Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Analisis Kasus Tindak Pidana Penyelundupan Narkoba


Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Tindak Pidana Ekonomi
Dosen : Dini Ramdania., S.H., M.H

Disusun Oleh :
Dina Pramesti 41151010200016
Vianka Meisya Azzahra 411510102000

PRODI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS LANGLANGBUANA BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu terucap kepada Allah SWT yang sampai saat ini telah memberikan nikmat
sehat, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini tanpa terkendala masalah yang
berarti. Sebagaimana mahasiswa, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam oembuatan
makalah ini. Oleh karena itu, kami secara pribadi memohon maaf atas kesalahan yang mungkin
ada pada isi makalah. Kami harao isi makalah yang berjudul “Analisis Kasus Tindak Pidana
Penyelundupan Narkoba 80% melewati jalur laut” ini dapat bermanfaat bagi ayat pembaca.
Mohon untuk memaklumi jika terdapat penjelasam yang sulit untuk dimengerti. Untuk itu kami
mengharapkan kritik maupun saran, sehingga kami bisa memperbaikinya dikemudian hari.
Terima kasih atas perhatian dan waktunya untuk segan membaca makakah yang kami buat.

Bandung, 23 Maret 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………..
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Kronologis Kasus………………………………………………………………………………….
B. Analisis Kasus……………………………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………….

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia tidak hanya sekedar menjadi daerah transit lalu lintas Narkoba karena posisinya yang
strategis. Jumlah penduduk yang besar, letak goegrafis yang strategis dan kondisi sosial politik tengah
berada pada proses transisi dimana stabilitas politik dan keamanan masih sangat labil dan rapuh telah
mendorong Indonesia menjadi daerah tujuan perdagangan Narkoba. Parahnya lagi, beberapa tahun
belakangan ini Indonesia juga diindikasikan sebagai daerah penghasil Narkoba. Hal ini dapat dilihat
dengan terungkapnya beberapa laboratorium narkoba (clandenstin lab) yang cukup besar di Indonesia.
Era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi, liberalisasi perdagangan serta
pesatnya kemajuan industri pariwisata telah menjadikan Indonesia sebagai Negara potensial sebagai
produsen Narkoba.
Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara kepulauan yang lautnya berbatasan langsung dengan
negara tetangga, sehingga diperlukan pengawasan peng- 2 angkutan barang yang diangkut melalui laut di
dalam daerah pabean untuk menghindari penyelundupan dengan modus pengangkutan antar pulau,
khusunya barang-barang tertentu. Kejahatan penyelundupan harus diberantas, jika tidak diusahakan
pemberantasannya sedini mungkin, maka akan semakin merajalela dan negara akan mengalami kerugian
besar. Bentuk penyelundupan pada umumnya adalah dalam bentuk fisik yang kebanyakan dilakukan
lewat laut dan tidak menutup kemungkinan lewat darat atau udara. Hadirnya peraturan perundang-
undangan kepabeanan dan cukai bukan berarti tindak kejahatan penyelundupan semakin menurun, perlu
adanya tindakan tegas dari aparat yang berwenang, dalam hal ini pihak yang berwenang khusunya dari
pihak bea cukai selaku instansi resmi pemerintah yang memiliki peran dan fungsi melakukan pemeriksaan
dalam pengangkutan barang baik dari dalam maupun diluar negeri terhadap barang ekspor dan impor
maupun barang antar pulau, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) tertentu di lingkungan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai diberi wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan tindak
pidana di bidang Kepabeanan dan Cukai.
Pemerintah dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada dasarnya telah berusaha memberantas
kejahatan penyelundupan terutama penyelundupan narkotika dengan melalui peraturan perundang-
undangan kepabeanan dan cukai serta pejabat bea dan cukai sebagai penindak atau pelaksana tugas dari
peraturan perundang-undangan kepabeanan dan cukai, namun usaha tersebut belum memuai hasil yang
maksimal karena setiap tahun kejahatan penyelun-dupan narkotika semakin meningkat. Berdasarkan latar

3
belakang tersebut di atas, penulis tertarik melakukan penulisan mengenai ”Penyelundupan narkoba 80%
lewat jalur laut”.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari diteliti serta disusunnya makalah ini, yaitu ialah untuk mengetahui serta memahami
apa saja serta bagaimana tindak pidana ekonomi khususnya dalam kasus penyelundupan yang
terdapat di Indonesia termasuk Penyelundupan narkoba di jalur laut.

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. Analisis Kasus

BAB III

5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa Tindak pidana ekonomi merupakan bagian
dari hukum pidana yang memiliki corak tersendiri, yaitu corak ekonomi yang ruang
lingkupnya sangat luas, diantaranya: penyelundupan (smuggling), tindak pidana di
bidang perbankan (banking crimes), tindak pidana di bidang perniagaan (commercial
crimes), cyber crimes, tindak pidana lingkungan hidup (environment crime), tindak
pidana di bidang Hak atas Kekayaan Intelektual, tindak pidana korupsi, tindak pidana
di bidang ketenagakerjaan dan lain-lain. Kejahatan terhadap ekonomi memiliki
karakteristik sebagai white collar crimes sehingga memerlukan sarana-sarana khusus
dalam penanggulangan serta pemberantasannya. Dengan demikian, sebagai hukum
pidana khusus tentunya hukum pidana ekonomi memiliki dasar pembenaran teoretis
yang kuat. Hukum pidana ekonomi memiliki sarana-sarana khusus, di antara
cakupannya adalah bidang hukum pidana materiil dan juga hukum acara pidana.
Tindak pidana ekonomi diatur dalam UU Darurat No. 7 tahun 1955 tentang
Pengusutan, Penuntutan dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi. Selain itu, pengaturan
terhadap hukum pidana ekonomi juga termuat dalam UU No. 1 Tahun 1946 tentang
Peraturan Hukum Pidana (KUHP) secara limitatif, dan beberapa peraturan
perundangan lainnya di luar KUHP.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai