NIM : I1021211028
Kelas : A1
PENDAHULUAN
air → penting karena merupakan hajat hidup semua makhluk
hidup. Oleh karena itu, sumber air harus dilindungi agar tetap dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup lainnya.
Suplai air yang memuaskan (mencukupi, aman, dan dapat dijangkau)
harus tersedia untuk semua, dan pemanfaatan air harus bijaksana.
KIMIA AIR
Sebuah molekul air terdiri dari 1 atom oksigen yang berikatan kovalen
dengan 2 atom hidrogen. Senua atom dalam molekul air terjalin menjadi satu
ikatan yang kuat, yang hanya dapat dipecahkan oleh perantara yang paling agresif,
misalnya energi listrik atau zat kimia seperti logam kalium. Sebuah aatom oksigen
mempunyai sebuah inti dengan delapan prooton, kulit elektron bagian dalam
berisi dua elektron dan sebuah kulit elektron luar hanya berisi enam elektron , jadi
masih belum penuh atau masih kekurangan elektron. Sedangkan sebua atom
hidrogen mempunyai kulit elektron tunggal di sekeliling intinya, yang berisi
hanya satu elektron, jadi masih belum penuh atau kekurangan satu elektron. Kulit
yang belum terisi penuh tersebut tidak mantap dan elektron-elektronnya cepat
bergabung dengan elektron lain untuk memenuhi ruang dalam suatu kulit. Kulit
yang telah terisi penuh merupakan bentuk yang mantap, dan setelah hal itu terjadi
mnaka akan dilawan setiap usaha pemisahan.
Pada bahan kristal sama seperti halnya garam daput (NaCl). Atom Na
mendonasikan satu elektron yang berada di lapisan luar kepada atom klorida yang
kekurangan satu elektron pada lapisan luanya, sehingga menghasilkan ion Na+
dan ion Cl-
Dalam kristal NaCl, kedua ion tersebut saling terikat dengan daya tarik
elektrostatik. Molekul-molekul air dapat mengurai daya tank-menarik antara Na+
dan Cl-sedemikian rupa sehingga tinggal 19% saja dari daya tarik yang terdapat
dalam kristal NaCl. Ion-ion tersebut kemudian terhidrasi dan diungsikan oleh
molekul- molekul air demikian seterusnya sehingga terjadilah larutan garam.
Keadaan yang sama juga terjadi pada basa maupun asam seperti halnya garam.
Molekul-molekul atau ion- ion di dalam larutan disebut bahan terlarut (solute) dan
cairan di mana bahan tersebut terlarut disebut pelarut (solvent).
Molekul-molekul berbagai senyawa dalam makanan terikat satu sama lain
melalui ikatan hidrogen, contohnya: molekul gula.nBila sebuah kristal gula
melarut, molekul-molekul air bergabung secara ikatan hidrogen pada gugus polar
molekul gula yang terdapat di permukaan air kristal gula tersebut. Molekul-
molekul air yang mula-mula terikat pada lapisan pertama ternyata tidak dapat
bergerak, tetapi selanjutnya molekul-molekul gula akhirnya dikelilingi oleh
lapisan air dan melepaskan diri dari Kristal. Pemanasan air dapat mengurangi
daya tarik-menarik antara molekul-molekul air dan memberikan cukup energy
kepada molekul-molekul air itu sehingga dapat mengatasi daya Tarik-menarik
antarmolekul gula. Karena itu daya kelarukan pada bahan yang melibatkan ikatan
hidrogen seperti pada gula, akan meningkat dengan meningkatnya suhu. Karena
itu, gula lebih mudah larut dalam air panas daripada dalam air dingin.
Pencemaran Air
Pencemaran air disebabkan oleh gas, bahan-bahan terlarut, dan partikulat.
A. Sumber Pencemar
1. Lokasi Tertentu seperti knalpot mobil, cerobong asap pabrik, dan
saluran limbah industri
2. Tak tentu/ tersebar, pencemaran non-point source berupa point source
dalam jumlah yang banyak
B. Bahan Pencemar
- Bersifat asing bagi alam atau bahan yang berasal dari alam sehingga
mengganggu perurutan ekosistem
- Polutan alamiah adalah polutan yang memasuki suatu lingkungan
secara alami dan sukar dikendalikan
- Polutan Antropogenik adalah polutan yang memasuki ke badan air
akibat aktivitas manusia dan dapat dikendalikan
Jenis-Jenis Pencemar
Pengelompokan pengaruh kombinasi jenis polutan:
1. Additive
2. Synergism
3. Antagonism
Limbah Penyebab Penurunan Kadar Oksigen Terlarut
- Kadar oksigen terlarut minimum 5 mg/liter diperlukan bagi kelangsungan
hidup ikan di perairan
- Yang termasuk limbah kategori ini yaitu semua limbah yang dioksidasi
terutama limbah domestic (rumah tangga dan perkotaan)
- Kadar oksigen terlarut di perairan dipengaruhi oleh proses aerasi,
fotosintesis, respirasi, dan oksidasi limbah
- Aerasi merupakan proses transfer oksigen melalui proses difusi.
Kecepatan proses aerasi tergantung pada penyerapan pada permukaan air
dan penyebaran pada kolom air.
Senyawa Organik
- Setiap bahan organik memiliki karakteristik fisika, kimia, dan toksisitas
yang berbeda
- Limbah organik alami relative mudah diuraikan secara biologis
- Limbah organik juga mengandung bahan-bahan organik sintetis yang
toksik dimana pada umumnya tidak dapat diuraikan secara biologis
- Senyawa organik sistesis juga bersifat persisten atau bertahan dalam waktu
yang lama di dalam badan air serta bersifat kumulatif
- Contoh bahan organik yang bersifat toksik yaitu minyak, fenol, pestisida,
surfaktan, dan polychlorinated biphenyl (PCBs)
- Bahan organik dibedakan menjadi oil dan grease. Grease diterapkan pada
beberapa jenis bahan organik yang dapat diekstraksi dari larutan atau
suspensi, dengan menggunakan pelarut heksana atau trikloro triflouro
etana (Freon).
Surfaktan
- Surfaktan merupakan bahan organik sebagai bahan aktif pada detergen,
sabun, dan shampoo
- Surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan sehingga
memungkinkan partikel-partikel yang menempel pada bahan-bahan yang
dicuci terlepas dan mengapung atau terlarut dalam air
- Surfaktan digunakan dalam industri tekstil dan pertambangan baik sebagai
lubrikan, emulsi, maupun flokulan
Senyawa Anorganik
- Senyawa anorganik terdiri atas logam dan logam berat pada umumnya
bersifat toksik seperti Arsen (As), Barium (Ba), Cadmium (Cd), Kromium
(Cr), dan sebagainya
- Limpasan perkotaan merupakan sumber utama timbal (Pb) dan Zinc (Zn)
- Pencemaran senyawa anorganik dapat menyebabkan matinya kehidupan
air, menurunkan produksi tanaman pangan, dan merusak peralatan yang
dilalui air karena bersifat korosi
- Logam berat menyebabkan gangguan pada proses fisiologis organisme
akuatik. Haslam (1995) mengemukakan bahwa tumbuhan air dan algae
dapat menyerap logam
Sedimen
- Sedimen meliputi tanah dan pasir akibat erosi atau banjir. Sedimen tidak
bersifat toksik, dan di dalam air sedimen berupa bahan-bahan tersuspensi
- Sedimen dapat mengakibatkan peningkatan kekeruhan perairan,
menghambat penetrasi cahaya dan transfer oksigen dari atmosfer ke
perairan, menghambat daya lihat organisme akuatik dan terganggunya
kerja organ pernafasan
Radioaktif
- Atom dari suatu unsur kimia yang sama memiliki jumlah neutron yang
bervariasi, yang dikenal dengan istilah isotop. Beberapa isotop bersifat
tidak stabil. Untuk mencapai kestabilan, isotope melepaskan radiasi atau
gelombang elektromagnetik
- Empat macam reaksi yaitu alpha partikel, beta partikel, radiasi gamma
(sinar X), dan radiasi neutron
- Atom-atom dengan isotope yang berbeda memiliki sifat radioaktif.
Pengaruh radioaktif bersifat akut atau kronis
Panas/Bahang
- Industri dan pembangkit tenaga listrik menggunakan air dalam jumlah
yang sangat banyak. Air yang telah terpakai dalam keadaan bersuhu tinggi
kemudian dibuang ke badan air, sehingga suhu badan air meningkat dan
kehidupan komunitas akuatik terganggu
- Penurunan oksigen disebabkan oleh keberadaan air panas yang menempati
bagian atas dari lapisan air yang lebih dingin. Sedangkan kadar oksigen
pada bagian bawah lapisan air mengalami penurunan secara drastic dan
daat mengakibatkan kondisi anaerob
- Pada suhu yang lebih tinggi, metabolisme organisme juga mengalami
peningkatan. Peningkatan suhu menyebabkan peningkatan toksisitas
beberapa bahan kimia
- Pencemaran panas dapat memperpendek siklus hidup organisme akuatik
Pestisida
- Pestisida disebut juga biosida
- Pestisida masuk ke badan air melalui limpasan dari daerah pertanian yang
banyak menggunakan pestisida
- Pestisida yang sering digunakan adalah insektisida dan herbisida
- Kadar minyak mineral dan produk-produk petroleum yang diperkenankan
terdapat pada air minum berkisar 0,01-0,1 mg/liter
- Hidrokarbon petroleum pada perairan laut ditemukan dengan bentuk
minyak mengapung, minyak emulsi, atau fraksi yang terlarut dalam air
- Minyak yang mengapung dapat menghambat proses difusi udara dan
proses fotosintesis, mencegah respirasi, serta mengganggu fungsi insang
- Farksi minyak yang terlarut bersifat toksik bagi ikan dan organisme
akuatik lainnya
- Air dengan kadar petroleum relative tinggi menimbulkan rasa dan bau
yang tidak enak
- Kandungan minyak di perairan untuk keperluan air mnum sebaiknya tidak
melebihi 0,2 mg/Liter
- Keberadaan fenol di perairan mengakibatkan perubahan sifat organoleptik
air, sehingga kadar fenol yang diperkenankan terdapat pada air minum
adalah 0,001 mg/liter. Kadar yang lebih dari 0,01 mg/Liter, fenol bersifat
toksik bagi ikan
- PAH (Polycyclic Aromatic Hydrocarbons merupakan bahan-bahan yang
berbahaya karena bersifat karsinogenik
- PCBs memiliki kestabilan kimia yang tinggi dan sifat penguapan yang
rendah. Kadar PCBs yang diperkirakan tidak membahayakan bagi
organisme akuatik adalah <50 nanofram/Liter
- PCB bersifat lebih persisten dan lebih sukar didegradasi secara biologis,
bersifat larut dalam lemak, dan kelarutan PCB berkurang dengan
meningkatnya jumlah atom klor.