Strategi
Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang. Strategi juga dapat
diartikan sebagai bakal tindakan yang menuntut keputusan manajemen puncak dan sumber daya
perusahaan yang banyak untuk merealisasikannya. Disamping itu, strategi juga mempengaruhi
kehidupan organisasi dalam janga panjang, paling tidak selama lima tahun. Oleh karena itu, sifat
strategi adalah berorientasi ke masa depan. Strategi mempunyai konsekuensi multifungsional atau
multidivisional dan dalam perumusannya perlu mempertimbangkan faktor-faktor internal maupun
eksternal yang dihadapi perusahaan.
Perumusan Strategi
Menurut David (2004), Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap, yaitu perumusan
strategi,pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi.
• Perumusan Strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman, eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan panjang organisasi, membuat sejumlah
alternatif untuk organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.
• Pelaksanaan Strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya, sehingga perumusan
strategi dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategi mencakup pengembangan budaya yang
mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha-
usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi,
serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi.
• Evaluasi Strategi adalah tahap akhir dari manajemen strategis. Para manajer harus benar-benar
mengetahui alasan strategi-strategi tertentu tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini,
evaluasi strategi adalah cara pertama untuk memperoleh informasi. Ada tiga kegiatan pokok
dalam evaluasi strategi adalah : 1) Mengkaji ulang faktor-faktor internal dan eksternal yang
menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan selama ini, 2) Mengukur kinerja, dan 3)
Melakukan tindakan-tindakan korektif.
Pada “Manajemen Strategi” ada beberapa tahapan penting yang harus dilalui yaitu dapat
digambarkan seperti bagan berikut :
Melakukan
Audit
Eksternal
Melaksanakan
Menetapkan Membuat, Strategi – Isu- Mengukur
Membuat Melaksanakan
Tujuan Mengevaluasi isu Pemasaran, dan
Pernyataan Strategi – Isu- Keuangan,
Jangka dan Memilih Mengevaluasi
Visi dan Misi isi Manajemen Akuntansi,
Panjang Strategi Kinerja
Litbang, SIM
Melakukan
Audit Internal
➢ Logo harus menunjukkan keadaan sebenarnya atau kegiatan dari perusahaan serta
menggambarkan sasaran komersial organisasinya yang diwakilinya.
➢ Harus merupakan alat komunikasi visual.
➢ Harus seimbang dan, karena itu, bisa dengan hitam putih atau seimbang dalam warna.
➢ Logo harus menggambarkan suatu irama dan proporsi.
➢ Harus artistik, elegan, sederhana namun memiliki penekanan atau titik fokus.
➢ Desainnya harus harmonis.
➢ Harus menggabungkan tulisan/huruf yang tepat sehingga dapat menyampaikan pesan
yangdimaksud secara logis dan jelas.
Sedangkan menurut David E. Carter (seperti dikutip Adi Kusrianto, 2007) pertimbangan-
pertimbangantentang logo yang baik itu harus mencakup beberapa hal sebagai berikut:
➢ Original & Desctinctive, atau memiliki nilai kekhasan, keunikan, dan daya pembeda yang jelas
➢ Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan dalam
berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda.
➢ Simple atau sederhana, dengan pengertian mudah ditangkap dan dimengerti dalam waktu
yangrelatif singkat.
➢ Memorable, atau cukup mudah untuk diingat, karena keunikannya, bahkan dalam kurun
waktuyang lama.
➢ Easily associated with the company, dimana logo yang baik akan mudah dihubungkan
ataudiasosiasikan dengan jenis usaha dan citra suatu perusahaan atau organisasi.
➢ Easily adaptable for all graphic media. Disini, faktor kemudahan mengaplikasikan
(memasang) logo baik yang menyangkut bentuk fisik, warna maupun konfigurasi logo pada
berbagai media grafis perlu diperhitungkan pada proses pencanangan. Hali itu untuk
menghindari kesulitan- kesulitan dalam penerapannya.
Tujuan dari logo menurut David E. Carter (seperti dikutip Al, 1982), yaitu:
➢ Sebagai ciri khas dan identitas agar mudah dikenal oleh publik.
➢ Sebagai penunjuk karakter perusahaan di mata publik.
➢ Menginformasikan jenis usaha untuk membangun image.
➢ Merefleksikan semangat dan cita-cita perusahaan.
➢ Menumbuhkan kebanggaan di antara anggota perusahaan.
Sedangkan fungsi logo menurut John Murphy dan Michael Rowe (1998) yaitu :
➢ Fungsi identifikasi
khalayak dapat mengidentifikasi perusahaan tersebut bergerak di bidang apa dan barang
sertajasa apa yang dihasilkan.
➢ Fungsi pembeda
logo dapat membedakan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, produk yang
satudengan produk yang lainnya.
➢ Fungsi komunikasi
logo berperan sebagai pemberi informasi (jika berupa rambu-rambu), dan dapat juga
menjadipemberi tahu keaslian sebuah produk.
➢ Merupakan aset yang berharga. Jika produk tersebut lebih dikenal di negaranegara lain maka
suatuperusahaan/merek akan dihargai dengan cara waralaba.
➢ Mempunyai kekuatan hukum. Logo yang telah diregistrasi dapat dijadikan jaminan kualitas
produkyang dilindungi Undang-Undang.
LEGALITAS USAHA
Definisi Legalitas Usaha
Legalitas usaha merupakan sumber informasi yang bersifat resmi dimana di dalamnya memuat
informasi yang terkait usaha tersebut dalam rangka memudahkan siapa saja yang memerlukan segala
jenis data mengenai usaha tersebut seperti identitas maupun semua yang bersangkutan dengan dunia
usaha dan pendirian perusahaan, serta kedudukannya. Dalam penerapannya, ada bermacam-macam
bentuk legalitas usaha. Legalitas usaha yang dipilih ini nantinya juga akan memberikan pengaruh
berupa dampak terhadap jalannya usaha tersebut.
Apabila pemilihan legalitas usaha dilakukan secara tepat maka akan menambah value dari
usaha tersebut. Namun jika salah memilih legalitas sebagai bentuk usahanya, bukan tidak mungkin
adanya legalitas usaha tersebut malah mengekang suatu usaha dalam perjalanan bisnisnya. Adanya
legalitas usaha menjamin ketenangan bagi pelaku usaha. Salah satu faktor yang mendorong
berkembangnya usaha adalah dukungan dari lingkungan usaha. Dengan adanya legalitas usaha ini
membuat lingkungan memberikan dukungan sehingga tercipta ketenangan yang menjadikan inovasi
akan lebih mudah muncul dan kelancaran usaha dapat terpenuhi.
Jenis – jenis Legalitas Usaha
a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah perizinan berupa surat yang diterbitkan oleh menteri
maupun pejabat yang berwenang dengan diberikan kepada pengusaha sebagai bentuk sahnya
perdagangan, perizinan ini bisa dalam usaha yang berskala kecil, sedang, dan juga besar. 14 Dalam
SIUP tidak termasuk di dalamnya usaha kecil perseorangan.
Pada usaha kecil perseorangan, perizinan yang diberikan adalah nomor produk industri rumah
tangga (P-IRT) sebagai bentuk legalitas produk yang dikeluarkan oleh home industry yang diterbitkan
oleh Dinas Koperasi dan UMKM pada masing-masing tingkatan kabupaten atau kota.
b. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan syarat yang diperlukan demi memperoleh perizinan
mengenai lokasi usaha yang ingin dijadikan baik itu sebagai tempat produksi atau apapun yang
berkaitan dengan usaha, dimaksudkan agar tidak memunculkan gangguan maupun memberikan
kerugian untuk beberapa pihak. dasar hukum dari penerbitan surat ini adalah peraturan dari masing-
masing daerah pada tiap tingkatan kabupaten atau kota.
Dengan adanya izin usaha diharapkan munculnya simbiosis mutualisme antara pemilik usaha
dengan masyarakat sekitar. Pemilik usaha tenang sebab usahanya memiliki izin serta masyarakat tidak
terganggu karena pengelolaan yang benar dari pemilik usaha yang tidak menimbulkan dampak buruk
terhadap lingkungan.
c. Merek
Merek merupakan instrumen yang dijadikan acuan sebagai pembeda antara produk satu dengan
produk yang lain. Dasar hukum dari penerbitan merek adalah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
mengenai Merek dimana disana dipaparkan bahwa merek merupakan tanda dalam bentuk gambar,
susunan warna, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, maupun kombinasi dari unsur-unsur tersebut
yang memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.15
Merek yang bagus dan menarik akan menciptakan kesan yang membuat konsumen mengingat
terus produk dan usaha tertentu. Dengan merek yang menjual akan menjadikan konsumen semakin
tertarik akan produk yang ditawarkan dan membuat konsumen enggan beralih ke merek lain.
d. BPOM
Badan pengawas obat dan makanan merupakan suatu lembaga yang dibentuk pemerintah
Indonesia dalam mengontrol peredaran segala jenis obat-obatan dan makanan. Tujuan dari badan ini
adalah demi menjaga kualitas dari produk obat dan makanan yang beredar agar aman dipakai dan
dikonsumsi.
Obat-obatan, makanan dan minuman yang sudah terdaftar dalam BPOM dijamin kelayakan
konsumsinya. Kelayakan disini tentu dengan catatan-catatan. Semua jenis obat digunakan sesuai
dengan gejala dan resep dokter dan segala jenis makanan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, tidak
berlebihan.
ANALISIS KONDISI PERSAINGAN DENGAN 4P ( MARKETING MIX)
Definisi Marketing Mix
Menurut Kotler dan Amstrong, Marketing Mix adalah kumpulan variabel marketing yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengejar target penjualan. Disimpulkan bahwa marketing mix merupakan
strategi pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran yang dilakukan secara
bersamaan.
Teknik 4P Marketing Mix
PRICE PRODUCT
MARKETING MIX
(4P)
PLACE PROMOTION
1. Product (Produk)
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:274), “Produk apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar
dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya selalu berupa barang
tetapi bisa juga berupa jasa ataupun gabungan dari keduanya (barang dan jasa).
2. Price (Harga)
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:281) “Harga adalah Jumlah uang (ditambah beberapa
produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya”. Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan
menentukan harga dari produk tersebut.
Definisi dari Sumarni dan Soeprihanto (2010:288) tentang saluran distribusi adalah, “Saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen
atau industri pemakai”
Saluran distribusi yang tepat juga menentukan berhasil tidaknya strategi marketing. Oleh karena itu,
saluran distribusi menempati posisi yang krusial dalam marketing mix. Adapun definisi dari saluran
distribusi ini sendiri adalah berbagai kegiatan atau upaya apapun yang dilakukan oleh perusahaan
untuk membuat produk atau jasanya mudah diperoleh atau tersedia di tangan konsumen maupun
pelanggannya.
Karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat, maka kemudahan akses maupun ketersediaan
produk padaoutlet yang tepat juga harus diperhatikan oleh setiap perusahaan.
4. Promotion (Promosi)
Menurut Tjiptono (2008:219), pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Promosi yang dimaksud adalah sebuah upaya persuasi (bujukan atau dorongan) untuk mengajak
para konsumen maupun calon konsumen untuk membeli (atau menggunakan) produk maupun jasa
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Ada beberapa elemen yang dapat perusahaan optimalkan terkait promosi. Berikut adalah beberapa elemen
tersebut:
Salesperson (Salesperson ini adalah orang-orang yang melakukan penawaran produk maupun jasa
yangditawarkan oleh perusahaan ke target pasar atau orang-orang)
Public Relation (Public Relation adalah orang-orang yang bertanggungjawab untuk menjaga nama
baik perusahaan, sekaligus menjalankan fungsi branding bagi perusahaan sehingga brand Anda
dikenal oleh banyak orang secara positif)
Periklanan (Periklanan maksudnya adalah segala macam promosi yang dipublikasikan melalui
berbagai saluran media. Anda dapat menentukan saluran media apa yang tepat sesuai karakter
produk dan kebutuhan pasar baik itu televisi, koran, radio atau baliho)
Perumusan Strategi
1. Tuliskan faktor-faktor internal utama sebagaimana teridentifikasi dalam proses audit internal.
Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting, termasuk kekuatan maupun kelemahannya.
Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Usahakan sespesifik mungkin,
gunakan persentase, rasio, dan angka perbandingan.
2. Berikan bobot berkisar 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk masing-masing
faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor mengindikasikan tingkat penting
relative memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor
yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi harus diberikan bobot
tinggi. jumlah seluruhbobot harus sama dengan 1,0.
3. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk menunjukkan apakah faktor itu
merupakan kelemahan besar (peringkat = 1), kelemahan kecil (peringkat = 2), kekuatan kecil
(peringkat = 3), atau kekuatan besar (peringkat = 4). Ingat bahwa peringkat 4 atau 3 hanya
untuk kekuatan, sedangkan 1 atau 2 hanya untuk kelemahan. Peringkat diberikan berdasarkan
keadaan perusahaan, sedangkan bobot dalam langkah 2 didasarkan keadaan industri.
4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot untuk setiap
variabel.
5. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan total nilai yang dibobot
untukorganisasi.
Berapapun banyak faktor yang dimasukkan dalam matriks IFE, total rata-rata tertimbang berkisar antara
yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total rata-rata tertimbang dibawah 2,5
menggambarkan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai diatas 2,5
mengindikasikan posisi internal yang kuat. Jumlah faktor memiliki pengaruh terhadap kisaran total
ratarata tertimbang karena bobot selalu berjumlah 1,0.
Skor
Faktor strategik Internal bobot rating komentar
pembobotan
Kekuatan
yang bermutu
Debt Rasio meningkat pesat 0,11 1 0,11 Beban hutang cukup besar
Mengurangi
Biaya produksi cukup tinggi 0,05 2 0,1
lab
aperusahaan
Menggunakan teknologi
yang terbaru dalam bidang
produksi sehingga 0,09 2 0,18 Memerlukan training
memerlukan SDM yang
berkualitas.
Matriks evaluasi faktor eksternal yang memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum
dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan,
hukum,teknologi dan persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan lima tahap (David 2004).
1. Buat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Cari antara
10 dan 20 faktor, termasuk peluang-peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan
dan industrinya. Daftar peluang dahulu kemudian ancaman. Usahakan sespesifik mungkin,
gunakan selalu persentase, rasio, dan angka perbandingan jika dimungkinkan.
2. Berikan bobot masing-masing faktor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting). Bobot
mengindikasi tingkat penting relative dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu
industri. Peluang sering kali diberikan bobot lebih tinggi dari pada ancaman, tetapi ancaman
juga dapat diberikan bobot lebih tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam.
Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan membandingkan keberhasilan atau kegagalan
persaingan atau dengan mendiskusikan faktor. Penjumlahan dari seluruh bobot yang diberikan
semua faktor harus sama dengan 1,0.
3. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang seberapa
efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut, dimana 4 = respon
perusahaan superior, 3 = respons perusahaan diatas rata-rata, 2 = respons perusahaan rata-
rata, 1 = respon perusahaan jelek. Peringkat didasarkan pada efektivitas strategi perusahaan,
sedangkan bobot pada tahap 2 didasarkan pada industri. Penting untuk diperhatikan bahwa
ancaman dan peluang dapat diberikan 1, 2 , 3 atau 4.
4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot.
5. Jumlahkan nilai yang terbobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai bobot total bagi
organisasi.
6. Tanpa mempedulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang dimasukkan dalam matriks
EFE, total nilai tertimbang untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan nilai tertimbang terendah
adalah 1,0. Total nilai tertimbang rata-rata adalah 2,5. Total nilai tertimbang sebesar 4,0
mengindikasikan bahwa organisasi merespon dengan sangat baik terhadap peluang dan
ancaman yang ada dalam industrinya. Dengan kata lain strategi perusahan secara efektif
mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin
muncul dari ancaman eksternal. Total nilai1,0 mengindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak
dimanfaatkan peluang atau tidak menghindariancaman eksternal.
Skor
Faktor strategik Eksternal bobot rating Komentar
pembobotan
Peluang
produk kami
Ancaman 0
Rendahnya pengetahuan
Pengenalan produk
masyarakat terhadap produk 0,12 1 0,12
terhadap masyarakat
yang berkualitas
Tingkatkan kualitas
Bertambahnya merek produk
0,11 2 0,22 produk dan pelayanan
sejenis di pasaran
kepada masyarakat
Peraturan pemerintah
Mengikuti peraturan
mengenai lingkungan 0,13 2 0,26
pemerintah
semakin berat
Permintaan konsumen yang
bervariasi dan mengalami
perbedaan jumlah pesan
Menentukan kebijakan
menyebabkan perusahaan 0,06 1 0,06
yang relevan
kesulitan dalam menentukan
kebijakan (berkaitan dengan
setting mesin)
Sering dilakukan
Teknologi yang di gunakan
perawatan atau
sangat modern sehingga
pengecekan sehingga
ketika terjadi kerusakan 0,04 1 0,04
dapat mengurangi resiko
harus mendatangkan teknisi
kerusakan mesin saat
dari luar negeri.
produksi
Matriks SWOT/TWOS
Menurut Rangkuti (2003), alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya.Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi.
Tabel 1.1 Matrik SWOT
IFAS
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
EFAS
Faktor-Faktor Eksternal
Ekonomi
Politik/Hukum/Pemerintahan
Sosial/Budaya/Demografis/Lingkungan
Teknologi
Kompetitif
Faktor-Faktor Internal
Manajemen
Pemasaran
Keuangan/Akuntansi
Produksi/Operasi
Total
III. Prosedur Praktikum
1. Buatlah visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan berdasarkan profil perusahaan yang diberikan
dalammodul ini .
2. Butlah desain logo perusahaan yang menarik dan mencirikan perusahaan.
3. Buatlah legalitas pada perusahaan.
4. Lakukan analisa perbandingan produk perusahaan dengan pesaing berdasarkan 4P
5. Lakukan analisis internal dan eksternal.
a. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan.
b. Hitung skor/nilai terbobot dengan mengalikan bobot dengan rating untuk masing-masing
faktorinternal dan eksternal.
c. Jumlahkan skor terbobot
d. Buat matriks EFE dan IFE berdasarkan hasil dari step a sampai c dan berikan analisis terhadap
nilaiskor yang diperoleh.
6. Rumuskan strategi perusahaan
a. Buatlah Diagram SWOT untuk menentukan posisi perusahaan saat ini dan tentukan
strateginya. Koordinat x,y menunjukkan posisi perusahaan diperoleh dari skor terbobot pada
matriks IFE dan EFE. Koordinat x diperoleh dengan menghitung selisih total skor terbobot faktor
kekuatan dikurangi kelemahan. Sedangkan koordinat y diperoleh dengan menghitung selisih
total skor terbobot faktorpeluang dikurangi ancaman. Titik pusat SWOT map adalah 0,0.
b. Rumuskan strategi perusahaan berdasrkan metode TOWS/SWOT Matrix. Tentukan alternatif-
alternatif strategi S-O, S-T, W-O, W-T berdasarkan faktor-faktor eksternal dan internal yang
telah dimiliki.
c. Rumuskan strategi perusahaan berdasarkan metode IE Matrix (Internal External Matrix)
7. Lakukan pemeringkatan alternatif-alternatif strategi yang terpilih pada poin c dengan menggunakan
QSPM dan Pilih strategi terbaik berdasarkan hasil pemeringkatan tersebut.
7. DATA PROFILPERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
Perusahaan anda adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan meja belajar.
Perusahaan ini didirikan pada awal tahun 2023 di kota AB. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan
sumber bahan baku dan biaya tenaga kerja yang murah. Perusahaan menggunakan plywood sebagai
bahan baku pembuatan produknya. Perusahaan memiliki tenaga kerja yang terampil.
Perusahaan terus berusaha untuk memasarkan produknya tidak hanya pada regional saja tetapi juga
ke pangsa pasar nasional. Dalam proses penjualan perusahaan mengunakan ecommerce dan market
place unuk penjualan produk.
8. Format Laporan
9. Referensi
David, F.R. 2004. Manajemen Strategis, Konsep. Buku 1 Edisi 9, Terjemahan Pearson Prentice
Hall.
Salemba Empat. Jakarta
Rangkuti, F. 2003. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia
PustakaUtama.