com
31
JURNAL BIOMOLEKULER DAN ILMU KESEHATAN 2019 JUNI VOL 02 (01)
ARTIKEL ASLI
Sejarah artikel:
Perkenalan:Diare merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian anak yang paling umum di
Diterima 11 April 2019 Diterima
seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Diare akut dapat terjadi karena banyak penyebab.
dalam bentuk revisi 24 Mei 2019
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik manifestasi klinis diare akut pada pasien
anak yang datang ke rumah sakit.
Diterima 26 Juni 2019
Tersedia online 30 Juni 2019 Metode:Studi cross-sectional dari seluruh pasien anak yang dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
tahun 2011-2013. Usia, jenis kelamin, status gizi, lama rawat di rumah sakit, lama menyusui, tanda
Kata kunci: dan gejala klinis, serta hasil laboratorium yang dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif.
diare akut,
Etiologi, Hasil:Seratus lima puluh pasien dilibatkan dengan karakteristik laki-laki (54%), bayi (55,3%) dengan
Infeksi, usia rata-rata 6-7 bulan. Riwayat pemberian ASI eksklusif (54%) dan gizi kurang (48%). Muntah
Gejala klinis, sebagian besar terjadi (72,7%) dan umumnya disertai dengan kombinasi dua gejala (42%) yaitu
muntah dan demam. Derajat dehidrasi ringan hingga berat dapat ditemukan pada pasien yang
Tanda,
mengalami muntah-muntah, kejang, dan demam. Lama menginap terbanyak adalah sering
Manifestasi
> 72 jam. Kejadian diare akut pada anak yang dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
* ) Penulis yang sesuai:
didominasi oleh muntah-muntah dan dapat disimpulkan diare paling akut cenderung
gusti.made.reza@fk.unair.ac.id
disebabkan oleh virus, dimana diare akut cair tanpa darah, lendir. , atau ditemukan
demam.
Kesimpulan:Etiologi diare akut sebagian besar disebabkan oleh virus dan gejalanya didominasi
kombinasi muntah, demam, dan diare tanpa darah yang disebabkan oleh kerusakan vili.
Seks
81 54
Pria 69 46
Perempuan
Usia
Malnutrisi 6 4
Kurangnya nutrisi 72 48
Nutrisi yang baik 65 43.3
Kegemukan 6 4
Kegemukan 1 0,7
Durasi menyusui
< 6 bulan 69 46
≥ 6 bulan 81 54
Lama Dirawat di Rumah Sakit
Tabel 3. Keadaan dehidrasi berdasarkan gejala klinis pada Anak Diare Akut yang dirawat di RSUD Dr. Soetomo
Surabaya periode 2011-2013
Keadaan dehidrasi
Klinis Tidak dehidrasi Ringan-sedang Berat Total
gejala
Ya N
1 % N % N % N %
Muntah .9 18 16.5 90 82.6 109 100,0
3 7.3 23 56.1 15 36.6 41 100,0
Ya
TIDAK
Diskusi dan biasanya akan disertai dehidrasi dan lama rawat inap yang
Kami menemukan bahwa karakteristik klinis yang umum lebih lama, lebih banyak dibandingkan diare non-rotavirus.6
adalah muntah dan demam. Penelitian yang dilakukan di RSU NTB Rotavirus menginfeksi enterosit vili dewasa, mengakibatkan
Mataram juga membuahkan hasil, dimana muntah (77,8%) dan hilangnya batas sikat dan gangguan penyerapan. Rotavirus juga
demam (77,8%) merupakan gejala yang paling dominan.5 dapat menyebabkan iskemia vili, menghasilkan enterotoksin virus,
Muntah, lebih sering terjadi pada diare akibat rotavirus dan bahkan mempengaruhi sistem saraf enterik.7
JURNAL BIOMOLEKULER DAN ILMU KESEHATAN 2019 JUNI VOL 02 3
Kerusakan enzim disakarida dapat menyebabkan intoleransi
mukosa pencernaan dan mengindikasikan peradangan dan
laktosa yang dapat memperpanjang terjadinya diare. Diare
kerusakan jaringan.12Manifestasi ini lebih sering terjadi pada
yang disebabkan oleh virus juga jarang menunjukkan gejala
usus besar, dimana diare terjadi lebih sering namun teratur
sakit perut.8Penelitian ini tidak dilakukan dengan pemeriksaan
dan dalam jumlah kecil dan seringkali disebabkan oleh buang
virus dengan PCR karena gejala dan epidemiologi dapat
air besar yang agresif sehingga menimbulkan rasa sakit.
diketahui secara tidak langsung. Didapatkan frekuensi
Eritrosit dan sel inflamasi selalu ditemukan pada pemeriksaan
sebaran usia terbanyak pada bayi atau pada rentang >28
feses. Sedangkan pada proses infeksi usus halus akan
hari-12 bulan sebanyak 83 pasien (53,3%) (tabel 1).
menimbulkan diare encer dengan volume banyak, kram perut,
Berdasarkan hasil survei angka kesakitan diare tahun 2010
kembung, dan gas.17Kotoran berdarah memberikan
yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan diperoleh
kemungkinan patogen invasif yang melepaskan sitotoksin
proporsi penderita diare pada bayi terbesar adalah umur 6-11
seperti infeksi oleh EHEC (Escherichia coli enterohemoragik)
bulan (21,65%) dan terkecil adalah umur 54-59 tahun. bulan
jika tidak ada leukosit dalam tinja. Adanya darah samar dan
(2,06%).9Sebagian besar episode diare terjadi dalam 2 tahun
leukosit pada tinja dapat mendukung diagnosis akibat infeksi
setelah lahir dan rotavirus merupakan etiologi dari 90% diare
bakteri.18Secara umum parasit penyebab diare tidak
akut pada anak <2 tahun. Umumnya kejadian tertinggi terjadi
menghasilkan leukosit dalam jumlah banyak. Protozoa
pada kelompok umur 6 sampai 11 bulan saat pemberian
biasanya akan menyebabkan tinja menjadi cair dan tanpa
makanan pendamping ASI (MPASI) sudah dimulai.10Penelitian
lendir atau darah. Sedangkan parasit usus sepertiE.histolytica,
lain menyebutkan puncak kejadian diare pada bayi usia 6-11
B.coliDanT.trichiuramenimbulkan gejala tinja yang
bulan adalah ketika makanan yang dikonsumsi meningkat
mengandung darah atau lendir. Biasanya jika ada darah akan
jumlah dan variasinya, serta meningkatkan kemungkinan
tercampur dengan tinja, kecualiE.histolyticainfeksi dimana
kontaminasi mikroba.11
terdapat darah segar pada permukaan feses dan infeksi EHEC
Pemberian makanan tambahan sebelum bayi berusia 6 bulan
yang ditandai dengan adanya garis darah pada feses.6
dapat mengganggu pencernaan akibat belum matangnya enzim
pencernaan sehingga meningkatkan risiko diare dan mengurangi
Infeksi oleh patogen invasif juga sering dikaitkan
perlindungan yang dapat diberikan oleh ASI eksklusif. Pencernaan
dengan demam. Hal ini menjadi penting karena temuan
bayi berkembang dengan baik sejak usia 6 bulan sehingga
diagnostik demam dapat menunjukkan adanya bakteri
pemberian makanan pendamping ASI harus diberikan secara
invasif sepertiSalmonella,Shigella, DanCampylobacter,
bertahap menyesuaikan kemampuan bayi.12
beberapa virus enterik, atau patogen sitotoksik seperti
Status gizi yang paling banyak ditemukan pada anak C.sulitDanE.histolytica. Sebagian besar patogen penyebab
diare akut adalah gizi buruk sebanyak 72 pasien (48%)
diare inflamasi juga menyebabkan kerusakan mukosa
dengan lama >72 jam sebanyak 107 pasien (71,3%) (tabel
dengan merangsang sekresi usus. Organisme
1). Namun penelitian yang dilakukan di RSUD Ulin
menguraikan enterotoksin yang merangsang sekresi usus.
Banjarmasin dan Desi Primayani (2009) juga menunjukkan
Selain itu, produk reaksi inflamasi dan sintesis lokal
tidak adanya hubungan antara status gizi dengan lama
mediator inflamasi termasuk sitokin dan prostaglandin
rawat inap pasien.13,14Malnutrisi menyebabkan perubahan
berkontribusi terhadap kerusakan mukosa dan sekresi
struktural seperti atrofi vili mukosa, terganggunya aktivitas
usus. Adanya gejala penyerta memberikan petunjuk
enzim disakarida, gangguan penyerapan monosakarida,
mengenai etiologi bahwa diare inflamasi biasanya
kelainan motilitas usus, dan perubahan flora usus.
berukuran kecil dengan seringnya buang air besar disertai
Malnutrisi melibatkan beberapa mekanisme antara lain; tenesmus, kram atau nyeri perut, dan sering kali disertai
penekanan faktor imun, perubahan struktur mukosa usus,
demam.19
dan defisiensi mikronutrien zinc dan vitamin A.15Kondisi
Muntah dapat memperburuk tingkat dehidrasi yang
gizi yang baik akan meningkatkan kemampuan anak
disebabkan oleh diare. Jadi walaupun sudah dilakukan
dalam melawan dan mengurangi dampak negatif infeksi.11
rehidrasi dengan garam rehidrasi oral, namun karena
gejala muntah yang lebih dominan, anak tetap bisa
Anak penderita diare akut mayoritas mempunyai
mengalami dehidrasi.5Adanya gejala demam juga
riwayat pemberian ASI eksklusif yaitu sebanyak 81 orang
meningkatkan kebutuhan cairan, sehingga anak
(54%) (tabel 1). Hal ini berbeda dengan beberapa teori
cenderung mengalami dehidrasi (4,5% tanpa dehidrasi,
yang menyatakan ada hubungan antara pemberian ASI
dibandingkan 27,0% dehidrasi ringan-sedang, dan
eksklusif dengan kejadian diare. Pemberian ASI eksklusif
68,5% dehidrasi berat). Jika dikaitkan dengan status
dikaitkan dengan risiko relatif lebih rendah terkena diare
dehidrasi, pasien yang mengalami kejang dan dehidrasi
dibandingkan dengan pemberian ASI non-eksklusif.
hanya 7,7% dibandingkan dengan dehidrasi ringan-
Memberikan efek perlindungan melalui beberapa
sedang (46,2%) dan dehidrasi berat (46,2%) (tabel 3).
mekanisme, antara lain zat imunologi, mencegah
kontaminasi yang bersumber dari susu formula atau botol Dehidrasi dan demam dapat memicu kejang dan
semakin tinggi derajat dehidrasi, semakin tinggi pula
bayi, dan sebagai sumber nutrisi umum bagi bayi. ASI
risiko kejang. Dari hasil pemeriksaan laboratorium tidak
mengandung banyak faktor antimikroba dan antiinflamasi,
menunjukkan adanya bukti adanya proses
hormon, enzim pencernaan, dan modulator pertumbuhan
hemokonsentrasi, hal ini dapat disebabkan oleh
yang membantu melawan infeksi.16
beberapa hal, diantaranya adalah kemungkinan
Pada sejumlah kecil pasien, kami menemukan diare
dilakukannya pengambilan sampel darah setelah atau
berdarah yang sering dikaitkan dengan adanya darah dan
pada saat rehidrasi dan nilai hematokrit yang bervariasi
lendir yang terlihat pada tinja. Biasanya, ini merupakan
berdasarkan tingkat usia anak. Jika dehidrasi terjadi
tanda infeksi enterik invasif oleh patogen yang menyerang
karena diare,20Namun, itu
JURNAL BIOMOLEKULER DAN ILMU KESEHATAN 2019 JUNI VOL 02 3
Tidak mudah untuk mengidentifikasi penyebab spesifik diare hanya Cermin Dunia Kedokteran. 2015; 42: 567-70.
6. Karyana I. Virus atau Bakteri. PGHNAI. 2006.
berdasarkan gambaran klinis saja karena beberapa patogen dapat
7. Thielman NM dan Guerrant RL. Diare Infeksi Akut. Jurnal
menunjukkan gambaran klinis yang sama.18Untuk mengidentifikasi Kedokteran New England. 2004; 350: 38-47.
penyebab diare juga diperlukan data tambahan mengenai masa 8. Wahyuni. Prediksi Gejala Klinis Terhadap Penyebab Diare Akut di
Kota Mataram Tahun 2009. FKM UI. 2012.
inkubasi, riwayat perjalanan sebelumnya, riwayat mengonsumsi
9. Kementerian Kesehatan R. Buletin Jendela Data dan Informasi
makanan tertentu, risiko pekerjaan, penggunaan antibiotik dalam 2 Kesehatan: Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Pusdatin. 2011.
bulan terakhir, riwayat pemeliharaan, tempat tinggal, hewan 10.Juffrie M MN. Modul Pelatihan Diare. Jakarta: UKK Gastro-
peliharaan, hobi, serta serta risiko infeksi HIV.7, 21 Hepatologi IDAI, 2009.
11.Dewey KG dan Mayers DR. Pertumbuhan Anak Usia Dini: Bagaimana
Interaksi Gizi dan Infeksi? Gizi Ibu & Anak. 2011; 7: 129-42.
Kesimpulan
12. Organisasi WH. Diare: Mengapa Anak Masih Meninggal dan Apa yang
Etiologi diare akut sebagian besar disebabkan oleh virus dan Dapat Dilakukan. 2009.
gejalanya didominasi kombinasi muntah, demam, dan diare 13.Amin MR, Hartoyo E dan Marisa D. Hubungan Status Gizi Dengan
Lama Hari Rawat Inap Pasien Anak Diare Akut. Berkala Kedokteran
tanpa darah yang disebabkan oleh kerusakan vili. Diperlukan Unlam. 2016; 12: 143-52.
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kejadian diare akut 14.Primayani D. Status Gizi pada Pasien Diare Akut di Ruang Rawat
yang lebih spesifik pada agen penyebabnya. Inap Anak RSUD Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Sari
Pediatri. 2016; 11: 90-3.
15.Pejalan WA. Penyakit Gastrointestinal Anak: Patofisiologi, Diagnosis,
Konflik kepentingan
Penatalaksanaan. PMPH-AS, 2004.
Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan 16.Horta B dan Victora C. Tinjauan Sistematis tentang Manfaat
Menyusui terhadap Kematian Diare dan Pneumonia. Organisasi
Kesehatan Dunia. 2013.
Referensi
17. Wanke C dan Sears CL. Escherichia coli. Dalam: Heggenhougen HK, (ed.).
1. Subagyo B, Santoso NB. Diare Akut. Jakarta: Balai Penerbit IDAI, Ensiklopedia Internasional Kesehatan Masyarakat. Oxford: Academic
2012. Press, 2008, hal. 452-9.
2. Farthing M, Salam MA, Lindberg G, dkk. Diare Akut pada Orang Dewasa 18.Eppy. DiareAkut. MEDICINUS (Jurnal Ilmiah
dan Anak-anak: Perspektif Global. J Klinik Gastroenterol. 2013; 47:12-20. Pengembangan Farmasi dan Aplikasi Medis). 2009; 02:91-
100.
3. Vila J, Vargas M, Ruiz J, Corachan M, de Anta MTJ dan Gascon 19.Navaneethan U dan Giannella RA. Mekanisme Diare Menular.
J. Resistensi kuinolon pada EnterotoksigenikEscherichia coli Ulasan Alam Gastroenterologi & Hepatologi. 2008; 5: 637.
Menyebabkan Diare pada Wisatawan ke India Dibandingkan
dengan Wilayah Geografis Lainnya. Agen Antimikroba dan 20.Finberg L. Dehidrasi pada Masa Bayi dan Anak. Pediatri sedang
Kemoterapi. 2000; 44: 1731-3. ditinjau. 2002; 23: 277-82.
4. Penyakit Tropis Cook G dan Zumla A. Manson, 22. 21.Farthing M, Salam MA, Lindberg G, dkk. Diare Akut pada Orang
Aufl[Edinburgh]: Saunders. 2009. Dewasa dan Anak-anak: Perspektif Global. Jurnal
5. Iskandar WJ S. Manifestasi Klinis Diare Akut pada Anak di RSU Gastroenterologi klinis. 2013; 47:12-20.
Provinsi NTB Mataram Serta Korelasinya dengan Derajat Dehidrasi.