Mini Riset Geografi Tanah Analisis Sifat
Mini Riset Geografi Tanah Analisis Sifat
DISUSUN OLEH :
Nabila Anggraini
Ririn Salsalita Br. Kemit
Sania Mutia
WindyWulandari
Nurul Aini
Helfrini Br. Sinaga
Miranti
Evelina Br. Gurning
Belfry Fernando Luiz Silitonga
KELAS C
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT., dimana atas segala
nikmat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang berjudul
“Analisis Sifat Fisika, Sifat Biologi, Sifat Kimiawi, dan Profil Tanah di Desa
Rambung Baru, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Provinsi
Sumatera Utara” sebagai pemenuhan salah satu tugas pada mata kuliah Geografi
Tanah.
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian tugas, kepada Ibu Elfayetti, MP. selaku dosen pada mata
kuliah Geografi Tanah di Universitas Negeri Medan yang telah memberikan
arahan serta bimbingan kepada penulis.
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri
khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................5
1.4 Manfaat......................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
2.1 Landasan Teori..........................................................................................6
2.1.1 Sifat Fisika Tanah...............................................................................6
2.1.2 Sifat Kimia Tanah............................................................................10
2.1.3 Sifat Biologi Tanah..........................................................................12
2.1.4 Profil Tanah......................................................................................15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................19
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................19
3.2 Waktu Penelitian......................................................................................19
3.3 Teknik Pengumpulan Data......................................................................19
3.4 Teknik Analisis Data...............................................................................20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................21
4.1 Profil Tanah.............................................................................................21
4.2 Sifat Fisika Tanah....................................................................................23
4.3 Sifat Kimia Tanah....................................................................................24
4.4 Sifat Biologi Tanah..................................................................................25
BAB V PENUTUP.................................................................................................26
5.1 Kesimpulan..............................................................................................26
5.2 Saran........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................27
LAMPIRAN...........................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi profil tanah di Desa
Rambung Baru, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Provinsi Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui sifat fisika tanah di Desa Rambung Baru,
Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera
Utara.
3. Untuk mengetahui sifat kimia tanah di Desa Rambung Baru,
Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera
Utara.
4. Untuk mengetahui sifat biologi tanah di Desa Rambung Baru,
Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera
Utara.
1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
dalam pengembangan :
a. Menambah pengetahuan, pemahaman serta pengalaman tentang
masalah yang diteliti.
b. Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir
tanah yang membentuk agregat tanah dalam berbagai bentuk,
ukuran dan kemantapan. Kegiatan petani seperti pembajakan,
pemupukan dan pengolahan tanah dapat mengubah struktur tanah
asli.
c. Konsistensi tanah
Konsistensi tanah adalah sifat fisik tanah yang menyatakan
besar kecilnya gaya kohesi dan adhesi dalam berbagai kelembaban.
Konsistensi tanah dipengaruhi oleh tekstur, kadar bahan organik,
kadar koloid, dan terutama lengas tanah.
d. Warna tanah
Tanah memiliki warna yang bermacam-macam, perbedaan
warna tanah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kadar
bahan organik, kadar mineral dan lengas (kelembaban) tanah.
Semakin tinggi kadar bahan organik, semakin gelap atau hitam
warna tanah. Mineral kapur, kaolin, kuarsa, dan feldsfar menambah
putih warna tanah. Zat besi dan hematite, magnetik dan limonit
member warna merah , coklat atau kuning pada tanah. Semakin
tinggi tingkat kelembaban tanah, semakin gelap warna tanah
Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa warna tanah
berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah
tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya
dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin
tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap.
Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan organik
umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan
banyaknya senyawa Fe dalam tanah. Di daerah berdrainase buruk,
yaitu di daerah yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna
abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam kondisi reduksi (Fe2+).
Pada tanah yang berdrainase baik, yaitu tanah yang tidak pernah
terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi (Fe3+) misalnya
dalam senyawa Fe2O3 (hematit) yang berwarna merah, atau
Fe2O3. 3 H2O (limonit) yang berwarna kuning cokelat.
e. Suhu tanah
Suhu tanah merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kegiatan mikrobiologi dan percambahan jenis
tanaman. Secara umum, semakin tinggi suhu sampai batas tertentu
makin meningkatkan mikrobiologi dan percambahan biji tanaman.
f. Lengas tanah
Lengas tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh
pori-pori tanah yang berada di atas muka air tanah. Air yang
terdapat di pori-pori tanah yang jenuh air dan air tanah tidak
termasuk dalam lengas tanah.
g. Udara tanah
Akar tanaman membutuhkan udara (O2) untuk bernapas,
udara tanah dipengaruhi oleh genangan air, beberapa tanaman,
seperti padi sawah, kangkung, dan bakau tidak terpengaruh
genangan air karena memiliki akar napas.
h. Porositas tanah
Porositas tanah adalah perbandingan pori-pori dalam tanah
dengan volume massa tanah yang dinyatakan dalam persen. Tanah
yang mudah atau yang cepat meresapkan air disebut
tanah porous karena memiliki rongga pori-pori yang dominan.
Tanah yang bertekstur pasir bersifat porous. Tanah yang bertekstur
lempung tidak porous.
i. Permeabilitas tanah
Permeabilitas tanah adalah kecepatan air merembes ke
dalam tanah ke arah horizontal dan vertikal melalui pori-pori tanah
atau pula dapat diartikan dengan kecepatan tanah meresapkan atau
meloloskan air dalam keadaan jenuh. Kecepatan perembesan air
dipengaruhi oleh tekstur tanah.
j. Drainase tanah
Drainase tanah adalah kemampuan tanah mengalirkan dan
mengatuskan kelebihan air yang berada dalam tanah maupun pada
permukaan tanah. Air berlebihan yang menggenangi tanah
disebabkan oleh pengaruh topografi, air tanah yang dangkal, dan
curah hujan. Untuk mengatasi sifat drainase yang buruk dilakukan
dengan membangun selokan-selokan.
O1
Horizon Organik Horizon O
O2
A1 Top soil
A2
Horizon A
A3 Solum tanah
Horizon mineral
B1
B3
Regolith Horizon C
Parent rock/bedrock
Pembentukan horizon tanah meliputi:
a. Horizon organik
Horizon organik adalah lapisan tanah yang sebagian
besar terdiri dari bahan organik, baik masih segar maupun
sudah membusuk, terbentuk paling atas di atas horizon
mineral.
b. Horizon mineral
Horizon mineral adalah lapisan tanah yang sebagian
besar mengandung mineral, terbentuk pada horizon A dan
B, di atas sedikit horizon C. Horizon ini memiliki ciri
sebagai berikut:
1) Akumulasi basa, lempung besi, aluminium, dan
bahan organik.
2) Terdapat residu lempung karena larutnya
karbonat dan garam-garam.
3) Hasil perubahan (alterasi) dari bahan asalnya.
4) Berwarna kelam.
5) Teksturnya berat dan strukturnya lebih rapat.
c. Regolith
Regolith adalah lapisan batuan yang cukup besar
yang terbentuk oleh pelapukan batuan induk, sementasi,
gleisasi, sedimentasi, dan sebagainya.
d. Lapisan O1
Lapisan O1 adalah lapisan tanah yang mayoritas
berwarna kehitaman sesuai dengan vegetasi penutup
(pengaruh dari humus). Sering pula dengan bahan asal,
misalnya tulang daun, batang, sisa rubuh hewan. Lapisan
ini dinamakan juga lapisan mulsa.
e. Lapisan O2
Lapisan O2 adalah lapisan tanah sisa organikme
yang terurai melalui pelapukan sehingga tidak seutuhnya
menampakkan lagi bahan asalnya. Lapisan ini disebut juga
lapisan humus.
f. Lapisan A1
Lapisan A1 adalah lapisan tanah yang strukturnya
lemah, warna bagian atas masih tersamar-samar
dipengaruhi kandungan lapisan organik dan kandungan
mineral masih campur dengan bahan organik.
g. Lapisan A2
Lapisan A2 adalah lapisan tanah yang sudah
ditemukan mineral silika tanah (kuarsa SiO2). Tanah agak
gumpal, warna cerah (kepucatan) karena mineral terlarut ke
bawah, tekstur kasar, struktur lebih longgar. Lapisan ini
disebut horizon eluviasi, artinya banyak mengalami
pencucian (pada musim hujan air yang meresap ke dalam
tanah melarutkan mineral).
h. Lapisan B1
Lapisan B1 adalah horizon peralihan dimana
mineral-mineral bahan induk masih nampak dan pencucian
masih kecil.
i. Lapisan B2
Lapisan B2 adalah horizon yang paling maksimal,
karena terjadi akumulasi Fe+Mg+Al. Tekstur halus (berat),
struktur gumpal (paling padat), dan warna coklat-merah.
j. Lapisan B3
Lapisan B3 adalah horizon peralihan dari B ke C
atau R. Butir-butir mineral dari batuan induk masih nampak
(percampuran antara B dengan C).
k. Lapisan C
Lapisan C adalah horizon mineral bukan dalam
bentuk batuan, tetapi tersusun bahan-bahan tersendiri dan
relatif tidak terpengaruh oleh proses perkembangan tanah.
l. Lapisan R
Lapisan R adalah lapisan yang belum terurai, masih
dalam bentuk batuan induk (asli) yang disebut juga parent
rock atau bedrock.
m. Top soil
Top soil adalah lapisan tanah paling atas yang subur
dan banyak mengandung bahan organik.
n. Sub soil
Sub soil adalah lapisan tanah di bawah lapisan
organik dan memiliki profil yang masih jelas dan yang
belum berkembang.
o. Solum tanah
Solum tanah adalah tubuh tanah yang mengalami
perkembangan secara genetik. Tubuh tanah meliputi lapisan
organik sampai di atas lapisan C.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
b. Survei Lapangan
Survei adalah semua upaya teknik berupa penelitian dengan
memberi informasi yang jelas atas data, penyelidikan, peninjauan,
disuatu wilayah, daerah tertentu. Survey tanah adalah semua
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat membedakan
tanah 1 dengan lain yang kemudian dikemas dalam berbagai peta
informasi.
c. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah suatu cara yang ditempuh untuk
memperoleh data melalui dokumen-dokumen yang ada, sertahal-
hal yang berhubungan dengan lokasi yang diteliti, metode ini
penulis gunakan sebagai metode pelengkap dalam mengumpulkan
data yang diinginkan. Pengambilan dokumentasi juga sebagai bukti
nyata dari penelitian yang telah dilakukan.
2) Horizon A2
Horizon dimana terjadi pencucian (aluviasi)
maksimum terhadap liat Fe, Al dan bahan organik.
Sehingga pada lapisan ini ditandai dengan warna tanah
yang pucat/terang/cerah.
c. Horizon B
Horizon B adalah horison illuvial atau horison
pengendapan sehingga terjadi akumulasi dari bahan-bahan yang
tercuci dari horizon diatasnya.
1) Horizon B3
Lapisan B3 adalah horizon peralihan dari B ke C
atau R. Butir-butir mineral dari batuan induk masih nampak
(percampuran antara B dengan C)
Dalam penelitian ini, sifat kimia yang dapat diidentifikasi adalah nilai
Ph dengan menggunakan alat pH meter.
Horizon Tanah Nilai pH
Horizon O1 6,8
Hoizon O2 6,4
Horizon A1 6
Horizon A2 4,5
Horizon B3 5
5.1 Kesimpulan
a. Horizon yang teridentifikasi pada salah satu singkapan
tanah di Desa Rambung Baru, Kecamatan Sibolangit Kabupaten
Deli serdang Provinsi Sumatera Utara adalah horizon O 1, horizon O2,
horizon A1, horizon A2, horizon B3.
b. Tekstur tanah secara keseluruhan dalam singkapan lahan tersebut
didominasi dengan tekstur “lempung”, sedangkan struktur tanah
didominasi dengan struktur granular. Dan warna tanah bervariasi dari
cokelat kehitaman, sampai pada warna keabu-abuan.
c. pH tanah pada wilayah ini secara keseluruhan mendekati batas normal
yaitu bernilai 7. Dan wilayah tersebut dapat digunakan sebagai lahan
pertanian dan perkebunan.
d. Organisme yang ditemukan di Desa Rambung Baru, Kecamatan
Sibolangit Kabupaten Deli serdang Provinsi Sumatera Utara adalah
cacing tanah dan beragam spesies semut yang termasuk dalam
golongan makrofauna.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anas I. 1989. Petunjuk Laboratorium: Biologi Tanah dalam Prektek.
Bogor:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Antar Universitas
Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.
Anonim. 1991. Kimia Tanah. Direktorat Jendral Pendidikan. Depertemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Sartohadi, Junun, dkk. (2012). Pengantar Geografi Tanah. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Sugharyanto, dkk. (2009). Diktat Mata Kuliah Geografi Tanah. Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta.
Hardjowigeno, S. (1992). Ilmu Tanah. Edisi ketiga. Jakarta : PT. Mediyatama
Sarana Perkasa.
Hanafiah, A, Kemas. (2010). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
Internet :
Jenis-Jenis Horizon Tanah – Infomasi Ilmu Pertanian Indonesia (diakses pada
tanggal 19 November 2018)
https://www.academia.edu/5081150/GEOGRAFI_TANAH (diakses pada tanggal
20 November 2018)
PEMBENTUKAN_HORIZON_TANAH.docx (diakses pada tanggal 19
November 2018)
https://www.geologinesia.com/2016/03/jenis-dan-urutan-susunan-
lapisan-tanah.html (diakses pada tanggal 19 November 2018)
https://www.geologinesia.com/2017/08/horizon-tanah-yang-
harus-anda-ketahui.html (diakses pada tanggal 19 November 2018)
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/lapisan-tanah (diakses
pada tanggal 19 November 2018)
https://www.tneutron.net/blog/jenis-jenis-struktur-tanah/ (diakses
pada tanggal 19 November 2018)
LAMPIRAN