-batasan mengenai laut hal tentang benda- benda milik negara
atau kawasan pesisir serta ditegaskan yang tidak bergerak termasuk tanah-
pula bahwa kawasan pesisir dan pulau- tanah negara11. Reklamasi merupakan
pulau kecil dikuasai oleh Negara dan suatu upaya untuk memanfaatkan dan
memberikan kewenangan dan tanggung mengelola suatu wilayah yang tidak
jawab Negara secara konkrit atas terpakai untuk dikelola kembali menjadi
pengelolaan perairan pesisir dan pulau- wilayah yang memiliki nilai ekonomi
pulau kecil, kendati demikian kawasan tinggi. Proses reklamasi biasa dibuat
tersebut dapat digunakan untuk sebesar- pada wilayah-wilayah seperti lepas
besarnya kemakmuran rakyat pantai, rawa-rawa, kawasan pantai,
sebagaimana amanat ini tercantum ataupun sungai yang begitu lebar.
dalam Undang-Undang Dasar Negara Bahwa reklamasi pantai adalah
Republik Indonesia Tahun 1945. kegiatan di tepi pantai yang dilakukan
Membahas reklamasi pantai menyangkut oleh orang dalam rangka meningkatkan
lahan di kawasan pantai dimana tidak manfaat sumber daya lahan ditinjau dari
dibebani hak milik, dikuasai oleh negara sudut lingkungan dan sosial ekonomi
dan digunakan sesuai peruntukan atau dengan cara pengurukkan, pengeringan
fungsinya untuk kemakmuran rakyat. lahan, atau drainase dimana ini tertuang
Peralihan status lahan dari lahan negara di dalam Pasal 1 Peraturan Mentri
menjadi lahan yang dilekati hak yang Pekerjaan Umum Nomor
bukan tanah negara dapat ditempuh 40/PRT/M/2007 Tentang Pedoman
dengan proses pelepasan atau Perencanaan Tata Ruang Reklamasi
pembebasan hak sebagaimana diatur Pantai. Kawasan reklamasi pantai adalah
dalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun kawasan hasil perluasan daerah pesisir
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- pantai melalui rekayasa teknis untuk
Pokok Agraria (UUPA). Peraturan yang 11
http://www.dephut.go.id/uploads/INFORMAS
secara khusus mengatur tanah timbul I/RRL/STS_MAngrove.HTM, Diakses Pada 14
Oktober 2019 Pukul 23.15 WIB

21
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

pengembangan kawasan baru. Menteri dan fill. Adapun pengertian dari polder
tersebut adalah Menteri Pekerjaan adalah dengan membuang air yang
Umum. Pengertian serupa juga terdapat terdapat di suatu wilayah yang akan
dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun direklamasi dimana air yang dibuang
2014 tentang Pengelolaan Wilayah tersebut harus sampain kering sehingga
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. terlihat daratan yang dapat dijadikan
Reklamasi bertujuan untuk menambah untuk pengelolaan kedepannya.
luasan wilayah daratan yang digunakan Teknologi ini sangat murah dan
untuk suatu aktivitas yang sesuai di memiliki suatu keramah lingkungan
wilayah tersebut. Adapun suatu contoh yang efektif karena sistem pembuangan
dimana di dalam proses proyek-proyek air yang dipompa selanjutnya ditaruh di
reklamasi dalam sebuah penindakan dataran yang lebih tinggi yang untuk
akan tujuan pada pemanfaatan lahan lebih lanjut dibuang ke laut. Sekeliling
reklamasi dimana keperluan bisa untuk lahan yang akan direklamasi dibuat suatu
keperluan industri, kawasan pariwisata, parit induk yang dibangun dengan
terminal peti, serta dapat juga berupa menaruh tanggul rendah. Selanjutnya
kawasan pemukiman. Adapun selain itu sistem fill memberikan tanah yang di
reklamasi dapat digunakan untuk uruk dari suatu wilayah lalu di isi kepada
keperluan konservasi lingkungan hidup, tempat yang akan di reklamasi dimana
dimana kegiatan ini dapat dilakukan proses penimbunan terus dilakukan
apabila suatu wilayah tersebut sudah sampai permukaan tanah hasil timbunan
tererosi atau terabrasi yang sangat parah muncul sampai kepermukaan dengan
sehingga reklamasipun diperlukan dalam padat.
hal ini demi tidak tergerusnya tanah Dasar Hukum Mengenai
yang lebih parah. Kerena reklamasi Reklamasi yang menjadi aturan yang
selain untuk kepentingan ekonomi diterapkan di Pemerintahan Daerah
namun juga demi penyelamatan daratan dimana konsep kebijakan reklamasi di
dari abrasi yang cukup parah seperi Indonesia telah diatur dalam hukum
halnya di pulau Nipa di wilayah Batam. positif Indonesia pada Pasal 34 Undang-
Secara prinsip dalam melaksanakan Undang Nomor 27 Tahun 2007 yang
pembuatan proses reklamasi atau telah dirubah dalam Undang-Undang
pembentukan daratan baru memiliki dua Nomor 1 Tahun 2014 tentang
cara yang umum dikenal yaitu polder Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-

22
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

Pulau Kecil. Pasal ini menjadi suatu Perundang-undangan yang berlaku agar
pranata hukum yang jelas dalam tidak adanya permasalahan dikemudian
memberikan kepastian hukum terhadap hari.
pelaksanaan reklamasi pantai di Dalam suatu proses
Indonesia dengan mengedepankan keberlangsungan program kerja yang
sebuah konsep reklamasi berupa dilakukan pemerintah memiliki dampak
pembangunan dan pengelolaaan pantai yang baik dan buruk dimana negara
terpadu. Pada Pasal 34 ini juga memiliki potensi paling kuat dalam
dijelaskan bahwa reklamasi hanya dapat menjaga hak asasi manusia akan tetapi
dilaksanakan jika manfaat sosial dan seacara potensi juga sebagai pelanggar
ekonomi yang diperoleh lebih besar dari hak asasi manusia yang dimiliki dalam
biaya sosial dan biaya ekonominya. negara13. Dampak Pengadaan Reklamasi
Terkait kebijakan reklamasi yang Pantai dimana adanya suatu kebutuhan
menjadi dasar hukum pantai Indonesia dan manfaat reklamasi dapat dilihat dari
telah dilaksanakan di beebrapa daerah di aspek pengelolaan, aspek ekonomi dan
Indonesia akan tetapi yang juga untuk tata guna lahan. Pada sebuah tata ruang
diperhatikan bahwa tindakan reklamasi wilayah dimana terkadang membutuhkan
langsung yang dapat bersentuhan dengan reklamasi dengan tujuan memiliki nilai
kehidupan masyarakat pesisir, reklamasi manfaat dan daya hasil guna yang
pantai dan laut dimana memberikan memadai. Dimana hasil dari reklamasi
dampak yang cukup besar baik dalam yang memiliki tujuan kemanfaatan yang
aspek sosial dan lingkungan12. Sehingga terorientasikan untuk industry, wisata,
dengan demikian pembuatan reklamasi pelabuhan dan/atau pemukiman yang
harus memperhatikan aspek yang sangat mana perairan pantainya dangkal untuk
kompleks terkait keberlangsungan hidup dapat di reklamasi agar memiliki
bagi masyarakat sekitar agar tidak kemanfaatan yang menunjang demi
adanya masyarakat yang menjadi korban pendapatan pemerintahan daerah dan
karena proses reklamasi yang dilakukan. pusat yang lebih baik yang tentunya
Sehingga pelaksanaan proses reklamasi harus sesuai dengan Peraturan
haruslah berlandaskan pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Kendati demikian dimana suatu program
12
Syaiful Hadi, dkk(2018). “Perlindungan Hak
13
Asasi Manusia, Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lubis, Todung Mulya, 2015, jalan panjang
Pulau-Pulau Kecil”, Lex Scientia Law Review. Hak Asasi Manusia, Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Volume 2 No. 2, November, hlm. 215 - 226 Utama.

23
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

kerja pemerintah baik program startegis proses ini sudah ada dilakukan dari sejak
atau tidak tentu memiliki suatu polemik tahun 1979 dan terus berlangsung
pro atau kontra di lain sisipun dampak sampai saat ini. Sejak tahun 1995 mulai
yang didapat bisa positif dan negatif, dikenal dalam ranah hukum positif dan
adapun dampak negatif reklamasi pantai dibentuk keberadaan eksistensi atas
ialah adanya suatu perusakan ekosistem lembaga reklamasi dimana ini ada
yang terstruktur dikarenakan adanya tertuang dengan munculnya dua
perubahan kontur tanah yang jelas, Keputusan Presiden, yaitu Keputusan
selanjutnya dengana adanya Presiden No. 52 Tahun 1995 tentang
pembangunan yang masif memberikan Reklamasi Pantai Utara Jakarta dan
kepadatan lalu lintas jalan yang dari ini Keputusan Presiden No. 73 Tahun 1995
semua menghasilkan polusi yang tentang Reklamasi Pantai Kapuknaga,
berlebih terhadap wilayah yang di Tangerang.
reklamasikan, reklamasi yang dibuat Analisis Status Hukum Atas Tanah
terkait perumahan dan sebagainya Hasil Reklamasi Pantai Jakarta.
memberikan sebuah kesenjangan sosial Suatu proses upaya
yang nyata sehingga masyarakat menumbuhkan dataran baru dengan cara
pinggiran yang tergusur harus bergeser sengaja yang dilakukan dengan cara
dan ini berpotensi menimbulkan menimbun kawasan perairan tertentu
banyaknya pemukiman kumuh, nelayan ialah reklamasi yang menjadi program
yang biasa mengambil ikan di sekitar pemerintah, dengan artian suatu proses
perairan yang dekat reklamasi akan tumbuh dataran tidak tumbuh secara
mulai terpengaruh secara nyata karena alamiah hasil dari proses alam yang
lokasi yang tadinya bebas akan berubah bekerja akan tetapi suatu bentuk
menjadi lahan yang mahal dan tidak bisa kesengajaan yang dihasilkan oleh
sembarangan orang bisa memanfaatkan. pemerintah untuk memberikan suatu
Dengan demikian dalam proses nilai ekonomi yang tinggi demi
pengaturan reklamasi perlu adanya suatu peningkatan ekonomi di daerah maka
pengaturan yang spesifik dalam tatanan dari situlah bahwa kegiatan ini memiliki
yang nyata dan konkrit terkait dampak positif dan negative sehingga
pengimplementasiannya. Dalam praktek status dari hasil reklamasi harus
pengimplementasiannya terkait diperkuat dan tertuang dalam status
reklamasi dimana di negara Indonesia hukum tanah nasional di Indonesia.

24
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

Secara khusus, dalam rangka proses yang diatur di dalam pasal 6 ayat 3
reklamasi tersebut, telah terjadi berbagai Perjanjian Kerjasama No.366 antara
perjanjian antara pihak PT PJA dan Pemda DKI dengan PT. Pembangunan
Pemda DKI. Perjanjian antara Pemda Jaya yis. Pasal 9 ayat 1 Keppres
DKI dengan PT Pembangunan Jaya No. No.5/1995 tentang Reklamasi Pantai
366 mengenai pembentukan Perseroan Utara Jakarta, pasal 30 ayat 1 Perda DKI
Terbatas untuk pembangunan, No.8/1995 tentang Penyelenggaraan
pengelolaan dan pengembangan kawasan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang
Ancol pada tangggal 17 september 1990. Kawasan Pantura Jakarta, dan pasal 9
Perjanjian ini merupakan cikal bakal Perda DKI No.5 tahun1997 tentang
lahirnya PT Pembangunan Jaya Ancol, Pembentukan dan Penyertaan Modal
karena dengan dasar perjanjian tersebut Daerah DKI Dalam Perseroan Terbatas
maka muncul PERDA No. 4/1991 PT Pembangunan Jaya Ancol. Lebih
mengenai penyertaan modal PEMDA khusus lagi diatur dalam Keputusan
DKI Jakarta. Pada perjanjian No 366 Gubernur DKI No. 1107 tahun 1993
memuat kesepakatan mengenai kegiatan tentang Pedoman Pembangunan di
usaha PT PJA salah satunya adalah Kawasan Ancol, disebutkan bahwa
melakukan reklamasi (pasal 3 angka 2 penyertaan modal Pemda DKI antara
huruf a). Sedangkan mengenai tanah lain dalam bentuk tanah HPL seluas
reklamasi maka sebagaimana diatur 4.779.120 m2 yang terletak di kawasan
dalam pasal 6 ayat 3 mengatur bahwa Ancol (Menimbang huruf b) dan dalam
pengurusan ijin dan Hak Pengelolaan pasal 10 ditegaskan bahwa “setiap
(HPL) merupakan kewajiban Gubernur penambahan areal dikawasan Ancol
DKI, tanah hasil reklamasi menjadi HPL karena reklamasi merupakan bagian
atas nama PEMDA DKI Jakarta dan yang tidak terpisahkan dari kawasan
kepada PT PJA diberikan hak atas tanah Ancol dan kegiatan pembangunannya
diatas HPL. mengikuti ketentuan yang diatur dalam
Adapun hal demikian di dalam Keputusan ini”.Klausula dalam
peraturan diatas yang dapat menjadi perjanjian dan ketentuan peraturan
dasar hukum permohonan hak atas tanah perundang-undangan diatas pada
hasil reklamasi yang menjadi titik prinsipnya mengharuskan tanah hasil
permasalahan pada status hukum tanah reklamasi pantai di Kawasan Pantai
tersebut, terdapat pula ketentuan khusus Utara Jakarta diberikan kepada

25
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

Pemerintah Jakarta dengan status HPL. Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Ketentuan ini bersifat mengatur dan Pemerintah Daerah, dalam pasal 6 ayat 1
memaksa yang tidak memberikan pilihan menyebutkan bahwa “ Pajak Daerah dan
lain kepada para pemilik saham Retribusi Daerah adalah sumber
perseroan kecuali harus memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) selain
kesempatan pada Pemda DKI untuk dari hasil pengelolaan kekayaan daerah
mengajukan permohonan HPL kepada yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang
Negara c.q. Badan Pertanahan Nasional sah”. Masih kecilnya kontribusi
(BPN) dan BPN sebagai instansi Pendapatan Asli Derah sebagai
pemberi HPL tidak mempunyai pilihan barometer tingkat kemandirian daerah
lain kecuali harus menghormati dalam menjalankan amanat otonomi
perjanjian diantara para pihak dengan daerah, sesuai dengan Undang-undang
memberikan HPL pada Pemda DKI. Nomor 23 Tahun 2014, mengharuskan
Dengan pemberian HPL tersebut, tanah Pemerintah Daerah secara terus menerus
hasil reklamasi yang seluruh berupaya meningkatkan Pendapatan Asli
pelaksanaanya dibiayai oleh PT PJA Daerah sebagai sumber utama
harus ditempatkan terlebih dahulu pendapatan daerah, secara wajar dan
sebagai asset atau kekayaan Pemda DKI dapat dipertanggungjawabkan dengan
Jakarta. Aset berupa HPL ini digunakan memperhatikan kondisi masyarakat yang
oleh Pemda DKI Jakarta sebagai menjadi subyek Pendapatan Asli Daerah.
penyertaan modal kedalam perseroan. Di dalam hal ini maka pemerintahan
Penyertaan modal tersebut dilaksanakan daerah harus senantiasa kreatif untuk
melalui perjanjian penyerahan dapat meningkatkan pendapatan daerah
penggunaan tanah yang diikuti dengan dengan cara-cara yang dibenarkan oleh
pemberian HGB atau Hak Pakai kepada Peraturan Perundang-undangan yang
PT PJA sesuai dengan Keputusan berlaku sehingga dengan dijalankannya
Gubernur DKI Jakarta No. 1107 tahun ini pendapatan asli daerah (PAD)
1993. pemerintah daerah mampu memberi
Perimbangan Keuangan Antara Pusat kontribusi nyata bagi masyarakat.
dan Daerah pada Sistem Kendati demikian ada batasan
Ketatanegaraan Indonesia atau aturan yang menjadikan pemerintah
Di dalam Undang-undang Nomor daerah dalam melaksanakan peningkatan
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan PAD harus hati-hati karena tidak boleh

26
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

bertentangan dengan Peraturan dengan demikian apabila pemerintah


Perundang-undangan yang berlaku, menjadikan reklamasi sebagai pilihan
seperti yang tertuang dalam pasal 158 dalam pengembangan pendapatan baik
ayat 2 Undang-undang Nomor 32 tahun dalam aspek pajak maupun retribusi
2004 yang telah dirubah menjadi maka reklamasi menjadi pilihan tepat
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 karena dapat memberikan kontribusi
tentang Pemerintahan daerah yang nyata demi pembangunan di daerah serta
menyatakan “Pemerintah Daerah pemerintahan pusat sekaligus. Dalam hal
dilarang melakukan pungutan atau reklamasi Pantai Ancol Jakarta, maka
dengan sebutan lain diluar yang telah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah
ditetapkan dalam Undang- undang” serta mentapkan dalam pasal 4 ayat (2) huruf
dalam pasal 7 huruf a UU No. 33 tahun B SK.Gubernur DKI Jakarta No. 138
2004 tentang Perimbangan Keuangan Tahun 2000 tentang Tata Cara
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Penyelenggaraan Reklamasi Pantai Utara
Daerah yang menyatakan “Dalam upaya Jakarta” yang menyebutkan bahwa:
meningkatkan PAD, Daerah dilarang “Menyerahkan uang muka (Initial
menetapkan Peraturan Daerah tentang Working Fund) sebagai modal kerja
pendapatan yang menyebabkan ekonomi Badan Pelaksana yang merupakan
biaya tinggi” Sedangkan pasal 1 angka bagian dari kontribusi yang akan
26 menyatakan “Retribusi daerah yang diperhitungkan kelak dalam kerjasama
selanjutnya disebut retribusi adalah usaha, yang besarnya ditetapkan dengan
pungutan sebagai pembayaran atas jasa Keputusan Gubernur” dan Pasal 11 ayat
atau pemberian izin tertentu yang khusus (2) SK.Gubernur DKI Jakarta No. 138
disediakan dan/atau diberikan oleh Tahun 2000 tenang Tata Cara
Pemerintah Daerah untuk kepentingan Penyelenggaraan Reklamasi Pantai Utara
orang pribadi atau badan”. Jakarta” yang menyebutkan bahwa:
Dengand dasar atas kreatifitas “Kepada Mitra Pengembang diwajibkan
pemerintah daerah dalam peningkatan untuk menyerahkan kontribusi kepada
PAD maka reklamasi bisa menjadi salah Badan Pelaksana yang besarnya
satu sektor yang dapat dipilih demi ditetapkan berdasarkan luas lahan dan
menunjang pendapatan yang kerap kali peruntukannya”.
defisit karena penerimaan pajak yang Dalam rangka pelaksanaan
selalu tidak sesuai target. Sehingga reklamasi Pantai Ancol Jakarta, lembaga

27
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

IWF tersebut saat ini besaranya masih perhitungan yang jelas, sehingga asas
didasarkan atas perjanjian transparansi dalam pelaksanaan good
(Memorandum Of Understanding government dapat ditegakan serta
(MOU)) dan Development Agreement menghindari apa yang digariskan pasal 7
(DA) ) diantaranya: MOU/DA PT PJA huruf a UU No. 33 tahun 2004 agar
No. 1121A Tahun 1995 No. 669/DIR- menghindari ekonomi biaya tinggi,
PJA/IX-95, PT PJA No.362A Tahun mengingat pelaksanaan reklamasi pantai
1996 No. 1096/DIR-PJA/II-96, PT PJA tersebut menelan investasi yang tinggi.
No. 639/DIR-PJA/IX/1997. Dengan Selain dari pengenaan IWF dan uang
dasar perjanjian tersebut maka pihak PT kontribusi, Pemerintah Daerah DKI
PJA telah membayarkan sebagian IWF Jakarta juga bisa mendapatkan berbagai
tersebut. Yang perlu dikaji dalam hal ini pemasukan dari tanah hasil reklamasi
adalah landasan hukum pengenaan IWF pantai. Sebagai pemegang HPL,
tersebut bagi peningkatan pendapatan Pemerintah Daerah DKI Jakarta berhak
daerah. Sebagaimana diatur dalam pasal melakukan pungutan pada pihak ketiga
3 ayat 6 UU No. 17 tahun 2003 yang yang atas penggunaan maupun
menyatakan ”semua penerimaan yang pemberian hak di atas tanah hasil
menjadi hak dan pengeluaran yang reklamasi tersebut. Jangka waktu hak
menjadi kewajiban daerah dalam tahun atas tanah yang diberikan kepada pihak
anggaran yang bersangkutan harus ketiga adalah sesuai dengan jangka
dimasukan kedalam APBD” maka waktu masing-masing hak atas tanah
pengenaan IWF hendaknya dimasukkan yang diatur dalam UUPA dan PP
dalam APBD. Penentuan besaran IWF, 40/1996. Setelah jangka waktu yang
bila memandang pada SK. Gub. diberikan tersebut berakhir, maka tanah
No.138/2000, adalah ditetapkan dalam yang bersangkutan kembali dalam
Keputusan Gubernur. Hal tersebut penguasaan sepenuhnya dari pemegang
berimplikasi bahwa belum dapat HPL yang bersangkutan.
dilakukan perjanjian selama belum Berdasarkan hal tersebut, maka
munculnya keputusan Gubernur tersebut. Pemerintahan Daerah DKI Jakarta dapat
Yang menjadi catatan adalah melakukan perjanjian dengan pihak
pengenaan IWF selain harus memiliki ketiga, untuk reklamasi Pantai Ancol
dasar hukum yang pasti, juga mengenai Jakarta, maka pihak ketiga adalah PT
perhitungannya hendaknya didasari atas PJA, mengenai besaran pungutannya.

28
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

Bila membahas mengenai masalah E. Penutup


perjanjian, maka disini maka berlaku Status tanah di kaitkan dengan subyek
hukum perdata, sehingga akan berlaku hukum pemegang Hak Pengelolaan bagi
pula batasan-batasan untuk suatu tanah hasil reklamasi pantai Ditinjau dari
perjanjian yang diatur dalam 1339 Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014
KUHPerdata yang mengatur bahwa Tentang Pemerintahan Daerah. Reklamasi
suatu perjanjian tidak boleh bertentangan pantai merupakan suatu lembaga baru yang
dengan undang-undang, kesusilaan dan menitik beratkan pada kajian reklamasi
ketertiban umum. Di sisi lain, suatu yang lebih komprehensif dimana perlu
perjanjian juga menjadi undang-undang adanya aturan atau regulasi khusus dalam
bagi para pihak yang terikat. Dengan pengaturannya. Sehingga dengan
adanya perjanjian ini, maka hal tersebut dilakukannya proses reklamasi dimana
meletakan Pemda DKI Jakarta yang dalam pengaturannya tanah hasil reklamasi
bertindak sebagai subyek hukum privat. menjadi hak pengelolaannya ada pada
Hal ini tentunya akan memberikan pemerintahan daerah tetapi belum ada
dampak berlakunya perjanjian tersebut. aturan secara komprehensif dan konkrit
Dampak tersebut dapat muncul dalam agar tidak menimbulkan yang namanya
bentuk berbedanya nilai pungutan antar multitafsir. Dimana dalam Undang-undang
satu perjanjian pungutan atas No. 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Agraria
penggunaan atau pemberian hak yang berkaitan dengan tanah hasil reklamasi
satu dengan perjanjian lain. Hal tersebut masih dalam pengelolaan hak atas tanah
bisa menimbulkan ketidakadilan bagi adalah pemerintah. Peningkatan pendapatan
satu developer/pihak ketiga yang satu asli daerah yang ditinjau dari Undang-
dengan pihak ketiga yang lain. undang Nomor. 33 Tahun 2004 Tentang
Perbedaan lainnya bisa terdapat dalam Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
klausula-klausula yang ada dalam Pusat Dan Pemerintah Daerah memiliki
perjanjian. Sehingga perlu dibuat suatu suatu keberhasilan nyata seperti yang sudah
regulasi khusus mengenai pungutan atas ada dicontohakan dalam reklamasi pantai
penggunaan atau pemberian hak atas Jakarta. Dimana jika dilihat secara umum
tanah di atas tanah HPL tersebut. Hal ini maka reklamasi dapat meningkatkan sektor
dimaksudkan untuk dapat menegakan PAD yang menjanjikan bagi pembangunan
asas keadilan. di daerah sehingga perlu dipersiapkan
secara menyeluruh infrastruktur hukum

29
PROGRESIF: Jurnal Hukum volume VIV/No.1/ Juni 2020 Muhammad ..

yang berkaitan dengan hal tersebut Euis Amalia. Sejarah Pemikiran ekonomi
Islam (Dari masa klasik hingga
khususnya oleh Pemerintah Daerah.
kontemporer), Jakarta: Pustaka
Dengan demikian penulis menganggap Asatruss Jakarta, Cet-I, April, 2005.
http://www.dephut.go.id/uploads/INFORM
perlu adanya suatu regulasi khusus demi
ASI/RRL/STS_MAngrove.HTM
terciptanya kepastian hukum sehingga ini Joko Waluyo, Pengelolaan Lingkungan
Hidup daerah Pantai Utara Jakarta,
menjadi titik dasar dalam penelitian yang
Makalah pada seminar sehari
selanjutnya akan diteruskan karena dasar Pelestarian Kawasan Mangrove
Jakarta, Jakarta, 27 September
hukum merupakan landasan fundamental
2006.
yang harus ada dalam sebuah proses Kompas, Reklamasi Pantai Jakarta Tidak
Layak. Dalam Harian Kompas, 11
keberlangsungan penyelenggaraan
April 2003.
pemerintahan. Karena reklamasi menjadi Kompas,. Mengapa Tak Mau Belajar Dari
Pengalaman, Jakarta: Dalam Harian
sebuah program pemerintah yang memberi
Kompas, 11 April 2003.
dampak secara privat dan publik. Hal Lubis, Todung Mulya, 2015, jalan panjang
Hak Asasi Manusia, Jakarta, PT
tersebut dapat menghindarkan adanya
Gramedia Pustaka Utama.
multitafsir berkaitan dengan status tanah Rochmat Soemitro, Dasar-dasar Hukum
Pajak dan Pajak Pendapatan,
hasil reklamasi pantai tersebut, sehingga
Bandung: Eresco, 1974.
dapat menciptakan kepastian hukum Sudirman Mechsan, Upik Hamidah dan Ati
Yuniati. Hukum Agraria. Bandar
mengenai status tanah hasil reklamasi
Lampung: PKKPUU FH Unila,
pantai. Pemerintah Daerah dapat melakukan 2013.
Suhariningsih, Tanah Terlantar Asas dan
pungutan , baik retribusi maupun pajak
Pembaharuan Konsep Menuju
daerah, bagi tanah hasil reklamasi pantai Penertiban, Malang; Prestasi
Pustaka, 2008.
dalam rangka peningkatan pendapatan
Syaiful Hadi, dkk(2018). “Perlindungan
daerah. Kendati demikian pungutan yang Hak Asasi Manusia, Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
dimaksud harus bisa menekan biaya yang
Kecil”, Lex Scientia Law Review.
tinggi dimana jangan sampai tujuan Volume 2 No. 2, November, hlm.
215 – 226
reklamasi untuk menumbuhkan nilai PAD
Wahid Muchtar. Memaknai Kepatian
malah akan berbalik justru menjadi Hukum Hak Milik Atas Tanah.
Jakarta : Republika, 2008.
perusakan diberbagai sektor.
Zainuddin Ali. Metode Penelitian Hukum,
F. DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Sinar Grafika, 2014.

30

Anda mungkin juga menyukai