Dosen Pengampu
Prof. Dr. Mudjiran, M.Pd., Kons.
Oleh:
Rahmat Pambudi
23006032
1. Makna konotasi
Makna konotasi adalah makna yang tidak terkandung secara langsung
dalam kata-kata, tetapi tersirat dari penggunaan kata-kata tersebut. Misalnya, kata
"tua" dapat memiliki makna konotasi negatif, yaitu "tidak produktif" atau "tidak
menarik".
2. Makna implisit
Makna implisit adalah makna yang tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi
dapat dipahami dari konteks kalimat. Misalnya, kalimat "Dia tidak datang ke pesta"
memiliki makna implisit bahwa dia tidak ingin datang ke pesta tersebut.
3. Makna tersirat
Makna tersirat adalah makna yang tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi
dapat dipahami dari latar belakang pengetahuan atau pengalaman pembicara dan
pendengar.Misalnya, kalimat "Dia adalah anak yang baik" dapat memiliki makna
tersirat bahwa dia adalah anak yang rajin dan patuh kepada orang tua.
Arti tambahan dalam ekspresi bahasa dapat memperkaya makna dan pesan yang
disampaikan. Namun, arti tambahan juga dapat menimbulkan ambiguitas atau
kesalahpahaman. Oleh karena itu, penting untuk memahami arti tambahan yang tersirat
dalam ekspresi bahasa.
Berikut adalah beberapa tips untuk memahami arti tambahan dalam ekspresi bahasa:
1. Perhatikan konteks penggunaan bahasa.
Makna tambahan sering kali tersirat dari konteks penggunaan bahasa.
Misalnya, kata "tua" memiliki makna konotasi negatif jika digunakan dalam
konteks tertentu, tetapi memiliki makna positif jika digunakan dalam konteks
yang lain.
3. Tanyakan kepada pembicara jika Anda tidak yakin dengan makna yang tersirat.
Jika Anda tidak yakin dengan makna yang tersirat dalam ekspresi bahasa,
Anda dapat bertanya kepada pembicara untuk mendapatkan penjelasan.
E. Bahasa dapat memeperjelas dan mengkaburkan