Kelas : A1/4
Salah satu macam metode pembelajaran yang kerap digunakan adalah metode ceramah. Maksudnya,
metode ini diterapkan dengan cara berceramah atau menyampaikan informasi secara lisan kepada
siswa. Metode ini merupakan metode yang paling praktis dan ekonomis, tidak membutuhkan banyak
alat bantu.
Metode Diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar informasi, pendapat dan
unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian yang sama, lebih
jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan
bersama.
Metode Tanya Jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung
yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru
bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya
hubungan timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa.
Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab
membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar.
Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses
terjadinya sesuatu.
Salah satu cara untuk mengambil perhatian siswa saat belajar adalah mendesain pembelajaran seperti
sebuah permainan. Dengan begitu, anak akan lebih menikmati pembelajaran tersebut, alih-alih
bermalas-malasan dan tidak berkonsentrasi. Dengan pembelajaran semacam ini, siswa tidak akan
merasa tertekan dan jenuh. Seperti pembelajaran dengan berbagai jenis games atau ice breaking bisa
diterapkan dalam setiap materi pembelajaran. Ajaklah anak seolah sedang bermain games saat pertama
memasuki ruang kelas.
Kemunculan guru di dalam kelas dengan cara yang monoton tentu membuat siswa bosan. Rasa jenuh
tersebut akan memunculkan malas ketika belajar. Oleh karena itu, variasi model pembelajaran sangat
dibutuhkan untuk dikuasai seorang guru.
- Pemberian Reward
Salah satu cara yang dapat menarik perhatian siswa adalah dengan pemberian reward. Tak perlu
sesuatu yang istimewa, pemberian reward setiap pembelajaran akan menggugah siswa untuk selalu
berkonsentrasi.
3. Menanamkan disiplin pada siswa melalui penerapan tata tertib di sekolah tidak dapat dilakukan
dengan hanya mengandalkan kekuasaan kepala sekolah semata. Sebagai sebuah langkah stategis, maka
diperlukan keterlibatan berbagai elemen yang terkait langsung dengan kepentingan sekolah. Karenanya
strategi penerapan tata tertib sekolah dilakukan dengan melakukan sosialisasi pada orang tua siswa dan
masyarakat, melibatkan organisasi siswa intra sekolah (OSIS), gerakan pramuka, serta kegiatan
ekstrakulikuler yang lain. Dengan diterapankannya tata tertib merupakan langkah strategis yang mesti
diambil oleh pihak sekolah sebagai panduan warga sekolah dalam berperilaku di lingkungan sekolah,
karena berkaitan dengan berbagai aspek perkembangan peserta didik, seperti minat belajar, prestasi,
dan kemampuan bermasyarakat.
4. Mendiskusikan nilai dan peraturan tentunya kita sebagai tenaga pengajar harus mendiskusikan nilai
yang di tentukan, contohnya ketika anak harus memenuhi nilai untuk di atas KKM peraturan yang di
berikan kepada peserta didik absensinya dari 16pertemuan diberikan 2pertemuan untuk ijin atau sakit
sehingga ketika peserta didik masuk 14pertemuan nilai peserta didik tersebut di atas KKM
5. mengembangkan hubungan peduli dan suportif dengan dan di antara siswa dan
- mengatur dan menerapkan instruksi dengan cara mengoptimalkan akses siswa untuk belajar.
Membangun ikatan di awal kelas dengan menyapa murid adalah awal yang baik. Langkah selanjutnya,
guru harus mampu mengelola dan mempertahankan hubungan baik tersebut. Semakin baik hubungan
antara guru dan murid, maka peluang menyelesaikan konflik dalam kelas akan semakin besar. Untuk
mempertahankan hubungan yang baik, selalu melakukan kontrol dan beri perhatian secara
berkelanjutan pada semua murid selama kelas berlangsung. Cara ini dapat menurunkan perilaku
mengganggu hingga 75%.
Guru kerap kewalahan ketika menghadapi kelas yang berisik dan tidak fokus. Tapi ada satu cara yang
disarankan Todd Finley, seorang mantan guru bahasa Inggris dan profesor di East Carolina university.
Salah satunya adalah dengan membunyikan bel kecil yang menjadi isyarat bahwa murid harus tenang
dan memperhatikan guru. Cara ini efektif untuk murid sekolah dasar hingga SMP. Namun, untuk murid
SMA, Finley mengatakan bahwa menetapkan peraturan merupakan cara yang paling efektif.
Peraturan kelas yang telah dibuat harus diaplikasikan pada seluruh murid tanpa kecuali. Jangan
melakukan pengecualian dan mengendorkan sanksi sekalipun. Koreksi kesalahan ketika Anda melihatnya
dan berikan instruksi dan kesempatan pada murid untuk memperbaikinya.