SANDI NOORZAMAN
Melakukan
Audit Eksternal
Menerapkan
Menetapkan Strategi –
Menciptakan, Menerapkan
Mengembangkan Pemasaran, Mengukur dan
Pernyataan Visi
Tujuan-tujuan Mengevaluasi, Strategi –
Jangka Keuangan, Mengevaluasi
dan Memilih Isu-isu
dan Misi Akuntansi, Kinerja
Panjang Strategi Manajemen
Litbang, dan
Isu MIS
Melakukan
Audit Internal
Fred David
• Strategy Implementation
• Strategy Evaluation
FORMULASI STRATEGI
Long-Term Objectives
Alternative Strategies
Strategy Selection
IMPLEMENTASI STRATEGI
Annual Objectives
Policies
Employee Motivation
Resource Allocation
Evaluasi Strategi
Internal Review
External Review
Performance Measurement
Corrective Action
Pernyataan Visi dan Misi
Pernyataan Visi -
Kita akan menjadi seperti apa ?
Pernyataan Misi -
Apa yang harus kita kerjakan ?
Peluang dan Ancaman (Eksternal)
Take advantage of
Analisis Tren External Opportunities
Ekonomi
Strategy Formulation
Sosial
Kultural Avoid/minimize impact of
External Threats
Demografi / Lingkungan
Politik, Hukum, Pemerintah
Teknologi
Pesaing
Kekuatan dan Kelemahan (Internal)
Keuangan / Akuntansi
Produksi / Operasi Survey Data
Strategi Strategi
Strategi Produksi
Keuangan /
Strategi
Hubungan Tingkat Fungsional
Operasi / Litbang Pemasaran
Akunting Karyawan
Tingkat
Korporasi / Tingkat Korporasi
Bisnis
Strategi Strategi
Strategi Produksi Strategi
Operasi / Litbang
Keuangan /
Pemasaran
Hubungan Tingkat Fungsional
Akunting Karyawan
Tujuan Jangka Panjang
Penting Untuk Memastikan Keberhasilan Organisasi
Memberikan Arahan
Bantuan Dalam Evaluasi
Menciptakan Sinergi
Mengungkapkan Prioritas
Koordinasi Dengan Fokus
Memberikan Dasar Untuk Perencanaan,
Pengorganisasian, Memotivasi, Dan
Mengendalikan
STRATEGI
Berarti Tujuan Jangka Panjang Mana Yang Akan Dicapai
Contoh:
Ekspansi Geografis
Diversifikasi
Akuisisi
Pengembangan Produk
Penetrasi Pasar
Penghematan
Divestasi
Likuidasi
Bekerja Sama (Joint Venture)
Tujuan Tahunan
Melakukan
Audit Eksternal
Menerapkan
Menetapkan Strategi –
Menciptakan, Menerapkan
Mengembangkan Pemasaran, Mengukur dan
Pernyataan Visi
Tujuan-tujuan Mengevaluasi, Strategi –
Jangka Keuangan, Mengevaluasi
dan Memilih Isu-isu
dan Misi Akuntansi, Kinerja
Panjang Strategi Manajemen
Litbang, dan
Isu MIS
Melakukan
Audit Internal
Fred David
Comprehensive
Mission Statement
Contoh Misi :
• Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
secara bebas dan mandiri
• Melaksanakan tata kelola organisasi yang berintegritas,
independen, dan profesional
KOMPONEN PENYUSUN MISI
1.KONSUMEN
Menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan
2 . J A S A AT A U P E L AY A N A N
Secara spesifik organisasi harus menyebutkan jasa atau pelayanan apa yang dihasilkan.
3 . PAS A R
Menetapkan di pasar mana produk akan dipasarkan.
4. TEKNOLOGI
Menyebutkan arah pengembangan teknologi organisasi untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
5. PERHATIAN PADA KEBERLANGSUNGAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFIT
6. FILOSOFI
Menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan prioritas etis organisasi.
7. KONSEP DIRI
Menjelaskan kompetensi unggulan.
3. Air Asia • Menjadi organisasi terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan
dianggap sebagai anggota keluarga besar
• Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global
• Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan
AirAsia
• Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi
untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan
Penilaian Eksternal
Comprehensive Strategic Management Model
Melakukan
Audit Eksternal
Menerapkan
Menetapkan Strategi –
Menciptakan, Menerapkan
Mengembangkan Pemasaran, Mengukur dan
Pernyataan Visi
Tujuan-tujuan Mengevaluasi, Strategi –
Jangka Keuangan, Mengevaluasi
dan Memilih Isu-isu
dan Misi Akuntansi, Kinerja
Panjang Strategi Manajemen
Litbang, dan
Isu MIS
Melakukan
Audit Internal
Fred David
Long-term Orientation
Measurable
External
Factors Applicable to
Competing Firms
Hierarchical
Kekuatan Kompetitif
Melakukan identifikasi organisasi pesaing dan menentukan :
• Kekuatan
• Kelemahan
• Kemampuan
• Peluang
• Ancaman
• Tujuan
• strategi
Competitive Intelligence
• Sebuah proses yang sistematis dan beretika untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi
tentang kegiatan kompetisi dan tren bisnis umum
lebih lanjut mencapai tujuan bisnis
• Internet • Consultants
• Employees
• Trade journals
• Managers
• Suppliers • Want ads
• Distributors • Newspaper articles
• Customers • Government filings
• Creditors
• Competitors
Analisis Kompetitif : Model Lima Kekuatan Porter
Penilaian Internal
Comprehensive Strategic Management Model
Melakukan
Audit Eksternal
Menerapkan
Menetapkan Strategi –
Menciptakan, Menerapkan
Mengembangkan Pemasaran, Mengukur dan
Pernyataan Visi
Tujuan-tujuan Mengevaluasi, Strategi –
Jangka Keuangan, Mengevaluasi
dan Memilih Isu-isu
dan Misi Akuntansi, Kinerja
Panjang Strategi Manajemen
Litbang, dan
Isu MIS
Melakukan
Audit Internal
Fred David
• Pemasaran
• Keuangan dan akuntansi
• Produksi dan operasi
• Penelitian dan Pengembangan
• Sistem Informasi Manajemen
Sifat Internal Audit
• Internal strengths/weaknesses
• External opportunities/threats
• Clear statement of mission
Kunci Kekuatan Internal
KOMPETENSI yang UNIK (Distinctive Competencies)
Firm’s strengths that cannot be easily matched or imitated
by competitors
Organizational Culture
Resistant to change
May represent:
Strength
Weakness
Integrating Strategy &
Culture
Values
Legends Beliefs
Cultural
Heroes Rites
Products
Symbols Rituals
Myths
Integrating Strategy & Culture
4. Pricing
5. Distribution
6. Marketing research
7. Opportunity analysis
Marketing
Customer surveys
Consumer information
Customer
Market positioning strategies
Analysis
Customer profiles
2. Financing decision
3. Dividend decision
Basic Financial Ratios
Firm’s ability to meet its short-term
obligations
Liquidity Ratios Ratios
Current ratio
Quick (or acid test) ratio
Production/Operations Functions
Process
Capacity
Inventory
Workforce
Quality
Daftar Pertanyaan Produksi/Operasi
1. Apakah pasokan bahan baku, komponen, serta perlengkapan
perakitan telah memadai dan dapat diandalkan
2. Apakah fasilitas, peralatan, mesin, dan kantor dalam kondisi baik ?
3. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian telah efektif ?
4. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian kualitas telah efektif ?
5. Apakah fasilitas, sumberdaya, dan pasar berlokasi strategis ?
6. Apakah organisasi memiliki kemampuan teknologi ?
Research & Development
Purpose
Improve performance of an
enterprise by improving the quality
of managerial decisions
Daftar Pertanyaan Sistem Informasi Manajemen
1. Apakah semua manajer organisasi menggunakan system informasi
untuk mengambil keputusan ?
2. Apakah data dalam system informasi up to date ?
3. Apakah system informasi mudah digunakan ?
4. Apakah semua pengguna system informasi mengerti keunggulan
kompetitif dari system informasi tersebut ?
5. Apakah system informasi terus menerus diperbaharui agar lebih
mudah digunakan ?
Menetapkan Tujuan Jangka Panjang & Strategi Dalam
Pelaksanaannya
Comprehensive Strategic Management Model
Melakukan
Audit Eksternal
Menerapkan
Menetapkan Strategi –
Menciptakan, Menerapkan
Mengembangkan Pemasaran, Mengukur dan
Pernyataan Visi
Tujuan-tujuan Mengevaluasi, Strategi –
Jangka Keuangan, Mengevaluasi
dan Memilih Isu-isu
dan Misi Akuntansi, Kinerja
Panjang Strategi Manajemen
Litbang, dan
Isu MIS
Melakukan
Audit Internal
Fred David
Melakukan
Audit Eksternal
Menerapkan
Menetapkan Strategi –
Menciptakan, Menerapkan
Mengembangkan Pemasaran, Mengukur dan
Pernyataan Visi
Tujuan-tujuan Mengevaluasi, Strategi –
Jangka Keuangan, Mengevaluasi
dan Memilih Isu-isu
dan Misi Akuntansi, Kinerja
Panjang Strategi Manajemen
Litbang, dan
Isu MIS
Melakukan
Audit Internal
Fred David
SWOT Matrix
SPACE Matrix
IE Matrix
SWOT Matrix
Strengths
Weaknesses
Opportunities
Threats
SWOT Matrix
Strengths-Opportunities (SO)
Weaknesses-Opportunities (WO)
Strengths-Threats (ST)
Weaknesses-Threats (WT)
SWOT Matrix
• SO strategies use a organization internal strengths to take
advantage of external opportunities
• WO strategies improve internal weaknesses by taking
advantage of external opportunities
• ST strategies use a organization strengths to avoid or reduce
the impact of external threats
• WT strategies defensive tactics aimed at reducing internal
weakness and avoiding external threats
Strategy-Formulation Framework
SWOT Matrix
SPACE Matrix
IE Matrix
• External dimensions
• Environmental position (EP)
• Industry position (IP)
Steps to Developing a SPACE Matrix
1. Select a set of variables to define FS, CA, ES, and IS.
2. Assign a numerical value:
1. From +1 to +6 to each FS & IS dimension
2. From -1 to -6 to each ES & CA dimension
3. Compute an average score for each FS, CA, ES, and IS.
4. Plot the average score on the appropriate axis.
5. Add the two scores on the x-axis and plot the point. Add the two
scores on the y-axis and plot the point. Plot the intersection of the
new xy point.
6. Draw a directional vector from the origin through the new
intersection point. This vector reveals the type of strategies
recommended for the organization.
Strategy-Formulation Framework
SWOT Matrix
SPACE Matrix
IE Matrix
SWOT Matrix
SPACE Matrix
IE Matrix
SWOT Matrix
SPACE Matrix
IE Matrix
Quadrant I
Quadrant II
Market development
Market development
Market penetration
Market penetration
Product development
Product development
Forward integration
Horizontal integration
Backward integration
Divestiture
Horizontal integration
Liquidation
Related diversification
WEAK STRONG
COMPETITIVE COMPETITIVE
POSITION POSITION
Quadrant III
Retrenchment Quadrant IV
Related diversification Related diversification
Unrelated diversification Unrelated diversification
Divestiture Joint ventures
Liquidation
Quantitative Strategic
Stage 3: Planning Matrix
The Decision Stage (QSPM)
QSPM
Matriks QSPM
2 .......................................
3 .......................................
ANCAMAN
1 ........................................
2 ........................................
3 .........................................
KEKUATAN
1 ........................................
2 .........................................
3 ........................................
KELEMAHAN
1 ........................................
2 ........................................
3 ........................................
Total XXX XXX
Faktor Eksternal Rating Bobot Skor
Peluang
Peluang merebut pasar BBM Singapura 2 0,08 0,16
Pertumbuhan ekonomi 2 0,06 0,12
Suku bunga pinjaman menurun 3 0,06 0,18
Peluang Keagenan 4 0,07 0,28
Pendekatan ke user melalui asosiasi 4 0,07 0,28
Teknologi komunikasi 3 0,06 0,18
E-Payment 3 0,07 0,21
Kebutuhan konsumsi BBM kapal meningkat 2 0,08 0,16
Ancaman
Perpres dan Permen ESDM 3 0,08 0,24
Kekuatan tawar pembeli 3 0,06 0,18
Penerimaan margin/bunker fee 4 0,08 0,32
Kekuatan tawar pemasok 3 0,06 0,18
Intensitas persaingan dengan bunker service lain 3 0,06 0,18
Trafik arus bongkar kapal fluktuatif 2 0,05 0,10
Kenaikan harga minyak dunia 3 0,06 0,18
Faktor Internal Rating Bobot Skor
Kekuatan
Dedikasi karyawan 4 0,07 0,28
Kontrak hubungan kerja 4 0,07 0,28
Reputasi yang baik 4 0,08 0,32
Kualitas layanan 3 0,08 0,24
Kualitas produk 4 0,07 0,28
Pemberian hak penggunaan tangki 4 0,07 0,28
Transparansi laporan keuangan 4 0,07 0,28
Kelemahan
Organisasi belum fleksibel atau responsif 2 0,07 0,14
Pangsa pasar kecil 2 0,08 0,16
Jaringan distribusi masih terbatas 2 0,08 0,16
Penerimaan margin/bunker fee 1 0,07 0,07
Tidak memiliki lisensi keagenan 1 0,07 0,07
Adanya kekosongan volume tangki 2 0,06 0,12
Kondisi finansial 2 0,08 0,16
JUMLAH 1,00 2,84
Penetrasi Pengembangan Sistem Investasi Sarana Negoisasi
Alternatif strategi Bobot Kerjasama penjualan
pasar produk keagenan Pendukung kontrak
Faktor AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
PELUANG
Peluang merebut pasar BBM Singapura 0,08 4 0,32 4 0,32 4 0,32 4 0,32 3 0,24 1 0,08
Pertumbuhan ekonomi 0,06 4 0,24 4 0,24 4 0,24 4 0,24 2 0,12 2 0,12
Suku bunga pinjaman menurun 0,06 4 0,24 4 0,24 4 0,24 4 0,24 4 0,24 1 0,06
Peluang Keagenan 0,07 3 0,21 3 0,21 3 0,21 3 0,21 3 0,21 1 0,07
Pendekatan ke user melalui asosiasi 0,07 4 0,28 4 0,28 4 0,28 4 0,28 3 0,21 2 0,14
Teknologi komunikasi 0,06 4 0,24 4 0,24 4 0,24 4 0,24 2 0,12 2 0,12
E-Payment 0,07 4 0,28 4 0,28 4 0,28 4 0,28 2 0,14 1 0,07
Kebutuhan konsumsi BBM kapal meningkat 0,08 4 0,32 4 0,32 4 0,32 4 0,32 4 0,32 4 0,32
ANCAMAN
Perpres dan Permen ESDM 0,08 1 0,08 1 0,08 1 0,08 1 0,08 1 0,08 1 0,08
Kekuatan tawar pembeli 0,06 3 0,18 3 0,18 3 0,18 3 0,18 3 0,18 2 0,12
Penetapan margin/bunker fee 0,08 3 0,24 3 0,24 3 0,24 3 0,24 2 0,16 4 0,32
Kekuatan tawar pemasok 0,06 3 0,18 3 0,18 3 0,18 3 0,18 3 0,18 2 0,12
Intensitas persaingan dengan bunker service 0,06 3 0,18 3 0,18 3 0,18 2 0,12 4 0,24 2 0,12
Trafik arus bongkar kapal fluktuatif 0,05 2 0,1 2 0,1 2 0,1 2 0,1 2 0,1 3 0,15
Kenaikan harga minyak dunia 0,06 4 0,24 4 0,24 4 0,24 4 0,24 2 0,12 2 0,12
KEKUATAN
Dedikasi karyawan 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07
Kontrak hubungan kerja selama 18 tahun 0,07 4 0,28 4 0,28 4 0,28 4 0,28 1 0,07 3 0,21
Reputasi UPBT yang baik 0,08 3 0,24 3 0,24 3 0,24 3 0,24 2 0,16 3 0,24
Kualitas layanan 0,08 2 0,16 2 0,16 2 0,16 2 0,16 4 0,32 3 0,24
Kualitas produk 0,07 3 0,21 2 0,14 3 0,21 3 0,21 3 0,21 3 0,21
Hak penggunaan tangki PT. Pertamina 0,07 4 0,28 4 0,28 4 0,28 4 0,28 2 0,14 4 0,28
Transparansi Laporan Keuangan 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07
KELEMAHAN
Organisasi fleksibel atau responsif 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07
Pangsa pasar 0,08 2 0,16 2 0,16 2 0,16 2 0,16 3 0,24 3 0,24
Jaringan distribusi 0,08 3 0,24 3 0,24 4 0,32 3 0,24 4 0,32 3 0,24
Peneriman margin/ bunker fee 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 4 0,28
Tidak memiliki lisensi keagenan 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 1 0,07 3 0,21
Adanya kekosongan volume tangki 0,06 1 0,06 1 0,06 1 0,06 1 0,06 1 0,06 4 0,24
Isu Manjemen dan Operasi
Comprehensive Strategic Management Model
Melakukan
Audit Eksternal
Menerapkan
Menetapkan Strategi –
Menciptakan, Menerapkan
Mengembangkan Pemasaran, Mengukur dan
Pernyataan Visi
Tujuan-tujuan Mengevaluasi, Strategi –
Jangka Keuangan, Mengevaluasi
dan Memilih Isu-isu
dan Misi Akuntansi, Kinerja
Panjang Strategi Manajemen
Litbang, dan
Isu MIS
Melakukan
Audit Internal
Fred David
Melakukan
Audit Eksternal
Menerapkan
Menetapkan Strategi –
Menciptakan, Menerapkan
Mengembangkan Pemasaran, Mengukur dan
Pernyataan Visi
Tujuan-tujuan Mengevaluasi, Strategi –
Jangka Keuangan, Mengevaluasi
dan Memilih Isu-isu
dan Misi Akuntansi, Kinerja
Panjang Strategi Manajemen
Litbang, dan
Isu MIS
Melakukan
Audit Internal
Fred David
There are many reasons for the low success rate of Strategy
Implementation. These include:
• Kegagalan dalam melakukan segmentasi dengan baik
• Terlalu memperhatikan kebijakan akuisisi baru
• Tertinggal jauh dari pesaing dalam R&D
• Tidak menyadari keuntungan menggunakan system
computer dalam mengelola informasi
Marketing Issues
Countless marketing variables affect the success or failure
of Strategy Implementation (SI). Two variables are of
central importance to SI:
Market segmentation
Product positioning
Market Segmentation
• Subdividing of a market into distinct subsets of customers
according to needs and buying habits
Geographic
Demographic
Market Segment
Basis Psychographic
Behavioral
Market Segmentation
Segmentasi pasar merupakan variabel penting dalam
implementasi strategi untuk tiga alasan utama:
Hal ini diperlukan agar organisasi berhasil melaksanakan
pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi pasar, dan
strategi diversifikasi.
Hal ini memungkinkan organisasi untuk beroperasi dengan sumber
daya yang terbatas karena produksi massal, distribusi, dan iklan
tidak diperlukan.
Hal ini memungkinkan organisasi kecil untuk bersaing dengan
sukses dengan organisasi besar dengan memaksimalkan
keuntungan per unit dan penjualan per-segmen.
Product Positioning
Setelah pemasar menetapkan
segmenetasi, organisasi dapat
membidik kelompok konsumen
tertentu, langkah selanjutnya adalah
menemukan ekspektasi dan keinginan
konsumen. Positioning produk banyak
digunakan untuk memenuhi
ekspektasi konsumen.
Positioning produk memerlukan
mengembangkan representasi
skematik yang mencerminkan
bagaimana produk atau jasa organisasi
dibandingkan dengan pesaing pada
dimensi yang paling penting untuk
sukses di industri .
Finance/Accounting Issues
There are several finance/accounting concepts that are central
to strategy implementation.
Beberapa konsep yang penting bagi implementasi strategi antara lain :
• Mendapatkan Modal Untuk Implementasi Strategi
• Proyeksi Laporan Keuangan
• Anggaran Keuangan
• Mengevaluasi nilai dari suatu bisnis
Research & Development Issues
New products and improvement of existing products that
allow for effective strategy implementation
Constraints
Melakukan
Audit Eksternal
Menerapkan
Menetapkan Strategi –
Menciptakan, Menerapkan
Mengembangkan Pemasaran, Mengukur dan
Pernyataan Visi
Tujuan-tujuan Mengevaluasi, Strategi –
Jangka Keuangan, Mengevaluasi
dan Memilih Isu-isu
dan Misi Akuntansi, Kinerja
Panjang Strategi Manajemen
Litbang, dan
Isu MIS
Melakukan
Audit Internal
Fred David
Strategy Evaluation
• Adequate and timely feedback is the cornerstone of effective Strategy
Evaluation.
• Strategy Evaluation is important because organizations face dynamic
environments in which key external and internal factors can change
quickly and dramatically.
• Strategy Evaluation is essential to ensure that the stated objectives of
an organization are being achieved.
Strategy Review, Evaluation, and Control
Creation or maintenance of
Advantage competitive advantage
Strategy Review, Evaluation, and Control
MANAJEMEN OPERASIONAL
(Manajemen: Keuangan, Personal,
Barang dll)
MANAJEMEN STRATEJIK
( Renstra dan Manja)
BSC
BSC DAN MANSTRA
1. What we want to be? - Visi dan Misi
● BSC :
- Konsep manajemen yang membantu menerjemahkan “strategi” ke
dalam “tindakan”
- Dikembangkan di awal 1990-an oleh Robert Kaplan dan David
Norton, sebagai upaya untuk memantau pencapaian tujuan
organisasi, tidak hanya dari perspektif (a) finansial, melainkan dari
(b) perspektif pelanggan, ( c) penyempurnaan proses internal, serta
(d) pembelajaran dan inovasi (pertumbuhan)
BSC ?
BSC adalah sebagai alat manajemen, suatu sistem
pengukuran dan juga sistem manajemen kinerja, yang
mampu membantu berbagai organisasi untuk
merencanakan, memfokus, dan mengelola strateginya
(Jeny Marmen)
BSC adalah suatu sistem manajemen stratejik yang
berbasis pengukuran (measurement), menetapkan
aktivitas-aktivitas dalam suatu strategi, dan memonitor
kinerja strategi tersebut dalam mencapai tujuannya.
Financial Perspective
( O, M, T, I )
Internal Process
Perspective
( O, M, T, I )
Implementasi BSC
Dalam Manajemen Stratejik
202
Manajemen Stratejik
Dalam Organisasi Pemerintah
• “Formulasi strategi” berada dalam kekuasaan politik (political leadership) menetapkan berbagai
keputusan strategis dalam bentuk peraturan perundang-undangan, (penetapan anggaran,dsb.)
• “BSC” memandang ukuran keberhasilan “bukan hanya” dari perspektif keuangan, tetapi harus
ukuran seimbang (balanced) antara “keuangan dan non-keuangan”, menjadi 4 (empat)
perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan;
• “BSC” ibarat instrumen “dashboard” dalam mobil, “cockpit” dalam pesawat atau “raport
sekolah”, selalu memberikan sinyal posisi keberadaan, kecepatan mencapai tujuan, atau kondisi
“warna merah, kuning atau hijau”
Konsep Balanced Scorecard (BSC)
• Proses manajemen stratejik, diawali perumusan strategi berdasarkan hasil analisis ”lingkungan
stratejik dengan instrumen SWOT” .
• BSC menyediakan kerangka kerja penerjemahan strategi ke tujuan dalam: ”4 perspektif, ukuran,
target , program dan pemantauan pelaksanaan strategi serta pengukuran kinerja”
• Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan ”target dan realisasi” masing-masing
perspektif
• BSC bukan sekedar suatu ”sistem pengukuran kinerja operasional”, tetapi merupakan ”model
kerangka kerja penerjemahan strateji yang komprehensif ke dalam 4 perspektif”
Sinergi BSC dan Manajemen Stratejik
• ”Pengembangan strategi” :
Penyesuaian visi, misi, rumusan strategi, ukuran kinerja, target, realisasi diselaraskan dengan perubahan
lingkungan stratejik
• Pencermatan lingkungan stratejik:
Melalui sistem informasi pengukuran kinerja akan ada umpan balik untuk penetapan target dalam Rencana
Kinerja Tahunan;
• Implementasi strategi:
Melalui dashboard atau cockpit pimpinan dapat memonitor tingkat kemajuan organisasi dan unit kerja dalam
mencapai tujuan, serta mengendalikan kecepatan dalam mencapai target.
• Pelaporan internal:
Dengan sistem pelaporan BSC dapat diketahui setiap saat kinerja organisasi dan unit kerja serta rekomendasi
kebijakan organisasi (RKO)
• BSC menjadi instrumen pendorong peningktan kinerja (improvement) secara terus-menerus.
Manfaat BSC Bagi 0rgnaisasi
• BSC menggambarkan “visi masa depan organisasi/ organisasi dan menempatkan strategi pada
pusat perhatian”
• BSC dengan konsep keterkaitan/hubungan kausal dapat “mensinergikan keseluruhan unit kerja
dalam organisasi mencapai strategi”
• Dengan peta strategi, BSC “memetakan semua faktor utama organisasi, termasuk yang
intangeble”
• BSC dapat “menjembatani antara Renstra dengan Manja melalui KPI (key performance
indicators), bukan sekedar membantu penyusunan strategi (Renstra), namun dapat memonitor
pencapaian strategi”
• Sebagai alat manajemen, BSC “mengkomunikasikan strategi diantara para pelanggan organisasi
(internal & eksternal), diantaranya dengan ‘strategy map’ (peta strategi)”
Manfaat BSC Bagi 0rganisasi
• BSC “meningkatkan keterkaitan antar fungsi organisasi/ organisasi dan memfokuskan pada
perubahan yang diinginkan”
• BSC “memfokuskan pada ukuran keberhasilan yang utama”
• BSC berkaitan dengan “sistem evaluasi kinerja”
• BSC meningkatkan “efisiensi organisasi”
• BSC “memperbaiki komunikasi, khususnya internal organisasi”
• BSC “mengurangi resiko dengan sistem monitoring yang sangat akurat”
• BSC dapat “membantu penyusunan anggaran dengan mengetahui kegiatan apa saja yang akan
dilakukan melalui target-target yang ditetapkan”
Implementasi BSC
di Lingkungan Sektor Publik
• Implementasi BSC berkembang pesat ”bukan hanya di dunia bisnis, tetapi juga di sektor publik di negara asal AS”.
• Perkembangan implementasi BSC ”menjalar ke berbagai negara, termasuk Indonesia”.
• Adaptasi implementasi BSC ”dapat diselaraskan dengan peraturan pemerintah”
• Inpres no.7 tahun 1999 tentang kewajiban instansi pemerintah sampai Eselon II membuat LAKIP
• Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara,
no.PER/09/M.PAN/5/2007, tgl. 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan
Instansi Pemerintah.
• Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, no.PER/11/M.PAN/08/2007, tgl. 28 Agustus 2007 tentang Penetapan
Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Model Kerangka Kerja Penerjemahan Strategi ke Dalam 4 Perspektif
Model Kerangka Kerja Penerjemahan Strategi ke Dalam 4 Perpspektif
Proses Implementasi BSC
• Tahapan proses implementasi BSC bervariasi, dalam ‘Association Balanced Scorecard’ oleh
The Balanced Scorecard Institute, adalah sebagai berikut:
a. Perumusan Visi dan Misi,
b. Peta Strategi (berdasarkan hubungan kausal empat perspektif),
c. Sasaran Strategi (Stategic Objectives)
d. Ukuran (Measurement)
e. Penetapan Target
f. Penetapan Rencana Kinerja (Initiative).
g. Pengukuran kinerja
Tahap-tahap Implementasi BSC
1. Visi & Misi
2. Tujuan
3. Peta Strategi
4. Bobot
5. Sasaran Strategi
6. Indikator Kinerja Utama (IKU)
7. Program Kerja, Rencana Kerja/Kinerja Tahunan (RKT) atau menurut jangka waktu tertentu lainnya
(Strategic Initiatives);
8. Target;
9. Realisasi
10. Skor
11. Rekomendasi Kebijakan Organisasi (RKO).
Tahap 1 : Klarifikasi Visi
Aplikasi BSC diawali Klarifikasi visi, misi
Pernyataan Visi Uji Visi
Contoh visi Dinas Pendidikan Provinsi Papua
Ya Blm Tdk
Terwujudnya pelayanan pendidikan betaraf nasional di Propinsi Papua
Kesimpulan/Rekomendasi
Tahap 1 a: Klarifikasi Misi
Pernyataan Misi Uji Misi
1. Meningkatkan sarana dan sarana pelayanan pendidikan
2.Mengembangkan model-model pembelajaran yang berkualitas No Ya Blm Tdk
1.Apakah misi tersebut menggambarkan budaya organisai saat ini, dan yang diinginkan di masa datang 1
2.
2.Apakah misi tersebut menggambarkan aspirasi dan menjelaskan 1
tujuan dan kepentingan stakeholder ? 2.
3.Apakah misi tersebut menjelaskan strategic positioning organisasi untuk mengidentifikasi keunggulan kompetitif 1
organsasi? 2.
4.Apakah misi tersebut sederhana sehingga mudah dibaca dan 1
diingat? 2.
5.Apakah misi tersebut secara umum memadai untuk 1
memungkinkan kebutuhan perubahan atas pasar, termasuk 2.
memengaruhi perilaku orang-orang dalam organisasi?
Kesimpulan/rekomendasi
Tahap 2: Tujuan
Perspektif
Pelanggan
Perspektif
Keuangan
Perspektif
proses layanan
Perspektif pembelajaran
& pertumbuhan
Tahap 3b: Perspektif Keuangan/Finansial
• Perspektif “keuangan” menjadi perhatian dalam BSC karena ukuran keuangan merupakan
ikhtisar dari konsekuensi ekonomi yang terjadi akibat keputusan dan kebijakan.
• Tujuan pencapaian “kinerja keuangan” merupakan fokus dari tujuan-tujuan yang ada dalam tiga
perspektif lainnya.
• Sasaran-sasaran “perspektif keuangan” sesuai siklus bisnis tiga tahap:
1. Growth (Pertumbuhan);
2. Sustain Stage (Bertahan);
3. Harvest (Panen).
Tahap 3c: Perspektif Pelanggan
» Tolok ukur “kinerja pelanggan” dibagi menjadi dua kelompok:
1. Kelompok Inti:
a. Pangsa pasar
b. Tingkat perolehan para pelanggan baru
c. Kemampuan mempertahankan pelanggan lama
d. Tingkat kepuasan pelanggan
e. Tingkat profitabilitas pelanggan
2. Kelompok Penunjang:
a. Atribut2 produk ( fungsi, harga dan mutu)
b. Hubungan dengan pelanggan
c. Citra dan reputasi organisasi/unit kerja beserta produknya
dimata pelanggan / konsumen.
Tahap 3d: Perspektif Proses Bisnis Internal
• Identifikasi proses internal yang penting dimana organisasi atau unit kerja diharuskan
melakukan dengan baik.
• Tahapan dalam proses bisnis internal meliputi:
a. Inovasi
b. Proses Operasi
c. Proses Penyampaian Produk/Jasa pada Pelanggan.
Tahap 3e: Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
•S - stretch (menantang)
•M - measurable (dapat diukur)
•A - agreed (disepakati)
•R - realistic (realistis)
•T - time bound (berbatas waktu)
Tahap 9 : Realisasi
Tahap 10 : Skor
DASHBOARD
YELLOW
RED 50 GREEN
75
• Skor total 93,50 dalam lingkungan warna hijau untuk metode dashboard.
• Mempertahankan tingkat pencapaian target
• Peningkatan skor total yang lebih besar, terutama untuk bagian target tertentu
yang masih dapat dipacu.
Contoh Penerapan BSC pada:
Finan- Kat PAD kat. % pajak & 1,8 Penempatan 1,2 40 26,66
sial PAD retribut Triliun Ptgs pjk Triliun
YELLOW
RED 50 GREEN
75
VISI
(Tahap 1)
1. Kejujuran
2. Ketaqwaan
3. Kesetiaan
4. Kedisiplinan
5. Kebersamaan
6. Komitmen
7. Kreativitas
8. Inovasi
9. Kecerdasan
TUJUAN
(Tahap 4)
100 91,5
DASHBOARD
(Tahap 6)
YELLOW
RED
50
75 GREEN
Score: 91,5
0 100
ACTION PLAN
(Tahap 7)
No KEGIATAN TW I TW II TW III TW IV
INSPEKTORAT
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
TAHUN 2010 -2014
Rencana Strategis 2010 - 2014
VISI : “Menjadi Unit Pengawasan yang Profesional dalam Mewujudkan KPP dan PA
yang Bebas KKN “
Penilaian Kementerian
PAN dan RB atas C CC B B A
Akuntabilitas Kinerja
Rp. 1.000.000.000,00
ANGGARAN
( Satu Milyar Rupiah )
BALANCED SCORECARD
INSPEKTORAT
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Kinerja Program
CUSTOMER
C1. Menjamin terwujudnya pengelolaan anggaran
yang transparan, bersih efektif, efisien, dan C2. Menjamin terwujudnya Akuntabilitas Kinerja
akuntabel
P1. Melakukan P2. Melakukan P3. Melakukan P4. Melakukan P5. Melakukan Kegaiatan P6. Melakukan Pengawasan
Tupoksi Teknis
(INTERNAL PROCESS)
CUSTOMER
C1. Menjamin Terwujudnya Pengelolaan
C2. Menjamin Terwujudnya Akuntabilitas
Anggaran yang Transparan, Bersih
Kinerja
Efektif, Efisien dan Akuntabel
L1. Meningkatkan
L2. Pengembangan Sistem
Profesionalisme dan
Informasi Pengawasan
Kualitas Aparat Pengawasan
Finance
Customer
4. Persentase peningkatan
jumlah temuan yang bisa 80% 90% 100% 100% 100%
ditindaklanjuti.
2. Peningkatan jumlah
Satuan Kerja dan Unit
Kerja yang mendapat
- 2 4 7 8
nilai Akuntabilitas kinerja
yang berkategori minimal
B.
BSC ARSITEKTUR ITJEN KPP DAN PA
BSC INDIKATOR TARGET
TUPOKSI TEKNIS - ITJEN SASARAN KINERJA KEGIATAN KEGIATAN
STRATEGIS (OUTPUT) 2010 2011 2012 2013 2014
Internal Process
1. Inspektorat mempunyai P1. . Meningkatkan 1. Persentase 80% 85% 90% 95% 100%
tugas melaksanakan peningkatan
pengawasan intern di Intensitas dan
penyelesaian Audit
lingkungan kementerian Kualitas Reviu, Evaluasi dan
pemberdayaan perempuan Pengawasan dan Pemantauan
dan perlindungan anak.
Pengaduan 2. Persentase
2. Penyiapan perumusan
kebijakan pengawasan Masyarakat peningkatan 75% 80% 85% 95% 100%
intern; pengawasan melalui
3. Pelaksanaan pengawasan koordinasi dan sinergi
intern terhadap kinerja dan pengawasan internal
keuangan melalui audit, dan eksternal;
reviu, evaluasi, pemantauan, 3. Persentase penurunan
dan kegiatan pengawasan
3,5% 3% 2,5% 2% 1,5%
jumlah temuan praktik-
lainnya; praktik KKN di satker
4. Pelaksanaan pengawasan
4. Jumlah satker yang - - 1 2 3
untuk tujuan tertentu atas
penugasan menteri negara
menerapkan SPIP
pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak; P2. Mempercepat 1. Persentase
Pemutahiran data
85% 90% 95% 100% 100%
5. Penyusunan laporan hasil Penyelesaian
pengawasan; penyelesaian
Tindak Lanjut tindaklanjut hasil audit;
6. Pelaksanaan administrasi
inspektorat.
Hasil 2. Frekuensi koordinasi
Pengawasan hasil pengawasan 4 5 5 5 6
dengan instansi terkait;
3. Persentase pengolahan
data pemantauan
80% 85% 90% 95% 100%
tindak lanjut temuan
4. Frekuensi evaluasi 2 2 2 2 2
berkala atas kinerja
dan temuan hasil
pengawasan;
BSC ARSITEKTUR ITJEN KPP DAN PA
BSC INDIKATOR TARGET
TUPOKSI TEKNIS - ITJEN SASARAN KINERJA KEGIATAN KEGIATAN
STRATEGIS (OUTPUT) 2010 2011 2012 2013 2014
Internal Process
1. Inspektorat mempunyai P3. Meningkatkan 1. Jumlah monitoring dan
tugas melaksanakan pendampingan
2 2 2 2 2
Kualitas Laporan
pengawasan intern di penyusunan laporan
lingkungan kementerian Keuangan
keuangan;
pemberdayaan perempuan Kementerian
2. Jumlah reviu Laporan
dan perlindungan anak.
Keuangan
8 8 15 15 15
2. Penyiapan perumusan
kebijakan pengawasan 3. Frekuensi pemantauan
intern; terhadap implementasi 2 2 2 2 2
3. Pelaksanaan pengawasan Peraturan Pemerintah
intern terhadap kinerja dan Nomor 60 Tahun 2008
keuangan melalui audit, tentang SPIP,
reviu, evaluasi, pemantauan,
dan kegiatan pengawasan
4. Persentase pengolahan 90% 95% 97% 99% 100%
data dan monitoring
lainnya;
tindak lanjut temuan
4. Pelaksanaan pengawasan
untuk tujuan tertentu atas 5. Persentase
penugasan menteri negara penyelesaian laporan, 85% 87% 90% 95% 100%
pemberdayaan perempuan evaluasi dan Tindak
dan perlindungan anak; lanjut temuan hasil
5. Penyusunan laporan hasil pemeriksaan; dan
pengawasan; 6. Persentase
6. Pelaksanaan administrasi pemutakhiran data
inspektorat. melalui mekanisme
90% 95% 98% 100% 100%
yang diatur
P4. Melakukan 1. Jumlah Kinerja Unit
Eselon I dan Eselon II
7 8 8 8 8
Evaluasi dan
Penilaian mandiri yang dinilai
Kinerja
BSC ARSITEKTUR ITJEN KPP DAN PA
BSC INDIKATOR TARGET
TUPOKSI TEKNIS - ITJEN SASARAN KINERJA KEGIATAN KEGIATAN
STRATEGIS (OUTPUT) 2010 2011 2012 2013 2014
Financial
1. Inspektorat mempunyai F1. Mendapatkan 1. Alokasi Anggaran 947.600.000,-- 1.500.000.000,- 983.950.000,- 1.000.000.000,- 1.000.000.000,-