Anda di halaman 1dari 59

DAFTAR ISI

PANDUAN .............. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.


DAFTAR ISI ................................................................................ i
BAB I: DASAR-DASAR KEIMANAN ................................... 1
BAB II: IMAN ......................................................................... 19
BAB III: TAUHID DAN SYIRIK ......................................... 38
BAB IV: KEUTAMAAN TAUHID DAN KEBURUKAN
SYIRIK ................... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
BAB V: TAUHID RUBUBIYAH ......... Kesalahan! Bookmark
tidak ditentukan.
BAB VI: TAUHID ASMA’ DAN SIFAT ............... Kesalahan!
Bookmark tidak ditentukan.
BAB VII: TAUHID ULUHIYAH (TAUHID IBADAH)
.................................. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
l
BAB VIII: MENGAGUNGKAN ALLOH ......... Kesalahan!
Bookmark tidak ditentukan.
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

BAB I: DASAR-DASAR KEIMANAN

1. Ciptaan Alloh meliputi dua alam: “alam nyata” yaitu alam


yang bisa digapai dengan panca-indra dan “alam ghaib”
yaitu alam yang pada dasarnya tidak bisa digapai dengan
panca-indra.
“CIPTAAN ALLOH MELIPUTI DUA ALAM,”
Alloh adalah al Kholiq atau Pencipta, selain Alloh
semuanya adalah ciptaan atau makhluk2 Nya atau bisa
disebut juga dengan ‘alam, Alloh berfirman:
َ ََ ‫ح‬
َ ‫اْلَ حم ُد هّلِل َر َب الح َعالَم‬
‫ي‬
“segala puji hanya milik Alloh, Robb seluruh ‘alam” (QS.
Al Fatihah: 2)

‫يل‬َ‫اّلِل خالَق ُك َل َشي ٍء وهو علَى ُك َل َشي ٍء وك‬


ٌ َ ‫ح‬ َ ََُ ‫ح‬ ُ َ ُ‫ه‬
“Alloh Pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara
atas segala sesuatu” (QS. Az Zumar: 26).
Di antara ciptaan Alloh itu ada yang berupa masa atau
waktu seperti: detik, jam, hari, pekan, bulan, tahun, abad
dst, ada juga yang berupa alam tempat bertinggal makhluk-
makhluk Nya seperti alam Rahim, alam dunia, alam jin,
alam kubur, alam akhirat dlsb. Semua ciptaan2 Alloh
tersebut di istilahkan dengan makhluk atau ‘alam.
Ciptaan-ciptaan Alloh itu ada yang diberikan akal pikiran
serta dilengkapi panca indera (indera melihat, mendengar,
Aqidah – 1 | 1
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
mencium, mengucap dan merasa) dan ada juga makhluk
yang tidak diberikan akal. Makhluk Alloh yang berakal
seperti: malaikat, manusia dan jin. Sedangkan makhluk2
Alloh yang tidak diberikan akal meskipun ada dari
makhluk2 tersebut memiliki sebagian indera, seperti:
hewan yang hidup di daratan, lautan dan yang di udara,
tumbuhan-tumbuhan, laut, gunung, bebatuan dan
makhluk2 lainnya yang ada di alam semesta ini.
Oleh karenanya Alloh menyindir kepada manusia dan jin
sebagai makhluk yang diberikan akal serta panca indera
namun tidak difungsikan dengan benar, firman Nya:

‫وب ََل يَ حف َق ُهو َن َِبَا‬ٌ ُ‫س ََلُحم قُل‬ َ‫اِلَ َن َو ح‬


َ ‫اْلنح‬ ‫َولََق حد َذ َرأح ََن َِلَ َهن َهم َكثَ ًريا َم َن ح‬
َ َ‫ص ُرو َن َِبَا َوََلُحم آذَا ٌن ََل يَ حس َمعُو َن َِبَا أُولَئ‬
‫ك َك حاْلَنح َع َام‬ َ ‫ي ََل ي ب‬
‫َوََلُحم أ حَع ُ ٌ ُح‬
‫ك ُه ُم الحغَافَلُو َن‬َ َ‫َض ُّل أُولَئ‬
َ ‫بَ حل ُه حم أ‬
“dan sungguh telah Kami ciptakan isi neraka jahanam
banyak dari kalangan JIN dan MANUSIA. Mereka
memiliki hati tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami ayat-ayat Alloh, dan mereka memiliki mata
tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda
kekuasaan Alloh, dan mereka mempunya telinga tetapi
tidak dipergunakannya untuk mendengarkan ayat-ayat
Alloh. Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat
lagi mereka itulah orang-orang yang lengah” (QS. Al A’rof:
179).

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)2


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫ب أَ هن أَ حكثَ َرُه حم يَ حس َمعُو َن أ حَو يَ حع َقلُو َن إَ حن ُه حم إَهَل َك حاْلَنح َع َام بَ حل‬
ُ ‫أ حَم َحَت َس‬
‫َض ُّل َسبَ ًيل‬
َ ‫ُه حم أ‬
“atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka
(orang-orang musyrik) itu mendengar atau memahami?
Mereka itu hanyalah seperti hewan ternak, bahkan lebih
sesat lagi jalannya.” (QS. Al Furqon: 44).
Dari makhluk2 Alloh yang diberikan akal, hanya manusia
dan jin yang Alloh berikan taklif atau beban syariat yang
memiliki konsekuensi “jika taat akan diberikan pahala dan
jika maksiat akan diberikan siksa”.
Adapun malaikat, Alloh ciptakan sebagai makhluk berakal
yang taat secara totalitas kpd Nya.

ALAM NYATA YAITU ALAM YANG BISA DIGAPAI


DENGAN PANCA-INDRA DAN “ALAM GHAIB” YAITU
ALAM YANG PADA DASARNYA TIDAK BISA
DIGAPAI DENGAN PANCA-INDRA.
Setiap makhluk yang keberadaannya bisa dijangkau oleh
panca indra manusia, bisa dilihat oleh mata, bisa di dengar
oleh telinga, bisa dicium dan bisa dirasa maka hal tsb
menunjukkan keberadaan di alam nyata, seperti, angin
yang bisa dirasakan kesejukannya, asap yang bisa dilihat
dan terasa perih di mata, dan yang semisalnya. Maka
makhluk2 tersebut disebut sebagai “alam nyata”

Aqidah – 1 | 3
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Adapun makhluk yang keberedaannya tidak bisa digapai
oleh panca indera maka disebut “alam ghoib”.
Namun yang menjadi subjek dalam pembahasan di sini
adalah manusia, jadi alam ghoib atau alam nyata yang
dimaksud itu menurut manusia sebagai subjektifitasnya.
Karena bisa jadi ada yang nyata bagi jin, namun ghoib bagi
manusia. Bahkan jin itu sendiri bagi manusia di sebut
sebagai “alam ghoib” karena jin dalam bentuk aslinya tidak
bisa dijangkau oleh panca indera manusia.

ُ ‫إَنههُ يََرا ُك حم ُه َو َوقَبَيلُهُ َم حن َححي‬


‫ث ََل تَ َرحوََنُ حم‬
“… sesungguhnya dia dan pengikutnya (golongan jin)
dapat melihat kalian (manusia) dari suatu tempat yang
kalian tidak bisa melihat mereka…” (QS. Al A’rof: 27).
Diriwayatkan oleh Imam al Baihaqi dalam kitab Manaqib
Syafi’i dengan sanadnya dari Rabi’: saya mendengar Syafi’i
berkata: “orang yang mengaku bahwa dia melihat jin maka
kami batalkan syahadatnya (persaksiannya), kecuali dia
seorang nabi.” (tafsir al Manar 7/562)

2. Keyakinan tentang alam nyata diserahkan kepada panca-


indra dan analisa otak, sedangkan keyakinan tentang alam

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)4


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
ghaib (aqidah), meyakininya hanya sebatas apa yang Alloh
kabarkan melalui al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi-Nya,
tidak boleh melebihi itu.
KEYAKINAN TENTANG ALAM NYATA DISERAHKAN
KEPADA PANCA-INDRA DAN ANALISA OTAK,
Panca indera dan akal merupakan nikmat karunia serta
anugerah yang paling besar dari Alloh kepada manusia,
yang tujuannya adalah agar manusia bisa berfikir,
merenung terhadap ayat-ayat Alloh baik yang sifatnya
ayat Kauniyah atau ayat Quraniyah. Karena sejatinya
antara akal dengan ayat-ayat Alloh itu tidak ada yang
kontradiksi.
Saat akal dibimbing oleh wahyu (agama) serta difungsikan
sebagaimana mestinya maka akan menjadikan pemiliknya
mulya di sisi Alloh. Dan seseorang tidak dianggap
sempurna dalam beragama sampai akalnya sempurna.
Alloh pun mengangkat pena (tidak ada taklif) bagi orang-
orang gila yang tidak berakal.
Dalam al quran Alloh selalu memberikan ungkapan berupa
peringatan tentang akal ini:

)‫ (لََق حوٍم يَ حف َق ُهو َن‬،)‫ (لََق حوٍم يَتَ َف هك ُرو َن‬،)‫)لَ َعله ُك حم تَ حع َقلُو َن‬
“Agar kalian berfikir” (QS. Al baqoroh: 73), “bagi kaum
yang berfikir” (QS. Yunus: 24), “bagi kaum yang paham”
(QS. Al An’am: 98).

Aqidah – 1 | 5
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Dalam beberapa ayat yang lain Alloh mencela serta
menyiksa orang-orang yang memiliki panca indera serta
akal namun tidak menggunakannya,

‫ين ََل يَ حع َقلُو َن‬ َ


َ ‫س َعلَى الهذ‬ َ
َ ‫َوَحَي َع ُل الر حج‬
“dan Alloh menimpakan adzab kepada orang-orang yang
tidak mempergunakan akalnya” (Yunus: 100)

‫اب ال هسعَ َري‬


َ ‫َصح‬ َ
َ ‫َوقَالُوا لَ حو ُكنها نَ حس َم ُع أ حَو نَ حعق ُل َما ُكنها َِف أ ح‬
“dan mereka berkata: sekiranya kami mendengarkan atau
memikirkan (ayat-ayat itu) niscaya tidaklah kami
termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-
nyala” (QS. Al Mulk: 10).
Ayat-ayat yang semisal di atas banyak kita temukan dalam
al quran atau hadis, yang menunjukkan bahwa nikmat
panca indera serta akal ini harus difungsikan dengan
bimbingan wahyu sebagaimana tuntutan dari syariat islam.

SEDANGKAN KEYAKINAN TENTANG ALAM GHAIB


(AQIDAH), MEYAKININYA HANYA SEBATAS APA
YANG ALLOH KABARKAN MELALUI AL-QUR’AN
DAN HADIS-HADIS NABI-NYA, TIDAK BOLEH
MELEBIHI ITU.
Setiap informasi-informasi alam ghoib yang tidak bisa
dicerna oleh panca indera serta akal pikiran namun
bersumber dari al quran dan hadis-hadis shohih, maka

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)6


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
kewajiban kita adalah menerima, tunduk, meyakini dan
mengimaninya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda,
“orang-orang akan senentiasa mempertanyakan sesuatu
sehingga dikatakan ini ciptaan Allah. Lalu ia bertanya,
“siapa yang menciptakan Allah?” siapa mendapati hal itu
hendaknya ia mengucapkan
َ‫آمحنت َِبلل‬
ُ َ
“Aku Beriman kepada Alloh.”(HR. Muslim).
Panca indera dan akal meskipun anugerah yang mulya,
namun tetap saja mereka itu adalah makhluk yang
memiliki keterbatasan. Tidak akan mampu untuk bisa
menjangkau dan mencerna segala hal yang sifatnya
“ghoib”, sehingga sikap kita terhadap “alam ghoib” adalah
membatasi dan mencukupkan hanya yang bersumber dari
al quran dan hadis shohih serta menerimanya dengan
Iman, dan bukan dengan akal. Ketika akal sudah mulai
mencoba untuk menjangkau alam ghoib, maka hal tsb
sudah bisa dipastikan kesesatan.

...‫اّلِلَ إَهَل ا حْلَ هق‬


‫اب ََل تَغحلُوا َِف َدينَ ُك حم َوََل تَ ُقولُوا َعلَى ه‬
َ َ‫َيأ حَهل الحكَت‬
َ َ
“Wahai ahli kitab, janganlah kalian berlebihan dalam
beragama, dan janganlah kalian berbicara atas Alloh
kecuali dengan yang hak…” (QS. An Nisa: 171)

Aqidah – 1 | 7
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
َ‫ش َما ظَ َهر َمحن َها َوَما بَطَ َن َو ح‬ َ ‫َه‬
‫اْل حْثَ َوالحبَ حغ َي‬ َ َ ‫ّب الح َف َواح‬ َ َ‫قُ حل إَّنَا َحهرَم َر‬
‫اَن َوأَ حن تَ ُقولُوا َعلَى‬ ً َ‫اْلَ َق َوأَ حن تُ حش َرُكوا َِب هّلِلَ َما ََلح يُنَ َزحل بََه ُسلحط‬
‫بَغَ حَري ح‬
‫اّلِلَ َما ََل تَ حعلَ ُمو َن‬
‫ه‬
“katakanlah Muhammad: “Robbku hanya mengharamkan
segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi,
perbuatan dosa, perbuatan zholim tapa alas an yang benar
dan mengharamkan kalian menyekutukan Alloh dengan
sesuatu, sedangkan Dia tidak menurukan alas an untuk itu,
dan mengharamkan kalian berkata-kata tentang Alloh apa
yang tidak kalian ketahui.” (QS. Al A’rof: 33)
Alloh berfirman:

َ َ‫صَر َوالح ُف َؤ َاد ُك ُّل أُولَئ‬


‫ك‬ َ َ َ َ‫وََل تَ حقف ما لَيس ل‬
َ َ‫ك بَه ع حل ٌم إَ هن ال هس حم َع َوالحب‬ َ ‫ُ َ ح‬ َ
‫َكا َن َعحنهُ َم حسئُ ًوَل‬
“dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu
ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati
Nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawaban”
(QS. Al Isro: 36)
Inilah manhaj atau metode beragama ahlus sunnah wal
jama’ah.

3. Para Malaikat dan bangsa jin adalah bagian dari alam


ghaib.
PARA MALAIKAT DAN BANGSA JIN ADALAH
BAGIAN DARI ALAM GHAIB

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)8


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Malaikat dan jin bagian dari perkara ghoib bagi manusia,
kecuali sebagian dari nabi-nabi yang Alloh izinkan untuk
bisa melihat malaikat atau jin dalam bentuk aslinya.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wassalam pernah melihat
malaikat Jibril dua kali dalam bentuk aslinya, Alloh
berfirman:
َ َ‫ولََق حد َرآهُ َِب حْلُفُ َق الحمب‬
‫ي‬ ُ َ
“dan sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di
ufuk yang terang.” (QS. At Takwir: 23)

َ َ‫ند َس حد َرةَ الح ُمحن تَ َهى ع‬


‫ند َها َجنهةُ الح َمأح َوى‬ َ َ‫ُخَرى ع‬
‫َولََق حد َرآهُ نَحزلَةً أ ح‬
“dan sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya dalam
rupa aslinya pada waktu yang lain, yaitu di sidrotul
muntaha, di dekatnya ada surga tempat tinggal.” (QS. An
Najm: 13-15)
Aisyah pernah bertanya kepada Rosululloh shollallohu
‘alahi wassalam tentang 2 ayat (di atas) tsb, maka
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wassalam menjawab:
“sesungguhnya yang dimaksud “dia” dalam dua ayat
tersebut adalah Jibril, saya belum melihat bentuk aslinya
kecuali dua kali saja.” (HR. Muslim)

‫ "رأى حممد صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن عبد هللا بن مسعود أنه قال‬
"‫جربيل له ستمائة جناح‬
Dari Abdulloh bin Mas’ud, sesungguhnya dia berkata:
“Muhammad shollallohu ‘alaihi wassalam telah melihat

Aqidah – 1 | 9
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Jibril yang memiliki 600 sayap” (HR. Bukhori dalam
shohihnya)
Para ulama berbeda pendapat tentang jin, apakah masuk
alam ghoib ataukah tidak (bisa dilihat oleh manusia)
Pendapat pertama dan ini pendapat mayoritas, jin bisa
dilihat jika sudah berubah wujud dari wujud aslinya, di
waktu tertentu dan bagi manusia tertentu.
Pendapat kedua, jin dalam bentuk asli bisa dilihat khusus
bagi para nabi saja.
Pendapat ketiga, mengingkari bahwa manusia bisa melihat
jin, baik itu para nabi atau bukan nabi.
Pendapat ke empat, jin dalam bentuk aslinya bisa dilihat
oleh para nabi serta orang tertentu yang Alloh khususkan
dan dia bukan nabi.
Pendapat yang rojih (insyaalloh) adalah kelompok yang
berpendapat bahwa: jin dalam bentuk asli bisa dilihat oleh
para nabi secara mutlak, dan juga bisa dilihat oleh selain
nabi ketika jin sdh berubah bentuk, inilah pendapat
kebanyakan para ulama dengan landasan yang jelas dari
hadis nabi serta sesuai dengan realita yang terjadi.
(sumber: ringkasan dari website:
https://www.islamweb.net/ar/fatwa/353023/%D9%87%D
9%84-%D9%8A%D9%85%D9%83%D9%86-
%D9%84%D9%84%D8%A5%D9%86%D8%B3%D8%A7
%D9%86-%D8%A3%D9%86-

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)10


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
%D9%8A%D8%B1%D9%89-
%D8%A7%D9%84%D8%AC%D9%86)

4. Alam ghaib dan seisinya mempunyai kaedah-kaedah dan


ukuran-ukuran yang kita tidak ketahui dan berbeda
dengan alam nyata, karena itu kita tidak bisa mengukur
alam ghaib dengan ukuran-ukuran alam nyata. Seperti
misalnya alam barzakh dimana terjadi interogasi Malaikat
kepada orang yang telah meninggal dunia dan nikmat atau
azab kubur adalah kejadian di alam ghaib yang tidak
terdeteksi dengan panca-indra atau dengan alat apapun
yang dibuat manusia.
Ketika Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa salam
memberikan informasi ghoib, misalnya tentang
kenikmataan surga, maka semua yang ada di surga dengan
berbagai macam penamaan itu hanya sama dari sisi kata
dan kalimat saja, karena hakikat serta kenyataannya kelak
tidaklah seperti, oleh karenanya Rosullulloh bersabda
dalam hadis qudsi:

‫أعددت للمتقي ما َل عي رأت وَل أذن مسعت وَل خطر على‬


...‫قلب بشر‬
“Aku (Alloh) telah menyediakan bagi orang-orang yang
bertakwa; kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh

Aqidah – 1 | 11
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah
terbersit dalam hati manusia…”
Semua kenikmatan di dalam surge itu hanya bisa
dibayangkan dan dipersepsikan saja karena hakekatnya
jauh dari apa yang kita khayalkan. Panca indera tidak
pernah bisa untuk menjangkau sesuatu yang belum pernah
dilihat, didengar atau diketahui.

5. Otak kita yang menjadi satu-satunya modal kita untuk


berpikir, tidak akan sanggup menangkap gambaran yang
tuntas tentang Alloh tanpa Alloh sendiri memperkenalkan
diri-Nya kepada kita.
Untuk mengetahui gambaran sesuatu maka harus di
tempuh dengan 3 metode:
1. Melihat dan mengetahui secara langsung,
2. Membandingkan dengan sesuatu yang semisal,
3. Mendengar dan mengetahui dari informasi yang bisa
dipercaya, maka metode ke 3 ini sangat mungkin
terjadi, namun dan inillah dipegang oleh ahlus sunnah
wal jamaah.

Jika kita terapkan ke 3 metode di atas kepada Alloh, maka


metode pertama itu mustahil terjadi kepada Alloh, karena
tidak ada satupun dari manusia yang bisa serta mampu
melihat Alloh saat di alam dunia ini. Dalam al quran surat
al A’rof ayat 143, Alloh menceritakan kisah nabi Musa
yang ingin melihat Alloh, namun hal tersebut tidak

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)12


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
mungkin terjadi. Termasuk Rosululloh shollallohu ‘alaihi
wassalam pun semasa hidupnya tidak pernah melihat
Alloh.
Begitu juga sama halnya dengan metode kedua, malah ini
dibantah langsung oleh Alloh sendiri, bahwa tidak ada
yang semisal dengan Alloh Ta’ala.
Hanya metode ke-3 yang bisa dijadikan pegangan,
meskipun tetap secara hakikat Dzat Alloh tidak bisa
dijangkau oleh otak manusia.

6. Pengenalan kita kepada Alloh melalui alat pikir kita (otak)


sangat terbatas. Walaupun demikian hal-hal yang kita
dapat dengan cara berpikir bukan sedikit. Dari
pengamatan kita pada alam semesta dan pada diri-diri kita
sendiri, kita dapati pastinya hanya ada satu pencipta,
dimana tidak mungkin alam ini terwujudkan tanpa ada
sosok yang menciptakannya dan tidak mungkin ada lebih
dari satu pencipta karena semuanya berjalan dengan sangat
teratur dan saling isi mengisi dalam sistem ekologi yang
sangat akurat. Melalui berpikir, kita pun dapat meyakini
bahwa sang pencipta adalah sosok yang sangat bijaksana
dan ilmunya serta kesanggupannya tidak terbatas.
Meskipun otak dan fikiran manusia tidak bisa menjangkau
secara utuh dalam Dzat Alloh serta sifat-sifat Dzatiyah
Alloh, namun fikiran manusia secara umum sangat bisa
dan mampu untuk mencerna Sifat-Sifat Fi’liyah Alloh,
seperti: Menghidupkan, Mematikan, Menciptakan,

Aqidah – 1 | 13
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Mengurus alam semesta sehingga alam menjadi stabil serta
eksis, Mengabulkan hajat doa dlsb.
Nama-nama dan sifat-sifat Alloh itu sangat banyak
semuanya indah nan sempurna, dan itu bisa dicerna oleh
akal fikiran manusia, bisa dijadikan sebagai bahan
renungan serta tadabur dalam rangka ma’rifatulloh
(mengenal Alloh).

7. Ketika kita tidak sanggup meliput keseluruhan Alloh,


maka dengan sendirinya kita pun tidak akan pernah
sanggup memahami mayoritas takdir dan perbuatan-Nya
yang selalu sangat bijaksana.
Dzat Alloh itu sempurna, begitu juga dengan Sifat-Sifat
serta Perbuatan-Perbuatan Nya yang sempurna, tidak ada
cacat serta kekurangan pada Nya.
Ketika Dzat Alloh tidak bisa untuk dijangkau oleh akal
fikiran, maka sudah bisa dipastikan perbuatan-perbuatan
Nya dalam masalah takdir juga tidak akan bisa terjangkau
oleh akal fikiran manusia yang sangat terbatas.
Memikirkan ruh dalam jasad kita sendiri saja masih
bingung padahal itu makhluk, maka bagaimana mungkin
otak ini mampu berfikir terlalu jauh dalam menjangkau
takdir-takdir serta perbuatan Alloh lainnya.

8. Sebagai makhluk yang sangat lemah dan diciptakan oleh


pencipta yang maha kuat perkasa lagi berkuasa, maha

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)14


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
berilmu dan maha bijaksana, kita tidak berhak dan tidak
sepantasnya mempertanyakan apa-apa yang sang pencipta
lakukan. Di dalam al-Qur’an Alloh telah menegaskan
bahwa diri-Nya tidak untuk dipertanyakan dan Dia-lah
yang akan mempertanyakan kita. Alloh pun menegaskan
bahwa tidak ada sesuatu apapun juga yang menyerupai
diri-Nya.
Dalam al Quran Alloh berfirman:

‫ََل يُ حسأ َُل َع هما يَ حف َع ُل َوُه حم يُ حسأَلُو َن‬


“Alloh tidak ditanya atas apa yang Dia lakukan, namun
merekalah (manusia) yang akan ditanya” (QS. Al Anbiya:
23)
Karena Maha Agung, Maha Bijaksana, Maha Perkasa serta
Maha Sempurna dalam Perbuatan serta Ketetapan Nya,
maka tidak ada satupun dari makhluk yang bisa mencegah
Perbuatan serta ketetapan Nya.
Semua perbuatan Alloh itu baik dan bijaksana, karena
Alloh itu Maha Pengasih, Penyayang serta Maha Adil,
Alloh mengharamkan bagi diri Nya untuk berbuat dzolim.
Sehingga tidak patut bagi manusia untuk bertanya tentang
perbuatan-perbuatan Alloh.

9. Sebagai seorang beriman yang meyakini keagungan Alloh,


maka kita harus sangat beradab dalam bertanya tentang
Alloh dan tidak menjadikan Alloh, Malaikat dan para Nabi

Aqidah – 1 | 15
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
sebagai olok-olokan. Kita berhadapan dengan Pencipta
yang sangat dahsyat yang menggerakan alam semesta
dengan semudah-mudahnya. Kita berhadapan dengan
sosok yang memberi kita semua kenikmatan dan sanggup
membenamkan kita ke dalam derita. Karena itu semua kita
harus sangat berhati-hati dalam menuntut ilmu tentang
Alloh.
Dahulu di zaman Rosululloh shollallohu ‘alaihi wassalam
ada orang yang berucap: “menurutku, para qori kita ini
(maksudnya shahabat pembaca quran) hanyalah orang-
orang yang paling rakus makannya, paling dusta
perkataannya dan paling penakut di medan perang.”
Saat informasi ucapan tersebut sampai kepada Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wassalam, maka orang tersebut berkata:
“Wahai Rosululloh. Sesungguhnya kami hanyalah
bersenda gurau dan bermain-main saja.” Maka turunlah
firman Alloh.

‫أ ََِبللَ َوءَ َاَيتََه َوَر ُسولََه ُكنتُ حم تَ حستَ حه َزءُو َن‬


“Apakah dengan Alloh, ayat-ayatNya dan RosulNya kalian
selalu berolok-olok?”
Ayat ini menjelaskan haram hukum memperolok-olok
Alloh, RosulNya, ayat-ayatNya, agamaNya dan syiar-syiar
agama, bahkan bisa menjadikan pelakunya dihukumi kafir
jika diniatkan mengolok-olok agama, adapun jika dia
menghina personal muslim dengan beberapa sebab lain,

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)16


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
seperti; karena jenggotnya atau karena dia memendekkan
kain/celananya; dan tidak ada niat jika mengolok-olok
Alloh dan agama, maka dia tidak sampai kafir. Wallohu
ta’ala a’lam

10. Bagi para pemula berhati-hatilah agar tidak terjebak oleh


pertanyaan-pertanyaan yang sengaja dibuat oleh kaum
atheis dan liberal yang banyak mengandung kedurhakaan
kepada Alloh. Pertanyaan-pertanyaan itu dibuat
sedemikian rupa yang walaupun sangat mudah dijawab,
akan tetapi bagi seorang pemula akan menjadi racun yang
mengguncang akidahnya.
Di zaman Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam masih
hidup ada dua golongan musuh Islam yaitu orang kafir dan
orang munafiq. Di antara kedua golongan ini orang-orang
munafiq adalah yang paling berbahaya bagi ummat Islam,
karena mereka mengaku Islam namun pada hakekatnya
menghancurkan Islam dari dalam. Dan hal ini senantiasa
terjadi di sepanjang zaman, begitu pula di zaman kita
sekarang ini bahkan di negeri yang kita cintai ini.
Dan ketahuilah bahwasanya tidak ada yang bisa
membentengi kaum muslimin dari kesesatan serta
kebinasaan kecuali dengan kembali berpegang dengan Al
Qur’an dan As Sunnah serta pemahaman para salafush
sholih (sahabat dan murid-murid mereka).
Alloh berfirman,

Aqidah – 1 | 17
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫ َوَم حن‬،‫ض ُّل َوَلَ يَ حش َقى‬ َ ‫فَإَ هما َيحتَي نه ُكم َم َّن ه ًدى فَم َن اتهبع ه َداي فَلَ ي‬
َ َ ُ ََ َ ُ ََ
‫ضن ًكا َوَحَن ُشُرهُ يَ حوَم الح َقيَ َام َة أ حَع َمى‬ َ َ‫ض َعن َذ حك َرى فَإَ هن لَهُ َمع‬
َ ً‫يشة‬ َ ‫أ حَعَر‬
“Maka jika datang kepada kalian petunjuk dari-Ku, lalu
barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan
sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang
berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan
buta.” (Q.S Thoha: 123, 124).
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ‫اب هللاَ َو ُسنهة‬ َ ََ َ َ ‫تَرحك‬


َ َ‫ كت‬: ‫ت فحي ُك حم أ حَمَريح َن لَ حن تَضلُّ حوا َما َتََ هسكحتُ حم ِب َما‬ُ َ
‫َر ُس حولََه‬
“Aku telah tinggalkan pada kalian dua perkara, kalian
tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya,
(yaitu) Kitab Alloh dan Sunnah Rasul-Nya.
Imam Al Auza’i berpesan, “Wajib atas kalian mengikuti
jejak salaf (para sahabat) walaupun banyak manusia yang
menentangmu. Dan waspadalah dari pemikiran-pemikiran
manusia meskipun mereka menghiasinya dengan
perkataan-perkataan yang indah di hadapanmu”. Hanya
kepada Alloh-lah kita memohon perlindungan. Wallohu
a’lam.

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)18


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
BAB II: IMAN

1. Iman secara bahasa berarti kepercayaan. Sedangkan secara


istilah, iman (beriman) adalah meyakini kebenaran ajaran-
ajaran Islam, menerima dan berkomitmen kepada syariat
Islam lahir dan batin.
Iman diartikan secara bahasa dengan “pembenaran” atau
“kepercayaan”, maka arti iman secara bahasa tersebut
kurang tepat, Syaikh Sholih al Utsaimin menjelaskan
bahwa arti iman secara bahasa adalah: “menetapkan
sesuatu atas pembenaran atau kepercayaan terhadapnya”,
dengan dalil (secara bahasa) engkau mengucapkan:
“amantu bi kadza” (saya beriman terhadap sesuatu) artinya
“aqrortu bi kadza” (saya menetapkan sesuatu), dan jika
mengucapkan: “shoddaqtu fulan” (saya membenarkan
fulan) maka tidak akan mengatakan: “amantu fulan” (saya
beriman kepada fulan).
Beliau melanjutkan bahwa makna iman secara bahasa
tidak sebatas “pembenaran” atau “percaya” saja, namun
harus ada “penetapan” dan “pengakuan” yang menuntut
untuk menerima setiap kabar informasi serta tunduk
terhadap hukum-hukum, karena jika tidak seperti itu
maka tidak disebut iman. (penjelasan ini ada dalam kitab
syarah aqidah al wasithiyah oleh syaikh sholih al utsaimin
bab rukun iman).
Pembenaran dalam hati dan amal perbuatan, keduanya mencakup
nama Iman dan Islam seluruhnya. Hal ini sebagaimana Firman
Allah Ta’ala:

Aqidah – 1 | 19
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
ِ ْ ‫َّللا‬
‫اْلس ََْلم‬ ِ َّ َ‫إِ َّن ال ِدِّينَ ِع ْند‬

“Sesungguhnya Agama (yang benar) di sisi Allah adalah Islam” (QS.


Al-Imran:19),
ِ ْ ‫غي َْر‬
‫اْلس ََْل ِم دِينًا فَلَ ْن ي ْقبَ َل ِم ْنه‬ َ ‫َو َم ْن يَ ْبت َِغ‬

“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka tidak


akan diterima (agama tersebut)” (QS. Al-Imran 85).

Adapun pilar-pilar dalam masalah iman ini ada 6, yang


biasa disebut dengan rukun iman: iman kepada Alloh,
iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman
kepada rosul-rosul, iman kepada hari akhirat serta iman
kepada qodho dan qodar.
‫اْلسَلم أن تشهد أن ال إله إال هللا وأن محمدا رسول هللا وتقيم الصَلة وتؤتي‬
‫الزكاة وتصوم رمضان وتجح البيت إن استطعت إليه سبيَل… اْليمان أن‬
‫تؤمن باهلل ومَلئكته وكتبه ورسله واليوم اآلخر وتؤمن بالقدر خيره وشره‬

“Islam itu adalah bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang


berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah.
Engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan
Ramadhan dan berhaji di baitullah jika mampu”. “Iman adalah engkau
beriman kepada Allah, Malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, Rasul-
rasulnya, beriman kepada hari akhir serta beriman kepada takdir yang
baik maupun yang buruk” (HR Muslim)

2. Iman terdiri dari tiga unsur :


●Keyakinan hati atas ajaran-ajaran Islam
●Amal-amal hati yang ditumbuhkan oleh keyakinan
tersebut, seperti ikhlas, kecintaan kepada Alloh, takut

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)20


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
kepada-Nya, tawakal dan lainnya.
●Amal-amal sholih anggota badan seperti mengucapkan
dua kalimat syahadat, semua zikir kepada Alloh, sholat,
puasa, haji dan lain sebagainya.
Sebagian ulama membagi menjadi 4 unsur iman, yaitu;
ucapan hati, amalan hati, ucapan lisan dan amalan anggota
badan.
1. Ucapan hati, ini berupa keyakinan hati atas informasi
serta hukum-hukum berupa ajaran islam. Ucapan hati
ini akan terus meningkat dengan cara belajar ilmu
syari, banyak membaca alquran dan mentadaburinya,
sering mendengarkan ceramah-ceramah islam.
َ ًّ ‫ه‬
‫وباإلسالم دينا َو ِب ُم َح هم ٍد صلى هللا َعل ْي ِه َوسلم َنبيا‬
ِ ‫رضيت ِباَّلل ربا‬
“Aku rela Allah menjadi Tuhanku, Islam agamaku,
dan Nabi Muhammad Nabiku”
Dzikir ini dianjurkan dibaca tiap pagi dan sore. Di
antara keutamaannya adalah orang yang
membiasakan baca dzikir ini akan mendapatkan ridha
Tuhan di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda:
ًّ ‫ه‬ ُْ َ ً ََ َُ ُ
‫وباإلسالم دينا‬ ِ ‫مامن عبد مسلم يقول ِحين يصبح ثالثا وحين يم ِس ي رضيت ِباَّلل ربا‬
ْ َ َ ‫َوب ُم َح همد صلى هللا َع َل ْيه َوسلم َنبيا إ هَّل َك‬
‫ان َح ًقا على هللا أن يرضيه َي ْوم ال ِق َي َامة‬ ِ ِ ٍ ِ
Artinya:
“Seseorang hamba Allah yang Muslim
mengistiqamahkan bacaan zikir setiap pagi dan sore
sebanyak tiga kali yang berupa rodhitu billahi robba

Aqidah – 1 | 21
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
wa bil islami dina wa bi muhammadin nabiyya (aku
rela Allah menjadi tuhanku, Islam agamaku, dan Nabi
Muhammad nabiku) itu pasti akan mendapat
keridhaan Allah sampai hari kiamat nanti.” (HR: Al-
Nasa’i)
2. Amalan hati, ini sudah berwujud menjadi ibadah-
ibadah hati, seperti ikhlash, tawakkal, cinta dlsb.
Amalan hati ini ada dan tumbuh karena dilandasi
“ucapan hati” berupa keyakinan terhadap kabar serta
ajaran-ajaran islam.

ّ ‫صا هل ُه‬
‫الد ْي َن‬ ً ‫ّٰللا ُم ْخ ِل‬ ْ َ ّ َ ْ ٰ ْ َ َ َٓ َْ َْ ٓ‫ه‬
َ ‫اع ُبد ه‬
ِ ِ ‫ِانا انزلنا ِال ْيك ال ِكت َب ِبالح ِق ف‬

Arab Latin: Innā anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi


fa'budillāha mukhliṣal lahud-dīn
Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-
Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan hak.
Maka, sembahlah Allah dengan mengikhlaskan
ketaatan kepada-Nya.
Keikhlasan bertempat dalam hati seseorang, untuk itu
Rasulullah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah:
‫قلوبكم وأعما ِلكم‬ ُ ْ ْ ُ ِ ‫ص َور ُك ْم َو ْأم‬
ُ ُ ‫هللا تعالى ََّل‬
َ ‫إ هن‬
ِ ‫ ولكن ينظر إلى‬، ‫والكم‬ ِ ‫ينظر إلى‬ ِ
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan
hartamu, tetapi Dia hanya melihat hati dan amalmu".
(HR Muslim)
| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)22
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
3. Ucapan lisan, inipun berupa ibadah-ibadah lisan
seperti berdzikir, membaca al quran, berkata baik,
memberikan nasihat dan yang semisalnya. Ucapan
lisan ada karena sebab adanya ucapan hati dan amalan
hati.
4. Amalan anggota badan, berupa ibadah-ibadah anggota
badan seperti, sholat, puasa, haji, dan ibadah badan
lainnya.

Semua 4 unsur iman tersebut harus senantiasa ada dan


dijaga, jika salah satu luput dari 4 unsur tadi maka tidak
bisa disebut sebagai iman.
Misal ada orang yang beramal ibadah badan seperti sholat
fardhu, namun tidak ada satu unsur iman berupa “ucapan
hati” yaitu keyakinan atas kewajiban sholat yang dia
lakukan, maka sholatnya itu sia-sia dan bukan bentuk
keimanan.
Atau dia sholat namun tidak ada unsur “amalan hati”,
berupa ikhlas atau cinta atau harap, maka sholatnya juga
sia-sia. Begitu juga dengan amalan-amalan ibadah lainnya.
Intinya bahwa setiap amalan itu akan disebut sebagai
bentuk keimanan jika 4 unsur iman terkumpul.
Wallohu ta’ala a’lam
3. Jika salah satu dari tiga unsur iman tersebut di atas tidak
ada, maka ini berarti tidak adanya iman. Dengan demikian
perkataan bahwa iman hanya di dalam hati adalah salah.
Iman terdiri dari 3 unsur atau 4 unsur, maka perbedaan ini
Aqidah – 1 | 23
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
intinya sama, hanya saja yang 3 unsur itu menggabungkan
jadi satu antara “ucapan lisan” dengan “amalan anggota
badan”, sedangkan yang 4 unsur itu memisahkan antara
ucapan lisan dengan amalan anggota badan.
Ungkapan bahwa “iman hanya ada di dalam hati” ini
adalah syubhat dari aliran murjiah, dimana mereka hanya
melihat iman itu hanya dari unsur hati saja, sehingga
keimanan pelaku dosa dengan keimanan orang yang taat
itu sama tidak ada bedanya, karena yang menjadi standar
keimanan seseorang itu hanya di dalam hati.
Ibnu ‘Uyainah mengatakan,“Irja’ (pemahaman murji’ah) itu ada dua
bentuk. Pertama, mereka yang menangguhkan urusan ‘Ali dan
‘Utsman. Tipe pertama dari Murji’ah sudah lewat masanya. Adapun
murji’ah saat ini yang menyatakan bahwa iman itu hanya perkataan
tanpa amalan.” (Tahdzib Al-Atsar, 2: 659)
Beberapa keyakinan menyimpang dari Murji’ah:
• Definisi iman hanyalah pembenaran dalam hati, atau
pembenaran dengan hati dan lisan saja, tanpa memasukkan
amalan.
• Amalan tidak masuk dalam hakikat iman, juga bukan bagian
dari iman. Jika amalan ditinggalkan seluruhnya, iman tidak
akan hilang seluruhnya.
• Pelaku maksiat tetap dikatakan sebagai seorang mukmin yang
sempurna imannya.
• Amalan hanya masuk dalam kewajiban iman dan buahnya,
amalan bukanlah masuk dalam hakikat iman.
• Iman tidaklah bertambah dan tidak berkurang. Karena iman
hanyalah pembenaran dengan hati yang tidak bisa masuk
penambahan ataukah pengurangan.

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)24


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
4. Karena iman terdiri dari apa-apa yang di hati (batin) dan
yang tampak (lahir) maka hanya Alloh-lah yang
mengetahui bobot keimanan seorang yang beriman.
Adapun penilaian iman seseorang melalui atribut yang
dipakainya adalah suatu kesalahan yang besar.
Keimanan seseorang secara utuh tidak bisa kita
menilainya, hanya 2 unsur dari iman berupa: “ucapan
lisan” dan “amalan anggota badan” yang memungkinkan
kita bisa mengetahuinya, adapaun 2 unsur iman lainnya
berupa: ucapan hati dan amalan hati, maka kita tidak bisa
menilai serta menghukuminya.
Dalam sebuah hadis Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa
salam bersabda: “Maka demi Allah yang tiada Ilah selain-
Nya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan
amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya
dan surga kecuali sehasta saja,” adalah seseorang yang
menurut pandangan mata manusia mengerjakan amalan
surga dan ketika sudah mendekati ajalnya mengerjakan
amalan penduduk neraka, kemudian ia dimasukkan ke
dalam neraka.

Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan maksud


hadits tersebut, “Amalan ahli surga yang dia amalkan
hanya sebatas dalam pandangan manusia, padahal amalan
ahli surga yang sebenarnya menurut Allah, belumlah ia
amalkan
Bisa jadi ada orang rajin sholat, membaca al quran, puasa
dan ibadah-ibadah lainnya secara lahiriyah, namun unsur
iman dalam hatinya kosong berupa: tidak adanya

Aqidah – 1 | 25
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
keikhlasan saat beribadah atau unsur lainnya, sehingga
ibadah-ibadah yang dia amalkan itu bukanlah bentuk
keimanan kepada Alloh, maka semua amalannya menjadi
sia-sia.
5. Rukun iman ada enam yaitu: Iman kepada Alloh, Iman
kepada para Malaikat, Iman kepada kitab-kitab, Iman
kepada para Rosul, Iman kepada hari akhir, Iman kepada
qodar (takdir) baik dan buruknya dari Alloh.
‫اْلسَلم أن تشهد أن ال إله إال هللا وأن محمدا رسول هللا وتقيم الصَلة وتؤتي‬
‫الزكاة وتصوم رمضان وتجح البيت إن استطعت إليه سبيَل… اْليمان أن‬
‫تؤمن باهلل ومَلئكته وكتبه ورسله واليوم اآلخر وتؤمن بالقدر خيره وشره‬

“Islam itu adalah bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang


berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah.
Engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan
Ramadhan dan berhaji di baitullah jika mampu”. “Iman adalah engkau
beriman kepada Allah, Malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, Rasul-
rasulnya, beriman kepada hari akhir serta beriman kepada takdir yang
baik maupun yang buruk” (HR Muslim)
Rukun iman ada 6:
1. Iman kepada Alloh, memiliki 4 kandungan;
- Beriman terhadap keberadaan Alloh
ْ َ ‫َّلل ُه َو ٱ ْل َحق َو َأ هن َما َي ْد ُعو َن من ُدونهۦ ُه َو ٱ ْل َٰبط ُل َو َأ هن ٱ ه‬
‫َّلل ُه َو ٱل َع ِلى‬ َ ‫َٰذل َك ب َأ هن ٱ ه‬
ِ ِِ ِ ِ ِ
َ ْ
‫ٱلك ِب ُير‬
Arab-Latin: żālika bi`annallāha huwal-ḥaqqu wa
anna mā yad'ụna min dụnihī huwal-bāṭilu wa
annallāha huwal-'aliyyul-kabīr

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)26


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Artinya: (Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah
karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang
Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru
selain dari Allah, itulah yang batil, dan
sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi
Maha Besar.
- Beriman terhadap rububiyah Alloh (mengesakan
Perbuatan-perbuatan Nya)
Tauhid rububiyah adalah meyakini bahwa Allah
adalah satu-satunya pencipta, pemilik, dan
pengendali alam raya. Dia dapat menghidupkan
dan mematikan dengan takdir-Nya serta dapat
mengendalikan seluruh alam semesta dengan
sunah-sunah-Nya.

Memahami tauhid rububiyah bertujuan agar


manusia mengakui tentang keagungan Allah SWT
atas semua makhluk yang diciptakan-Nya. Allah
SWT berfirman dalam surah Al Mu'minun ayat
86-87:

ََ َ ُ ‫َ َ ُ ُْ ْ َ ه‬ َ ْ ‫الس ْبع َو َرب ْال َع ْر‬ ‫ُق ْل َم ْن هرب ه‬


ِ ِ ‫ سيقولون‬٨٦ - ‫ش الع ِظ ْي ِم‬
‫َّلل ق ْل افال‬ ِ ِ
‫الس ٰم ٰو ِت ه‬
َ َ
٨٧ - ‫ت هت ُق ْون‬

Artinya: "Katakanlah, "Siapakah Tuhan yang


memiliki langit yang tujuh dan yang memiliki
Aqidah – 1 | 27
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
'Arsy yang agung?" Mereka akan menjawab,
"(Milik) Allah." Katakanlah, "Maka mengapa kamu
tidak bertakwa?"
- Beriman terhadap uluhiyah Alloh (mengesakan
Alloh dalam amalan ibadah kita)
Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah SWT
dalam mengerjakan ibadah, seperti salat, puasa,
zakat, berkurban, berserah diri, dan berharap pada-
Nya.

Tauhid jenis ini bertujuan agar manusia mengetahui


bahwa hanya Allah SWT semata yang berhak
disembah dengan benar. Sehingga, hal ini
menjadikan manusia tunduk, taat, dan mengikuti
perintah-Nya.

Ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang tauhid


uluhiyah termaktub dalam surah An Nahl ayat 36.

‫الطاغُ ْو َۚتَ فَمِ ْن ُه ْم َّم ْن‬


َّ ‫ّٰللا َواجْ تَنِبُوا‬
َ ‫َولَقَ ْد بَعَثْنَا فِ ْي كُ ِل ا ُ َّم ٍة َّرسُ ْو اًل اَ ِن ا ْعبُدُوا ه‬
‫ْف‬َ ‫ض فَا ْنظُ ُر ْوا َكي‬ َ ْ ‫علَ ْي ِه الضَّللَةُ ۗ فَ ِسي ُْر ْوا فِى‬
ِ ‫اًل ْر‬ َ ْ‫ّٰللا َومِ ْن ُه ْم َّم ْن َحقَّت‬
ُ ‫َهدَى ه‬
٣٦ - َ‫ْال ُمك َِذبِيْن‬ ُ‫عاقِبَة‬ َ َ‫َكان‬

Artinya: "Dan sungguh, Kami telah mengutus


seorang rasul untuk setiap umat (untuk
menyerukan), "Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut",
kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk
oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan.
Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang yang mendustakan
(rasul-rasul)."

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)28


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

- Beriman terhadap nama-nama dan sifat-sifat Nya


Tauhid asma wa sifat adalah beriman kepada
nama-nama Allah SWT dan sifat-Nya,
sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an dan
sunnah rasul-Nya.

Mempelajari tauhid yang artinya beriman kepada


nama Allah dan sifat-Nya ini bertujuan untuk
mengetahui bahwa apa yang Allah SWT sifatkan
untuk dirinya adalah benar (haq) dan mutlak.
Allah SWT berfirman:

ْ ۤ َْ َ ‫َ هُ َٓ ٰ ه‬
٨ - ‫ّٰللا َّل ِال َه ِاَّل ُه َو ل ُه اَّل ْس َما ُء ال ُح ْس ٰنى‬

Artinya: "(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain


Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik."
(QS. Taha: 8).

Tidak akan terealisasi beriman kepada Alloh kecuali


mengimani 4 unsur tersebut.
Beriman keberadaan Allah, Rububiyah, uluhiyah,
asma wa sifat
2. Iman kepada Malaikat-malaikat Alloh, memiliki 4

Aqidah – 1 | 29
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
kandungan:
- Beriman terhadap keberadaan para malaikat,
mereka adalah makhluk Alloh yang terbuat dari
cahaya, yang senantiasa taat kepada Nya dan tidak
akan pernah membantah perintah Nya
ُ َ َٰ ‫ه‬ َ ُ ‫َ ه‬
‫هللا َعل ْي ِه َو َسلم ُخ ِل َق ِت املل ِئكة ِم ْن ُن ْو ِر‬ ‫هللا صل‬ ُ
ِ ‫ال َر ُس ْول‬ َ ‫َع ْن َعا ِئ َش َة َق َال ْت َق‬
َُ َ ٰ ْ
‫َو ُخ ِل َق ال َجان ِم ْن َم ِار ِج ِم ْن َن ٍار َو ُخ ِل َق ا َد َم ِم هما ُو ِصف لك ْم‬
Artinya: “Dari Aisyah berkata: Rasulullah saw
bersabda,”Malaikat diciptakan dari cahaya, jin
diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam
diciptakan dari Sesutu yang telah disebutkan (ciri-
cirinya) untuk kalian.”
Alquran Surat Al-Anbiya’ ayat 19-20 berikut:
َ ۡ َ َۡ ‫َو َل ٗه َم ۡن فى ه‬
‫ض َو َم ۡن ِع ۡن َد ٗه َّل َي ۡس َتك ِب ُر ۡو َن َع ۡن ِع َب َاد ِت ٖه َوَّل‬
ؕ ِ ‫الس ٰم ٰو ِت َواَّل ۡر‬ ِ
ۡ َ َ ۡ َ
‫ض َو َم ۡن ِع ۡن َد ٗه َّل َي ۡس َتك ِب ُر ۡو َن َع ۡن‬ ‫) َول ٗه َم ۡن فى ه‬19( ‫َي ۡس َت ۡح ِس ُر ۡو َن‬
ؕ ِ ‫الس ٰم ٰو ِت َواَّل ۡر‬ ِ
َ ۡ ُ ۡ َ ۡ َ ََ َ َ
)ۚ 20( ‫ِعباد ِت ٖه وَّل يستح ِسرو ۚن‬
“Dan kepunyaan-Nya lah segala yang di langit dan
di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya,
mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk
menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.
Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada
henti-hentinya.”
- Beriman terhadap nama-nama Malaikat yang
disebut dalam al quran atau hadits shohih, seperti
Jibril, Mikail, Isrofil dan yang lainnya.

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)30


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
َ ‫ّٰللا َع ُد ٌّو ّل ْل َكافر‬
‫ين‬ َ ّ ‫ال َفإ هن‬
َ َ َ َ ْ َ ُ ُ َ َ َ َ ِ ّ ّ ِ ‫ان َع ُد ّو ًا‬ َ ‫َمن َك‬
ِِ ِ ِ ‫َّلل ومآل ِئك ِت ِه ورس ِل ِه و ِجب ِريل و ِميك‬

“Barangsiapa yang menjadi musuh Allah,


malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril, dan
Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh
orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 98)

‫اط َر‬ِ َ‫ ف‬،‫س َرافِي َل‬ْ ِ‫ َوإ‬،‫ َو ِميكَائِي َل‬،‫الل ُهم َرب َج ْب َرائِي َل‬
َ‫ أَ ْنت‬،‫ب َوالش َها َد ِة‬ ِ ‫ عَا ِل َم ا ْلغَ ْي‬،‫ض‬ ِ ‫ت َو ْاْلَ ْر‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫الس َم‬
‫ ا ْه ِدنِي‬،‫ون‬ َ ُ‫تَ ْح ُك ُم بَ ْي َن ِعبَا ِدكَ فِي َما كَانُوا فِي ِه يَ ْختَ ِلف‬
‫ إِنكَ تَ ْهدِي َم ْن‬، َ‫ق ِب ِإ ْذنِك‬ ِ ‫ف فِي ِه ِم َن ا ْل َح‬ ْ ‫ِل َما‬
َ ‫اخت ُ ِل‬
ْ ‫تَشَا ُء إِلَى ِص َراط ُم‬
‫ستَ ِقيم‬
“ALLAHUMMA RABBA JABRAA`IIL WA MIIKAA`IIL WA ISRAAFIIL
FAATHIRAS SAMAAWAATI WAL ARDLI ‘AALIMAL GHAIBI WASY
SYAHAADAH ANTA TAHKUMU BAINA ‘IBAADIKA FIIMAA KAANUU
FIIHI YAKHTALIFUUN IHDINII LIMA UKHTULIFA FIIHI MINAL
HAQQI BIIDZNIKA INNAKA TAHDII MAN TASYAA`U ILAA
SHIRAATHIN MUSTAQIIM”
(Ya Allah, Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Maha Pencipta langit
dan bumi, Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata,
Engkaulah hakim di antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang
mereka perselisihkan, tunjukilah aku jalan keluar yang benar
dari perselisihan mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi
petunjuk kepada jalan yang lurus, bagi siapa yang Engkau
kehendaki.)” (HR. Muslim no. 770)
- Beriman terhadap sifat-sifat Malaikat yang
dijelaskan dalam al quran dan hadits shohih, seperti
memiliki sayap
َ ُٰ ْ َ ًُۙ َ ٰۤ َ ْ َْ َ ٰ ٰ ‫ه‬ َ ‫َْ َ ْ ُ ه‬
‫اع ِل املل ِٕىك ِة ُر ُسال او ِل ْٓي ا ْج ِن َح ٍة همث ٰنى َوثلث‬ َ ‫اَّل ْر‬
ِ ‫ضج‬ ِ ‫اط ِر السمو ِت و‬
ِ ‫َّلل ف‬
ِ ِ ‫الحمد‬

Aqidah – 1 | 31
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
َ َ ُ ٰ َ ‫َ ُٰ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ۤ ُ ه ه‬
‫ّٰللا َعلى ك ِ ّل ش ْي ٍء ق ِد ْير‬ ‫وربع ي ِزيد ِفى الخل ِق ما يشاء ِان‬

1. Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi,


yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan
(untuk mengurus berbagai macam urusan) yang
mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua,
tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-
Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu.
- Beriman terhadap tugas para Malaikat yang
dijelaskan dalam al quran dan hadits shohih, seperti
Jibril bertugas menyampaikan wahyu, Malaikat
Maut bertugas mencabut nyawa dan yang lainnya.
‫ق ِليُثَبِتَ الَّ ِذيْنَ ا َمنُ ْوا َوهُداى َّوبُ ْشرى‬
ِ ‫ح ا ْلقُد ُِس مِ ْن َّربِكَ بِا ْل َح‬
ُ ‫قُلْ ن ََّزلَهٗ ُر ْو‬
َ‫ِل ْل ُم ْسلِمِ يْن‬

Artinya: "Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril)


menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan
kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang
telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar
gembira bagi orang yang berserah diri (kepada
Allah)." (QS. An Nahl: 102).
َ‫ِي ُو ِك َل ِبكُ ْم ث ُ َّم ا ِٰلى َر ِبكُ ْم ت ُْر َجعُ ْون‬ ِ ‫ࣖ قُ ْل يَتَ َوفّٰىكُ ْم َّملَكُ ا ْل َم ْو‬
ْ ‫ت الَّذ‬

11. Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi


untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan
kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan
dikembalikan.”

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)32


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
3. Iman kepada Kitab-kitab Alloh, memiliki 4
kandungan;
- Beriman bahwa semua kitab-kitab itu turun dari
sisi Alloh
ُ ْ َ ْ َ َ ً ْ َ ُ َ ٰ ْ َ ْ َ َ َ َْ َّ ً ّ َ ُ ّ َ ْ َ ٰ ْ َ ْ َ َٓ َْ َْ َ
‫احك ْم‬ ‫وانزلنا ِاليك ال ِكتب ِبالح ِق مص ِدقا ِملا بين يدي ِه ِمن ال ِكت ِب ومهي ِمنا علي ِه ف‬
ً ُ ْ ُ ْ ۤ ۤ َ ‫َ ْ َُ ْ َ ٓ َ ْ َ َ ه ُ َ َ ه‬
‫ّٰللا َوَّل تت ِب ْع ا ْه َوا َء ُه ْم َع هما َجا َء َك ِم َن ال َح ِ ّق ِلك ٍ ّل َج َعل َنا ِم ْنك ْم ِش ْر َعة‬ ‫بينهم ِبما انزل‬
َ َ ُ ٰ ٓ ُ ُ ّ ٰ ً ُ ُ َ َ
ْ ‫ّٰللا ل َج َعلك ْم ا همة هو ِاح َد ًة هول ِك ْن ِل َي ْبل َوك ْم ف ْي َما ا ٰتىك ْم ف‬ ُ ‫اجا َو َل ْو َشا َء ه‬
ۤ
‫است ِب ُقوا‬ ِ
ً ‫هوم ْن َه‬
ِ
َۙ ْ ُ َ ْ َ ْ ْ ُ ْ ُ َ ْ ُ ُ ّ َ ُ َ ً ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ‫ْ َ ْ ٰ َ ه‬
48 ‫ّٰللا مر ِجعكم ج ِميعا فين ِبئكم ِبما كنتم ِفي ِه تخت ِلفون‬ ِ ‫الخير ِت ِالى‬. Dan
Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an)
kepadamu (Muhammad) dengan membawa
kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti
keinginan mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk
setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan
dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki,
niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi
Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang
telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah
kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu
perselisihkan,

Aqidah – 1 | 33
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
- Beriman terhadap kitab-kitab yang Alloh sebutkan
dalam al quran, seperti; Quran, Injil, Taurat, Zabur
dan Suhuf
َ ّ ً ْ ٰ ْ ‫َ َ َ ْ ْ ُٰ ْ ٰ َ ه‬
52 ‫صل ٰن ُه َعلى ِعل ٍم ُه ًدى هو َر ْح َمة ِل َق ْو ٍم ي ْؤ ِم ُن ْون‬ ‫ولقد ِجئنهم ِب ِكت ٍب ف‬.
Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (Al-
Qur'an) kepada mereka, yang Kami jelaskan atas
dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman.
َ ‫الت ْو َر َاة َو ْاإل ْنج‬
‫يل‬ ‫اب َو ْالح ْك َم َة َو ه‬ َ ْ ُ َّ َُ
ِ َ ‫ويع ِل ُمه ال ِكت‬
ِ ِ
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab,
Hikmah, Taurat dan Injil.
- Beriman terhadap isi serta kandungan yang
bersumber dari kitab-kitab tersebut, selama kitab-
kitabnya masih asli serta tidak ada perubahan.
- Beriman bahwa Alloh menurunkan al Quran itu
Sebagian hakim bagi kitab-kitab lainnya.
surat al-Maidah ayat 48.
َ
‫اب َو ُم َه ْي ِم ًنا َعل ْي ِه‬ َ ْ َ ْ َ َ َ َْ َ ً ّ َ ُ ّ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َْ َْ َ
ِ ‫وأنزلنا ِإليك ال ِكتاب ِبالح ِق مص ِدقا ِملا بين يدي ِه ِمن ال ِكت‬
ْ َ ‫َ ْ ُ ْ َ َُْ ْ َ َْ َ َ ه ُ َ َ ه‬
‫ّٰللا َوَّل تت ِب ْع أ ْه َو َاء ُه ْم َع هما َج َاء َك ِم َن ال َح ِ ّق‬ ‫فاحكم بينهم ِبما أنزل‬
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya dan sebagai hakim
terhadap kitab-kitab yang lain itu, maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)34


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu.”
4. Iman kepada Rosul-rosul Alloh, memiliki 4 kandungan
- Beriman bahwa Alloh mengutus Rosul kepada
setiap umat dengan menyeru umatnya agar
beribadah kepada Alloh dan mentauhidkan Nya
serta menjauhi kesyirikan.
- Beriman terhadap nama-nama Rosul yang
dikabarkan dalam al quran dan hadits yang shohih
- Beriman terhadap apa-apa yang dikabarkan dan
dibawa oleh para Rosul
- Beramal denga syariat yang dibawa oleh Rosul yang
diutus kepadanya
5. Iman kepada Hari Akhir, kandungan Iman kepada Hari
Akhir:
- Beriman terhadap apa yang akan terjadi di alam
kubur, fitnah kubur berupa pertanyaan,
kenikmatan dan siksaan di alam kubur.
- Beriman terhadap kebangkitan manusia dari alam
kubur dan berkumpul di Mahsyar.
- Beriman terhadap, hisab, buku catatan amal,
timbangan amal serta shiroth.
- Beriman terhadap surga dengan kenikmatannya
dan neraka dengan siksaannya
6. Iman kepada Qodho dan Qodar, kandungan Iman

Aqidah – 1 | 35
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
kepada Qodho dan Qodar;
- Beriman bahwa Alloh Maha Mengetahui terhadap
segalanya, mengetahui seluruh makhluk Nya baik
secara rinci maupun secara global.
- Beriman bahwa Alloh telah menulis di lauhil
mahfudz segala sesuatu yang akan kepada seluruh
makhluk Nya, penulisan tersebut terjadi 50 ribu
tahun sebelum penciptaan langit dan bumi
- Beriman bahwa Alloh memiliki Kehendak yang
berlaku untuk seluruh makhluk Nya, dan tidak ada
satupun yang mampu menolak kehendak Nya.
- Beriman bahwa Alloh yang menciptakan serta
mengadakan segalanya. Dialah Alloh yang
Menciptakan, selain Alloh itu adalah makhluk
yang diciptakan.

6. Iman bisa bertambah dan berkurang. Bertambahnya iman


dengan ilmu dan amal-amal sholeh. Iman juga bisa
berkurang dikarenakan perbuatan maksiat.
Iman dengan ke 4 unsurnya memiliki potensi untuk bisa
bertambah dan berkurang di setiap unsur-unsurnya,
ucapan hati, amalan hati, ucapan lisan dan amalan anggota
badan.
Karena ketaatan bisa terjadi di 4 unsur iman sebagaimana
kemaksiatan juga bisa terjadi di 4 unsur iman tersebut.
7. Derajat keimanan orang-orang beriman bertingkat-tingkat.
Derajat iman para Rosul tidaklah sama dengan selain

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)36


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
mereka. Demikian pula derajat iman para sahabat Nabi
dibanding iman orang-orang sesudah mereka. Perbedaan
kekuatan dan derajat iman di antara orang-orang yang
beriman menyebabkan berbedanya derajat mereka di
akhirat kelak.
Secara umum tingkatan iman orang yang beriman terbagi
menjadi tiga tingkatan: 1) orang beriman yang menzholimi
diri sendiri, 2) orang beriman golongan pertengahan, dan
3) orang beriman yang bersegera dalam kebaikan.
Masing-masing dari ketiga tingkatan di atas masih
bertingkat-tingkat derajat pelaku di dalamnya.
Tidak ada manusia yang sempurna paripurna
keimanannya, karena manusia tidak ada yang luput dari
dosa, lalai, khilaf dan lupa.
Namun demikian tugas kita sebagai orang beriman adalah
terus berjuang melawan hawa nafsu serta bisikan setan
dalam menjalankan amanah agama mulya ini.
Hadanallohu wa iyyakum.

Aqidah – 1 | 37
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
BAB III: TAUHID DAN SYIRIK
1. Beriman yang benar kepada Alloh harus dengan bertauhid,
yaitu mengesakan Alloh dalam ketuhanan-Nya tanpa
disertai kesyirikan.
Bertauhid maksudnya menjadikan hanya Alloh satu-
satunya tujuan yaitu dalam uluhiyah (ubudiyah) dan
mengesakan Nya dalam rububiyah.
Alloh berfirman,
“orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan
iman mereka dengan kedholiman (maksiat dan syirik),
mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan
mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al An’am: 82).
Mereka akan merasakan aman dari ketakutan, siksaan serta
kesengsaraan. Jika orang-orang beriman tidak mencampur
keimanan dengan kedholiman secara kesulurahan yaitu
tidak dengan kesyirikan juga tidak dengan kemaksiatan,
maka mereka akan meraih keimanan yang sempurna serta
hidayah yang sempurna.
Jika mereka tidak mencampur keimanan dengan
kesyirikan saja, namun mereka masih berbuat dholim
berupa kemaksiatan, maka asasinya mereka meraih
hidayah serta keamanan namun mereka tidak meraih
kesempurnaan aman dan kesempurnaan hidayah.

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)38


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
2. Barangsiapa yang dalam keimanannya tidak bertauhid
(dicampuri dengan kesyirikan terhadap Alloh), maka
imannya gugur dan tidak dinamakan orang yang beriman.
Amalan apapun yang dilakukan orang beriman maka tidak
akan dianggap amalan dari keimanannya jika ada unsur
kesyirikan. Alloh berfirman:
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan
kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu berbuat
syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah
kamu termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Az Zumar:
65)
3. Dalam pembelajaran, tauhid dibagi tiga: Tauhid
Rububiyah, Tauhid Asma’ dan Sifat, Tauhid Uluhiyah
(Tauhid Ibadah).
Sebagian ulama membagi Tauhid menjadi 2 bagian,
walaupun intinya tetap sama.
Ibnu Qayyim berkata; “Tauhid yang diserukan para rosul
dan kitab suci turun dengannya ada dua macam;
Pertama; “Tauhid Ma’rifat Wal Itsbat” yaitu mentauhidkan
Alloh dengan mengenal dan menetapkan yang wajib bagi
Alloh) ini adalah Tauhid Rububiyah dan Asma wa sifat.
Kedua; “Tauhid Tholab Wal Qoshdu” yaitu bertauhid
dengan meminta pahala dan kebaikan dari Alloh dan
menjadikan-Nya sebagai tujuan dan niat, ini adalah Tauhid
Uluhiyah dan Ibadah.

Aqidah – 1 | 39
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
4. Tauhid Rububiyah adalah tauhid tentang keesaan Alloh
pada zat-Nya, kekuasaan-Nya dan perbuatan-perbuatan
ketuhanan-Nya.
Tauhid Rububiyah adalah menjadikan hanya Alloh satu-
satunya dalam Rububiyahnya yaitu pekerjaan-pekerjaan
Nya, dimana tidak ada satupun dari selain Alloh yang
mampu untuk melakukannya. Seperti: menghidupkan,
mematikan, menurunkan hujan, mengatur alam semesta
dan lain sebagainya.
Jika ada yang beranggapan bahwa di sana ada selain Alloh
yang mampu untuk melakukan sebagaimana yang Alloh
lakukan, maka dia telah menyekutukan Alloh dalam
masalah rububiyah, artinya dia telah berbuat syirik dalam
rububiyah Alloh.
5. Tauhid Asma dan Sifat adalah mengimani nama-nama dan
sifat-sifat Alloh.
Tauhid Asma dan Sifat adalah menjadikan hanya Alloh
satu-satunya yang memiliki nama-nama yang indah dan
sifat-sifat yang sempurna, tanpa ada penolakan terhadap
nama-nama serta sifat-sifat Nya, tanpa ada perubahan,
tanpa ada penyerupaan dengan makhluk-makhluk Nya,
serta tanpa menanyakan tatacara bagaimana sifat-sifat
Nya.
6. Tauhid Uluhiyah (Tauhid Ibadah) artinya persembahan
seluruh peribadatan hanya kepada Alloh dan sesuai dengan
apa yang disyariatkan Alloh.

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)40


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Tauhid Uluhiyah adalah menjadikan hanya Alloh satu-
satunya yang menjadi tujuan persembahan seluruh ibadah
kita, baik ibadah hati, ucapan atau amalan anggota badan.
7. Lawan dari tauhid adalah syirik, yaitu mempercayai
adanya tandingan bagi Alloh dalam rububiyah-Nya atau
adanya sosok lain yang memiliki sifat seperti sifat Alloh
atau mempersembahkan salah satu peribadatan kepada
selain Alloh.
Kesyirikan pasti akan terus berkembang bahkan bisa
menjadi ancaman besar, jika lawannya yaitu Tauhid tidak
gencar kita dakwahkan.
Contoh syirik dalam Tauhid Rububiyah: seseorang yang
meyakini bahwa Syaikh Abdul Qodir Jaelani bisa menunda
kematian atau menghidupkan orang yang sudah
meninggal. Meyakini bahwa zimat bisa memberikan
manfaat serta menolak madhorot dalam kehidupannya.
Contoh syirik dalam Tauhid Uluhiyah: beribadah kepada
jin atau syetan seperti menyembelih hewan untuk
penunggu tempat, berdzikir atau berpuasa dengan niatnya
bukan karena Alloh, namun semua ritual ibadah tersebut
dipersembahkan kepada selain Alloh.
Contoh syirik dalam Tauhid Asma dan Sifat: menjadikan
nama dan sifat Alloh itu sama dengan nama serta sifat yang
ada pada makhluk Nya.
Wallohu ta’ala a’lam

Aqidah – 1 | 41
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
BAB IV: KEUTAMAAN TAUHID DAN
KEBURUKAN SYIRIK

1. Tauhid adalah kunci surga, semua yang bertauhid akan


masuk surga.
Apalah artinya hidup kaya raya bergelimang kemewahan
dunia, populer dimata orang banyak, digelari intelektual
muslim namun mereka buta terhadap ilmu tauhid yang
merupakan kunci pembuka surga. Kebahagiaan dan
kesuksesan yang hakiki bagi orang beriman adalah masuk
ke surga serta selamat dari siksa api neraka. Dan satu-
satunya yang bisa menjamin hal tersebut adalah tauhid.
Dalil dan nash yang menerangkan tentang masalah ini
sangatlah banyak, di antaranya:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada ilah yang
berhak diibadahi dengan benar selain Alloh dengan ikhlas
dari hatinya, maka ia dijamin masuk surga.” (HR. Ibnu
Hibban).
Dalam hadis lain Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
“Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah “laa ilaaha
illallaah” (tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan
benar selain Alloh), maka ia akan masuk surga.” (Shahih,
HR Abu dawud)

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)42


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

2. Tauhid menghapuskan mayoritas dosa.


Hendaknya kita terus mempelajari tauhid, karena tauhid
setiap hamba itu berbeda dan bertingkat-tingkat, setiap
kemaksiatan dan dosa-dosa itu hakekatnya adalah bentuk
pelanggaran ketauhidan dalam dirinya.
Ibnul Qayyim menjelaskan, “Tatkala tauhid seorang
hamba semakin sempurna, maka semakin sempurna juga
ampunan Alloh. Barangsiapa yang berjumpa dengan Alloh,
tidak menyekutukan-Nya (berbuat syirik) sama sekali,
maka Alloh akan mengampuni semua dosa-dosa dirinya
bagaimanapun dosa tersebut. Allah tidak akan mengadzab
atas dosa yang dia lakukan” (Madarijus Salikin 1/338)

3. Tauhid adalah syarat diterimannya amal.


Alloh berfirman:
“dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk
beribadah kepada Alloh dengan ikhlash…” (QS. Al
Bayyinah: 5)
Saat ibadah tidak dibangun dengan landasan tauhid maka
sudah bisa dipastikan tertolak dan pelakunya terancam
siksaan neraka. Waspadalah terhadap jerat setan yang
dapat membatalkan amal ibadah!! Rosululloh shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Allah berfirman:
Aku itu paling tidak butuh sekutu. Barangsiapa melakukan
suatu amalan lantas dia mencampurinya dengan berbuat

Aqidah – 1 | 43
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
syirik di dalamnya dengan selain-Ku, maka Aku akan
tinggalkan dia bersama amal syiriknya itu.” (HR. Muslim)
4. Tauhid membebaskan seseorang dari perbudakan setan di
kehidupan dunia.
Di antara keutamaan tauhid adalah bahwa tauhid dapat
membebaskan seseorang dari penghambaan terhadap
sesama makhluk dan berlebih-lebihan dalam memandang
mereka, menuju penghambaan yang paling mulia, yaitu
penghambaan kepada Dzat Yang Maha Esa, Yang Maha
Mendengar dan Maha Melihat.
Mereka yang melakukan kesyirikan bisa dipastikan
hatinya akan senantiasa condong dan bergantung kepada
selain Alloh, misalnya saja orang yang percaya dengan
azimat yang bisa menjadikan usahanya lancar dan dijauhi
dari berbagai sial, maka hatinya selalu tergantung dengan
azimatnya.
Hanya dengan tauhid orang yang syirik bisa terlepas dari
perbudakan hatinya kepada setan menuju penghambaan
sejati hanya kepada Alloh.

5. Tauhid adalah pemberat timbangan amal sholih yang


besar.
Amal-amal sholih memiliki bobot dalam timbangan amal,
dan amalan sholih yang paling berat adalah tauhid. Dalam
sebuah hadis shohih disebutkan,

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)44


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
“Ada seseorang yang terpilih dari umatku pada hari kiamat
dari kebanyakan orang ketika itu, lalu dibentangkan kartu
catatan amalnya yang berjumlah 99 kartu. Setiap kartu jika
dibentangkan sejauh mata memandang. Kemudian Allah
menanyakan padanya, “Apakah engkau mengingkari
sedikit pun dari catatanmu ini?” Ia menjawab, “Tidak sama
sekali wahai Rabbku.” Allah bertanya lagi, “Apakah yang
mencatat hal ini berbuat zholim padamu?” Lalu
ditanyakan pula, “Apakah engkau punya uzur atau ada
kebaikan di sisimu?” Dipanggillah laki-laki tersebut dan ia
berkata, “Tidak.” Allah pun berfirman, “Sesungguhnya ada
kebaikanmu yang masih kami catat. Dan sungguh tidak
akan ada kezaliman atasmu hari ini.” Lantas
dikeluarkanlah satu bitoqoh (kartu sakti) yang bertuliskan
syahadat ‘laa ilaha ilallah wa anna muhammadan ‘abduhu
wa rosuluh’. Lalu ia bertanya, “Apa kartu ini yang bersama
dengan catatan-catatanku yang penuh dosa tadi?” Allah
berkata padanya, “Sesungguhnya engkau tidaklah zalim.”
Lantas diletakkanlah kartu-kartu dosa di salah satu daun
timbangan dan kartu ampuh ‘laa ilaha illallah’ di daun
timbangan lainnya. Ternyata daun timbangan penuh dosa
tersebut terkalahkan dengan beratnya kartu ampuh ‘laa
ilaha illalah’ tadi. (HR. Ibnu Majah)

6. Syirik adalah sebab kekalnya seseorang di neraka.

Aqidah – 1 | 45
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Syirik yang dimaksud adalah syirik besar yang menjadikan
pelakunya kekal di neraka jika saat di dunia dia tidak
sempat bertaubat nasuha dari perbuatan syirik besar
tersebut, Alloh tegaskan dalam al quran:
"Sesungguhnya orang yang melakukan ‘kesyirikan’ kepada
Alloh maka telah Alloh haramkan surga baginya dan
tempat kembalinya adalah neraka Jahanam dan tidak ada
penolong baginya" (QS. Al-Maidah: 72)
7. Syirik juga sebab tidak diterimanya amal.
Kelak di akhirat, orang-orang yang telah beramal sholih
saat di dunia berharap balasannya dari Alloh, namun
harapan orang-orang yang beramal sholih namun
tercampur kesyirikan dalam amalannya adalah harapan
yang hampa, karena amalan mereka tidak diterima Alloh
bahkan menjadi sebab mereka disiksa oleh Alloh, nabi
shollallohu ‘alaihi wa salam bersabda,
“Sesungguhnya orang yang pertama kali diadili pada Hari
Kiamat ialah seorang laki-laki yang mati syahid. Ia
dihadapkan, lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengingatkannya pada berbagai nikmat yang telah Allah
Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadanya, dan ia pun
mengakuinya. Lantas Allah Subhanahu wa Ta’ala
bertanya, ‘Apa yang telah engkau perbuat dengan berbagai
nikmat itu?’ Ia menjawab, ‘Saya telah berperang karena-
Mu sehingga saya mati syahid.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman, ‘Kamu bohongg. Kamu berperang agar namamu

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)46


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
disebut-sebut sebagai orang yang pemberani. Dan ternyata
kamu telah disebut-sebut demikian.’ Kemudian orang
tersebut diperintahkan agar diseret pada wajahnya hingga
dilemparkan ke dalam neraka.”
“Selanjutnya adalah orang yang mempelajari ilmu,
mengajarkannya, dan membaca Alquran. Ia dihadapkan,
lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkannya pada
berbagai nikmat yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala
berikan kepadanya, dan ia pun mengakuinya. Lantas Allah
Subhanahu wa Ta’ala bertanya, ‘Apa yang telah engkau
perbuat berbagai nikmat itu?’ Ia menjawab, ‘Saya telah
mempelajari ilmu, mengajarkannya, dan membaca
Alquran karena-Mu.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman, ‘Kamu bohongg. Akan tetapi kamu belajar agar
kamu disebut-sebut sebagai orang alim dan kamu
membaca Alquran agar kamu disebut-sebut sebagai
seorang qari’, dan kenyataannya kamu telah disebut-sebut
demikian.’ Kemudian orang tersebut diperintahkan agar
diseret pada wajahnya hingga dilemparkan ke dalam
neraka.”
“Kemudian seorang yang diberi keleluasan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan dikaruniai beragam harta benda,
lantas ia dihadapkan, lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengingatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan Allah
Subhanahu wa Ta’ala pada dirinya. Ia pun mengakuinya.
Lantas Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya, ‘Apa yang

Aqidah – 1 | 47
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
telah engkau perbuat dengan berbagai nikmat itu?’ Ia
menjawab, ‘Saya tidak pernah menyia-nyiakan
kesempatan yang Engkau buka melainkan pasti saya
berinfak padanya karena-Mu.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman, ‘Kamu bohong. Akan tetapi kamu melakukan
hal tersebut agar kamu disebut-sebut sebagai orang yang
dermawan. Dan kenyataan kamu telah disebut-sebut
demikian.’ Kemudian orang tersebut diperintahkan agar
diseret pada wajahnya hingga dilemparkan ke dalam
neraka.”
8. Syirik adalah penggugur semua amal sholih.
Syirik adalah parasit bagi setiap amalan sholih, apapun
amalan sholihnya jika dihinggapi kesyirikan maka
gugurlah amalan sholih tersebut, misalnya seperti sholat
atau infak yang merupakan amal ibadah yang besar di sisi
Alloh, namun saat ada syirik berupa riya (niatnya bukan
karena Alloh yaitu ingin dilihat oleh orang lain) atau
sum’ah (ingin didengar oleh orang lain) maka gugurlah
pahala amal sholihnya (sholat dan infaknya) dan dia
terancam siksaan neraka.
9. Syirik adalah sebab kesengsaraan di kehidupan dunia.
Setiap kemaksiatan pasti mengundang musibah bagi
pelakunya, dan musibah tersebut sesuai dengan kadar
kemaksiatan yang dilakukannya.
Kesyirikan adalah bentuk kemaksiatan paling tertinggi
dalam syariat, karena kesyirikan adalah bentuk

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)48


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
kedzoliman kepada Alloh. Sehingga akibatnya pasti akan
Alloh berikan di kehidupan dunia dan terlebih kelak di
akhirat.
Firman Allah: “Dan apa saja musibah yang menimpa kalian
maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian
sendiri, dan Alloh memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahan kalian).” (QS. Asy Syura: 30).
Orang-orang yang melakukan kesyirikan saat di dunia;
Alloh jadikan hatinya tidak bisa tenang meskipun di antara
mereka secara lahiriyah dan materinya dalam keadaan
baik. Alloh tutup hatinya sehingga mereka senantiasa
berada dalam kesesatan, keraguan serta mereka tidak akan
bisa merasakan tenangnya hati serta nikmatnya
ketergantungan hanya kepada Alloh (tauhid).
10. Syirik mengeluarkan seseorang dari Islam.
Orang yang melakukan syirik besar maka statusnya adalah
sama dengan orang kafir, artinya dia sudah keluar dari
dinul Islam, meskipun Namanya islami, di ktp nya masih
tertulis beragama islam. Jika pelaku syirik besat tersebut
tidak bertaubat nasuha untuk Kembali kepada islam maka
berlaku baginya urusan-urusan sebagaimana berlaku bagi
orang kafir, seperti tidak boleh menikah dengan orang
islam, tidak mendapatkan warisan, tidak disholatkan jika
mati dan tidak dikuburkan di pemakaman muslimin.
Saat di akhirat pelaku syirik besar maka akan kekal di
neraka bersama orang-orang kafir.

Aqidah – 1 | 49
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
11. Syirik mencegah seseorang masuk surga.
Surga adalah tempat yang telah Alloh sediakan bagi para
ahli tauhid, orang yang melakukan syirik besar tidak akan
pernah bisa masuk surga, karena Alloh sendiri sudah
mengharamkan surga bagi pelaku syirik besar,
"Sesungguhnya orang yang melakukan ‘kesyirikan’ kepada
Alloh maka telah Alloh haramkan surga baginya dan
tempat kembalinya adalah neraka Jahanam dan tidak ada
penolong baginya" (QS. Al-Maidah: 72)

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)50


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
BAB V: TAUHID RUBUBIYAH

Tauhid Rububiyah: adalah tauhid tentang keesaan


Alloh pada zat-Nya, kekuasaan-Nya dan
perbuatan-perbuatan ketuhanan-Nya.
Menjadikan hanya Alloh semata yang Menciptakan
seluruh alam atau semua makhluk Nya, Menguasainya
serta Memeliharanya. Dialah Alloh semata yang mampu
untuk melakukan itu semuanya.
Perbuatan-perbuatan Alloh yang lainnya seperti
menurunkan hujan, mematikan, menghidupkan,
menyembuhkan, mencegah kemadhorotan atau
menimpakan madhorot serta perbuatan yang semisalnya,
kita harus meyakininya juga bahwa hanya Alloh sajalah
yang mampu untuk melakukannya.
Sehingga jika seorang hamba yang paham dan
mengamalkan tauhid rububiyah Nya, maka ia akan
senantiasa meminta perlindungan dari berbagai madhorot
dan musibah hanya kepada Alloh, meminta kebahagiaan,
kesembuhan serta keselamatan hanya kepada Alloh.
1. Meyakini tidak ada Tuhan yang benar selain Alloh.
Yang dijadikan Tuhan-tuhan selain Alloh itu banyak,
disana ada tuhan cahaya, tuhan kegelapan, tuhan api dan
tuhan-tuhan lainnya sebagaimana yang diyakini oleh
sebagian manusia. Namun hanya Alloh saja yang harus kita
dijadikan sebagai Tuhan yang hak, selain Alloh semuanya

Aqidah – 1 | 51
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
adalah tuhan bathil. Inilah makna yang benar dari kalimat
“laa ilaha illalohu” yaitu ‘tidak ada Tuhan yang berhak di
sembah kecuali hanya Alloh’.
2. Meyakini bahwa hanya Alloh-lah pencipta alam semesta
beserta seluruh isinya dan tidak ada sesuatupun yang
diciptakan oleh selain Alloh.
Anggapan bahwa alam semesta ini ada karena kebetulan
atau keberadaannya karena dirinya sendiri, dan mereka
mengingkari keberadaan Alloh Sang Pencipta alam
semesta, maka tentunya anggapan seperti ini adalah bathil
dan menyesatkan.
Demikianlah yang terjadi pada umat-umat sebelumnya
dan juga sebagian dari umat sekarang, oleh karenanya
Alloh abadikan apa yang menjadi substansi dakwah para
nabi di antaranya,
Maka para Nabi pun bertanya, “Apakah ada keragu-raguan
terhadap Alloh, Pencipta langit dan bumi?” [QS. Ibrohim :
10].
Dalil-dalil secara akal, panca indera, serta dalil syar’i
semuanya bisa meruntuhkan teori-teori anti Tuhan yang
Maha Pencipta yaitu Alloh Ta’ala.
3. Alloh-lah pencipta segalanya dan Dia pula yang memiliki,
mengatur dan menentukan segala-galanya. Tak ada suatu
makhluk atau kondisi atau kejadian apapun yang berada di
luar lingkaran kepemilikan, pengaturan dan ketentuan
Alloh.

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)52


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa segala ciptaan
mengharuskan adanya yang menciptakan dan segala
perbuatan mengharuskan adanya pelaku. Dikarenakan
alam semesta merupakan hasil penciptaan, maka menjadi
sebuah keharusan bahwa disana ada Dzat yang telah
menciptakannya.
Ketika seorang arab badui ditanya, “bagaimana engkau
mengetahui Tuhan mu?”, dia menjawab, “jejak kaki onta
menunjukan adanya onta, jejak perjalanan menunjukan
adanya orang yang melakukan perjalanan, langit yang
memiliki bintang bintang, bumi yang memiliki jalanan
yang lapang, lautan yang berombak, bukankah (semua itu)
menunjukan kepada (Zat) Yang Maha Lembut dan Maha
Mengetahui?” [Maarijul Qobul].
Ketika Abu Hanifah di tanya oleh orang-orang yang
menolak adanya Alloh, beliau berkata, “sebentar,
sesungguhnya saya sedang berpikir tentang suatu hal yang
saya telah diberi tahu akan keberadaannya, mereka
mengatakan kepadaku bahwa ada sebuah kapal di lautan
yang berisi berbagai macam barang dagangan, tanpa ada
orang yang menjaga dan mengemudikannya, akan tetapi
meskipun begitu kapal tersebut pergi dan kembali dengan
sendirinya menerjang ombak yang besar, sampai selamat
darinya, kemudian kapal tersebut berjalan kemana saja
sesukanya tanpa ada seorangpun yang mengemudikannya”

Aqidah – 1 | 53
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
mereka pun berkata, “perkataan tersebut tidak ada seorang
berakal pun yang mengatakannya”
Maka berkata Abu Hanifah Rahimahullah, “celaka kalian!
alam semesta baik yang di atas maupun yang di bahwah
dengan segala sesuatu yang berada di dalamnya dengan
kokoh dan teratur tidak ada yang menciptakannya!”
[Ma’arijul Qobul].
4. Hanya Alloh-lah yang menghidupkan dan mematikan.
Hanya Alloh-lah pemberi rezeki, pemberi manfaat dan
pencegah kemudhorotan. Hanya Alloh-lah penentu segala
yang baik dan yang buruk. Hanya Alloh-lah yang sanggup
mengkayakan dan memiskinkan seseorang, meninggikan
dan merendahkan seseorang, memuliakan dan
menghinakan seseorang.
Implementasi dari keyakinan dan tauhid ini adalah tidak
percaya sama sekali kepada azimat, rajah serta benda-
benda mistis lainnya, karena semua itu adalah bentuk
kedzoliman kepada hak-hak perbuatan Alloh Ta’ala.
Orang yang bertauhid hanya menggantungkan dirinya
kepada Alloh semata, jikapun dia berikhtiar maka hal
tersebut akan dilakukan dengan hal-hal yang wajar dan
halal, menghindari segala bentuk kesyirikan.
5. Alloh Maha berkuasa atas segala sesuatu dan Maha
sanggup untuk berbuat apapun juga. Maha kuasa tak ada
tandingannya. Maha kuat perkasa tak terkalahkan dan Dia
mengalahkan segala-galanya. Memiliki seluruh kekuasaan,

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)54


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
memberi kekuasaan kepada makhluk yang dikehendaki-
Nya dan mencabut kekuasaan dari yang dikehendaki-Nya.
Semua yang terjadi di alam semesta ini atas kehendak dan
ketetapan dari Allohk, karena Dialah satu-satunya yang
mengatur, bahkan ketetapan semua yang terjadi di alam
semesta ini sudah dicatat dan ditetapkan 50ribu tahun
sebelum penciptaan langit dan bumi, sehingga orang yang
bertauhid tidak akan pernah kecewa dan bersedih dengan
apa yang terjadi.
Kondisi jiwanya senantiasa bisa stabil, saat keadaan senang
maka tidak terlalu berlebihan, sebagaimana halnya saat
bersedih tidak melampaui batasan. Karena keyakinannya
serta tauhidnya atas Rububiyah Alloh
6. Semua yang dikehendaki Alloh pasti terjadi, dan semua
yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan pernah terjadi.
Tidak ada keinginan siapapun yang bisa terlaksana bila
bertentangan dengan keinginan-Nya. Tidak ada yang bisa
mencegah-Nya dari berbuat apapun juga.
Apapun yang Alloh kehendaki pasti terjadi, Alloh
berfirman: “sesungguhnya urusan Nya apabila Dia
menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya,
“jadilah!” maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Yasin: 82).
Setiap orang pastinya punya kehendak dan keinginan serta
ambisi, semua itu ada yang terwujud dan ada juga yang
tidak terjadi. Setiap kehendak kita yang terwujud hal itu
menunjukan bahwa kehendak kita tersebut atas izin dari
Alloh dan sesuai dengan kehendak Nya, Alloh berfirman:

Aqidah – 1 | 55
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
“dan tidaklah kalian bisa berkehendak untuk menempuh
sesuatu kecuali apabila dikehendaki oleh Alloh Robb
semesta alam” (QS. At Takwir: 29)
7. Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Alloh dan
menyamai-Nya, menandingi-Nya atau mendekati derajat-
Nya. Maha Suci Alloh dari kesamaan dan keserupaan
dengan apa pun juga.
Semua perbuatan-perbuatan Alloh yang sudah di jelaskan
di atas, adalah perbuatan yang sempurna dengan landasan
ilmu, kebijaksaan serta keadilan, perbuatan-perbuatan
Alloh tidak bisa disamakan dengan perbuatan-perbuatan
makhlukNya, meskipun ada kesamaan secara kata dan
kalimat.
8. Barangsiapa yang meyakini adanya Tuhan selain Alloh
atau ada sosok lain yang sanggup mengerjakan segala
sesuatunya atau mencipta atau menghidupkan dan
mematikan, memiskinkan dan mengkayakan, mengatur
atau menentukan segalanya, maka orang tersebut telah
menjadi musyrik (pelaku kesyirikan). Demikian juga
halnya dengan mereka yang menganggap adanya sosok
lain yang mempunyai sebagian dari kemampuan Alloh,
maka mereka telah menjadi musyrik.
Kesyirikan terjadi tidak hanya dalam ucapan atau amal
perbuatan, kesyirikan bisa terjadi dalam hati ketika ada
keraguan akan rububiyah (perbuatan-perbuatan) Alloh,
bahkan sampai tidak percaya akan rububiyah Nya terlebih
tidak percaya akan keberadaan Alloh. Maka anggapan atau
keyakinan tersebut akan menjadikan pelakunya keluar

| BISI (Bimbingan Intensif Studi Islam)56


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
dari Islam meskipun dia sholat dan mengerjakan amalan
sholih lainnya, dan jika dia mati dalam keadaan tidak
bertaubat dari anggapan serta keyakinannya tersebut,
maka dia kekal di neraka bersama dengan orang-orang
kafir lainnya.
Wallohu ta’ala a’lam

Aqidah – 1 | 57

Anda mungkin juga menyukai