Aqidah – 1 | 3
بسم هللا الرحمن الرحيم
Adapun makhluk yang keberedaannya tidak bisa digapai
oleh panca indera maka disebut “alam ghoib”.
Namun yang menjadi subjek dalam pembahasan di sini
adalah manusia, jadi alam ghoib atau alam nyata yang
dimaksud itu menurut manusia sebagai subjektifitasnya.
Karena bisa jadi ada yang nyata bagi jin, namun ghoib bagi
manusia. Bahkan jin itu sendiri bagi manusia di sebut
sebagai “alam ghoib” karena jin dalam bentuk aslinya tidak
bisa dijangkau oleh panca indera manusia.
) (لََق حوٍم يَ حف َق ُهو َن،) (لََق حوٍم يَتَ َف هك ُرو َن،))لَ َعله ُك حم تَ حع َقلُو َن
“Agar kalian berfikir” (QS. Al baqoroh: 73), “bagi kaum
yang berfikir” (QS. Yunus: 24), “bagi kaum yang paham”
(QS. Al An’am: 98).
Aqidah – 1 | 5
بسم هللا الرحمن الرحيم
Dalam beberapa ayat yang lain Alloh mencela serta
menyiksa orang-orang yang memiliki panca indera serta
akal namun tidak menggunakannya,
Aqidah – 1 | 7
بسم هللا الرحمن الرحيم
َش َما ظَ َهر َمحن َها َوَما بَطَ َن َو ح َ َه
اْل حْثَ َوالحبَ حغ َي َ َ ّب الح َف َواح َ َقُ حل إَّنَا َحهرَم َر
اَن َوأَ حن تَ ُقولُوا َعلَى ً َاْلَ َق َوأَ حن تُ حش َرُكوا َِب هّلِلَ َما ََلح يُنَ َزحل بََه ُسلحط
بَغَ حَري ح
اّلِلَ َما ََل تَ حعلَ ُمو َن
ه
“katakanlah Muhammad: “Robbku hanya mengharamkan
segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi,
perbuatan dosa, perbuatan zholim tapa alas an yang benar
dan mengharamkan kalian menyekutukan Alloh dengan
sesuatu, sedangkan Dia tidak menurukan alas an untuk itu,
dan mengharamkan kalian berkata-kata tentang Alloh apa
yang tidak kalian ketahui.” (QS. Al A’rof: 33)
Alloh berfirman:
"رأى حممد صلى هللا عليه وسلم:عن عبد هللا بن مسعود أنه قال
"جربيل له ستمائة جناح
Dari Abdulloh bin Mas’ud, sesungguhnya dia berkata:
“Muhammad shollallohu ‘alaihi wassalam telah melihat
Aqidah – 1 | 9
بسم هللا الرحمن الرحيم
Jibril yang memiliki 600 sayap” (HR. Bukhori dalam
shohihnya)
Para ulama berbeda pendapat tentang jin, apakah masuk
alam ghoib ataukah tidak (bisa dilihat oleh manusia)
Pendapat pertama dan ini pendapat mayoritas, jin bisa
dilihat jika sudah berubah wujud dari wujud aslinya, di
waktu tertentu dan bagi manusia tertentu.
Pendapat kedua, jin dalam bentuk asli bisa dilihat khusus
bagi para nabi saja.
Pendapat ketiga, mengingkari bahwa manusia bisa melihat
jin, baik itu para nabi atau bukan nabi.
Pendapat ke empat, jin dalam bentuk aslinya bisa dilihat
oleh para nabi serta orang tertentu yang Alloh khususkan
dan dia bukan nabi.
Pendapat yang rojih (insyaalloh) adalah kelompok yang
berpendapat bahwa: jin dalam bentuk asli bisa dilihat oleh
para nabi secara mutlak, dan juga bisa dilihat oleh selain
nabi ketika jin sdh berubah bentuk, inilah pendapat
kebanyakan para ulama dengan landasan yang jelas dari
hadis nabi serta sesuai dengan realita yang terjadi.
(sumber: ringkasan dari website:
https://www.islamweb.net/ar/fatwa/353023/%D9%87%D
9%84-%D9%8A%D9%85%D9%83%D9%86-
%D9%84%D9%84%D8%A5%D9%86%D8%B3%D8%A7
%D9%86-%D8%A3%D9%86-
Aqidah – 1 | 11
بسم هللا الرحمن الرحيم
mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah
terbersit dalam hati manusia…”
Semua kenikmatan di dalam surge itu hanya bisa
dibayangkan dan dipersepsikan saja karena hakekatnya
jauh dari apa yang kita khayalkan. Panca indera tidak
pernah bisa untuk menjangkau sesuatu yang belum pernah
dilihat, didengar atau diketahui.
Aqidah – 1 | 13
بسم هللا الرحمن الرحيم
Mengurus alam semesta sehingga alam menjadi stabil serta
eksis, Mengabulkan hajat doa dlsb.
Nama-nama dan sifat-sifat Alloh itu sangat banyak
semuanya indah nan sempurna, dan itu bisa dicerna oleh
akal fikiran manusia, bisa dijadikan sebagai bahan
renungan serta tadabur dalam rangka ma’rifatulloh
(mengenal Alloh).
Aqidah – 1 | 15
بسم هللا الرحمن الرحيم
sebagai olok-olokan. Kita berhadapan dengan Pencipta
yang sangat dahsyat yang menggerakan alam semesta
dengan semudah-mudahnya. Kita berhadapan dengan
sosok yang memberi kita semua kenikmatan dan sanggup
membenamkan kita ke dalam derita. Karena itu semua kita
harus sangat berhati-hati dalam menuntut ilmu tentang
Alloh.
Dahulu di zaman Rosululloh shollallohu ‘alaihi wassalam
ada orang yang berucap: “menurutku, para qori kita ini
(maksudnya shahabat pembaca quran) hanyalah orang-
orang yang paling rakus makannya, paling dusta
perkataannya dan paling penakut di medan perang.”
Saat informasi ucapan tersebut sampai kepada Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wassalam, maka orang tersebut berkata:
“Wahai Rosululloh. Sesungguhnya kami hanyalah
bersenda gurau dan bermain-main saja.” Maka turunlah
firman Alloh.
Aqidah – 1 | 17
بسم هللا الرحمن الرحيم
َوَم حن،ض ُّل َوَلَ يَ حش َقى َ فَإَ هما َيحتَي نه ُكم َم َّن ه ًدى فَم َن اتهبع ه َداي فَلَ ي
َ َ ُ ََ َ ُ ََ
ضن ًكا َوَحَن ُشُرهُ يَ حوَم الح َقيَ َام َة أ حَع َمى َ َض َعن َذ حك َرى فَإَ هن لَهُ َمع
َ ًيشة َ أ حَعَر
“Maka jika datang kepada kalian petunjuk dari-Ku, lalu
barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan
sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang
berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan
buta.” (Q.S Thoha: 123, 124).
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Aqidah – 1 | 19
بسم هللا الرحمن الرحيم
ِ ْ َّللا
اْلس ََْلم ِ َّ َإِ َّن ال ِدِّينَ ِع ْند
Aqidah – 1 | 21
بسم هللا الرحمن الرحيم
wa bil islami dina wa bi muhammadin nabiyya (aku
rela Allah menjadi tuhanku, Islam agamaku, dan Nabi
Muhammad nabiku) itu pasti akan mendapat
keridhaan Allah sampai hari kiamat nanti.” (HR: Al-
Nasa’i)
2. Amalan hati, ini sudah berwujud menjadi ibadah-
ibadah hati, seperti ikhlash, tawakkal, cinta dlsb.
Amalan hati ini ada dan tumbuh karena dilandasi
“ucapan hati” berupa keyakinan terhadap kabar serta
ajaran-ajaran islam.
ّ صا هل ُه
الد ْي َن ً ّٰللا ُم ْخ ِل ْ َ ّ َ ْ ٰ ْ َ َ َٓ َْ َْ ٓه
َ اع ُبد ه
ِ ِ ِانا انزلنا ِال ْيك ال ِكت َب ِبالح ِق ف
Aqidah – 1 | 25
بسم هللا الرحمن الرحيم
keikhlasan saat beribadah atau unsur lainnya, sehingga
ibadah-ibadah yang dia amalkan itu bukanlah bentuk
keimanan kepada Alloh, maka semua amalannya menjadi
sia-sia.
5. Rukun iman ada enam yaitu: Iman kepada Alloh, Iman
kepada para Malaikat, Iman kepada kitab-kitab, Iman
kepada para Rosul, Iman kepada hari akhir, Iman kepada
qodar (takdir) baik dan buruknya dari Alloh.
اْلسَلم أن تشهد أن ال إله إال هللا وأن محمدا رسول هللا وتقيم الصَلة وتؤتي
الزكاة وتصوم رمضان وتجح البيت إن استطعت إليه سبيَل… اْليمان أن
تؤمن باهلل ومَلئكته وكتبه ورسله واليوم اآلخر وتؤمن بالقدر خيره وشره
ْ ۤ َْ َ َ هُ َٓ ٰ ه
٨ - ّٰللا َّل ِال َه ِاَّل ُه َو ل ُه اَّل ْس َما ُء ال ُح ْس ٰنى
Aqidah – 1 | 29
بسم هللا الرحمن الرحيم
kandungan:
- Beriman terhadap keberadaan para malaikat,
mereka adalah makhluk Alloh yang terbuat dari
cahaya, yang senantiasa taat kepada Nya dan tidak
akan pernah membantah perintah Nya
ُ َ َٰ ه َ ُ َ ه
هللا َعل ْي ِه َو َسلم ُخ ِل َق ِت املل ِئكة ِم ْن ُن ْو ِر هللا صل ُ
ِ ال َر ُس ْول َ َع ْن َعا ِئ َش َة َق َال ْت َق
َُ َ ٰ ْ
َو ُخ ِل َق ال َجان ِم ْن َم ِار ِج ِم ْن َن ٍار َو ُخ ِل َق ا َد َم ِم هما ُو ِصف لك ْم
Artinya: “Dari Aisyah berkata: Rasulullah saw
bersabda,”Malaikat diciptakan dari cahaya, jin
diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam
diciptakan dari Sesutu yang telah disebutkan (ciri-
cirinya) untuk kalian.”
Alquran Surat Al-Anbiya’ ayat 19-20 berikut:
َ ۡ َ َۡ َو َل ٗه َم ۡن فى ه
ض َو َم ۡن ِع ۡن َد ٗه َّل َي ۡس َتك ِب ُر ۡو َن َع ۡن ِع َب َاد ِت ٖه َوَّل
ؕ ِ الس ٰم ٰو ِت َواَّل ۡر ِ
ۡ َ َ ۡ َ
ض َو َم ۡن ِع ۡن َد ٗه َّل َي ۡس َتك ِب ُر ۡو َن َع ۡن ) َول ٗه َم ۡن فى ه19( َي ۡس َت ۡح ِس ُر ۡو َن
ؕ ِ الس ٰم ٰو ِت َواَّل ۡر ِ
َ ۡ ُ ۡ َ ۡ َ ََ َ َ
)ۚ 20( ِعباد ِت ٖه وَّل يستح ِسرو ۚن
“Dan kepunyaan-Nya lah segala yang di langit dan
di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya,
mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk
menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.
Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada
henti-hentinya.”
- Beriman terhadap nama-nama Malaikat yang
disebut dalam al quran atau hadits shohih, seperti
Jibril, Mikail, Isrofil dan yang lainnya.
اط َرِ َ ف،س َرافِي َلْ ِ َوإ، َو ِميكَائِي َل،الل ُهم َرب َج ْب َرائِي َل
َ أَ ْنت،ب َوالش َها َد ِة ِ عَا ِل َم ا ْلغَ ْي،ض ِ ت َو ْاْلَ ْر ِ اوا َ الس َم
ا ْه ِدنِي،ون َ ُتَ ْح ُك ُم بَ ْي َن ِعبَا ِدكَ فِي َما كَانُوا فِي ِه يَ ْختَ ِلف
إِنكَ تَ ْهدِي َم ْن، َق ِب ِإ ْذنِك ِ ف فِي ِه ِم َن ا ْل َح ْ ِل َما
َ اخت ُ ِل
ْ تَشَا ُء إِلَى ِص َراط ُم
ستَ ِقيم
“ALLAHUMMA RABBA JABRAA`IIL WA MIIKAA`IIL WA ISRAAFIIL
FAATHIRAS SAMAAWAATI WAL ARDLI ‘AALIMAL GHAIBI WASY
SYAHAADAH ANTA TAHKUMU BAINA ‘IBAADIKA FIIMAA KAANUU
FIIHI YAKHTALIFUUN IHDINII LIMA UKHTULIFA FIIHI MINAL
HAQQI BIIDZNIKA INNAKA TAHDII MAN TASYAA`U ILAA
SHIRAATHIN MUSTAQIIM”
(Ya Allah, Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Maha Pencipta langit
dan bumi, Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata,
Engkaulah hakim di antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang
mereka perselisihkan, tunjukilah aku jalan keluar yang benar
dari perselisihan mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi
petunjuk kepada jalan yang lurus, bagi siapa yang Engkau
kehendaki.)” (HR. Muslim no. 770)
- Beriman terhadap sifat-sifat Malaikat yang
dijelaskan dalam al quran dan hadits shohih, seperti
memiliki sayap
َ ُٰ ْ َ ًُۙ َ ٰۤ َ ْ َْ َ ٰ ٰ ه َ َْ َ ْ ُ ه
اع ِل املل ِٕىك ِة ُر ُسال او ِل ْٓي ا ْج ِن َح ٍة همث ٰنى َوثلث َ اَّل ْر
ِ ضج ِ اط ِر السمو ِت و
ِ َّلل ف
ِ ِ الحمد
Aqidah – 1 | 31
بسم هللا الرحمن الرحيم
َ َ ُ ٰ َ َ ُٰ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ۤ ُ ه ه
ّٰللا َعلى ك ِ ّل ش ْي ٍء ق ِد ْير وربع ي ِزيد ِفى الخل ِق ما يشاء ِان
Aqidah – 1 | 33
بسم هللا الرحمن الرحيم
- Beriman terhadap kitab-kitab yang Alloh sebutkan
dalam al quran, seperti; Quran, Injil, Taurat, Zabur
dan Suhuf
َ ّ ً ْ ٰ ْ َ َ َ ْ ْ ُٰ ْ ٰ َ ه
52 صل ٰن ُه َعلى ِعل ٍم ُه ًدى هو َر ْح َمة ِل َق ْو ٍم ي ْؤ ِم ُن ْون ولقد ِجئنهم ِب ِكت ٍب ف.
Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (Al-
Qur'an) kepada mereka, yang Kami jelaskan atas
dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman.
َ الت ْو َر َاة َو ْاإل ْنج
يل اب َو ْالح ْك َم َة َو ه َ ْ ُ َّ َُ
ِ َ ويع ِل ُمه ال ِكت
ِ ِ
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab,
Hikmah, Taurat dan Injil.
- Beriman terhadap isi serta kandungan yang
bersumber dari kitab-kitab tersebut, selama kitab-
kitabnya masih asli serta tidak ada perubahan.
- Beriman bahwa Alloh menurunkan al Quran itu
Sebagian hakim bagi kitab-kitab lainnya.
surat al-Maidah ayat 48.
َ
اب َو ُم َه ْي ِم ًنا َعل ْي ِه َ ْ َ ْ َ َ َ َْ َ ً ّ َ ُ ّ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َْ َْ َ
ِ وأنزلنا ِإليك ال ِكتاب ِبالح ِق مص ِدقا ِملا بين يدي ِه ِمن ال ِكت
ْ َ َ ْ ُ ْ َ َُْ ْ َ َْ َ َ ه ُ َ َ ه
ّٰللا َوَّل تت ِب ْع أ ْه َو َاء ُه ْم َع هما َج َاء َك ِم َن ال َح ِ ّق فاحكم بينهم ِبما أنزل
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya dan sebagai hakim
terhadap kitab-kitab yang lain itu, maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Aqidah – 1 | 35
بسم هللا الرحمن الرحيم
kepada Qodho dan Qodar;
- Beriman bahwa Alloh Maha Mengetahui terhadap
segalanya, mengetahui seluruh makhluk Nya baik
secara rinci maupun secara global.
- Beriman bahwa Alloh telah menulis di lauhil
mahfudz segala sesuatu yang akan kepada seluruh
makhluk Nya, penulisan tersebut terjadi 50 ribu
tahun sebelum penciptaan langit dan bumi
- Beriman bahwa Alloh memiliki Kehendak yang
berlaku untuk seluruh makhluk Nya, dan tidak ada
satupun yang mampu menolak kehendak Nya.
- Beriman bahwa Alloh yang menciptakan serta
mengadakan segalanya. Dialah Alloh yang
Menciptakan, selain Alloh itu adalah makhluk
yang diciptakan.
Aqidah – 1 | 37
بسم هللا الرحمن الرحيم
BAB III: TAUHID DAN SYIRIK
1. Beriman yang benar kepada Alloh harus dengan bertauhid,
yaitu mengesakan Alloh dalam ketuhanan-Nya tanpa
disertai kesyirikan.
Bertauhid maksudnya menjadikan hanya Alloh satu-
satunya tujuan yaitu dalam uluhiyah (ubudiyah) dan
mengesakan Nya dalam rububiyah.
Alloh berfirman,
“orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan
iman mereka dengan kedholiman (maksiat dan syirik),
mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan
mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al An’am: 82).
Mereka akan merasakan aman dari ketakutan, siksaan serta
kesengsaraan. Jika orang-orang beriman tidak mencampur
keimanan dengan kedholiman secara kesulurahan yaitu
tidak dengan kesyirikan juga tidak dengan kemaksiatan,
maka mereka akan meraih keimanan yang sempurna serta
hidayah yang sempurna.
Jika mereka tidak mencampur keimanan dengan
kesyirikan saja, namun mereka masih berbuat dholim
berupa kemaksiatan, maka asasinya mereka meraih
hidayah serta keamanan namun mereka tidak meraih
kesempurnaan aman dan kesempurnaan hidayah.
Aqidah – 1 | 39
بسم هللا الرحمن الرحيم
4. Tauhid Rububiyah adalah tauhid tentang keesaan Alloh
pada zat-Nya, kekuasaan-Nya dan perbuatan-perbuatan
ketuhanan-Nya.
Tauhid Rububiyah adalah menjadikan hanya Alloh satu-
satunya dalam Rububiyahnya yaitu pekerjaan-pekerjaan
Nya, dimana tidak ada satupun dari selain Alloh yang
mampu untuk melakukannya. Seperti: menghidupkan,
mematikan, menurunkan hujan, mengatur alam semesta
dan lain sebagainya.
Jika ada yang beranggapan bahwa di sana ada selain Alloh
yang mampu untuk melakukan sebagaimana yang Alloh
lakukan, maka dia telah menyekutukan Alloh dalam
masalah rububiyah, artinya dia telah berbuat syirik dalam
rububiyah Alloh.
5. Tauhid Asma dan Sifat adalah mengimani nama-nama dan
sifat-sifat Alloh.
Tauhid Asma dan Sifat adalah menjadikan hanya Alloh
satu-satunya yang memiliki nama-nama yang indah dan
sifat-sifat yang sempurna, tanpa ada penolakan terhadap
nama-nama serta sifat-sifat Nya, tanpa ada perubahan,
tanpa ada penyerupaan dengan makhluk-makhluk Nya,
serta tanpa menanyakan tatacara bagaimana sifat-sifat
Nya.
6. Tauhid Uluhiyah (Tauhid Ibadah) artinya persembahan
seluruh peribadatan hanya kepada Alloh dan sesuai dengan
apa yang disyariatkan Alloh.
Aqidah – 1 | 41
بسم هللا الرحمن الرحيم
BAB IV: KEUTAMAAN TAUHID DAN
KEBURUKAN SYIRIK
Aqidah – 1 | 43
بسم هللا الرحمن الرحيم
syirik di dalamnya dengan selain-Ku, maka Aku akan
tinggalkan dia bersama amal syiriknya itu.” (HR. Muslim)
4. Tauhid membebaskan seseorang dari perbudakan setan di
kehidupan dunia.
Di antara keutamaan tauhid adalah bahwa tauhid dapat
membebaskan seseorang dari penghambaan terhadap
sesama makhluk dan berlebih-lebihan dalam memandang
mereka, menuju penghambaan yang paling mulia, yaitu
penghambaan kepada Dzat Yang Maha Esa, Yang Maha
Mendengar dan Maha Melihat.
Mereka yang melakukan kesyirikan bisa dipastikan
hatinya akan senantiasa condong dan bergantung kepada
selain Alloh, misalnya saja orang yang percaya dengan
azimat yang bisa menjadikan usahanya lancar dan dijauhi
dari berbagai sial, maka hatinya selalu tergantung dengan
azimatnya.
Hanya dengan tauhid orang yang syirik bisa terlepas dari
perbudakan hatinya kepada setan menuju penghambaan
sejati hanya kepada Alloh.
Aqidah – 1 | 45
بسم هللا الرحمن الرحيم
Syirik yang dimaksud adalah syirik besar yang menjadikan
pelakunya kekal di neraka jika saat di dunia dia tidak
sempat bertaubat nasuha dari perbuatan syirik besar
tersebut, Alloh tegaskan dalam al quran:
"Sesungguhnya orang yang melakukan ‘kesyirikan’ kepada
Alloh maka telah Alloh haramkan surga baginya dan
tempat kembalinya adalah neraka Jahanam dan tidak ada
penolong baginya" (QS. Al-Maidah: 72)
7. Syirik juga sebab tidak diterimanya amal.
Kelak di akhirat, orang-orang yang telah beramal sholih
saat di dunia berharap balasannya dari Alloh, namun
harapan orang-orang yang beramal sholih namun
tercampur kesyirikan dalam amalannya adalah harapan
yang hampa, karena amalan mereka tidak diterima Alloh
bahkan menjadi sebab mereka disiksa oleh Alloh, nabi
shollallohu ‘alaihi wa salam bersabda,
“Sesungguhnya orang yang pertama kali diadili pada Hari
Kiamat ialah seorang laki-laki yang mati syahid. Ia
dihadapkan, lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengingatkannya pada berbagai nikmat yang telah Allah
Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadanya, dan ia pun
mengakuinya. Lantas Allah Subhanahu wa Ta’ala
bertanya, ‘Apa yang telah engkau perbuat dengan berbagai
nikmat itu?’ Ia menjawab, ‘Saya telah berperang karena-
Mu sehingga saya mati syahid.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman, ‘Kamu bohongg. Kamu berperang agar namamu
Aqidah – 1 | 47
بسم هللا الرحمن الرحيم
telah engkau perbuat dengan berbagai nikmat itu?’ Ia
menjawab, ‘Saya tidak pernah menyia-nyiakan
kesempatan yang Engkau buka melainkan pasti saya
berinfak padanya karena-Mu.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman, ‘Kamu bohong. Akan tetapi kamu melakukan
hal tersebut agar kamu disebut-sebut sebagai orang yang
dermawan. Dan kenyataan kamu telah disebut-sebut
demikian.’ Kemudian orang tersebut diperintahkan agar
diseret pada wajahnya hingga dilemparkan ke dalam
neraka.”
8. Syirik adalah penggugur semua amal sholih.
Syirik adalah parasit bagi setiap amalan sholih, apapun
amalan sholihnya jika dihinggapi kesyirikan maka
gugurlah amalan sholih tersebut, misalnya seperti sholat
atau infak yang merupakan amal ibadah yang besar di sisi
Alloh, namun saat ada syirik berupa riya (niatnya bukan
karena Alloh yaitu ingin dilihat oleh orang lain) atau
sum’ah (ingin didengar oleh orang lain) maka gugurlah
pahala amal sholihnya (sholat dan infaknya) dan dia
terancam siksaan neraka.
9. Syirik adalah sebab kesengsaraan di kehidupan dunia.
Setiap kemaksiatan pasti mengundang musibah bagi
pelakunya, dan musibah tersebut sesuai dengan kadar
kemaksiatan yang dilakukannya.
Kesyirikan adalah bentuk kemaksiatan paling tertinggi
dalam syariat, karena kesyirikan adalah bentuk
Aqidah – 1 | 49
بسم هللا الرحمن الرحيم
11. Syirik mencegah seseorang masuk surga.
Surga adalah tempat yang telah Alloh sediakan bagi para
ahli tauhid, orang yang melakukan syirik besar tidak akan
pernah bisa masuk surga, karena Alloh sendiri sudah
mengharamkan surga bagi pelaku syirik besar,
"Sesungguhnya orang yang melakukan ‘kesyirikan’ kepada
Alloh maka telah Alloh haramkan surga baginya dan
tempat kembalinya adalah neraka Jahanam dan tidak ada
penolong baginya" (QS. Al-Maidah: 72)
Aqidah – 1 | 51
بسم هللا الرحمن الرحيم
adalah tuhan bathil. Inilah makna yang benar dari kalimat
“laa ilaha illalohu” yaitu ‘tidak ada Tuhan yang berhak di
sembah kecuali hanya Alloh’.
2. Meyakini bahwa hanya Alloh-lah pencipta alam semesta
beserta seluruh isinya dan tidak ada sesuatupun yang
diciptakan oleh selain Alloh.
Anggapan bahwa alam semesta ini ada karena kebetulan
atau keberadaannya karena dirinya sendiri, dan mereka
mengingkari keberadaan Alloh Sang Pencipta alam
semesta, maka tentunya anggapan seperti ini adalah bathil
dan menyesatkan.
Demikianlah yang terjadi pada umat-umat sebelumnya
dan juga sebagian dari umat sekarang, oleh karenanya
Alloh abadikan apa yang menjadi substansi dakwah para
nabi di antaranya,
Maka para Nabi pun bertanya, “Apakah ada keragu-raguan
terhadap Alloh, Pencipta langit dan bumi?” [QS. Ibrohim :
10].
Dalil-dalil secara akal, panca indera, serta dalil syar’i
semuanya bisa meruntuhkan teori-teori anti Tuhan yang
Maha Pencipta yaitu Alloh Ta’ala.
3. Alloh-lah pencipta segalanya dan Dia pula yang memiliki,
mengatur dan menentukan segala-galanya. Tak ada suatu
makhluk atau kondisi atau kejadian apapun yang berada di
luar lingkaran kepemilikan, pengaturan dan ketentuan
Alloh.
Aqidah – 1 | 53
بسم هللا الرحمن الرحيم
mereka pun berkata, “perkataan tersebut tidak ada seorang
berakal pun yang mengatakannya”
Maka berkata Abu Hanifah Rahimahullah, “celaka kalian!
alam semesta baik yang di atas maupun yang di bahwah
dengan segala sesuatu yang berada di dalamnya dengan
kokoh dan teratur tidak ada yang menciptakannya!”
[Ma’arijul Qobul].
4. Hanya Alloh-lah yang menghidupkan dan mematikan.
Hanya Alloh-lah pemberi rezeki, pemberi manfaat dan
pencegah kemudhorotan. Hanya Alloh-lah penentu segala
yang baik dan yang buruk. Hanya Alloh-lah yang sanggup
mengkayakan dan memiskinkan seseorang, meninggikan
dan merendahkan seseorang, memuliakan dan
menghinakan seseorang.
Implementasi dari keyakinan dan tauhid ini adalah tidak
percaya sama sekali kepada azimat, rajah serta benda-
benda mistis lainnya, karena semua itu adalah bentuk
kedzoliman kepada hak-hak perbuatan Alloh Ta’ala.
Orang yang bertauhid hanya menggantungkan dirinya
kepada Alloh semata, jikapun dia berikhtiar maka hal
tersebut akan dilakukan dengan hal-hal yang wajar dan
halal, menghindari segala bentuk kesyirikan.
5. Alloh Maha berkuasa atas segala sesuatu dan Maha
sanggup untuk berbuat apapun juga. Maha kuasa tak ada
tandingannya. Maha kuat perkasa tak terkalahkan dan Dia
mengalahkan segala-galanya. Memiliki seluruh kekuasaan,
Aqidah – 1 | 55
بسم هللا الرحمن الرحيم
“dan tidaklah kalian bisa berkehendak untuk menempuh
sesuatu kecuali apabila dikehendaki oleh Alloh Robb
semesta alam” (QS. At Takwir: 29)
7. Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Alloh dan
menyamai-Nya, menandingi-Nya atau mendekati derajat-
Nya. Maha Suci Alloh dari kesamaan dan keserupaan
dengan apa pun juga.
Semua perbuatan-perbuatan Alloh yang sudah di jelaskan
di atas, adalah perbuatan yang sempurna dengan landasan
ilmu, kebijaksaan serta keadilan, perbuatan-perbuatan
Alloh tidak bisa disamakan dengan perbuatan-perbuatan
makhlukNya, meskipun ada kesamaan secara kata dan
kalimat.
8. Barangsiapa yang meyakini adanya Tuhan selain Alloh
atau ada sosok lain yang sanggup mengerjakan segala
sesuatunya atau mencipta atau menghidupkan dan
mematikan, memiskinkan dan mengkayakan, mengatur
atau menentukan segalanya, maka orang tersebut telah
menjadi musyrik (pelaku kesyirikan). Demikian juga
halnya dengan mereka yang menganggap adanya sosok
lain yang mempunyai sebagian dari kemampuan Alloh,
maka mereka telah menjadi musyrik.
Kesyirikan terjadi tidak hanya dalam ucapan atau amal
perbuatan, kesyirikan bisa terjadi dalam hati ketika ada
keraguan akan rububiyah (perbuatan-perbuatan) Alloh,
bahkan sampai tidak percaya akan rububiyah Nya terlebih
tidak percaya akan keberadaan Alloh. Maka anggapan atau
keyakinan tersebut akan menjadikan pelakunya keluar
Aqidah – 1 | 57