Pembimbing Perjanjian Lama
Pembimbing Perjanjian Lama
PERJANJIAN
LAMA
Pentingkah mempelajari Perjanjian Lama (PL)? bukakah PL tidak relevan lagi pada zaman
sekarang? Mengenal Perjanjian Lama
Pertanyaan seperti inilah yang perlu dijawab supaya ada kerinduan untuk mendalami dan
memahami PL
Perjanjian Baru (PB) juga sudah jauh berbeda masanya jika dibandingkan dengan
sekarang ini karena PB ditulis pada era “60-an
Sementara sekarang ini kita sudah masuk era tekologi canggih yang terjadi diperbauran
budaya antarnegara atau antar daerah, yang kadang-kadang membuat pergeseran
budaya local karena pengaruh globalisasi.
2. Perjanjian Lama sering dikutip oleh Perjanjian Baru. Ada kurang lebih 2. 650 kutipan
dari Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru, yaitu kurang lebih 350 kutipan langsung dan
2.300 kutipan tidak langsung serta persamaan bahasa. Dengan kata lain,terdapat rata-rata
satu kutipan Perjanjian Lama dalam tiga ayat Perjanjian Baru. Kitab Yesaya dan Mazmur
paling sering dikutip (masing-masing lebih dari 400 kali).
3. Perjanjian Lama merupakan dasar untuk pengertian Perjanjian Baru antara lain:
a. Dari segi bahasa (Perjanjian Baru ditulis dalam sejenis bahasa Yunani yang banyak
dipengaruhi oleh bahasa-bahasa Perjajian Lama);
b. Dari segi sejarah (sejarah Perjanjian Lama dilanjutkan oleh sejarah Perjanjian Baru);
dan
c. Dari segi teologi (tema-tema teologi Perjanjian Lama, sperti penciptaan, dosa, hukuman,
pertobatan, kurban, keselamatan dan sebagainya menjadi dasar teologi Perjanjian Baru)
4. Baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru dinyatakan Allah yang Esa.
Allah Israel adalah sama dengan Bapa Yesus Kristus.
a. Sifat-Nya sama (mahakuasa, mahakudus, maha pengasih, sdb)
b. Rencana-Nya sama (untuk keselamatan manusia dan penyempurnaan dunia yang
dicptakan-Nya); c. Tuntutan-Nya sama (hidup yang suci, kasih kepada Allah dan sesama
manusia).
5. Perjanjian Lama merupakan firman Allah. Allah berbicara
(berfirman)melalui Perjanjian Lama, sebagaimana juga
melalui Perjanjian Baru, untuk menyatakan kasih-Nya dan
untuk menyampaikan kehendak-Nya kepada manusia.