0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang pentingnya berpikir mandiri dan menghindari taklid buta. Taklid buta dapat menutup akal dan membuat seseorang lalai dari kebenaran. Dokumen ini juga mengutip ayat Alquran yang mengingatkan bahaya menjadi orang yang hanya mengikuti tanpa berpikir.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya berpikir mandiri dan menghindari taklid buta. Taklid buta dapat menutup akal dan membuat seseorang lalai dari kebenaran. Dokumen ini juga mengutip ayat Alquran yang mengingatkan bahaya menjadi orang yang hanya mengikuti tanpa berpikir.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya berpikir mandiri dan menghindari taklid buta. Taklid buta dapat menutup akal dan membuat seseorang lalai dari kebenaran. Dokumen ini juga mengutip ayat Alquran yang mengingatkan bahaya menjadi orang yang hanya mengikuti tanpa berpikir.
bus kepada hakikat-hakikat yang ada di dalam diri, jiwa dan alam
semesta.
Allah swt berfirman,
ِﻚ ُﻫ ُﻢ اﻟْﻐَﺎﻓِﻠُﻮ َن
َ أُوﻟَﺌ “Sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam itu kebanyakan dari jin dan manusia, yang mempunyai hati, tetapi tidak mengerti dengan hatinya, mempunyai mata tetapi tidak melihat dengan matanya dan mempunyai telinga tetapi tidak mendengarkan dengan telinganya. Orang-orang itu seperti binatang ternak bahkan lebih sesat. Itulah orang-orang yang lalai (dari kebenaran).” (Q.S. Al-A’raf:179) B1. Taklid adalah Penutup Akal Pikiran
Taklid adalah penghalang besar terhadap kemerdekaan akal,
hambatan utama terhadap kebebasan berpikir. Oleh sebab itu, Allah swt memuji orang-orang yang dapat menjernihkan hakikat sesuatu dan menyisihkannya dari benda-benda lain, membedakan dan memurnikan benda-benda itu setelah dibahas, diperiksa, diteliti dan disaring oleh akal pikirannya, selanjutnya mengambil mana yang dianggap terbaik dan meninggalkan yang lain. Allah swt berfirman,