Anda di halaman 1dari 23

Modul

1 PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN


I. Tujuan

Setelah menyelesaikan Praktikum Modul 1, mahasiswa diharapkan mampu :


1. Merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan.
2. Mendesain logo perusahaan.
3. Membuat legalitas perusahaan
4. Melakukan analisis produk perusahaan berdasarkan bauran pemasaran.
5. Mengidentifikasi factor internal dan eksternal perusahaan.
6. Merumuskan alternatif strategi bisnis perusahaan.
7. Menentukan strategi bisnis perusahaan.

II. Dasar Teori

Strategi
Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang. Strategi juga dapat
diartikan sebagai bakal tindakan yang menuntut keputusan manajemen puncak dan sumber daya
perusahaan yang banyak untuk merealisasikannya. Disamping itu, strategi juga mempengaruhi
kehidupan organisasi dalam janga panjang, paling tidak selama lima tahun. Oleh karena itu, sifat
strategi adalah berorientasi ke masa depan. Strategi mempunyai konsekuensi multifungsional atau
multidivisional dan dalam perumusannya perlu mempertimbangkan faktor-faktor internal maupun
eksternal yang dihadapi perusahaan.
Perumusan Strategi
Menurut David (2004), Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap, yaitu perumusan
strategi,pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi.
• Perumusan Strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman, eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan panjang organisasi, membuat sejumlah
alternatif untuk organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.
• Pelaksanaan Strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya, sehingga perumusan
strategi dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategi mencakup pengembangan budaya yang
mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha-
usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi,
serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi.
• Evaluasi Strategi adalah tahap akhir dari manajemen strategis. Para manajer harus benar-benar
mengetahui alasan strategi-strategi tertentu tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini,
evaluasi strategi adalah cara pertama untuk memperoleh informasi. Ada tiga kegiatan pokok
dalam evaluasi strategi adalah : 1) Mengkaji ulang faktor-faktor internal dan eksternal yang
menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan selama ini, 2) Mengukur kinerja, dan 3)
Melakukan tindakan-tindakan korektif.
Pada “Manajemen Strategi” ada beberapa tahapan penting yang harus dilalui yaitu dapat
digambarkan seperti bagan berikut :

Melakukan
Audit
Eksternal

Melaksanakan
Menetapkan Membuat, Strategi – Isu- Mengukur
Membuat Melaksanakan
Tujuan Mengevaluasi isu Pemasaran, dan
Pernyataan Strategi – Isu- Keuangan,
Jangka dan Memilih Mengevaluasi
Visi dan Misi isi Manajemen Akuntansi,
Panjang Strategi Kinerja
Litbang, SIM

Melakukan
Audit Internal

Perumusan Strategi Pelaksanaan Strategi Evaluasi Strategi

(Sumber: David, 2004)


Gambar 1.1 Model Manajemen Strategi

Visi Misi Perusahaan


Visi merupakan keinginan akan keadaan di masa mendatang yang dicita-citakan oleh seluruh
anggota perusahaan mulai dari jenjang paling bawah hingga yang paling atas. Cita-cita di masa
depan yang ada di benak pendiri yang mewakili seluruh anggota perusahaan inilah yang menjadi visi
dari suatu perusahaan. Banyak organisasi saat ini membuat pernyataan visi yang menjawab
pertanyaan, “Ingin menjadi apakah kita ini?” Membuat pernyataan visi sering dianggap sebagai
langkah pertama dalam perencanaan strategis, bahkan mendahului penentuan pernyataan misi.
Kebanyakan pernyataan visi tidaklebih dari satu kalimat.
Misi lebih merupakan penjabaran secara tertulis mengenai makna visi yang terkesan sulit dimengerti,
sehingga seluruh anggota dalam perusahaan menjadi paham dan jelas apa yang menjadi cita-citanya.
Pernyataan misi adalah “Pernyataan tujuan jangka panjang yang membedakan suatu bisnis dari
bisnis serupa lainnya. Pernyataan misi mengidentifikasi lingkup operasi-operasi perusahaan dalam
hal produk
dan pasar.” Pernyataan misi menjawab pertanyaan dasar yang dihadapi oleh semua perencanaan
strategi, yaitu “ Apakah bisnis kita?” Pernyataan mii yang jelas mencerminkan nilai-nilai dan prioritas
suatu organisasi. Membuat pernyataan misi menurut para perencana strategi untuk
mempertimbangkan sifat danruang lingkup operasi saat ini serta menilai potensi keatraktifan pasar dan
kegiatan-kegiatan masa depan. Pernyataan misi secara umum memetakan arah masa depan suatu
organisasi.
LOGO PERUSAHAAN
Identitas suatu perusahaan merupakan cerminan dari visi, misi suatu perusahaan yang
divisualisasikan dalam logo perusahaan. Logo merupakan suatu hal yang nyata sebagai pencerminan
hal-hal yang bersifat non visual dari suatu perusahaan, misalnya budaya perilaku, sikap, kepribadian,
yang dit uangkan dalam bentuk visual (Suwardikun; 2000). David E. Carter (2008) juga menjelaskan
“Logo adalah identitas suatu perusahaan dalam bentuk visual yang diaplikasikan dalam berbagai
sarana fasilitas dan kegiatan perusahaan sebagai bentuk komunikasi visual. Logo dapat juga disebut
dengan simbol, tanda gambar, merek dagang (trademark) yang berfungsi sebagai lambang identitas
diri dari suatu badan usahadan tanda pengenal yang merupakan ciri khas perusahaan”.
Menurut Evelyn Lip, desain logo atau merek dagang harus memenuhi kondisi-kondisi di bawah ini:

➢ Logo harus menunjukkan keadaan sebenarnya atau kegiatan dari perusahaan serta
menggambarkan sasaran komersial organisasinya yang diwakilinya.
➢ Harus merupakan alat komunikasi visual.
➢ Harus seimbang dan, karena itu, bisa dengan hitam putih atau seimbang dalam warna.
➢ Logo harus menggambarkan suatu irama dan proporsi.
➢ Harus artistik, elegan, sederhana namun memiliki penekanan atau titik fokus.
➢ Desainnya harus harmonis.
➢ Harus menggabungkan tulisan/huruf yang tepat sehingga dapat menyampaikan pesan
yangdimaksud secara logis dan jelas.
Sedangkan menurut David E. Carter (seperti dikutip Adi Kusrianto, 2007) pertimbangan-
pertimbangantentang logo yang baik itu harus mencakup beberapa hal sebagai berikut:
➢ Original & Desctinctive, atau memiliki nilai kekhasan, keunikan, dan daya pembeda yang jelas
➢ Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan dalam
berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda.
➢ Simple atau sederhana, dengan pengertian mudah ditangkap dan dimengerti dalam waktu
yangrelatif singkat.
➢ Memorable, atau cukup mudah untuk diingat, karena keunikannya, bahkan dalam kurun
waktuyang lama.
➢ Easily associated with the company, dimana logo yang baik akan mudah dihubungkan
ataudiasosiasikan dengan jenis usaha dan citra suatu perusahaan atau organisasi.
➢ Easily adaptable for all graphic media. Disini, faktor kemudahan mengaplikasikan
(memasang) logo baik yang menyangkut bentuk fisik, warna maupun konfigurasi logo pada
berbagai media grafis perlu diperhitungkan pada proses pencanangan. Hali itu untuk
menghindari kesulitan- kesulitan dalam penerapannya.

Tujuan dan Fungsi Logo

Tujuan dari logo menurut David E. Carter (seperti dikutip Al, 1982), yaitu:

➢ Sebagai ciri khas dan identitas agar mudah dikenal oleh publik.
➢ Sebagai penunjuk karakter perusahaan di mata publik.
➢ Menginformasikan jenis usaha untuk membangun image.
➢ Merefleksikan semangat dan cita-cita perusahaan.
➢ Menumbuhkan kebanggaan di antara anggota perusahaan.

Sedangkan fungsi logo menurut John Murphy dan Michael Rowe (1998) yaitu :

➢ Fungsi identifikasi
khalayak dapat mengidentifikasi perusahaan tersebut bergerak di bidang apa dan barang
sertajasa apa yang dihasilkan.
➢ Fungsi pembeda
logo dapat membedakan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, produk yang
satudengan produk yang lainnya.
➢ Fungsi komunikasi
logo berperan sebagai pemberi informasi (jika berupa rambu-rambu), dan dapat juga
menjadipemberi tahu keaslian sebuah produk.
➢ Merupakan aset yang berharga. Jika produk tersebut lebih dikenal di negaranegara lain maka
suatuperusahaan/merek akan dihargai dengan cara waralaba.
➢ Mempunyai kekuatan hukum. Logo yang telah diregistrasi dapat dijadikan jaminan kualitas
produkyang dilindungi Undang-Undang.

Tujuan dan Sasaran


Tujuan berbeda dengan visi. Tujuan dapat didefinisikan sebagai hasil tertentu yang perlu
dicapai organisasi dalam memenuhi misi utamanya. Tujuan juga penting untuk keberhasilan
organisasi karena tujuan menentukan arah, membantu dalam melakukan evaluasi, menciptakan
sinergi, menunjukkan prioritas, memusatkan koodinasi, dan menjadi dasar perencanaan,
pengorganisasian, pemotivasian, serta pengendalian kegiatan yang efektif. Tujuan haruslah
menantang, dapat diukur, konsisten, wajar dan jelas.
Sasaran adalah tolak ukur jangka pendek yang harus dicapai organisasi untuk mencapai
tujuan- tujuan jangka panjang. Seperti halnya tujuan, sasaran haruslah menantang, dapat diukur,
kuantitatif, konsistensi, realistis dan berprioritas. Berdasarkan dimensi waktu, sasaran terbagi atas
sasaran jangka panjang dan sasaran jangka pendek. Dalam sasaran jangka panjang, target dicapai
dalam jangka waktu 3sampai 5 tahun sedangkan target dalam sasaran jangka pendek dicapai dalam 1
tahun atau kurang.

LEGALITAS USAHA
Definisi Legalitas Usaha
Legalitas usaha merupakan sumber informasi yang bersifat resmi dimana di dalamnya memuat
informasi yang terkait usaha tersebut dalam rangka memudahkan siapa saja yang memerlukan segala
jenis data mengenai usaha tersebut seperti identitas maupun semua yang bersangkutan dengan dunia
usaha dan pendirian perusahaan, serta kedudukannya. Dalam penerapannya, ada bermacam-macam
bentuk legalitas usaha. Legalitas usaha yang dipilih ini nantinya juga akan memberikan pengaruh
berupa dampak terhadap jalannya usaha tersebut.
Apabila pemilihan legalitas usaha dilakukan secara tepat maka akan menambah value dari
usaha tersebut. Namun jika salah memilih legalitas sebagai bentuk usahanya, bukan tidak mungkin
adanya legalitas usaha tersebut malah mengekang suatu usaha dalam perjalanan bisnisnya. Adanya
legalitas usaha menjamin ketenangan bagi pelaku usaha. Salah satu faktor yang mendorong
berkembangnya usaha adalah dukungan dari lingkungan usaha. Dengan adanya legalitas usaha ini
membuat lingkungan memberikan dukungan sehingga tercipta ketenangan yang menjadikan inovasi
akan lebih mudah muncul dan kelancaran usaha dapat terpenuhi.
Jenis – jenis Legalitas Usaha
a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah perizinan berupa surat yang diterbitkan oleh menteri
maupun pejabat yang berwenang dengan diberikan kepada pengusaha sebagai bentuk sahnya
perdagangan, perizinan ini bisa dalam usaha yang berskala kecil, sedang, dan juga besar. 14 Dalam
SIUP tidak termasuk di dalamnya usaha kecil perseorangan.
Pada usaha kecil perseorangan, perizinan yang diberikan adalah nomor produk industri rumah
tangga (P-IRT) sebagai bentuk legalitas produk yang dikeluarkan oleh home industry yang diterbitkan
oleh Dinas Koperasi dan UMKM pada masing-masing tingkatan kabupaten atau kota.
b. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan syarat yang diperlukan demi memperoleh perizinan
mengenai lokasi usaha yang ingin dijadikan baik itu sebagai tempat produksi atau apapun yang
berkaitan dengan usaha, dimaksudkan agar tidak memunculkan gangguan maupun memberikan
kerugian untuk beberapa pihak. dasar hukum dari penerbitan surat ini adalah peraturan dari masing-
masing daerah pada tiap tingkatan kabupaten atau kota.
Dengan adanya izin usaha diharapkan munculnya simbiosis mutualisme antara pemilik usaha
dengan masyarakat sekitar. Pemilik usaha tenang sebab usahanya memiliki izin serta masyarakat tidak
terganggu karena pengelolaan yang benar dari pemilik usaha yang tidak menimbulkan dampak buruk
terhadap lingkungan.

c. Merek
Merek merupakan instrumen yang dijadikan acuan sebagai pembeda antara produk satu dengan
produk yang lain. Dasar hukum dari penerbitan merek adalah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
mengenai Merek dimana disana dipaparkan bahwa merek merupakan tanda dalam bentuk gambar,
susunan warna, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, maupun kombinasi dari unsur-unsur tersebut
yang memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.15
Merek yang bagus dan menarik akan menciptakan kesan yang membuat konsumen mengingat
terus produk dan usaha tertentu. Dengan merek yang menjual akan menjadikan konsumen semakin
tertarik akan produk yang ditawarkan dan membuat konsumen enggan beralih ke merek lain.
d. BPOM
Badan pengawas obat dan makanan merupakan suatu lembaga yang dibentuk pemerintah
Indonesia dalam mengontrol peredaran segala jenis obat-obatan dan makanan. Tujuan dari badan ini
adalah demi menjaga kualitas dari produk obat dan makanan yang beredar agar aman dipakai dan
dikonsumsi.
Obat-obatan, makanan dan minuman yang sudah terdaftar dalam BPOM dijamin kelayakan
konsumsinya. Kelayakan disini tentu dengan catatan-catatan. Semua jenis obat digunakan sesuai
dengan gejala dan resep dokter dan segala jenis makanan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, tidak
berlebihan.
ANALISIS KONDISI PERSAINGAN DENGAN 4P ( MARKETING MIX)
Definisi Marketing Mix
Menurut Kotler dan Amstrong, Marketing Mix adalah kumpulan variabel marketing yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengejar target penjualan. Disimpulkan bahwa marketing mix merupakan
strategi pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran yang dilakukan secara
bersamaan.
Teknik 4P Marketing Mix

PRICE PRODUCT

MARKETING MIX
(4P)

PLACE PROMOTION

Gambar 1.2 Diagram Marketing Mix (4P)

1. Product (Produk)

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:274), “Produk apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar
dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya selalu berupa barang
tetapi bisa juga berupa jasa ataupun gabungan dari keduanya (barang dan jasa).

2. Price (Harga)

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:281) “Harga adalah Jumlah uang (ditambah beberapa
produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya”. Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan
menentukan harga dari produk tersebut.

3. Saluran Distribusi (Place)

Definisi dari Sumarni dan Soeprihanto (2010:288) tentang saluran distribusi adalah, “Saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen
atau industri pemakai”
Saluran distribusi yang tepat juga menentukan berhasil tidaknya strategi marketing. Oleh karena itu,
saluran distribusi menempati posisi yang krusial dalam marketing mix. Adapun definisi dari saluran
distribusi ini sendiri adalah berbagai kegiatan atau upaya apapun yang dilakukan oleh perusahaan
untuk membuat produk atau jasanya mudah diperoleh atau tersedia di tangan konsumen maupun
pelanggannya.

Karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat, maka kemudahan akses maupun ketersediaan
produk padaoutlet yang tepat juga harus diperhatikan oleh setiap perusahaan.
4. Promotion (Promosi)

Menurut Tjiptono (2008:219), pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Promosi yang dimaksud adalah sebuah upaya persuasi (bujukan atau dorongan) untuk mengajak
para konsumen maupun calon konsumen untuk membeli (atau menggunakan) produk maupun jasa
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

Ada beberapa elemen yang dapat perusahaan optimalkan terkait promosi. Berikut adalah beberapa elemen
tersebut:

Salesperson (Salesperson ini adalah orang-orang yang melakukan penawaran produk maupun jasa
yangditawarkan oleh perusahaan ke target pasar atau orang-orang)

Public Relation (Public Relation adalah orang-orang yang bertanggungjawab untuk menjaga nama
baik perusahaan, sekaligus menjalankan fungsi branding bagi perusahaan sehingga brand Anda
dikenal oleh banyak orang secara positif)

Periklanan (Periklanan maksudnya adalah segala macam promosi yang dipublikasikan melalui
berbagai saluran media. Anda dapat menentukan saluran media apa yang tepat sesuai karakter
produk dan kebutuhan pasar baik itu televisi, koran, radio atau baliho)
Perumusan Strategi

TAHAP INPUT (INPUT STAGE)


• Analisis Eksternal dan Internal
Di dalam tahap kedua, pihak manajemen melakukan analisa terhadap situasi yang merupakan
langkah penting di dalam proses pembentukan strategi yang tepat. Tahap ini bermanfaat untuk
memenuhi keingintahuan perusahaan terhadap beberapa hal seperti bagaimana kompetisi yang ada,
peraturan- peraturan yang dapat mempengaruhi perusahaan, bagaimana dengan pasokan sumber
daya terkait dengan lokasi perusahaan tersebut. Dalam menganalisa situasi eksternal, pihak
perusahaan harus mampu menganalisa kondisi baik secara spesifik maupun keseluruhan untuk
melihat trend dan perubahan yang mungkin terjadi. Setelah melakukan analisa lingkungan, pihak
perusahaan perlu untuk mempelajari kesempatan-kesempatan yang kiranya dapat dimanfaatkan dan
ancaman yang harus dihindari oleh perusahaan. Namun dalam melakukan analisa eksternal, perlu
diketahui bahwa dalam suatu situasi, kesempatan yang dapat dimanfaatkan suatu perusahaan dan
sekaligus menjadi ancaman bagi perusahaan lain yang bergerak di industri yang sama berkaitan
dengan sumber daya dan kemampuan yang mereka miliki.
• Matriks Evaluasi Faktor Internal
Matriks evalusi faktor internal (Internal factor evaluation-IFE Matrix) adalah tahan ekstraksi dalam
menjalankan audit manajemen strategi. Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam era fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan untuk mengembangkan Matriks IFE, jadi
kemunculan pendekatan ilmiah tidak seharusnya diartikan bahwa faktor-faktor yang dimasukkan
lebih dari pada angka yang sebenarnya. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima tahap
(David, 2004).

1. Tuliskan faktor-faktor internal utama sebagaimana teridentifikasi dalam proses audit internal.
Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting, termasuk kekuatan maupun kelemahannya.
Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Usahakan sespesifik mungkin,
gunakan persentase, rasio, dan angka perbandingan.
2. Berikan bobot berkisar 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk masing-masing
faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor mengindikasikan tingkat penting
relative memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor
yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi harus diberikan bobot
tinggi. jumlah seluruhbobot harus sama dengan 1,0.
3. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk menunjukkan apakah faktor itu
merupakan kelemahan besar (peringkat = 1), kelemahan kecil (peringkat = 2), kekuatan kecil
(peringkat = 3), atau kekuatan besar (peringkat = 4). Ingat bahwa peringkat 4 atau 3 hanya
untuk kekuatan, sedangkan 1 atau 2 hanya untuk kelemahan. Peringkat diberikan berdasarkan
keadaan perusahaan, sedangkan bobot dalam langkah 2 didasarkan keadaan industri.
4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot untuk setiap
variabel.
5. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan total nilai yang dibobot
untukorganisasi.

Berapapun banyak faktor yang dimasukkan dalam matriks IFE, total rata-rata tertimbang berkisar antara
yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total rata-rata tertimbang dibawah 2,5
menggambarkan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai diatas 2,5
mengindikasikan posisi internal yang kuat. Jumlah faktor memiliki pengaruh terhadap kisaran total
ratarata tertimbang karena bobot selalu berjumlah 1,0.
Skor
Faktor strategik Internal bobot rating komentar
pembobotan

Kekuatan

• Memiliki banyak tenaga Mengenal produk dan


kerja trampil dan 0,11 2 0,22
pelanggan
Berpengalaman
• Mampu memproduksi
berbagai kualitas produk 0,14 2 0,28 Menciptakan brand names

yang bermutu

• Memiliki jaringan Menghasilkan loyalitas


0,06 3 0,18
distribusi cukup baik tinggi

• Teknologi yang digunakan


sudah menggunakan
teknologi modern sehingga Upgrade teknologi
0,15 2 0,3
mempermudah proses
Produksi
• Penggunaan teknologi yang
modern sehingga jumlah
operator tidak sebanyak 0,13 2 0,26 Meningkatkan pendapatan

teknologi yang masih


Konvensional
Kelemahan

Debt Rasio meningkat pesat 0,11 1 0,11 Beban hutang cukup besar

Mengurangi
Biaya produksi cukup tinggi 0,05 2 0,1
lab
aperusahaan
Menggunakan teknologi
yang terbaru dalam bidang
produksi sehingga 0,09 2 0,18 Memerlukan training
memerlukan SDM yang
berkualitas.

Biaya promosi mahal


Inovasi bahan baku / bahan
menyebabkan kenaikan 0,07 1 0,07
baku alternatif
harga pokok penjualan

Beberapa karyawan sering


mengabaikan alat pelindung
diri sehingga sering terjadi
0,09 2 0,18 Mengurangi market share
kecelakaan kerja yang
menyebabkan kesulitan
mendapatkan sertifikasi ISO

Total skor pembobotan 1 1,88

Source :(STRATEGIC MANAGEMENT in Action, Husein Umar , Gramedia, 2001)


• Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

Matriks evaluasi faktor eksternal yang memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum
dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan,
hukum,teknologi dan persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan lima tahap (David 2004).
1. Buat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Cari antara
10 dan 20 faktor, termasuk peluang-peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan
dan industrinya. Daftar peluang dahulu kemudian ancaman. Usahakan sespesifik mungkin,
gunakan selalu persentase, rasio, dan angka perbandingan jika dimungkinkan.
2. Berikan bobot masing-masing faktor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting). Bobot
mengindikasi tingkat penting relative dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu
industri. Peluang sering kali diberikan bobot lebih tinggi dari pada ancaman, tetapi ancaman
juga dapat diberikan bobot lebih tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam.
Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan membandingkan keberhasilan atau kegagalan
persaingan atau dengan mendiskusikan faktor. Penjumlahan dari seluruh bobot yang diberikan
semua faktor harus sama dengan 1,0.
3. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang seberapa
efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut, dimana 4 = respon
perusahaan superior, 3 = respons perusahaan diatas rata-rata, 2 = respons perusahaan rata-
rata, 1 = respon perusahaan jelek. Peringkat didasarkan pada efektivitas strategi perusahaan,
sedangkan bobot pada tahap 2 didasarkan pada industri. Penting untuk diperhatikan bahwa
ancaman dan peluang dapat diberikan 1, 2 , 3 atau 4.
4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot.

5. Jumlahkan nilai yang terbobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai bobot total bagi
organisasi.
6. Tanpa mempedulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang dimasukkan dalam matriks
EFE, total nilai tertimbang untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan nilai tertimbang terendah
adalah 1,0. Total nilai tertimbang rata-rata adalah 2,5. Total nilai tertimbang sebesar 4,0
mengindikasikan bahwa organisasi merespon dengan sangat baik terhadap peluang dan
ancaman yang ada dalam industrinya. Dengan kata lain strategi perusahan secara efektif
mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin
muncul dari ancaman eksternal. Total nilai1,0 mengindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak
dimanfaatkan peluang atau tidak menghindariancaman eksternal.
Skor
Faktor strategik Eksternal bobot rating Komentar
pembobotan

Peluang

• Dukungan penuh 0,15 4 0,6 Pertahankan relasi


Pemerintah
• Permintaan relatif tinggi Tingkatkan supply dan
dibandingan dengan 0,13 4 0,52
distribusi pemasaran
penawaran
• Brand image atau persepsi Pertahankan citra merek
konsumen terhadap merek 0,07 2 0,14
kepada masyarakat
tinggi
• Bahan baku yang
0,1 1 0,1 Banyak supplier pengganti
digunakan mudah
didapatkan
• Kualitas produk pesaing
berada di bawah kualitas 0,09 1 0,09 Tetap menjaga kualitas

produk kami
Ancaman 0

Rendahnya pengetahuan
Pengenalan produk
masyarakat terhadap produk 0,12 1 0,12
terhadap masyarakat
yang berkualitas

Tingkatkan kualitas
Bertambahnya merek produk
0,11 2 0,22 produk dan pelayanan
sejenis di pasaran
kepada masyarakat

Peraturan pemerintah
Mengikuti peraturan
mengenai lingkungan 0,13 2 0,26
pemerintah
semakin berat
Permintaan konsumen yang
bervariasi dan mengalami
perbedaan jumlah pesan
Menentukan kebijakan
menyebabkan perusahaan 0,06 1 0,06
yang relevan
kesulitan dalam menentukan
kebijakan (berkaitan dengan
setting mesin)

Sering dilakukan
Teknologi yang di gunakan
perawatan atau
sangat modern sehingga
pengecekan sehingga
ketika terjadi kerusakan 0,04 1 0,04
dapat mengurangi resiko
harus mendatangkan teknisi
kerusakan mesin saat
dari luar negeri.
produksi

Total skor pembobotan 1 2,15

Source : (STRATEGIC MANAGEMENT in Action, Husein Umar , Gramedia,


2001)
TAHAP PENCOCOKAN (MATCHING STAGE)
• Analisis SWOT
Analisis SWOT membantu pengambil keputusan untuk mengembangkan sebuah strategi dalam
suatu organisasi berdasarkan atas informasi yang dikumpulkan. Analisis ini juga membantu organisasi
untuk mencapai kesuksesan strategi dengan cara meningkatkan aspek-aspek kekuatan dan
kesempatan serta menurunkan aspek-aspek kelemahan dan tantangannya.
a. Strenghts (Kekuatan). Kekuatan adalah suatu kenyataan tentang kondisi sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki organisasi sebagai pembanding yang positif dalam suatu pasar.
b. Weaknesses (Kelemahan). Kelemahan adalah aspek negatif dalam internal organisasi yang dapat
mempengaruhi kinerja organisasi. Untuk itu diperlukan penanganan yang baik dalam menutupi maupun
mengurangi kelemahan yang ada dengan cara pemanfaatan kemampuan dan sumber daya yang
ada.
c. Opportunities (Peluang). Peluang adalah kondisi masa depan dalam suatu lingkungan yang
memungkinkan untuk dicapai demi kelangsungan organisasi. Kondisi ini diyakini akan membawa
perubahan pada organisasi tersebut jika mampu menggapainya secara optimal, terutama dalam
jangkapanjang.
d. Threats (Ancaman). Ancaman adalah sebuah kondisi yang akan terjadi di masa datang, yang
secara potensial akan mempengaruhi kelangsungan usaha suatu organisasi (terutama yang
bermotif laba). Pengamatan lingkungan masa depan yang baik, serta penguasaan
tekhnologi yang selalu berkembang tentunya akan membantu meminimalisir ancaman
yang ada.

Matriks SWOT/TWOS
Menurut Rangkuti (2003), alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya.Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi.
Tabel 1.1 Matrik SWOT

IFAS
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
EFAS

Peluang (Opportuinities) Strategi SO Strategi WO

Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT

(Sumber : Rangkuti, 2003)

1. OS adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.


2. OW adalah strategi yang menggunakan peluang untuk mengatasi kelemahan.
3. TS adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
4. TW adalah strategi yang menghindari atau mengurangi akibat ancaman dengan
melindungikelemahan yang ada.
SWOT MAP
Dengan menggunakan nilai bobot total dari matrik IFE dan EFE, maka kita dapat mengetahui
posisidari organisasi dengan membuat SWOT Map seperti ditunjukkan pada gambar 1.2 :
Gambar 1.3 Diagram SWOT
X = Total scor pembobotan Strength (kekuatan) - Total scor pembobotan Weakness
(kelemahan)Y = Total scor pembobotan Opportunities (peluang) - Total scor pembobotan
Threats (ancaman) Kuadran 1:
Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus dipersiapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2 :
Meskipun menghadapi berbagai macam ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi
internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversivikasi (produk/pasar).
Kuadran 3 :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di pihak lain, ia menghadapi
beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark
pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan
strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk
baru dalam industrimicrocomputer,
Kuadran 4 :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan internal.
IE MATRIX
Langkah kerja
 Berikan skor pada IFE dan EFE masing-masing SBU (lihat ket. EFE dan IFE Matrix)
 Buat IE Matrix yang telah diklasifisikasi untuk masing-masing dimensi. Ada 3 klas yaitu tinggi
(tot.skor 3-4), sedang (tot. skor 2,0 – 2,99) dan rendah (tot. skor 1,0 -1,99).Dimensi/sumbu X
sbg TotalSkor IFE per SBU, dimensi/sumbu Y untuk sbg Total Skor EFE per SBU

TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)
Hasil analisis SWOT akan digunakan dalam pemilihan strategi yang tepat dengan
menggunakan QSPM. Matriks QSPM merupakan alat analisis yang digunakan dalam tahap
keputusan. QSPM menggunakan masukan dari matriks IFE dan EFE pada tahap input, serta matriks
SWOT pada tahap pencocokan untuk memutuskan strategi mana yang terbaik. Strategi yang
dihasilkan diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan dalam
penetapan kebijakan strategi untuk pengembangan usaha.
QSPM digunakan untuk menentukan strategi mana yang akan dijadikan prioritas dalam
pemilihan alternatif strategi yang telah direkomendasikan melalui matriks SWOT. Menurut David
(2004) terdapat enam langkah yang diperlukan untuk mengembangkan QSPM, diantaranya yaitu:
1) Membuat daftar berbagai peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal utama di
kolomkiri QSPM.
2) Memberikan bobot pada setiap faktor eksternal dan internal.
3) Mencermati matriks-matriks tahap 2 (pencocokan), dan mengidentifikasi berbagai strategi
alternatifyang harus dipertimbangkan untuk diterapkan oleh organisasi.
4) Menentukan nilai daya tarik (Attractiveness Score–AS). Kisaran nilai daya tarik adalah 1 = tidak
memilkidaya tarik, 2 = daya tarik rendah, 3 = daya tarik sedang, 4 = daya tarik tinggi.
5) Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Score–TAS) dengan mengalikan bobot dan
ASpada tiap faktor.
6) Menghitung jumlah total nilai daya tarik.
Adapun contoh dari matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) yaitu :
Tabel 1.2 Contoh Matriks QSPM
Alternatif Strategi

Faktor-Faktor Kunci Strategi 1 Strategi 2

Bobot AS TAS AS TAS

Faktor-Faktor Eksternal

Ekonomi

Politik/Hukum/Pemerintahan

Sosial/Budaya/Demografis/Lingkungan

Teknologi

Kompetitif

Faktor-Faktor Internal

Manajemen

Pemasaran

Keuangan/Akuntansi

Produksi/Operasi

Penelitian dan Pengembangan

Sistem Informasi Manajemen

Total
III. Prosedur Praktikum

1. Buatlah visi, misi, tujuan dan sasaran perusahaan berdasarkan profil perusahaan yang diberikan
dalammodul ini .
2. Butlah desain logo perusahaan yang menarik dan mencirikan perusahaan.
3. Buatlah legalitas pada perusahaan.
4. Lakukan analisa perbandingan produk perusahaan dengan pesaing berdasarkan 4P
5. Lakukan analisis internal dan eksternal.
a. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan.
b. Hitung skor/nilai terbobot dengan mengalikan bobot dengan rating untuk masing-masing
faktorinternal dan eksternal.
c. Jumlahkan skor terbobot
d. Buat matriks EFE dan IFE berdasarkan hasil dari step a sampai c dan berikan analisis terhadap
nilaiskor yang diperoleh.
6. Rumuskan strategi perusahaan
a. Buatlah Diagram SWOT untuk menentukan posisi perusahaan saat ini dan tentukan
strateginya. Koordinat x,y menunjukkan posisi perusahaan diperoleh dari skor terbobot pada
matriks IFE dan EFE. Koordinat x diperoleh dengan menghitung selisih total skor terbobot faktor
kekuatan dikurangi kelemahan. Sedangkan koordinat y diperoleh dengan menghitung selisih
total skor terbobot faktorpeluang dikurangi ancaman. Titik pusat SWOT map adalah 0,0.
b. Rumuskan strategi perusahaan berdasrkan metode TOWS/SWOT Matrix. Tentukan alternatif-
alternatif strategi S-O, S-T, W-O, W-T berdasarkan faktor-faktor eksternal dan internal yang
telah dimiliki.
c. Rumuskan strategi perusahaan berdasarkan metode IE Matrix (Internal External Matrix)
7. Lakukan pemeringkatan alternatif-alternatif strategi yang terpilih pada poin c dengan menggunakan
QSPM dan Pilih strategi terbaik berdasarkan hasil pemeringkatan tersebut.

7. DATA PROFILPERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN

Perusahaan anda adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan meja belajar.
Perusahaan ini didirikan pada awal tahun 2023 di kota AB. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan
sumber bahan baku dan biaya tenaga kerja yang murah. Perusahaan menggunakan plywood sebagai
bahan baku pembuatan produknya. Perusahaan memiliki tenaga kerja yang terampil.
Perusahaan terus berusaha untuk memasarkan produknya tidak hanya pada regional saja tetapi juga
ke pangsa pasar nasional. Dalam proses penjualan perusahaan mengunakan ecommerce dan market
place unuk penjualan produk.
8. Format Laporan

1.1 Tujuan Praktikum


1.2 Prosedur Praktikum
1.3 Hasil dan pembahasan
1.3.1 Visi dan Misi Perusahaan
1.3.2 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
1.3.3 Logo Perusahaan
1.3.4 Legalitas Perusahaan
1.3.5 Kondisi Perusahaan Berdasarkan 4P (Product, Price, Place, Promotion)
1.3.6 Analisis Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
1.3.6.1 Matriks IFE
1.3.6.2 Matriks EFE
1.3.6.3 Pembobotan dan Rating IFE dan EFE
1.3.7 Perumusan Strategi-strategi Perusahaan
1.3.7.1 Diagram SWOT
1.3.7.2 Matriks SWOT
1.3.7.3 IE Matrix
1.3.8 Matriks QSPM dan Analisa Hasil Strategi Terbaik
1.4 Kesimpulan

9. Referensi

Azwar, S. 1999. Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

David, F.R. 2004. Manajemen Strategis, Konsep. Buku 1 Edisi 9, Terjemahan Pearson Prentice
Hall.
Salemba Empat. Jakarta
Rangkuti, F. 2003. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia
PustakaUtama.

Umar, Husein. 2001. STRATEGIC MANAGEMENT in Action Gramedia

Anda mungkin juga menyukai