Anda di halaman 1dari 15

BAHASA INDONESIA

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

DOSEN PENGAMPUH : DR. AFRI TANTRI S.PD, M.PD

NAMA

EZRA PERSADA SINUHAJI 6223111101

PJKR F III 2022

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI,KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan Critical
Book Review yang berjudul “BAHASA INDONESIA ” tepat pada waktunya. CBR
ini penulis susun untuk melengkapi tugas pokok mata kuliah BAHASA
INDONESIA.
Dengan demikian penulis menyadari bahwa Critical Book Reivew ini
masih jauh dari kata sempurna dan keterbatasan ilmu dan pemahaman
penulis belum seberapa. Jadi untuk itu setiap pihak diharapkan dapat
memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.
Dalam kesempatan ini, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini. Kepada dosen saya, terima
kasih karena telah memberi tugas ini. Dengan adanya tugas seperti ini, saya
menjadi mengerti bagaimana mengkritik suatu penemuan maupun buku. Akhir
kata saya ucapkan terima kasih dan semoga Critical Book Report ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

Medan, September 2023

Penyusun
Ezra persada sinuhaji
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................

1.2 TUJUAN PENULISAN....................................................................................

BAB II

1.3 IDENTITAS BUKU .........................................................................................

1.4 MATERI BUKU REVIEW...............................................................................

A. REVIEWBUKU UTAMA...........................................................................
Perkembangan Pada masa kerajaan.....................................................
Perkembangan Pada masa penjajahan Belanda .....................................
Perkembangan Pada penduduk Jepang ...............................................
Perkembangan pencak silat di Tanah Air ............................................
Aspek- aspek pencak silat ..................................................................
Sikap-sikap siap pada pencak silat......................................................
B. REVIEW BUKU PEMBANDING...............................................................

Perkembangan Pada masa kerajaan...................................................................

Perkembangan Pada masa penjajahan Belanda ...............................................

Perkembangan pencak silat di Tanah Air ..........................................................

BAB II PENUTUP

1.5 KESIMPULAN...............................................................................................

1.6 KELEBIHAN BUKU........................................................................................

1.7 KELEMAHAN BUKU......................................................................................


Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

1.2 TUJUAN PENULISAN


 Agar mahasiswa dapat memahami keterampilan dasar pencak silat sebagai sarana
bela diri dikehidupan sehari hari
 Untuk menilai kualitas isi buku yang di review.
 Mahasiswa lebih banyak membaca buku – buku untuk memperdalam isi yang
direview.
1.2 IDENTITAS BUKU REVIEW

Buku Utama
1. 88Judul buku : PENCAK SILAT
2. Pengarang : Juli Candra, S.Pd., M.Pd.
3. Penerbit : DEEPUBLISH ( Grup Penerbitan CV
BUDI UTAMA )
4. Editor : Amry Rasyadany
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2021
7. ISBN : 978-623-02-2664-9
8. Tebal buku : vii, 125 hlm , 14 x 20 cm

Buku pembanding

1. Judul buku : PENCAK SILAT


2. Pengarang : Dr. Tatang Muhtar, M.Si.
3. Penerbit : UPI Sumedang Press
4. Tahun terbit : 2020
5. Kota terbit : Jawa barat
6. ISBN : 978-602-6438-24-9
7. Tebal buku : 184 hal. ; 18 x 25 cm
1.4 MATERI BUKU REIVEW8

*(Review buku utama)

A. Perkembangan Pada Zaman Kerajaan

Eropa mulai dari Inggris. Portugis, dan Belanda. Kemudian kerajaan di Indonesia yang
memiliki wilayah yang sangat luas salah satunya adalah kerajaan Sriwijaya yang terkenal
dengan luas wilayah hampir seluruh Asia Tenggara, semua itu di dukung dengan pasukan
dan tentara yang sangat kuat. Ketangguhan dan ketangkasan prajurit tidak terlepas dari
kecakapan ilmu bela diri yang dimiliki oleh setiap pasukan.

B. Perkembangan Pada Zaman Penjajahan Belanda

Pada masa penjajahan belanda pencak silat menjadi sebuah kegiatan yang dilarang oleh
pemerintah Belanda karena dianggap sebagai kegiatan yang dapat mengancam
keberlangsungan penjajahan bahkan pada masa itu hampir semua kegiatan berkumpul yang
melibatkan masa yang banyak dilarang dan ditindak tegas bagi siapa melanggar setiap
aturan yang telah ditetapkan

C. Perkembangan Pada Penduduk Jepang

Pada masa penjajahan Jepang strategi politik yang digunakan sangan berbeda dengan masa
penjajahan Belanda. Pencak silat sebagai bela diri asli Indonesia diizinkan untuk terus
dikembangkan untuk kepentingan Jepang yang bertujuan untuk 4 mempertahankan diri dari
serangan tentara sekutu. Dalam pelaksanaan latihan pencak silat atas anjuran Shimitsu
dilaksanakan pemusatan latihan pencak silat secara resmi oleh tentara Jepang.

D. Perkembangan Pencak Silat di Tanah Air


Pada tanggal 18 Mei 1948 didirikanlah secara resmi organisasi pencak silat Indonesia yang
disebut dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat dengan IPSI di kota Surakarta. yang
diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, pada saat itu menjabat sebagai ketua Pusat
Kebudayaan.

A. Pengertian Pencak Silat


Pencak silat merupakan olahraga bela diri asli Indonesia yang diwariskan oleh nenek moyang
secara turun temurun sebagai budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan, dibina dan
dikembangkan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia. pencak silat memiliki pengertian
'permainan' (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis,
menyerang. dan pembelaan din, baik dengan atau tanpa senjata.
B. Landasan Budaya , Falsafah dan Kaidah yang Mewarnai Pencak silat

Pencak silat merupakan hasil dari kebudayaan bangsa Indonesia yang tersebar hampir ke
seluruh daerah di Indonesia termasuk kepada masyarakat rumpun melayu. Falsafah pencak
silat mengedepankan aspek budi pekerti. Yakni falsafah yang mengedepankan budi pekerti
luhur sebagai sumber dari keseluruhan sikap. Perilaku, dan tingkah laku manusia yang
dikedepankan dalam mewujudkan tujuan hidup dalam beragama dan ketinggian moral
dalam hidup bermasyarakat

C. Aspek-Aspek Pencek Silat


1. Pecak Silat Mental Spiritual
Rata-rata perguruan pencak silat di Indonesia mengajarkan bagaimana pembentukan mental
pada masing-masing pesilat dengan mengombinasikan penerapan nilai-nilai agama.
2. Pencak Silat Sebagai Bela Diri
Setiap suku di Indonesia memiliki tradisi mempelajari pencak silat sebagai alat dalam
melakukan pertahanan dan melindungi dari berbagai macam ancaman yang datang dari
alam, binatang buas dan manusia. Pencak silat merupakan pegangan masing-masing individu
yang bisa dibawa” ke mana saja sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan.
3. Pencak silat sebagai Seni
Dalam pembelajaran pencak silat dikenal dengan Keindahan gerakan yang diwujudkan
dengan gerakan jurus berdasarkan ciri khas masing-masing wilayah dan kebiasaan-
kebiasaan dari mana pencak silat tersebut berasal
4. Pencak silat sebagai Olahraga
Sekarang ini pencak silat sudah dijadikan sebagai olahraga resmi di sekolah karena
sudah masuk kedalam pembelajaran Pendidikan jasmani mulai dari sekolah dasar.
SMP dan SMA. Sebagai materi pembelajaran olahraga yang dapat meningkatkan
kebugaran jasmani setiap siswa.

SIKAP PENCAK SILAT

A. Sikap hormat
Posisi sikap hormat adalah badan tegap, kaki rapat tangan di depan dada terbuka dan
rapat dengan jari-jari tangan menghadap ke atas.
B. Sikap siap
 Sikap siap 1
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di samping badan
terbuka, tumit rapat dan kaki bagian depan terbuka membentuk huruf “V”,
pandangan lurus ke depan.
 Sikap siap 2
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di pinggang, tangan
mengepal menghadap ke atas, tumit rapat dan kaki bagian depan terbuka
membentuk huruf "V", pandangan lurus ke depan.
 Sikap siap 3
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan Kedua tangan di dada, tangan
mengepal menghadap Ke atas, tumit rapat dan kaki bagian depan dengan
Terbuka membentuk huruf “V”, pandangan lurus ke Depan.
 Sikap siap 4
Sikap siap dengan posisi berdiri tegak dengan kedua tangan di depan dada
disilangkan dengan tangan kanan di depan posisi terbuka, tumit rapat dan kaki
bagian depan terbuka membentuk huruf "V" pandangan lurus ke depan.
 Sikap jongkok
Sikap jongkok dengan posisi kaki seperti jongkok biasa dengan posisi tangan
berada di lutut dan kaki di jinjit.
C. Sikap jengkek
 Jengkek Kanan
Dari posisi jongkok, tarik lutut kanan ke bawah dengan kaki kanan di jinjit dan
kedua tangan diletakkan di paha seperti posisi stap.
 Jengkek Kiri
Dari posisi jongkok, tarik lutut kiri ke bawah dengan kaki kanan di jinjit dan
kedua tangan diletakkan di paha seperti posisi stap.
D. Sikap jatuh
 Jatuh Belakang Dan posisi jongkong badan dijatuhkan ke belakang dengan posisi
dagu menempel ke dada sal posisi punggung menyentuh lantai, kemudian badan
sedikit diayunkan supaya di saat jatuh tidak terjadi hantaman yang lebih keras
dengan posisi kedua kaki di jinjit dan kedua tangan di saat jatuh dirapatkan ke
lantai dan setelah posisi badan terkendali, kedua tangan langsung disilang di
depan dada.
 Jatuhan Serong Kanan
Dari posisi berdin badan dijatuhkan ke sebelah kanan dengan posisi kaki
kanan dalam keadaan serong dan mengikuti posisi badan di saat melakukan
jatuhan dan kaki kiri ditekuk dengan ujung jari dalam posisi jinjit. Posisi tanga
saat jatuh menempel dilantai untuk melakukan keseimbangan badan. Setelah
posisi badan jatuh dalam sikap sempurna posisi tangan dipindahkan dalam
posisi siap.
 Jatuhan Serong Kanan
Dan posisi berdiri badan dijatuhkan ke sebelah kiri deng posisi kaki dalam
keadaan serong dan mengikuti posisi badan di saat melakukan jatuhan dan kaki
kanan ditekuk dengan ujung jari dalam posisi jinjit Postst tanga saat jatuh
menempel dilantai untuk melakukan keseimbangan badan, setelah posisi badan
jatuh dalam sikap sempurna posisi tangan dipindahkan dalam posisi stap.
 Telungkup Kanan
Pada saat posisi awal mining ke sebelah kiri putar pinggang ke arah dalam
dengan kaki kanan ditekuk dan posisi kaki kiri dalam keadaan lurus dan posisi
tangan dalam keadaan menempel dilantai dengan posisi kepala menghadap
ke arah kanan.
 Telungkup Kiri
Pada saat posisi awal mining ke sebelah kanan putar pinggang ke arah dalam
dengan kaki kanan ditekuk dan posisi kaki kanan dalam keadaan lurus dan
posisi tangan dalam keadaan menempel dilantai dengan posisi kepala mengh
adap ke arah kini.
E. Sikap duduk
 Sikap Duduk I
Dalam melakukan sikap dolak satu posisi badan dalam kealan segak. dengan
posisi pandangan hins ke depan, bagian pantat menempel ke lantai, kedua
lutut di tekuk dengan tonjolan Tutul mengarah ke arah depan dan posisi
tangan digenggam ke arah depan dengan posisi siku hagian dalam diraparkan
pada bagian lutut
 Sikap Duduk II
Posisi badan tegak dan pandangan lonis ke arah depan, posisi pantat
menempel ke lantai, posisi kaki disilang atau dilipat pada bagian depan
badan dan Kedua tangan menopang di atas lutut.
 Sikap Duduk III
Badan tegak pandangan ke depan. Salah satu tungkai dilipat di bawah pantat
dan tungkai yang lain ditekuk di atas. Kedua telapak tangan dirapatkan di
depan dada dengan ujung jari mengarah ke atas.
 Sikap Duduk IV
Badan tegak pandangan ke depan. Kedua lutut bertumpu di lantai dan kedua
tungkai bagian bawah dilipat ke belakang dengan ujung kaki rapat dan tumit
di atas. Kedua telapak tangan menopang di atas paha
F. Sikap kuda kuda
 Sikap Kata-Kuda Tengah
Cara melakukan kua-kuda tengah adalah dengan membuka kedua kaki dalam
posisi melebar sejajar dan dibentuk dengan kedua kaki ditekukkan dengan
posisi titik berat badan berada dr tengah.
 Sikap Kuda-Kuda Depan
Dalam melakukan koda kuda depan di bentuk dengan salah satu kaki yang
berada di depan di tekuk dan kaki yang berada di belakang dalam posisi
Jurus, kemudian posisi telapak kaki bagian belakang di serong arah luar. Berat
badan berada pada tumpuan kaki bagian depan dengan posisi badan tegap
dan pandangan lurus ke depan dengan posisi tangan dalam keadaan stap.
 Sikap Kuda-Kuda Belakang
Cara melakukan kuda-kuda belakang dengan posisi hadan bertumpu pada
kaki bagian belakang, kemudian tumit yang digunakan sebagai tumpuan
tegak dengan panggul. Posisi badan agak condong ke depan dan posisi kaki
depan dalam keadaan jinjit dengan menapak pada turnit atau menggunakan
ujung jari.

*(Review buku pembanding)

A. Pendahuluan
Hakikat olahraga adalah setiap kegiatan jasmani yang dilandasi perjungan menguasai
diri sendiri, mengatasi orang lain atau unsur-unsur alam, yang jika dipertandingkan
harus dilaksanakan secara ksatria, sehingga merupakan sarana pendidikan pribadi
yang tangguh, Untuk itu Pencak Silat telah memenuhi persyaratan tersebut, karena
pencak silat merupakan kegiatan yang mendorong membangkitkan, mengembangkan
kesegaran jasmani dam membina kejujuran dan kekuatan rohani, terutama ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, bagi setiap Insan Indonesia. Sejak kongres IPSI ke III
tahun 1973, Presiden Suharto dalam amanatnya, mengin-struksikan agar olahraga
pencak silat diajarkan di sekolah-sekolah, mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai
dengan Perguruan Tinggi.
1. Sejarah pencak silat
Pada zaman pra sejarah di Indonesia, telah diciptakan cara membela diri sesuai
dengan situasi dan kondisi alam sekitarnya. Orang yang hidup didekat hutan-
hutan mempunyai cara beladiri yang khas untuk menghadapi, binatang yang buas
yang ada di hutan tersebut Bahkan mereka juga menciptakan beladiri dengan
meniru-niru-gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, misalnya beladiri yang
meniru kera, harimau, ular dan burung.
2. Perkembangan pencak silat pada zaman penjajahan
Pada zaman penjajahan pencak silat dipelajari dan dipergunakan baik oleh
punggawa kerajaan, kesultanan, maupun para pejuang pahlawan yang berusaha
melawan penjajah. Di kalangan para pejuang pencak silat diajarkan secara
rahasia, sembunyi-sembunyi, karena kalau diketauhi oleh penjajah akan dilarang.
3. Perkembangan pencak silat pada zaman kemerdekaan
Kemahiran ilmu beladiri pencak silat yang dipupuk terus-menerus oleh bangsa
Indonesia, akhirnya digunakan untuk melawan) penjajah secara gerilya pada
zaman perang kemerdekaan. Perguruan- perguruan pencak silat pada waktu
perang kemerdekaan, sibuk sekali mendidik, menggembleng tentara dan rakyat.
Pesantren-pesantren di samping mengajar-kan agama, juga meningkatkan
pendidikan beladiri poncak silat. Perang fisik di Surabaya melawan sekutu, pada
bulan Nopember tahun 1945 banyak menampilkan pejuang yang gagah perwira
Hasil didikan pencak silat dari pondok Tebu Ireng, Gontor dan Jamsaren
B. Latar belakang
Unsur budaya bernilai luhur yang hidup dikalangan seluruh unsur bangsa Indonesia,
inti-intinya yang telah membaur telah digali, diangkat dan dirumuskan menjadi satu
falsafah dan idiologi seluruh bangsa Indonesia, yakni Pancasila, (PB. IPSI, 1986).
Dengan demikian, seluruh unsur budaya bangsa Indonesia yang bernilai luhur,
termasuk Pencak Silat, merupakan bentuk-bentuk penjabaran falsafah dan idiologi
Pancasila. Pencak silat sebagai hasil krida- budi atau karya pengolahan akal,
kehendak dan rasa yang dilandasi kesadaran akan kodrat manusia sebagai mahluk
sostal ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, terdiri dari Aspek yang merupakan satu
kesatuan bulat, yakni aspek mental spiritual, beladiri, seni dan olahraga, Keempat
aspek tersebut, baik masing-masing maupun sebagai kesatuan, mengundang materi
pendidikan yang menyangkut sifat dan sikap ideal, yakni sifat dan sikap yang menjadi
idaman bagi hidup pribadi, hidup di masyarakat dan hidup beragama.

 Pengertian dari beberapa jenis beladiri


1. Bela diri Pencak Silat
Istilah Pencak silat sebagai seni bela diri bangsa Indonesia, merupakan kata
majemuk adalah basil keputusan seminar Pencak Silat tahun 1973 di Tugu
Bogor. Sedangkan difinisi Pencak Silat, selengkapnya dibuat oleh Penguins
Besar IPSI bersama BAKIN pada tahun 1975 sebagai berikul Pencak Silat
adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan.
2. Beladiri Kung Fu:
Ilmu silat (kunthauw) lebih populer pada masa kini disebut kung fu,
merupakan suatu seni bela diri, yang luas sekali obyeknya. Selain ilmu bela
diri, juga didalamnya tercakup letihan olahraga, seni. Filsafat klmu
pengetahuan dan lain- lain.
3. Beladiri karate
Menurut arti terjemahan aslinya dua patah kata "Kara-te" berarti tangan
kosong". Dengan demikian dua kata sederhana itu mengandung arti bahwa
orang yang memiliki ilmu ini dapat membela diri tanpa menggunakan senjata

4. Beladiri Taekwon-Do

dari Korea Taekwon-Do, berasal seni bela diri Korea kuno yang dikenal
dengan nama Taekwon-Do, yang berpokok pada gerak kaki. Dengan modal
pengetahuan Karate dan Taekwon-Do, terbentuklah suatu seni keperkasaan
baru, hasil karya ini diberi nama Taekwon Do. Tae (= kaki), Kwon (= tinju),
Do (= Seni). Taekwon-Do, adalah suatu bentuk seni keperkasaan yang efektif
dan superior, yang berandal pada teknik-teknik tangan dan kaki untuk
membela diri.

hluk hidup di dunia ini telah dibekali oleh Sang Maha Pencipta alat-alat untuk
membela dan mempertahankan diri. Bagi manusia selain jasmani, mempunyai akal
budi dan daya sehingga dapat menciptakan sistem beladiri khusus Prinsip-prinsip
beladiri pada pencak sila, pada dasarnya untuk menghindarkan dan menyelamatkan
diri baik dilingkungan keluarga masyarakat, dan bangsa dari segala malapetaka
dalam kehidupan manusia

Bangsa Indonesia mencintai perdamaian, tetapi terlebih lagi mencintai kemerdekaan


dan kedaulatannya. Perang sebagai jalan pemecah terakhir, hanya dilakukan dalam
keadaan terpaksa Demikian juga pada beladiri pencak silat, sekalipun tidak ada
peraturan tertulis, tetapi ada semacam kode etik bagi semua pesilat- pesilat, jika
berhadapan dengan lawan harus memperhatikan prinsip- prinsip beladiri pencak
silat yang terdiri dari:

5. Seorang pesilat tidak berbuat hal-hal yang tercela


6. Seorang pesilat tidak memancing kericuhan
7. Pembelaan diri merupakan prinsiputama
8. Seorang pesilat tidak mencari musuh.

Sesuai dengan 4 (empat) aspek pencak silat Indonesia yaitu: pek ahlak rohani
(mental spiritual), aspek beladiri, aspek seni, dan aspek olahraga, maka fungsi
pencak silat adalah untuk seni, untuk pembelaan diri, untuk pendidikan dan untuk
olahraga. Dasar dan ciri-ciri khas seni pencak silat ialah

1. Seni pencak silat dapat menggunakan anggota tubuh beserta Bagian-bagiannya.

2. Seni pencak silat, dapat diiringi dengan tabuh-tabuhan, atau tanpa Iringan.

3. Dalam setiap gerakan terlihat bentuk hindaran, elakan, tangkisan serangan, jatuh
dan kuncian
4. Pada umumnya gerakan silat diakhiri dengan cepat berupa sambung/sabung.

Istilah pencak silat merupakan kata majemuk, silat mempunyai arti Gerak beladiri
yang sempurna, yang bersumber pada kerohaniah Yang suci murni guna
keselamatan diri, kesejahteraan bersama untuk menghindarkan diri dari bencana,
segala sesuatu yang merugikan masyarakat. Berdasarkan ciri-ciri umum pencak silat
Indonesia, maka fungsi pencak silat untuk beladiri ialah:

1. Pencak silat mempergunakan seluruh bagian tubuh dan anggota Untuk alat
pembelaan diri.

2. Dalam pembelaan diri dapat dilakukan dengan tangan kosong atau dengan
senjata.

3 Dalam pembelaan diri benda apapun dapat dijadikan senjata.

Tujuan pendidikan olahraga dan kesehatan ialah mengembangkan dan membina


kemampuan jasmani dan rohani agar tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
optimal, sehingga mampu melaksanakan tugas bagi diri sendiri dan pembangunan
bangsa. Segala kegiatan yang mendorong, mengembangkan dan memberi kekuatan
jasmani maupun rohani, bagi setiap manusia, dapat digolongkan sebagai olahraga.
Unsur olahraga yang terdapat pada beladiri pencak silat antara lain: olahraga
rekreasi, olahraga prestasi dan olahraga masal. Usaha-usaha untuk
mengembangkan unsur olahraga pencak silat telah dilakukan oleh IPSI. Sehingga
pencak silat adalah cara pendidikan nasional Indonesia yang memenuhi syarat.

1.6 KELEBIHAN BUKU

Buku 1

 Tulisan sangat jelas dan mudah di pahami pembaca didukung juga gambar
ilustrasi untuk menunjang penuh pengambilan isi dalam buku tersebut.
 Tertulis Pendahuluan dan perkembangan bela diri silat mulai dari masa kerjaan
hingga masa kemerdekaan.
 Menjelaskan tentang peranan dan fungsi pembelajaran keterampilan pencak silat

Buku 2

 Tulisan sangat jelas dan mudah di pahami pembaca .


 Tertulis Pendahuluan dan perkembangan bela diri silat mulai dari masa kerjaan
hingga masa kemerdekaan.
 Menjelaskan tentang peranan dan fungsi pembelajaran keterampilan pencak silat
 Memberikan data tentang berbagai jenis bela diri yang ada di dunia.
LEMAHAN BUKU

Kedua buku tidak melampirkan Hakikat Manusia dalam kajian mengenai peranan
pelaksanaan aktivitas yang harus di lakukan oleh setiap orang yang berlatih bela diri dalam
masyarakat maupun dalam memengaruhi sekeliling nya. Bagai mana seorang muda itu
bersikap.

Daftar pustaka

https://books.google.com/books?
id=vGvoDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Buku+beladiri+silat&hl=id&newbks=1&ne
wbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjW7Kz2gNT-
AhWO7zgGHVMQAkEQ6AF6BAgFEAM

https://books.google.co.id/books?
id=oAEoEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Buku+beladiri+silat&hl=id&newbks=1&ne
wbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjW7Kz2gNT-
AhWO7zgGHVMQAkEQ6AF6BAgHEAM

Anda mungkin juga menyukai